You are on page 1of 32

PENELITIAN KESEHATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu pengetahuan selalu berkembang oleh karena manusian

dianugerahi akal oleh Tuhan dan mempunyai sifat ingin tahu.manusia selalu berpikir dan ingin mencoba mengaitkan antara fakta atau fenomena dengan teori yang di ketahuinya. Makin banyak teori yang dimiliki manusia dengan banyak membaca, dan makin banyak fakta yang di perolehnya, akan makin tinggi pula pengetahuannya, dan makin besar pula rasa ingin tahunya. Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan khazanah ilmu dengan memperoleh pengerahuan secara fakta baru, sehingga dapat di susun teori, konsep, hukum, kaidah dan metodelogi yang baru. Dari sini dapat diperoleh masal baru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian pula Seperti penelitian kesehatan pada hakikatnya adalah suatau upaya untuk memahami dan memcahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis. Istilah ilmiah disini diartikan kebenaran pengetahuan yang didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan bersifat objektif. Dengan perkataan lain kebenaran pengetahuan tersebut diperoleh bukan dari ide pribadi atau dugaan-dugaan, tetapi berdasarkan fakta empiris. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa/i Fakultas Kedokteran harus memahami tentang penelitian kesehatan yang merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang harus memerlukan dan menepuh tahap-tahap yang sistematis, dalam arti menurut aturan-aturan tertentu, dan logos dalam arti sesuai dengan penalaran. Dan disini kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berjudul Penelitian Kesehatan . Hal tersebut menurut kami sangat penting untuk dibahas dalam rangka agar dapat menciptakan dan mewujudkan suatu motivasi kedepan bagi kita semua untuk menuju kehidupan yang bahagia.

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Disamping itu didalam perkembangan ilmu kedokteran yang sangat dinamis sehingga menuntut mahasiswa untuk terus belajar dan menggali ilmu tanpa mengenal waktu, hal itu sangat diperlukan terhadap mahasiswa yang menjadi calon dokter masa depan di negara Indonesia, jadi dengan konsep keilmuan yang baik maka lahirlah seorang dokter yang kompeten dan dipercaya oleh masyarakat, itulah yang merupakan salah satu latar belakang kami dalam penyusunan makalah ini.

1.2. TUJUAN PEMBAHASAN Dalam penyusunan makalah ini tentunya memiliki tujuan yang diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Dimana tujuannya dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa/i dalam menguraikan suatu persoalan secara holistik dan tepat, dan melatih pemikiran ilmiah dari seorang mahasiswa/i fakultas kedokteran, dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi seorang dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara cepat dan tepat. Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut : 1. Mengetahui tentang penelitian kesehatan secara keseluruhan. 2. Menambah pengetahuan para pembaca tentang hal hal yang mempengaruhi dalam penelitian kesehatan. 3. Mengethui tentang jenis, tujuan dan manfaat dalam penelitian ksehatan.

4. Menambah khasanah ilmu pengetahuan para pembaca dan penulis. 5. Melengkapi tugas small group discussion modul IX skenario 1. 6. Sebagai bahan referensi mahasiswa/i fakultas kedokteran UISU semester ganjil ( tiga ) dalam menghadapi ujian akhir modul.

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Itulah yang merupakan tujuan kami dalam penyusunan makalah ini, dan juga sangat diharapkan dapat berguna bagi setiap orang yang membaca makalah ini. Semoga seluruh tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik

1.3 METODE DAN TEKNIK Dalam penyusunan makalah ini kami mengembangkan suatu metode yang sering digunakan dalam pembahasan-pembahasan makalah sederhana, dimana kami menggunakan metode dan teknik secara deskriftif dimana tim penyusun mencari sumber data dan sumber informasi yang akurat lainnya setelah itu dianalisis sehinggga diperoleh informasi tentang masalah yang akan dibahas setelah itu berbagai referensi yang didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulan sesuai dengan pembahasan yang akan dilakukan dan sesuai dengan judul makalah dan dengan tujuan pembuatan makalah ini. Itulah sekilas tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini.

PENELITIAN KESEHATAN 2012

BAB II PEMBAHASAN

MODUL IX ( METODOLOGI PENELITIAN ) SKENARIO - 1 WANT TO KNOW dr. Sartika, kepala Puskesmas di daerah pedesaan dimana sanitasinya buruk menjumpai banyak penduduk dengan diagnose anemia. Setelah di observasi ke lapangan ternyata mereka mayoritas petani yang selalu menggunakan pupuk kandang dan umumnya penduduk jarang menggunakan alas kaki sewaktu melakukan aktifitas. Dari 2500 penderita anemia diambil sampel scara acak sebanyak 500 orang unutk diperiksa tinjanya. Dari hasil pemeriksaan tinja, prevalensi infeksi cacing tambang 90%. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian yang sama oleh penelitian terdahulu. Dari skenario diataslah kami menuju kepada suatu proses pembelajaran, dimana awalnya dimulai dari penentuan keyword, dimana keyword ini berguna bagi kami dalam menentukan dari permasalahan yang ada dalam skenario tersebut untuk dibahas secara tepat. Berikut akan dijelaskan beberapa Keyword, ini sangat penting karena dengan memahami kata-kata kunci ini maka, penyusunan pada makalah akan sistematis. 2.1 Keyword 1. Sanitasi 2. Observasi 3. Prevalensi

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Dari berbagai kata kunci diatas maka kami akan membahas berbagai hal mengenai permasalahan yang harus diterjemahkan kedalam bentuk pembahasan secara tepat.

