You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmadNya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada simpatisnya yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini. Dengan makalah ini diharapkan teman-teman dapat lebih menguasai kompetensi seperti yang terdapat dalam makalah ini. Tentunya keberadaan makalah ini masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu sumbang saran dan kritik yang membangun sangatlah diharapkan sehingga dapat digunakan sebagai acuan dan perhatian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ksemua dan mohon maaf jika terjadi kesalahan dan mudah-mudahan dapat membantu teman-teman dalam meraih sukses. Pacitan, Penyusun, April 2010

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Reproduksi pada tumbuhan dimasyarakat dapat mengembangkan dan menghasilkan suatu teknologi. Teknologi itu berupa pupuk yang dulunya sampah-sampah yang dikumpulkan sehingga diproduksi menjadi pupuk agar tempat;-tempat di masyarakat todak kotor dan tidak kumuh [u[uk itu dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi masyarakat itu sendiri B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana dampak teknologi bagi masyarakat. C. TUJUAN PENELITIAN Mengaplesiasikan konsep perkembangan dengan lingkungan, teknologi dimasyarakat Mengaitkan hubungan kebersihan di lingklungan masyarakat.

D. HIPOTENSI Ilmu reproduksi yang digunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan keuntungan. E. POPULASI DAN SAMPEL Populasi: kecamatan Riau Sampel : Desi JK Coklat

BAB II TUJUAN PUSTAKA

Proses reproduksi adalah pertambahan jumlah individu sebagai akibat menghasilkan keuntungan dalam masyarakat. Makin banyak reproduksi yang dibuat makin banyak keuntungan yang didapat. Ada hal yang menghambat proses reproduksi, jumlah bahan terlalu dikit, penghasilannya tidak terlalu baik dan lainlain. Hal seperti dapat menghambat kehidupan masyarakat sebaiknya masyarakat lebih meminjam dalam membuat jumlah pupuk lebih baik dan lebih meningkat kualitasnya.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada simpatisan yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini. Dengan makalah ini diharapkan teman-teman dapat lebih menguasai kompetensi seperti yang terdapat dalam makalah ini. Tentunya keberadaan makalah ini masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu sumbang saran dan kritik yang membangun sangatlah diharapkan sehingga dapat digunakan sebagai acuan dan perhatian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ksemua dan mohon maaf jika terjadi kesalahan dan mudah-mudahan dapat membantu teman-teman dalam meraih sukses. Pacitan, Penyusun, April 2010

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Reproduksi pada tumbuhan serta sifat organisme digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan rekayasa dalam sistem reproduksi. Pengembangan rekayasa ini menghsilkan suatu teknologi reproduksi. Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan/mendapatkan varietas baru dengan sifat-sifat unggul misalnya hasil reproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakit. Teknologi reproduksi yang telah banyak di kembangkan antara lain: inseminasi buatan, kloning, bayi tabung, kultur jaringan, organisme transgenik, fusiprotoplasma dan lain-lain. B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana dampak teknologi reproduksi bagi lingkungan dan masyarakat. C. TUJUAN PENELITIAN Mengaplesiasikan konsep pertumbuhan dan perkembangan kelangsungan hidup, dan pewarisan sifat pada organisme serta kaitannya dengan lingkungan, teknologi dimasyarakat Mengaitkan teknologi reproduksi dengan lingklungan, teknologi dan masyarakat. D. HIPOTENSI Ilmu reproduksi yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu keturunan. E. POPULASI DAN SAMPEL Populasi: Kecamatan Sungokong Sampel : Desa Ciu Ireng

BAB II TUJUAN PUSTAKA


Proses reproduksi adalah proses pertumbuhan jumlah individu sebagai akibat dihasilkannya keturunan melalui berbagai cara, sesuai dengan jenis dan tingkat perkembangannya. Makin banyak hambatan yang dialami suatu organisme didalam reproduksinya, makin sedikit jumlah individu itu didalam populasinya. Ada beberapa hal yang diperkirakan dapat menghambat proses reproduksi antara lain jumlah keturunan relative sedikit, siklus reproduksi lama, situasi dan kondisi lingkungan tidak sesuai, individu jantan x betina terpisah dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan perkawinan atau terjadi kelainan pada alat reproduksi. Kenyataan tersebut dapat menghambat pertumbuhan populasi organisme tertentu sehingga dapat menghambat pertumbuhan populasi organisme tertentu sehingga dapat menyebabkan kepunahan. Sebaiknya populsi mahkluk hidup ada yang memiliki laju reproduksi yang amat cepat sehingga jumlah populasi bertambah dengan cepat pertambahan anggota populasi yang cepat sering tidak sebanding dengan kecepatan produksi makanan dan luas daerah tempat hidupnya sehingga menimbulkan kompetisi. Kompetisi adalah interaksi dua atau lebih organism yang saling memperebutkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Pertambahan jumlah populasi juga terjadi pada manusia, hal ini disebabkan karena waktu reproduksi cepat dan semakin membaiknya tingkat kesehatan. Pertambahan jumlah ( kuantitas ) manusia menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan persediaan berbagai factor kehidupan seperti papan, sandang dan lapangan pekerjaan sehingga muncul ekses ( dampak ) kerawanan social lainnya. Peningkatan kuantitas manusia menimbulkan masalah kependudukan, antara lain penyebaran penduduk yang tidak rnerata dan perturnbuhan penduduk yang terlampau cepat. Oleh sebab itu harus ada usaha untuk menanggulanginya, yaitu dengan transmigrasi dan Keluarga Berencana.

Transmigrasi adalah memindahkan penduduk dari daerah yang lebih padat ke daerah yang kurang padat penduduknya. Adapun Keluarga Berencana dapat diartikan suatu usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran. Keluarga berencana dapat dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD, pil, obat suntik dan tubektomi ( pemotongan saluran telur ) pada wanita, sedangkan pada pria dapat dilakukan dengan menggunakan kondom atau dengan vasektomi ( pemotongan saluran sperma ) Alat kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat - syarat, antara lain : 1. Tidak berbahaya bagi pengguna 2. Dapat diandalakan, artinya mampu mencegah konsepsi 3. Sedapat - dapatnya dapat dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan tanpa harus dibantu oleh dokter 4. Diterima oleh banyak orang.

You might also like