You are on page 1of 10

The Objectives of A Conceptual Framework

Kerangka konseptual merupakan dasar untuk merumuskan konsep-konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai ekstern. Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem koheren dari tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarah pada standar-standar yang konsisten, dan yang menentukan sifat, fungsi dan batasaan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Berkaitan dengan kerangka konseptual yang melandasi terbitnya berbagai standar akuntansi, bahwa kerangka konseptual muncul dari tujuan-tujuan filosofis, teori-teori normatife, konsep-konsep yang saling terkait,definisi-definisi yang tepat dan aturanaturan yang membentuknya. Tujuan kerangka konseptual untuk digunakan sebagai acuan bagi:

Komite penyusunan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya. Komite penyusunan laporan keuangan dalam melaksanakan tugasnya. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan telah

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan. Pada tahun 1979, pernyataan FASB konsep akuntansi keuangan (SFAC) No.1 (ayat 3) menyatakan tujuan dasar berikut pelaporan keuangan eksternal untuk entitas busines: pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna untuk investor sekarang dan potensial dan kreditur dan pengguna lain dalam membuat investasi rasional, kredit, dan keputusan serupa.

Yang mana baik IASB dan FASB menyatakan tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan kepada pengguna. Informasi ini akan dipilih berdasarkan kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

Dengan melihat informasi dalam laporan keuangan bertujuan untuk: Berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi Berguna dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas Mengukur nilai dari perusahaan, penyesuaian, dan perubahan didalamnya

yang diinginkan

Dalam menyediakan informasi kepada para pemakai laporan keuangan, akuntan harus memberikan informasi yang berhubungan. Hal ini perlu agar informasi yang ada dapat bermanfaat Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntansi mengandalkan laporan keuangan bertujuan umum ( general purpose-financial statments ) maksudnya adalah menyediakan informasi yang paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai kelompok pemakai. Hal yang mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuhkan pengetahuan yang memadai persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Tingkat kedua yaitu konsep-konsep fundamental adalah karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang berguna dalam nengambil keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki 2 kulitas yaitu kulitas primer dan kualitas sekunder. 1. Kualitas primer Relevansi dan keandalan harus melekat pada informasi akuntansi.
a. Relevansi agar relevan akuntansi harus mampu membuat perbedaan

dalam

mengambil

sebuah

keputusan.

Informasi

itu

mampu

mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi itu bisa dikatakan tidak relevan. Informasi yang relevan harus mampu memiliki nilai umpan balik ( feed-back value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengkoreksi harapan masa lalu. Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni digunakan untuk dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang. Selain itu relevansi juga harus memiliki substansi ketepatan waktu (timeliness) informasi itu harus disajikan lepada para pemakai sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mengambil keputusan.
b. Keandalan informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi, netral,

disajikan

secara

tepat

serta

bebas

dari

kesalahan

dan

bias

(penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu pemakai yang tidak memiliki waktu dan keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
c. Keberdayaujian (verifibality) informasi harus bisa diuji kebenarannya.

Dapat diujinya kebenaran informasi akuntasi berdasarkan keobtektifan dan konsensus


d. Kenetralan (neurtality) informasi akuntansi dimaksudkan untuk untuk

memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari dari usaha-usaha untuk menguntungkan kelompok tertentu.
e. Kejujuran penyajian (resprentational faithfulness) penyajian yang

jujur berati adanya kesesuaian antara fakta dan informasi tang disampaikan.

2. Kulitas sekunder

Kulitas

sekunder

yang

harus

dimiliki

informasi

akuntansi

adalah

kebrdayabandingan (comparability) dan konsistensi (consistency).


a. Keberdayabandingan informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika

dapat dibandingkan dengan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang 1 industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama tetapi dengan periode yang berbeda (perbandingan vertikal) jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
b. Konsistensi sebuah entitas dikatakan konsistensi dalam menggunakan

standar akuntansi apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akunatnsi) yang sama untuk kejadian serupa dan periode ke periode. Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4 Bab 4 dari APB Statement No.4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatas. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
A. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan

sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan. B. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah berikut : Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat : Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya Menunjukkan pendanaan dan inverstasinya Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmen

Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhan Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dan aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat :

Menyajikan ekspektasi pengembalian dividen kepada para investor

Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha.

Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen

Menyajikan profitabilitas jangka panjang Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengetimasi potensi penghasilan bagi perusahaan

Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban

Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan

C. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai beriku :

Relevansi, artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.

Dapat dimengerti, artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para pengguna harus dapat memahaminya

Dapat diverifikasi, artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuranpengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.

Netralitas, artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari penggunapengguna yang spesifik.

Ketepatan waktu, artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Komparabilitas yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharunya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.

Kelengkapan, artinya telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Tujuan laporan keuangan seperti yang dinyatakan dalam laporan trueblood


1. Tujuan dasar. 2. Empat tujuan yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang berbeda dari

informasi akuntansi
3. Dua tujuan yang menyebutkan dua penghasilan perusahaan dan kemampuan

manajemen sebagai jenis informasi yang dibuutuhkan


4. Satu tujuan yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai

factual dan interpretative


5. Empat tujuan yang mengurai laporan keuangan yang dibutuhkan untuk

memenuhi tujuan

6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang dibuat agar dapat

memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya.


