You are on page 1of 9

PENDAHULUAN Pada tahun 1980-an, para peneliti manajemen menjadi tertarik kepada cara para pemimpin mengubah dan

menghidupkan kembali organisasi-organisasi. Kepeminpinan transformasional menunjuk kepada proses membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran. Bab ini mempelajari teori-teori utama dan hasil-hasil penelitian mengenai kepemimpinan tranformasional. Kepemimpinan yang Transformasi Menurut Burns (1978, hlm. 20) menjelaskan kepemimipnan trasformasional sebagai sebuah proses yang padanya para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi, Para pemimpin tersebut mencoba menimbulkan kesadaran dari para pengikut dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan, bukan didasarkan atas emosi seperti misalnya keserakahan kecemburuan, atau kebencian. Kepemimpinan yang transforormasional (transforming leadership) dapat diperhatikan oleh siapa saja dalam organisasi pada jenis posisi apa saja. Dapat menyangkut orang-orang yang mempengaruhi teman-teman sejawatnya dan para atasan dan juga para bawahan. Dapat terjadi dalam tindakan sehari-hari orang biasa, namun bukanlah hal yang biasa atau umum. Burn membedakann kepemimpinan yang menstranformasional dengan

kepemimpinan transaksioal. Jenis kepemimpinan yang terakir memotivasi para pengikut dengan menunjuk pada kepentingan diri sendiri. Kepemimpinan transaksional menyangkut nilai-nilai, namun berupa nilai-nilai yang relevan bagi proses pertukaran, seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab dan pertukaran. Burn (1978, hlm. 440) menjelaskan kepemimpinan sebagai sebuah arus antar hubungan yang berkembang yang padanya para pemimpin secara terus-menerus

membangkitkan tanggapan-tanggapan motivasional dari para pengikut dan memodifikasi perilaku mereka pada saat mereka menghadapi tanggapan atau perlawanan, dalam sebuah proses arus dan arus balik yang tidak berhenti. Kepemimpinan Transformasional Pemempin tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikut dengan: (1) membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan, (2) mendorong mereka untuk mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan diri sendiri, dan (3) mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan meeka pada yang lebih tinggi. Perilaku-perilaku transformasional Tiga komponen kepemimpinan transformasional: Karisma telah didefinidikan sebagai sebuah proses yang padanya seorang pemimpin mempengaruhi para pengikut dengan menimbulkan emosiemosi yang kuat dan identifikasi dengan pemimpin tersebut. Stimulasi intelektual adalah sebuah proses yang padaya para pemimpin meningkatkan kesadaran para pengikut terhadap masalah-masalah dan mempengaruhi para pengikut unntuk memandang masalah-masalah dari sebuah prespektif yang baru. Individualisasi termasuk member dukungan, membesarkan hati, dan member pengalaman-pengalaman tentang pengembangan kepada para pengikut. Perilaku-perilaku kepemimpinan transaksional Kepemimpinan transaksional dalam arti yang lebih luas: Perilaku transaksional (disebut perilaku contingent riwerd) mencakup penjelasan mengenai pekerjaan yang diminta untuk memproses imbalan-imbalan dan penggunaan insentif untuk mempengaruhi

motivasi. Active management by exception termasuk penentuan dari para bawahan dan tindakan-tindakan memperbaiki untuk memaastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan secara efektif. Passive management by exception Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan karismatik Para pemimpin transformasional mencoba untuk member kekuasaan dan meninggikan para pengikut, sedangkan para kepemimpinan kharismatik mencoba untuk mebuat para pengikutnya tetap lemah dan tergantung serta untuk menanamkan kesetiaan pribadi daripada komitmen terhadap citacita. Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan mentraformasional Kepemimpinan yang mentransformasi kepada para pemimpin yang selalu mendapat pencerahan yang menunjuk kepada nilai-nilai moral yang positif dan kebutuhan-kebutuhan tingkat yang lebih tinggi daripada pengikut. Antribut-atribut para pemimpin transformasional Para pemimpin yang trasformasional yang efektif dalam studi ini mempunyai atribut-atribut sebagai berikut: Mereka memilih diri mereka sendiri sebagai agen-agen perubahan Mereka adalah pengambil resiko yang berhati-hati Mereka yakin pada orang-orang sangat peka terhadap kebutuhankebutuhan mereka Mereka mampu mengartikulasikan sejumlah nilai inti yang membimbing perilaku mereka Mereka fleksibel dan terbuka terhadap pelajaran dari pengalaman

Mereka mempunyai kemampuan yang kognitif, dan yakin kepada pemikiran yang berdisiplin dan kebutuhan akan analisis masalah yang hati-hati Mereka adalah orang-orang yang mempunyai visi yang mempercayai instuisi mereka

