You are on page 1of 4

pengukuran volume paru-paru .

Metode sederhana untuk mengukur ventilasi paru adalah merekam volume pergerakan udara yang masuk dan keluar dari paru-paru, dengan proses yang dinamakan spirometri dan menggunakan spirometer. Perubahan volume udara mempengaruhi daya kembang paruparu. Compliance atau daya kembang paru adalah perubahan volume per liter yang disebabkan oleh tiap perubahan satu unit cmHg [1, 5]. Daya kembang paru juga tergantung pada ukuran paru. Daya kembang paru-paru bayi lebih kecil dari pada orang dewasa, dan daya kembang orang yang berbadan kecil juga berbeda dengan daya kembang orang yang berbadan besar [1, 4]. 2.3 Persamaan matematis volume udara Volume paru normal sangat dipengaruhi oleh ukuran sistem pernapasan dan usia. Volume paru pria juga lebih besar daripada wanita. Pada saat gerak badan, pengambilan oksigen dapat mencapai 4 6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkat sampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volume tidal dan frekwensi pernapasan. Besarnya volume udara pernapasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik seperti jenis kelamin, usia, tinggi badan, dan berat badan Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang faktorfaktor mempengaruhi volume udara paru-paru diperoleh model matematis yang menggambarkan perilaku parameter pernapasan. Untuk merepresentasikan volume dinamis paru paru terhadap waktu dalam keadaan inspirasi normal diperoleh persamaan sebagai berikut: ( (

... (1) ... (2)

VI adalah volume udara setelah melakukan inspirasi dan VE volume udara paru-paru setelah melakukan ekspirasi pada suatu titik waktu tertentu dari siklus pernapasan. FRC adalah kapasitas residu fungsional dan VT adalah volume tidal paru - paru. VT adalah 10% dari total kapasitas paru. Persamaan yang digunakan untuk perhitungan TLC dan FRC berdasarkan penelitian sebelumnya [6] . Persamaan ini disajikan pada Tabel dibawah ini. Tabel 1. Persamaan matematis volume dan kapasitas paru-paru Kategori TLC FRC Laki laki 7,956*h-6,948 dewasa Perempuan dewasa Anak laki 7,107*h-6,435 7.502*h+0.009*a0.033*w-7.608 5.867*h+0.009*a0.022*w-5.972

laki- exp(exp(1,3191+1,7383*h) 1.8195+1.6779*h) exp(exp(1,2940+1,7021*h) 2.0159+1.7942*h)

Anak perempuan Keterangan: TLC = FRC = h = a = w =

Kapasitas Paru Total dalam liter; Kapasitas Residu Fungsional dalam liter; tinggi dalam meter; umur dalam tahun; berat dalam kilogram.

Berdasarkan tabel 1, kapasitas total paru-paru (TLC) dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kapasitas residu fungsional (FRC) yaitu jenis kelamin, usia, tinggi badan dan berat badan. 2.5 Frekuensi Pernapasan Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut sebagai frekuensi pernapasan. Pada umumnya,frekuensi pernapasan manusia dewasa setiap menitnya berkisar 15-18 kali. Cepat atau

lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi dan kedudukan serta aktifitas . Jumlah frekuensi pernapasan di bagi menjadi 5 kategori , yaitu : a. bayi baru lahir (usia < 1 tahun) yaitu 44 kali/menit; b. bayi (usia < 2 tahun) yaitu 50 kali/menit; c. balita (usia< 6 tahun) yaitu 25 kali/menit; d. anak (usia < 15 tahun) yaitu 20 kali/meniti; e. dewasa (usia > 15 tahun) yaitu 16 kali/menit. 3. Analisis Desain Pemodelan yang diperlukan dalam simulasi sistem pernapasan meliputi pemodelan objek dan pemodelan matematis (mathematical models). Pemodelan obyek yang dibutuhkan meliputi model saluran pernapasan yaitu trakea, bronkus dan paru-paru. Pemodelan matematis volume paru-paru dan frekuensi pernapasan yang akan dirancang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Menggambarkan besarnya volume udara ketika melakukan pernapasan normal (V T). Besarnya VT yaitu 10% dari TLC. b. Menggambarkan volume udara minimum dan makimum. Volume udara minimum merupakan volume udara yang tersisa dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal (FRC). Sedangkan volume udara makimum merupakan volume udara paru-paru setelah melakukan inspirasi (FRC+VT). c. Mencakup volume udara inspirasi dan ekspirasi. Volume inspirasi (V I) yaitu volume udara paru-paru setelah melakukan proses inspirasi. Volume ekspirasi(VE) yaitu volume udara paru-paru setelah melakukan ekspirasi. d. 3.1 Pemodelan Obyek Pemodelan Objek Saluran pernapasan meliputi: trakea, bronkus dan paru-paru. 3.2 Pemodelan matematis volume udara dan frekuensi pernapasan a. Perhitungan TLC berdasarkan tabel, dapat dijelaskan dengan flowchart di bawah ini.
START