2.1 LEARNING OBJECTIVE Dan selanjutnya kami akan menuju kepada suatu proses pembelajaran, dimana dengan mencari learning objective, yang berguna bagi kami dalam menentukan dari permasalahan yang ada dalam skenario tersebut untuk dibahas secara tepat. Setelah kami melakukan diskusi selama satu minggu dalam dua kali pertemuan kami dapat menyimpulkan learning objectivenya adalah sebagai berikut : 1. Menegtahui defenisi penelitian kesehatan. 2. Mengetahui berbagai jenis penelitian kesehatan. 3. Mengetahui cara berfikir ilmiah sebagai titik tolak penelitian 4. Mengetahui metode penelitian ilmiah. 5. Mengetahui desain penelitian. 6. Mengetahui pengumpulan dan analisis data. 7. Menegatahui pengertian populasi dan sampel. 8. Mengetahui menentukan variabel-variabel, sampel dan cara pengambilan sampel yang terdapat dalam penelitian. 9. Mengetahui instrument penelitian. 10. Mengetahui pentingya uji statistik. 11. Mengetahui arti dan peranan suatu laporan hasil penelitian.

PENELITIAN KESEHATAN 2012

2.1.1

DEFENISI PENELITIAN KESEHATAN Seperti telah disebutkan di dalam Bab 1, bahwa penelitian pada hakikatnya

adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis. Telah kita sadari bersama bahwa didalam kehiupan kita sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari berbagai masalah, khususnya yang sering dihadapi oleh seluruh umat manusia adalah masalah kesehatan. Upaya untuk memahami dan memecahkan masalah tersebut dapat dilakukan secara sederhana (non ilmiah), modern (ilmiah), dan yang terakhir disebut metode penelitian (scientific method). Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui

penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sehingga di peroleh pemecahannya (Hillway Tyrus di dalam bukunya Introduction to Research). Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan khzanah ilmu dengan memeperoleh penegtahuan secara fakta baru, sehingga dapat disusun teori, konsep, hokum, kaidah atau metodologi yang baru. Dari sini maka dapat diperoleh masalah baru yang harus dipecahkan dengan penelitian. Penelitian dalam bidang kedokteran atau kesehatan (penelitian kesehatan) berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan/kedokteran dan sistem kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok, yakni : 1. Kesehatan individu yang berorientasikan klinis atau pengobatan, yang biasanya disebut kedokteran. 2. Kesehatan kelompok atau masyarakat yang bersifat pencegahan , yang disebut kesehatan masyarakat (public health). Kedua sub bidang kesehatan ini pun masing-masing mempunyai gejala dan masalah yang berbeda, yang memerlukan penelitian. Berdasarkan titik tolak dari uraian kesehatan merupakan sub system dari sosial-budaya, maka dapat diartikan

PENELITIAN KESEHATAN 2012

bahwa penelitian kesehatan adalah sebagi suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik kuratif atau klinis maupun preventis atau kesehatan masyarakat, serta masalah-masalah yang berkaitan dengannya, dengan mencari bukti yang muncul, dan dilakukan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis.

2.1.2

JENIS PENELITIAN KESEHATAN Pengelompokan jenis penelitian kesehatan itu bermacam-macam menurut

aspek mana penelitian itu ditinjau. Berdasarkan metode, penelitian kesehata dapat digolongkan menjadi 3 kelompok besar, yakni : a. Metode Penelitian Survey (Survey Research Method) Metode penelitian survey tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel). Dalam penelitian survey, hsil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan. Dengan kata lain hasil dari ssampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi. Penelitian survey digolongkan lagi menjadi dua, yaitu penelitian survey yang bersifat deskriptif (descriptive) dan analitik (analytical). Dalam penelitian survey deskriptif, penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatau keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat. Misalnya distribusi penyakit di dalam masyarakat dan kaitannya dalam umur, jenis kelamin, dan karakteristik lain. Oleh sebab itu penelitian deskriptif ini sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study). Sebagian klinis menganggap bahwa penelitian deskriptif mempunyai nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan penelitian analitik atau penelitian eksperimental, karena pada penelitian deskriptif tidak terdapat perhitungan-perhitungan statistika yang rumit. Penelitian deskriptif dilakukan karena timbulnya beberapa pertanyaan yang berkaitan denagn morbiditas dan mortalitas, terutama pada penelitian