Sinopsis Pada sebuah perusahaan bumbu yang bernama Ajinomoto di daerah Mojokerto. Ada beberapa kendala yang mengganjal atas pendapatan yang semakin menurun akibat adanya desas desus akan beberapa produk dari Ajinomoto yang diduga tercemar sedikit enzim babi sehingga meragukan label kehalalannya. Namun berita tersebut hanyalah isu belaka untuk menurunkan omset ajinomoto. Selain itu dikarenakan adanya perusahaan-perusahaan lain yang baru saja berdiri jadi semakin banyak sekali pesaing dari perusahaan Ajinomoto untuk tetap maju dan berkembang serta peningkatkan kualitas akan produk yang dikeluarkan. Tetapi dengan adanya kepemimpinan yang transformatif ini maka pemimpin dari perusahaan Ajinomoto tersebut memberikan beberapa perubahan dan kebijakan-kebijakan yang baru agar karyawa tetap semangat dalam memajukan perusahaan Ajinomoto agar pendapatan terus meningkat dan tujuan perusahaan tercapai dengan baik. Setelah dijalankannya kebijakan dan menjalankan kepemimpinan yang transformatif maka perusahaan tersebut telah kembali dari keterpurukan atas pendapatan yang semakin lama semakin menurun menjadi perusahaan yang maju lagi dan mencapai tujuan sehingga pendapatan menjadi meningkat lagi.

Berikut ini yang berperan: Top Manajer : Pratika Noventaria P Supervisor Karyawan 1 Karyawan 2 : Maya Rosita : Dita Yulia : Yulian Adolfina

Pemimpin melihat-lihat kertas dan memantau kenapa terjadi penurunan pada pendapatan perusahaan, kemudian menelpon Supervisor untuk di panggil ke ruangannya. Top Manajer Supervisor : bisa anda ke ruangan saya untuk menemui saya? : iya Bu

Beberapa saat kemudian Supervisor Top Manajer : permisi : iya, silahkan masuk. Begini saya mau tanya kenapa pada laporan keuangan kita pendapatan kita semakin menurun? Bisa anda jelaskan. Supervisor : begini bu,,semenjak masyarakat mendengar isu akan adanya enzim babi dalam produk kita?omset penjualan kita terus mengalami penurunan. Top Manajer : oh begitu..emhhcoba kamu selidiki lebih lanjut masalah ini apakah berhubungan dengan karyawan yang lalai dalam bekerja. Supervisor : baik bu, saya akan mengamati karyawan-karyawan di pabrik. Saya permisi dulu buselamat siang. Keesokan harinya Supervisor memanggil 2 perwakilan karyawan bagian produksi yang mengetahui mengapa omset produksi terus menurun.

Karyawan 1&2 Supervisor

: permisi bu, selamat siang.. Apakah ibu memanggil kami? : selamat siang,,iya mbak .silahkan duduk. Begini mbak kenapa bisa terjadi isu yang sedang merebak di masyarakat akan adanya enzim babi.

Karyawan 1

: kami juga sudah mendengar akan berita yang tersebar dimasyarat, namun ini hanya sebuah trik agar perusahaan kita turun dipasaran.

Karyawan 2

: iya buk karena dari teman-teman cuma mengeluhkan akan tindakan dari perusahaan yang memperhatikan karyawannya saat ada desas desus beredar.

Supervisor

: oh begitu ya..masalah ini akan segera saya sampaikan kepada pihak atasan. Karena jika ini dibiarkan begitu saja, maka akan berpengaruh terhadap omset perusahaan kita. Bisa-bisa keadaan perusahaan kita akan gulung tikar.

Karyawan 1

: kami sebagai karyawan sudah melakukan tanggung jawab dengan semaksimal mungkin dalam hal bekerja. Cuman kenapa saat ini malah ada desas desus yang tidak terbukti kebenarannya dan seolah-olah ini dibuat dengan sengaja.

Karyawan 2

: namun dengan adanya isu ini ada juga dampak positifnya.. Dan kami berharap dengan adanya isu yang tidak benar saat ini, pihak perusahaan juga lebih memperhatikan karyawannya sehingga kami bisa termotivasi dalam bekerja.

Supervisor

: baiklah kalau begitu biar saya yang akan memberitahukan pada atasan jika isu tersebut tidak benar dan juga karwayan menginginkan diperhatikan dalam kerjanya selain itu juga pesaing mulai banyak jadi memerlukan berbagai tindakan agar perusahaan kita tidak semakin terpuruk dan kalah saingan dengan perusahaan yang baru berdiri.

Karyawan 1

: iya, Bu benar itu. Tolong anda usahakan aspirasi karyawan agar terwujud.