Input variabel - Jenis kelamin - Usia - Tinggi badan

Laki-laki

Jenis kelamin?

Perempuan

ya
Usia <15 ? Usia >15 ?

ya

tidak

tidak
TLC= Exp(-1.2940 + 1.7021*h)

TLC= 7.956*h 6.948

TLC= Exp(-1.3191 + 1.7383*h)

TLC= 7.107*h 6.948

Tampilan Volume TLC

Gbr 5. Flowchart perhitungan TLC

END

b. Perhitungan FRC berdasarkan tabel dapat dijelaskan dengan flowchart.


START

Input variabel - Jenis kelamin - Usia - Tinggi badan - Berat badan

Laki-laki

Jenis kelamin?

perempuan

ya
Usia <15 ? Usia >15 ?

ya

tidak

tidak

FRC = 5.867*h+0.009*a 0.022*w 5.972

FRC = Exp(1.8195+1.67

FRC = 5.867*h+0.009*a0.022*w-5.972

FRC = Exp(2.0159+1.794)

Tampilan Volume FRC

END

Gbr 6. Flowchart perhitungan FRC

c. Perhitungan VT, VI, VE

VT = 10% * TLC VI (t) = FRC+VT * (1-e-t/0.5) VE(t) = FRC + VT* e-t/0.5 VI(t)=FRC + VT (1-e-t/0,5) ; to < t < to + T/2, inspirasi. VUpn(t) VE(t) = FRC + VT (e-t/0,5) ; to + T/2 < t < to + T, ekspirasi.

T = 1/f Volume awal dan akhir dianalogikan sebagai berikut: V0 = Vupn (min) = FRC V1 = Vupn (max) = FRC + VT dengan bahasa

3.3 Desain Teknis Proses rendering visual pada aplikasi simulasi pernapasan menggunakan OpenGl pemrograman C++ dan C# serta kompiler visual studio 2010 .

Gbr 7. Tampilan alat pernapasan

Tabel 2. Data input variabel INPUT 1 2 3 4 5 Jenis kelamin (L/P) usia (tahun) Tinggi Badan (meter) Berat badan (kg) Aktivitas (T/F) A H B L 7 1,08 C L 50 1,67 60 F

W 35 T

Grafik Pernapasan
1.2 1.15 1.1 1 0 2 4 6 8 10 1.05 0.95 Waktu (detik) Volume (liter) 4.2 Volume (liter) 4 3.8 3.6 3.4 3.2 0

Grafik Pernapasan

10

Waktu (detik)

Gbr 11. Grafik pernapasan berdasarkan input B

Gbr 12. Grafik pernapasan berdasarkan input C

Kesimpulan Pemodelan perubahan volume udara paru-paru secara matematis dapat dipengaruhi oleh variabel jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, dan diimplementasikan dalam memvisualisasikan proses mengembang dan mengempisnya paru-paru dalam simulasi sistem pernapasan manusia. Sedangkan pemodelan frekuensi pernapasan dapat dipengaruhi oleh variabel usia dan aktiftitas, diimplementasikan untuk memvisualisasikan kecepatan mengembang dan mengempisnya paru-paru. Frekuensi pernapasan berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan baik untuk inspirasi maupun ekspirasi dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.

Volume paru-paru dapat meningkat akibat kontraksi otot antar tulang rusuk dan otot diafragma dan dalam keadaan aktivitas fisik berat, dibantu oleh otot-otot lain (leher, punggung, dada) untuk meningkatkan volume paru-paru.

You might also like