PENELITIAN KESEHATAN 2012

epidemiologis. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan adanya masalah, besarnya masalah, luasnya masalah, dan pentingnya maslah. Pertanyaan tersebut antara lain siapa yang terkena?, bilamana?, dimana?, berapa banyak?, bagaimana sebenarnya?, dan bagaimana cirri-ciri orang yang menderita?, dari pertanyaan tersebut jelaslah bahwa penelitian deskriptif dilakukan berdasarkan variabel orang, tempat, dan waktu. Penelitian deskriptif merupkan penelitian dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan secara murni untuk mengadakan deskriptif tanpa dilakukan analisis yang mendalam. Dibawah ini akan diuaraikan secara singkat tentang variabel orang. waktu, dan tempat. 1. Variabel orang Orang sebagia individu memiliki variabel yang tidak terhingga banyaknya untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi seseorang hanya dilakukan terhadap beberapa variabel utama yang dapat digunakan sebagai indikator, misalnya umur, jenis kelamin dan suku bangsa, etnis, tingkat pendidikan atau status material dan variabel lain yang berkaitan dengan tujuan penelitian seperti pemakaian alat, kontrasepsi, dan rokok. 2. Variabel waktu Variabel ini memegang peran penting dalam penelitian deskriptif karena suatu survey yang dilakukan pada waktu atau musim yang berbeda dapat manghasilkan pola penyakit yang berbeda. Dalam bidang epidemiologi, pengetahuan tentang variasi tersebut sangant penting untuk menentukan apakah peningkatan insidensi yang terjadi merupakan kejadian luar biasa atau karena variasi musim. Perubahan waktu yang perlu mendapatkan perhatian ialah kecendrungan sekuler, variasi siklik, variasi musim, dan variasi random. 3. Variabel tempat

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Faktor tempat memegang peran yang sangat penting dalam melakukan penelitian karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula pola penyakitnya, misalnya pola penyakit daerah perkotaan akan berbeda dengan daerah pedesaan, demikaian pula terjadi perbedaan pola penyakit antara daerah pantai dan peggunungan, dan lain sebagainya. Pengetahuan tentang sebaran penyakit mempunyai arti penting untuk mengadakan penelitian. Penegtahuan tentang sebaran penyakit secara geografis sangat penting bagi orang yang akan mengadakan penelitian terhadap penyakit tertentu karena dengan pengetahuan tentang sebaran penyakit dapat diketahui dengan jelas lokasi

penelitian agar penelitian yang dilakukan tidak sia-sia. Misalnya, penelitian tentang prevalensi penyakit tiroid akan mudah dilakukan pada daerah-daerah endemis penyakit tersebut seperti di gunung kidul. Terjadinya kesalahan dalam menentukan lokasi akan membuat penelitian menjadi sia-sia. Sedangkan penelitian survey analitik, diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi, misalnya mengapa penyakit menyebar dimasyarakat, mengapa penyakit terjadi pada seseorang, mengapa masyarakat tidak mau menggunakan fasilitas yang telah tersedia, dan lain sebagianya. Dari contoh yang di paparkan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa penelitian survey analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor resiko dengan factor efek. Yang di maksud dengan factor efek adalah suatu akibat dari adanya factor resiko, sedangkan factor resiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Di dalam penelitian survey analitik, dari analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor risiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian . secara garis besar survey analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis), yakni survey cross sectional, survey analitik case control (retrospective), dan survey analitik cohort (prospective).

PENELITIAN KESEHATAN 2012

1. Penelitian Cross Sectional Survey cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti semua subjek penelitian di amati pada waktu yang sama. Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian tranversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini merupakan yang paling lemah karena penelitian ini paling mudah dilakukan dan sangant sederhana. Pengertian-pengertian yang perlu di pahami dalam penelitian cross sectional, dan juga untuk jenis penelitian analitik yang lain, diantaranya ialah : a. Penyakit, atau efek. b. Faktor resiko untuk terjadinya penyakit tersebut. c. Agen penyakit (penyebab penyakit). Faktor risiko ialah faktor-faktor atau keadaan-keadaan yang

mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau status kesehatan tertentu. Faktor risiko berbeda dengan agen (penyebab penyakit). Agen penyakit adalah mikro organisme atau kondisi lingkungan yang bereaksi secara langsung pada individu sehingga individu tersebut menjadi sakit. Agen merupakan suatu faktor yang harus ada untuk terjadinya penyakit. Sedangkan faktor risiko merupakan suatu kondisi yang memungkinkan adanya mekanisme hubungan antara agen penyakit dengan host dan penjamu atau manusia, sehingga terjadi efek (sakit). Contoh, baksil mycobacterium merupakan agen dari penyakit. Seperti telah disebutkan di atas, bahwa penelitian cross sectional adalah suatu penelitian di mana variabel-variabrel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasikan sekaligus pada waktu yang

10

PENELITIAN KESEHATAN 2012

sama. Oleh sebab itu racangan (desain) penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

Populasi (sampel)

Faktor Risiko +

Faktor Risiko -

Efek +

Efek -

Efek +

Efek -

Skema 1.1 Rancangan penelitian Cross sectional Dari skema rancangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penelitian cross sectional adalh sebagai berikut : a. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor risisko dan faktor efek. b. Menetapkan subjek penelitian. c. Melakukan observasi dan pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor risiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data). d. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan poporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran).