Supervisor Karyawan 1&2

: ya sudah nanti saya kabari lagi dan sekarang anda bisa melanjutkan pekerjaan kalian. Terimakasih. : terimakasih juga, permisi Bu.

Tak lama kemudian supervesor tersebut menemui top manajer di ruangannya. Supervisor Top Manajer : permisi Bu, selamat siang. : iya selamat siang, silahkan duduk. Bagaimana apa ada laporan dari pementauan anda pada karyawan bagian pengolahan bahan baku? Supervisor : begini Bu, setelah saya pantai dan saya tanyakan kepada pihak karyawan terutama kepada beberapa karyawan kalau isu yang tersebar di masyarakan merupakan kebohongan semata karena sepertinya isu ini hanya di buat untuk menjatuhkan perusahaan kita dan kalah bersaing dengan perusahaan yang lain yang baru saja berdiri. Top Manajer Supervisor : seperti itu ya? : iya Bu, tapi ada lagi. Ternyata karyawan kita itu merasa kurang diperhatikan di perusahaan ini jadi mereka berharap perusahaan lebih memperhatikan mereka agar mereka bisa lebih semangat dalam bekerja. Top Manajer Supervisor Top Manajer : kira-kira seperti apa yang diharapkan karyawan? : ya mungkin pemberian beberpa kebijakan seperti kompensasi atau yang lain begitu Bu. : o. ternyata seperti itu, baik nanati akan saya pertimbangakan. Setelah beberapa minggu kemudian Top Manajer ingin mengeadakan rapat yang dihadiri supervisor dan beberpa karyawan. Top Manajer : tolong hubungi beberapa karyawan sebagai perwakilan untuk

berkumpul karena saya mau berbicara dan mengadakan rapat perusahaan. Supervisor : baik, Bu

Beberapa saat kemudian. S, K1&K2 Top Manajer : permisi Bu, : iya, silakan masuk. Begini saya disini mau melakukan beberapa konfirmasi dan memberikan beberapa pengarahan tentang isu yang sekarang semakin marak di kalangan masyarakat dan saya dengar dari Supervisor bahwa karyawan mengharapkan perhatian yang lebih baik dari perusahaan. Setelah saya mempertimbangakan semua yang telah terjadi menimpa perusahaan kita ini maka saya akan mengganti gaya kemimpinan saya dan semoga kita dapat lebih bekerjasama dengan baik lagi demi kemajuan perusahaan kita mencapai tujuan. Saya akan melakukan beberapa kebijakan yaitu pemberian kompensasi dan lebih memantau agar tidak terjadi lagi isu-isu yang muncul dan menyebabkan pendapatan perusahaan menurun serta memeperhatikan semua karyawan agar apa yang karyawan inginkan dapat terpenuhi tetapi sesuai dengan kemampuan dari perusahaan karena ada kemajuan dari perusahaan tergantung pada semua karyawan yang ada di dalamnya. Bagaimana pendapat anda semua? Supervisor Top Manajer Karyawan 1 : saya sangat setuju dan mendukung Bu, karena demi kemajuan perusahaan kami akan selalau siap memberikan yang terbaik. : mungkin ada yang mau di sampaikan dari perwakilan karyawan? : saya mewakili karyawan sangat setuju dengan apa yang telah dilakukan oleh ibu dengan adanya kebijakan yang telah

diberikan. Karyawan 2 Top Manajer : saya juga sangat setuju karena teman-teman pasti sangat senang mendengar kebijakan dari Bu. : ya kalau begitu berarti telah setuju semua. Baik perubahan ini akan dilakukan pada bulan yang akan dating agar gampang dalam perhitungan kas perusahaan karena akan di perbaharui semua sistem yang kemarin kita gunakan. Baik, kalau begitu anda bisa melanjutkan pekerjaan sauadara semua dan tolong diberitahukan kepada karyawan yang lain dan nanti surat pemberitahuannya akan diturunkan. Dan saya tahu kalian semua mempunyai potensi sekaligus komitmen untuk perusahaan ini, kalian sudah menjadi bagian dari perusahaan ini. Kalian pasti bisa bekerja dengan lebih baik, saya percaya itu. S,K2&K1 Top Manajer Supervisor : iya, bu terima kasih : baik, selamat bekerja kembali. : permisi (dengan berjabatan menandakan kesepakatan dan kesuksesan yang akan datang). Dari drama tersebut bahwa keberhasilan perusahaan adalah sebuah usaha tim yang tidak akan dapat dicapai tanpa kontribusi yang signifikan dari semua anggota tim dan kesediaan mereka untuk bekerja sama dan menempatkan kebutuhan-kebutuhan proyek tersebut diatas kepentingan diri secara individual.

You might also like