You are on page 1of 15

POLUSI 1.

Polusi Udara

Pencemaran yang terjadi karena pencampuran bahan pencemar di udara yang dapat merusak lingkungan. Bahan yang paling banyak berpengaruh sebagai berikut: Karbon Monoksida (Co), Nitrogen Oksida (Nox), Belerang Oksida (Sox), Hydro Karbon (HC), Partikel, dll. Contohnya: polusi dari asap kendaraan, pabrik-pabrik, dsb. Akibatnya: makin menipisnya lapisan ozon sehingga terjadi efek rumah kaca yang menyebabkan naik suhunya di bumi.

Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsifungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan. Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 85 persen. Hal ini diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang tinggi. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misalnya kadar timbal yang tinggi). Kebakaran hutan dan industri juga turut berperan

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, ataubiologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Udara kita telah tercemar oleh berbagai polutan udara kota, baik dari kegiatan industri maupun terutama lalu lintas atau transportasi darat. Bukan hanya jumlah kendaraan bermotor yang kian meningkat pesat, tetapi juga banyak kendaraan yang tidak dirawat dengan baik, disamping kualitas bahan bakar yang masih mengandung timbel (Pb), sehingga menghasilkan emisi yang dapat mengganggu kesehatan. Polusi udara umumnya diberi batasan sebagai udara yang mengandung satu atau lebih zat kimia dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat menyebabkan gangguan pada manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan harta benda.

2. Polusi Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Pencemaran air saat ini semakin memprihatinkan. Pencemaran air dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan ini mengakibatkan menurunnya kualitas air hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya. Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan terhadap kualitas air, tapi dalam pengertian ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalamair got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut : a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan

pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi tiga aspek yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku, dan aspek akibat (Warlina, 1985). Indikator atau tanda bahwa air di lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati dan digolongkan menjadi : a. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air, perubahan suhu, warna, dan adanya perubahan bau atau rasa. b. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut (perubahan pH). c. Pengamatan biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan

mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya patogen. Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Disolved Oxigen), kebutuhan oksigen kimia (Chemical Oxogen Demand), serta kebutuhan oksigen biokimiawi(Biochemical Oxigen Demand).

Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan.

3. Polusi Tanah

Pencemaran Tanah atau Darat: pencemaran yang terjadi karena ada bahanbahan asing yang bersifat organik atau anorganik. Kebanyakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia. Akibatnya: dapat mencemari tanah, misalnya penggunaan insektida, gungisida, herbsida, dan pestisida di lahan pertanian (secara langsung). Asap kendaraan menjadi bahan polutan dan turun bersama dengan hujan lalu mencemari tanah (secara tidak langsung).

Pencemaran tanah adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan. Tanpa tanah yang subur, petani tidak bisa bercocok tanam dan menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang mengandung bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. Jika limbah atau sampah yang dibuang mudah terurai oleh mikroorganisme, bahan-bahan itu akan mengalami proses pembusukan kemudian terurai dan menyatu dengan tanah sehingga tidak menimbulkan pencemaran.

Penyebab pencemaran tanah diantaranya sampah-sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Upaya untuk mengurangi penumpukan sampah adalah dengan melakukan daur ulang sampah anorganik. Bahan-bahan yang tidak bisa terurai seharusnya dapat dipisahkan kemudian dimasukan dalam proses daur ulang. Proses daur ulang yang dilakukan membuat limbah diolah kembali menjadi barang yang dapat dipergunakan. Barang hasil daur ulang dapat berupa barang yang sama dengan asalnya ataupun dapat memproduksikan barang yang berbeda. Limbah padat mungkin merupakan bentuk yang paling terlihat dari Pencemaran. Setiap tahun, orang membuang miliaran ton sampah padat. Limbah padat dari rumah, kantor, dan toko disebut limbah padat perkotaan. Limbah-limbah termasuk kertas, plastik, kaca, kaleng logam, sisa makanan, dan sisa pangkasan taman di halaman. Limbah lainnya dibuang terdiri dari mobil, besi tua, bahan sisa dari proses pertanian, dan limbah pertambangan yang diketahui sangat membahayakan dan merusak.

Jenis Limbah yang menyebabkan Pencemaran Tanah. a. Limabah Domestik Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk. perdagang-an, pasar, tempat usaha hotel dan lain-lain. 1) Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa misalnyalastik, kaleng minuman, botol plastik air mineral dan lain-lain. 2) Limbah cair berupa sisa diterjen dari rumah, tinja,Oli, dan lain-lain yang meresap ke dalam tanah yang dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah." b. Limbah industry Limbah Industri berasal dari lingkungan industri yang membuang limbah secara langsung ke tanah tanpa proses penetralan zat-zat kimia terlebih dahulu. 1) Limbah Industri bisa berupa limbah padat yang bisa berupa Lumpur yang berasal dari sisa pengolahan misalkan sisa pengolahan kertas, gula, rayon, plywood dan lain-lain 2) Limbah cairan yang berupa hasil pengolahan dari proses produksi industri seperti sisa hasil pengolahan industri pelapisan logam, tembag, perak, khrom, boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam c. Limbah Pertanian Limbah pertanian berasal dari pemberian pupuk petani untuk tanamanya atau racun untuk pembunuh hama. misalnya pupuk urea, Pestisida.

Pencemaran tanah adalah di mana berlakunya perubahan struktur tanah apabila bahan kimia buatan manusia menyerap masuk ke dalam tanah. Pencemaran ini terjadi akibat daripada kebocoran air kumbahan dan bahan kimia industri, penggunaan pestisid, kemalangan pengankut minyak yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Apabila bahan kimia beracun menyerap masuk ke permukaan tanah, ia akan menguap. Pencemaran tersebut akan termendap sebagai zat kimia beracun secara langsung memberi kesan negatif kepada manusia apabila bersentuhan dengan tanah. Kesan pencemaran terhadap kesihatan manusia bergantung pada jenis pencemaran, kromium dan herbasid sangat berbahaya kepada kanak-kanak kerana menyebabkan kerosakan otak serta ginjal pada seluruh populasi. Pendedahan secara berterusan terhadap benzene pada kepekatan tertentu boleh menyebakan penyakit leukemia. Selain itu terdapat beberapa simptom seperti sakit kepala, letih, iritasi mata dan ruam kulit jikalau terdedah dengan merkuri, siklodiena, organofosfat dan karmabat. Jikalau pada dos yang besar ia bleh menyebabkan kematian. Pencemaran tanah juga memberi kesan terhadap ekosistem. Perubahan kimia pada struktur tanah yang radikal walaupun bahan kimia hadir dengan dos yang rendah, ia tetap merbahaya. Perubahan ini menyebabkan metabolism mikroorganisma endemik dan antropoda turut berubah. Akibatnya dapat memusnahkan pelbagai spesis primer dari rantai makanan sekaligus memberi kesan pada ekosistem.

You might also like