11

PENELITIAN KESEHATAN 2012

2. Penelitian Case Control ( Retrospective ) Penelitian ini adalah penelitian yang berusaha melihat kebelakang (back ward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian dari efek tersebut di telusuri penyebabnya atau veriabelvariabel yang memepengaruhi akibat tersebut. Dengan kata lain, dalam penelitian retrospective ini berangkat dari dependent variables, kemudian di cari independent variables nya. Misalnya, penelitian yang akan mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru. Maka dimulai dari mengumpulkan kasus penderita kanker paru-paru, kemudian dari kasus tersebut ditanyakan tentang riwayat merokoknya pada waktu yang lampau sampai sekarang. Dari sini akan dapat diketahui berapa persen dari kasus tersebut yang merokok, dan berapa batang rokok yang di hisap setiap hari, serta berapa persen dari kasus tersebut yang tidak merokok. Dari proporsi besarnya perokok dan bukan perokok terhadap jumlah kasus tersebut, akan dapat disimpulkan hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru. Rancangan penelitian case control ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Faktor risiko + Retrospektif (kasus) Faktor risiko Populasi (sampel) Faktor risiko + Retrospektif (kontrol) Faktor risiko Efek Efek +

Skema 1.2

12

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Rancangan Penelitian Case Control Tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut : a. Identivikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko dan efek). b. Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel). c. Identifikasi kasus. d. Pemilihan subjek sebagai kontrol. e. Melakukan pengukuran retrospektif (melihat kebelakang) untuk melihat faktor risiko. f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabelvariabel objek penelitian dengan variabel-variabel kontrol. 3. Penelitian Cohort ( Prospective ) Penelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survey yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Seperti telah diuraikan sebelumnya penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif. Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari di identifikasi dulu, kemudian di ikuti kedepan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini akan membandingkan proporsi subjek yang menjadi sakit (efek positif) antara kelompok subjek yang di teliti dengan faktor risiko positif dengan kelompok subjek dengan faktor risiko negatif (kelompok kontrol). Rancangan penelitian cohort ini dapat digambarkan sebagai berikut :

13

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Efek + Faktor risiko + Populasi (sampel) Efek + Faktor risiko

prospektif

Efek -

prospektif Efek -

Skema 1.3 Rancangan Penelitian Cohort Langkag-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut : a. Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek. b. Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel). c. Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan efek negatif. d. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol. e. Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang

ditentukan, selanjutnya mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada kedua kelompok. f. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol. b. Metode Penelitian Eksperimen Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, penelitian melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independenya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel. Yang dimaksud percobaan atau perlakuan disini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut.

14

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebeb akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering di sebut penelitian intervensi ( intervention studies ). Ditinjau dari segi manfaat atau kegunaannya, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi : 1. Penelitian Dasar (Basic of Fundamental research) Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ikhwal. Kemudian dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut dianalisis, dan kesimpulannya adalah merupakan pengetahuan atau teori baru. Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni atau pure research , karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan kedokteran. Misalnya, penelitian tentang teori penyebab kanker, bayi tabung dan sebagainya. 2. Penelitian Terapan (Aplied Research) Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki proses suatu sistem atau program, dengan menerapkan teori-teori kesehatan yang ada. Dengan kata lain, penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu sistem atau metode yang terbaik sesuia dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan. Artinya, penelitian dilakukan sementara itu sistem baru tersebut di uji coba dan di modifikasi. penelitian ini sering di sebut penelitian operasional. Contoh penelitian untuk mengembangkan sistem pelayanan terpadu di puskesmas. 3. Penelitian Tindakan (Action Research) Penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat, yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini di lakukan terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung. Penelitian ini dilakukan dimana pemecahan masalah perlu dilakukan, dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu

15

PENELITIAN KESEHATAN 2012

keadaan. Misalnya penelitian tindakan untuk penigkatan kesehatan masyarakat transmigrasi. 4. Penelitian Evaluasi (Evaluation Reseach) Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem. Penelitian evaluasi ada 2 tipe, yaitu : tinjauan (reviewd) dan pengujian (trials).Penelitian evaluasi yang bersifat tinjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau dampak. Sedangkan penelitian pengujian atau trials dilakukan untuk menguji efektivitas dan efisien suatu pengobatan atau program-program yang lain. Di tinjau dari segi tujuan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : penelitian penjelajahan, penelitian pengembangan, dan penelitian verifikatif. Penelitian penjelajahan bertujuan untuk menemukan problematikproblematik baru dalam dunia kesehatan atau kedokteran. penelitian

pengembangan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau teori baru dibidang kesehatan atau kedokteran. sedangkan penelitian verifikatif bertujusn untuk menguji kebenaran suatu teori dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Dari segi tempat atau sumber data dari mana penelitian itu dilakukan, jenis penelitian kesehatan dibedakan menjadi : penelitian perpustakaan (library research), penelitian laboraturium (laboratory research), dan penelitian lapangan (field research). Penelitian perpustakaan dilakukan hanya dengan mengumpulkan data dan mempelajari data dari buku-buku literatur, laporan-laporan, dan dokumen-dokumen lainnya yang telah ada diperpustakaan. Penelitian

laboraturium dilakukan di dalam laboraturium, pada umumnya digunakan pada penelitian klinis. Sedangkan penelitian lapangan (public health dilakukan dalam masyarakat, dan masyarakat sendiri sebgai objek penelitian. Oleh sebab itu

16

PENELITIAN KESEHATAN 2012

penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian-penelitian kesehatan masyarakat (public health).