7. Karakteristik kualitatif pelaporan

Komite yang dipimpin Trueblood ini beranggotakan 9 orang yang berasal dari akademis dan praktisi. Mereka ditugaskan untuk merumuskan tujuan laporan keuangan. Dalam laporannya komita ini ingin menentukan: 1. Siapa yang memerlukan laporan keuangan. 2. Informasi apa yang mereka butuhkan. 3. Berapa banyak informasi yang diperlukan tersebut dapat diberikan oleh akuntan. 4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk menyusun informasi yang diperlukan itu. Dalam Trurblood Committee Report juga dinyatakan bahwa tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan. Yujuan yang sama juga terdapat dalam Conceptual Framework dari FASB, PSAK dan lainnya. Dari beberapa tujuan laporan keuangan tersebut, Nampak jelas bahwa akuntansi konvensional sangat dipengaruhi oleh konsep kapitalis, karena perhatian utamanya adalah hanya sebatas memberikan informasi yang bertumpu pada kepentingan tickholders dan entity-nya dan belum sampai pada tahap akuntanbilitas, kalaulah ada, maka hanya sebatas hubungan yang bersifat horizontal. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. Laporan trueblood menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan : (1) relevansi dan materialitas (2) bentuk dan

substansi (3) keandalan (4) kebebasan dari bias (5) komparabilitas (6) konsistensi (7) dapat dimengerti. Untuk membantu pemilihan diantara berbagai alternative akuntansi keuangan dan pelaporannya, kerangka kerja konseptual mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi yang berguna sebagai berikut: Cost < Benefit --- materiality Analisis biaya-manfaat sulit dilakukan karena biaya Informasi, seperti halnya komoditas lainnya, harus bernilai lebih besar dari biaya perolehan/produksinya. terutama manfaatnya tidak selalu nyata dan dapat diukur. Ada banyak jenis biaya, seperti: biaya pemrosesan, biaya audit, biaya penyebaran dan lain-lain. Sementara manfaat diperoleh pembuat laporan keuangan seperti dalam hal pengendalian manajemen dan akses terhadap modal yang lebih besar, alokasi sumber daya, penilaian pajak dan lain-lain. dikuantifikasi dibandingkan biaya. Materialitykendala materialitas berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian pemakai laporan keuangan. Karena itu, tidaklah material dan juga tidak relevan jika pencantuman atau pengabaian item tidak memiliki dampak terhadap pengambilan keputusan. Understandability Namun, manfaat secara umum lebih sulit

Pemakai yang berbeda tentunya akan menyebabkan keputusan yang berbeda-beda baik dalam hal jenis keputusan, metode pengambilan keputusan, informasi yang diperoleh dari sumber lain, dan kemampuan mereka dalam mengolah informasi tersebut. Untuk menjadikan informasi tersebut berguna maka diperlukan penghubung antara pemakai dengan keputusan-keputusan yang diambil yang disebut tingkat pemahaman.

Decision usefulness 1. Relevance Informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. perbedaan. FASB mendefinisikan relevansi sebagai membuat suatu Informasi dikatakan relevan jika dapat membantu pemakai Informasi yang relevan juga harus dapat

membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan (predictive value). membantu pemakai menjustifikasi atau mengoreksi ekpektasi atau harapan masa lalu (feedback value), serta tersedia kepada pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness/tepat waktu). Tepat waktu adalah aspek yang penting agar informasi dapat membuat perbedaan sebab informasi yang baru didapat setelah keputusan diambil tidak akan banyak berguna. 2. Reliability Suatu informasi dianggap dapat diandalkan apabila secara relative bebas dari kesalahan dan menyajikan hal yang seharusnya. - Verifiability Atau dapat diverifikasi, yaitu bahwa dasar pengukuran laporan keuangan juga dapat diverifikasi oleh akuntan lain dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. - Representational faithfulness Atau penyajian jujur, yaitu bahwa ada kesesuaian antara pengukuran dengan aktivitas ekonomi atau unsure akuntansi yang diukur. - Neutrality Atau netrallitas, merupakan konsep yang serupa dengan konsep kejujuran yaitu bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekolompok Keandalan tidak berarti ketepatan yang absolute. Informasi seperti ini harus memiliki criteria:

pemakai tertentu. Informasi yang disajikan harus factual, benar, dan tidak bias. Comparability --- consistency

Informasi tentang sebuah perusahaan akan lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa yang menyangkut perusahaan lain (comparability) dan dari perusahaan yang sama pada peride waktu yang berbeda (consistency). Perbandingan membutuhkan bahwa kejadian yang serupa dicatat dengan cara yang sama dalam laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda dan untuk perusahaan tertentu dalam periode yang berbeda. Namun demikian, harus diakui bahwa Kondisi yang keseragaman bukan selalu menjadi jawaban dari perbandingan.

berbeda mungkin akan membutuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda.

You might also like