2.2.3 METODE PENELITIAN ILMIAH Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, yang pada dasarnya menggunakan metode ilmiah. John Dewey didalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut : a. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendororng perlunya pemecahan. b. Merumuskan dan membatasi masalah/kesulitan tersebut. Didalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu. c. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/kesulitan tersebut dalam

bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini merupakan penyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut. d. Merumuskan alas an alasan dan akibat dari hipotesis yang di rumuskan secara deduktif. e. Menguji hipotesis-hipotesis yang di ajukan, dengan berdasarkan faktafakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil pembuktian hipotesis ini bias menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diteerima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis di tolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.

17

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Almack (1939) membuat batasan metode ilmiah adalah suatu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Dengan demikian maka penelitian pada dasarnya adalah proses penerapan metode ilmiah yang hasilnya adalah ilmu (kebenaran). Bahasa metode ilmiah sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yakni menyangkut masalah kriteria dan langkah-langkah. Kriteria metode ilmiah terdiri dari : a. Berdasarkan Fakta Informasi atau keterangan yang akan diperoleh penelitian, baik yang akan dikumpulkan maupun di analisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta, bukan berdasarkan pemikiran sendiri/dugaan. b. Bebas dari Prasangka Menggunakan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari petimbangan-pertimbangan subjektif. Oleh karena itu metode ilmiah ini harus bebas dari prasangka/dugaan. c. Menggunakan Prinsip Analisis Fakta atau data yang diperoleh tidak hanya apa adanya. Fakta serta kejadiankejadian harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis. d. Menggunakan Hipotesis Hipotesis (bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran kearah tujuan yang ingin dicapai. e. Menggunakan Ukuran Objektif Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan ukuran-ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbanganpertimbangan subjektif (pribadi).

18

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Sedangkan langkah-langkah umum yang digunakan dalam metode ilmiah mencakup : a. Memilih dan Mengidentifikasi Masalah Memilih masalah penelitian memang tidak mudah, oleh sebab itu diperlukan pemikiran yang cermat. Untuk mempermudah pemilihan masalah, maka harus banyak membaca buku-buku, pengalaman-pengalaman baik teori maupun hasil penelitian lain yang sangat membantu dalam pemilihan tersebut. b. Menetapkan Tujuan Penelitian Setelah masalah di pilih (ditetapkan), selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada hakikatnya adalah suatu peryataan tentang informasi (data) apa yang akan digali melalui penelitian tersebut. c. Studi Literatur Dari studi literature atau sering juga disebut tinjauan teoeitis, akan mempermudah dalam merumuskan kerangka konsep penelitian. Untuk

memperoleh dugaan teoritis ini, maka diperlukan banyak membaca buku-buku literature, majalah jurnal, dan lain sebagainya. d. Merumuskan Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan di ukur (teliti). Kerangka ini bertujuan untuk memperolah gambaran secara jelas kearah mana penelitian itu berjalan. e. Merumuskan Hipotesis Agar analisis penelitian itu terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis pada hakikatnya adalah dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan variabel yang akan diteliti. f. Merumuskan Metode Penelitian

19

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, populasi, dan sampel penelitian, cara (metode) dan alat ukur (pengumpulan data), serta rencana analisis data. g. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpil data. h. Mengolah dan Menganalisis Data Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnua adalah mengolah dan menganalisis data. Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual tau dengan bantuan konmputer. i. Membuat Laporan Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data, artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil penelitian tersebut. Teori Hasil Penelitian Pengalaman Empiris

Masalah Penelitian

Tujuan 1

Tujuan 2

Tujuan 3

Kerangka Konsep

Hipotesis 1

Hipotesis 2

Hipotesis 3

Mengembangkan Instrumen (Alat Pengumpul/Pengukur Data)

20

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Laporan penelitian

Skema 1.4 Proses Penelitian

2.2.5

PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Cara pengumpulan datanya adalah harus dilakukan sistematik tentang

subyek yang diteliti dan berbagai kejadian yang melatarbelakangi agar dapat menjawab pertanyaan penelitian: a. Data sekunder dikumpulkan dengan formulir kompilasi data b. Pengamatan/pemeriksaan/pengukuran dengan menggunakan alat-alat c. Wawancara mendalam menggunakan kuesioner, tape recorder, daftar isian d. Diskusi kelompok menggunakan pedoman diskusi e. Teknik lain yang relevan (misalnya delphi technique, life histories, mapping, dan lain-lain).

Dipersiapkan sebelum data lapangan dikumpulkan:

21

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Bagaimana data akan diproses dan dianalisis: manual: data direkam dalam pita rekaman kemudian ditransfer ke dalam bentuk tulisan atau dibuat table, komputer: dijelaskan paket program yang akan digunakan (database, SPSS, Epi Info, dan lain-lain program yang relevan), kategorisasi data, coding, ringkasan data dalam lembaran master, Pengawasan mutu (quality-control) untuk melihat kesempurnaan dan ketidaktaatasasan internal (internal inconsistency), Pemilahan data apabila populasi penelitian berbeda-beda. Dari lembaran master data, dapat dibuat tabel jumlah / frekuensi dari setiap variabel . Jenis analisis yang digunakan (t-test, Anova, regresi, dsb) untuk menjawab tujuan penelitian. Apabila jumlah terlalu besar, dihitung distribusi frekuensi dalam persen (frekuensi relatif), sehingga memudahkan

membandingkan beberapa kelompok data. Tabulasi silang (cross-tabulation) dan analisis lebih lanjut dengan uji statistik untuk informasi yang lebih dalam. Pendekatan penelitian kualitatif: 1) validasi data dengan analisis lapangan, triangulasi; 2) penggunaan tabel kontras, dilanjutkan analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen bila menggunakan pendekatan etnografi, temuan dan penarikan benang merah untuk mendapatkan makna dan kesimpulan.

2.2.6

Populasi dan sampel Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. Sedangkan Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya. Populasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Populasi target (target population) Ditandai oleh karakteristik klinis dan demografis, misalnya pasien karsinoma paru berumur dibawah 40 tahun, atau remaja pengguna narkoba.

22

PENELITIAN KESEHATAN 2012

2. Populasi terjangkau (accessible population, source populasion) Populasi ini merupakan bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu misalnya pasien karsinoma paru berusia dibawah 40 tahun yang berobat ke RSCM selama tahun 1996-2000. Populasi studi ditentukan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Cara pengambilan sampel serta besarnya sampel sangat penting artinya dalam penelitian karena hasil pengamatan yang dilakukan pada individu dalam sampel digunakan untuk menafsirkan keadaan populasi dimana sampel tersebut diambil. Berdasarkan besarnya, populasi dibagi menjadi dua bagian populasi besar dan populasi kecil. Populasi besar atau populasi tak terhingga adalah populasi yang memiliki jumlah individu sedemikian banyaknya sehingga sulit atau tidak mungkin diketahui jumlahnya. Sedangkan populasi kecil atau populasi terbatas adalah Populasi dengan jumlah unit dasar yang tidak banyak hingga mudah untuk dihitung. Untuk populasi kecil tidak terdapat suatu patokan yang baku. Untuk jelasnya dapat diberikan sebuah contoh sebagai berikut. Bila kita akan mengadakan penelitian tentang pengalaman akseptor KB dalam pemakaian alat kontrasepsi di suatu kabupaten maka semua penduduk dalam kabupaten tersebut adalah populasi umum, sedangkan semua ibu-ibu pasangan usia subur peserta KB yang terdapat di kabupaten tersebut adalah populasi studi. Bila kita ambil sebagian dari akseptor KB yang akan diteliti pengalaman pemakaian kontrasepsinya maka sebagian ibu-ibu tersebut disebut sampel dan ibu pasangan usia subur disebut unit dasar. Pelaksanaan suatu penelitian berhadapan dengan objek yang diteliti. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, ataupun benda-benda mati lainnya. Dalam melakukan penelitian, kadang-kadang peneliti melakukannya terhadap seluruh objek, tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh objek tersebut. Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian dari objek yang dikteliti, tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek

23

PENELITIAN KESEHATAN 2012

yang diteliti.Dengan demikian sampel merupakan bagian-bagian (sebagian) yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknikteknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya. Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mengambil sempel dari populasi adalah sebagai berikut : a. Menentukan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah suatu langkah pokok bagi suatu penelitian, karena penelitian tersebut merupakan arah untuk elemen-elemen lain dari penelitian. Demikian pula dalam menentuka sampel tergantung pula pada tujuan penelitian. Oleh sebab itu langkah pertama dalam mengambil sampel dari populasi adalah menentukan tujuan penelitian.

b. Menentukan Populasi Penelitian Sebelum sampel ditentukan harus ditentukan dengan jelas kriteria atau batasan populasinya. Dengan demikian maka akan menjamin pengambilan sampel secara tepat. c. Menentukan Jenis Data yang Diperlukan Jenis data yang akan dikumpulkan dari suatu penelitian harus dirumuskan secara jelas. Apabila jenis data yang akan dikumpulkan telah dirumuskan secara jelas, maka dapat dengan mudah ditentukan dari mana data tersebut diperoleh atau ditentukan sumber datanya. d. Menentukan teknik Sampling Penentuan teknik sampling yang akan digunakan dalam pengambilan sampel dengan sendirinya akan tergantung dari tujuan penelitian dan sifat-sifat populasi. e. Menentukan Besarnya Sampel (Sample Size)

24

PENELITIAN KESEHATAN 2012

Meskipun besar/kecilnya sampel belum menjamin representatifnya atau tidaknya suatu sampel, tetapi penentuan besarnya sampel dapat merupakan langkah penting dalam pengambilan sampel. f. Menentukan Unit Sampel yang Diperlukan Sebelum menentukan sampel, terlebih dahulu akan ditentukan unit-unit yang menjadi anggota populasi. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan unit yang mana akan dijadikan sampel. g. Memilih Sampel Apabila karakteristik populasi sudah ditentuak dengan jelas, maka kita dapat dengan mudah memilih sampel sesuai dengan karakteristik populasi tersebut.

2.2.7

Variabel Variabel didefinisikan sebagai karakteristik subyek penelitian yang

berubah dari satu subyek ke subyek lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Misalnya, umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapat, penyakit, dan lain sebagianya. Variabel harus diletakkan dalam konteks penelitian. Misalnya di sekolah dasar, jenis kelamin adalah merupakan variabel, karena ia berubah dari satu subyek ke subyek lainnya; tetapi di asrama putri, jenis kelamin bukan merupakan variebel, karena tidak berubah dari subyek lain, semua sama, yakni perempuan. Identifikasi dan klasifikasi variabel sangat penting dalam penelitian, karena berkaitan dengan pengumpulan dan analisis data. Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran, yakni :

25

PENELITIAN KESEHATAN 2012

a. Skala nominal Skala nominal hanya merupakan nama atau label, dan tidak mengandung informasi peringkat. Skala pengukuran atau nominal kelompok; digunakan sebagai untuk contoh

mengklasifikasikan

obyek,

individual

mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Skala nominal ini tidak dapat dimanipulasi secara matematis, misalnya dihitung nilai rerata ( mean ) nya, tetapi dapat dihitung proporsi, persentase atau resiko relatifnya. Uji hipotesis yang sering digunakan untuk untuk variabel nominal adalah x. b. Skala ordinal Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah. a. Skala interval Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan

26

PENELITIAN KESEHATAN 2012

karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric. b. Skala ratio Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau yek tertentu dengan lainnya. Ada dua karakteristik alat ukur dan pengukuran yang amat penting yakni keandalan (reliabilitas) dan kesahihan (validitas). Kedua karakteristik ini harus selalu diperhitungkan dalam tiap proses pengukuran. Harus dipahami bahwa tidak pernah ada satu pengukuran pun yang memiliki keandalan dan kesahihan yang sempurna. Keandalan dalam penelitian adalah apabila ia memberikan nilai yang sama ataupun hampir sama pada pemeriksaan yang dilakukan berulang-ulang. Keandalan suatu pengukuran dipengaruhi oleh kesalahan acak (random error); bila kesalahannya makin besar, berarti pengukuran tersebut kurang andal. Dalam proses pengukuran terdapat 3 jenis variabilitas yang berperan yakni variabilitas pengamat, variabilitas subyek, dan variabilitas instrumen. Sedangkan kesahihan adalah menunjukkan berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur. Contoh yang ekstrim untuk menyatakan kesahihan adalah : timbangan alat yang sahih untuk mengukur berat badan, namun volume air mata bukan alat ukur yang sahih untuk menyatakan kesedihan. Kesahihan hasil suatu pengukuran dipengaruhi oleh bias pengukuran

(measurement bias); makin besar bias, makin kurang sahih pengukuran. Analog
27

PENELITIAN KESEHATAN 2012

dengan variabilitas keandalan pengukuran, terdapat 3 bias pengukuran, yaitu bias pengamat, bias subyek, dan bias ins

2.2.8 Uji statistik Kata statistika berasal dari bahasa italia, statista, yang berarti pejabat negara. Hal ini dapat diketahui dari berbagai buku statistika dan catatan yang memperlihatkan bahwa metode statistika telah dikenal sejak zaman Romawi. Di inggris, penggunaan statistika dalam bidang kesehatan diawali oleh Raja Henry VII yang memerintahkan untuk melakukan pencatatan kematian pada tahun 1532. Jule dan Kendall dalam bukunya An Introduction to The History of Statistics menyatakan bahwa statistika adalah kumpulan data kuantitatif yang dipengaruhi oleh berbagai sebab dan metode statistika merupakan suatu metode untuk menjelaskan data kuantitatif yang dipengaruhi oelh berbagai sebab. Saat ini terdapat tiga pengertian statistika, yaitu sebagai berikut : a. Statistika merupakan kumpulan angka yang dihasilkan dari pengukuran atau penghitungan yang disebut data. b. Statistika dapat pula diartikan sebagai statistik sampel. c. Statistika sebagai suatu model ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan, mengadakan analisis data hasil penelitian, dan lain-lain. Statistika kesehatan adalah data atau informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Statistika kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administratif, seperti merencanakan program pelayanan kesehatan, menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan, dan melakukan analisis tentang berbagai penyakit selama priode waktu tertentu (time series analysis). Selain itu, statistika kesehatan juga berguna untuk menentukan penyebab timbulnya penyakit

28

PENELITIAN KESEHATAN 2012

baru yang belum diketahui atau untuk menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit tertentu setelah hasil uji klinik dinyatakan berhasil. Statistika kedokteran merupakan suatu pedoman yang penting dalam penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dalam upaya mencari efektivitas dan efisiensi obat untuk penyembuhan penyakit. Namun, perlu dipahami bahwa metode statistika dalam bidang kedokteran merupakan alat bantu yang sangat baik, tetapi bukan merupakan satu-satunya alat bantu untuk menarik kesimpulan karena masih banyak alat pendukung lain, seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis, pengalaman klinik, dan lain-lain. Secara garis besar, metode statistika dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama disebut sebagai statistika deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan masyarakat berdasarkan hasil pengamatan yang nyata. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan analisis sederhana berupa penghitungan nilai tengah, variasi, rata-rata, rasio atau proporsi, dan persentase. Kategori yang kedua adalah statistika inferensial yang ditujukan untuk menarik kesimpulan ciri-ciri populasi yang dinyatakan dangan parameter populasi melalui perhitungan-perhitungan statistik sampel. Hal ini dilakukan untuk menguji hipotesis berdasarkan teori estimasi dan distribusi probabilitas (to extrapolate) atau untuk membandingkan khasiat obat, prosedur pengobatan, metode pengobatan, dan lain-lain (to contrast).

2.2.9

Laporan hasil penelitian Suatu penelitian tidak hanya berhenti pada pengumpulan dan analisis data

saja. Penelitian dikatakan selesai apabila hasil penelitian tersebut ditulis dalam bentuk laporan penelitian dan dipublikasikan. Penulisan laporan penelitian merupakan hal yang tak terpisahkan dalam rangkaian proses penelitian, yakni

29

PENELITIAN KESEHATAN 2012

sebagai laporan kepada pemberi dana, untuk diajukan sebagai disertai atau tesis, atau untuk dipublikasikan dalam juranal ilmiah. Laporan penelitian itu bisa ditujukan kepada : untuk masyarakat akademik, untuk pihak sponsor penelitian, untuk masyarakat umum, dan alian sebagainya. Laporan suatu kegiatan penelitian memuat berbagai aspek yang dapat member gambaran kepada oaring lain atau pembaca tentang seluruh kegiatan, langkah, metode, teknik maupun hasil dari penelitian tersebut. Laporan penelitian sebagia salah satu bentuk laporan ilmiah mempersoalkan : a. Masalah apa yang di teliti dan cara mempersoalkan masalah tersebut. b. Kepada siapa hasil penelitian tersebut berlaku, atau seberapa jauh hasil penelitian tersebut berlaku (mewakili populasi). c. Pendekatan teknis apa yang dipakai. d. Hasil penelitian. e. Kesimpulan penelitian. Persoalan masalah penelitian merupakan deskripsi tentang masalah dalam suatu rumusan yang operasional, termasuk analisis dan pembatasan serta teoriteori yang mendasari perumusan masalah tersebut. Mempersoalkan berbagai faktor sebagai bagian dari isis laporan tersebut pembaca dapat mempunyai gambaran tentang pelaksanaan secara keseluruhan, sekaligus dapat mengevaluasi penelitian tersebut bias atau tidak. Sebab, penelitian yang bias akan menghasilkan kesimpulan atau generalisasi yang menyimpang sehingga hasil penelitian tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

30

PENELITIAN KESEHATAN 2012

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN Dari penyusunan makalah ini ditemukan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan tujuan pembuatan dan judul dari makalah, yaitu penelitian kesehatan. Maka dari uaraian diatas dapat diartikan bahwa penelitian kesehatan adalah sebagi suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik kuratif atau klinis maupun preventis atau kesehatan masyarakat, serta masalah-masalah yang berkaitan dengannya, dengan mencari bukti yang muncul, dan dilakukan melalui langkah - langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis. Seperti semua cabang ilmu lainnya, ilmu kedokteran bekembang dengan bersumber pada ilmu agama. Perkembangan ilmu kedokteran berlangsung sepanjang masa sesuai dengan perkembangan peradapan masa. Sehingga penelitian merupakan ujung tombak ilmu kedokteran yang bermuara perbaikan tata laksana pasien. Maka dengan hasil penelitian yang baik secara langsung atau tidak langsung akan bermanfaat unutk kesejahteraan manusia. Saat ini penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan sangat cepat, namun sebagian besar penelitian yang penting berlangsung dinegara-negara maju. Unyuk itu diperlukan kerja sama antar peneliti dinegara maju dan \negara berkembang secara formal dan informal. Oleh sebab itu untuk memenuhi hasrat keinginannya peneliti bebas melakukan penelitian sepanjang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan tidak melanggar etika. Namun tanggung jawab terakhir peneliti adalah kepada sang pencipta.

31

PENELITIAN KESEHATAN 2012

3.2

SARAN Dalam penyelesaian makalah ini kami juga memberikan saran bagi para

pembaca dan mahasiswa yang akan melakukan pembuatan makalah berikutnya : 1. Kombinasikan metode pembuatan makalah berikutnya. 2. Pembahasan yang lebih mendalam mengenai penelitian. 3. Pembahasan secara langsung dengan di adakannya suatu penelitian.

Beberapa poin diatas merupakan saran yang kami berikan apabila ada pihak-pihak yang ingin melanjutkan penelitian terhadap makalah ini, dan demikian makalah ini disusun serta besar harapan nantinya makalah ini dapat berguna bagi pembaca khususunya mahasiswa fakultas kedokteran UISU semester III/2009 dalam penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan.

32

You might also like