You are on page 1of 4

# SISTEM EKSKRESI PADA PROTOZOA (Hewan bersel satu)

Protozoa tidak memiliki organ pengeluaran khusus sehingga zat sisa metabolismenya dikeluarkan melalui rongga berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui kulit secara difusi dan osmosis SISTEM PERKEMBANGBIAKAN,RESPIRASI, EKSKRESI DAN GERAK DARI PROTOZOA System perkembangbiakan protozoa : a. Perkembangbiakan protozoa berlangsung secara seksual dan aseksual. b. Perkembangbiakan seksual biasanya dalam bentuk singami yaitu persatuan dua gamet yang sama atau berbeda ukurannya dan konjugasi yaitu pertukaran inti (mikronukleus setelah terjadi pembelahan) sehingga terjadi reorganisasi pada kedua individu yang bertukar inti. c. Perkembangbiakan aseksualnya dilakukan dengan membelah diri secara memanjang atau melintang. Ada juga yang berkembangbiak secara schizogoni yaitu beberapa sel anak dibentk dari sebuah sel induk. Pembelahan dimulai dari nucleus, kemudian diikuti oleh selnya. Sel-sel baru hasil pembelahan ada yang hidup bebas sendiri tetapi ada juga yang membentuk koloni. System respirasi protozoa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya. Sistem ekskresi protozoa adalah berupa vakuola berdenyut (vakuola kontraktif). Vakuola kontraktif berfungi mengeluarkan ampas metabolism dan mengatur tekanan (osmoregulator). System gerak protozoa yakni protozoa ada yang bergerak secara aktif dengan alat geraknya tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Alat gerak pada protozoa yaitu kaki semu (pseudopodia), rambut getar (silia) dan bulu cambuk (flagel atau mastix). Klasifikasi protozoa. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas yaitu : a. Kelas rhizipoda atau sarcodina b. Kelas ciliate

c. Kelas flagellate d. Kelas sporozoa. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2004732-sistem-perkembangbiakan-respirasiekskresi-dan/#ixzz1n2enDFkn


1. Sistem ekskresi protozoa Pada protozoa, pengeluaran sisa-sisa metabolisme melalui membran sel secara difusi. Protozoa mempunyai organel ekskresi berupa vakuola berdenyut ( vakuola kontraktif ) yang bekerja secara periodik serta berperan mengatur kadar air dalam sel. Sewaktu mengeluarkan air sisasisa air ikut dikeluarkan.

1. Hewan Beresel Satu (Protozoa)

Belum mempunyai alat ekskresi khusus. Zat sisa di keluarkan melalui vakoula kontraktil (rongga berdenyut) yang berfungsi untuk mengatur kadar airt dalam sel sehingga nilai osmosis isi sel tetap terpelihara.

Protozoa adalah hewan yang menyerupai protista. Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Proton yang berarti "pertama" dan zoa yang berarti "hewan". Jadi, Protozoa dapat diartikan sebagai "hewan yang pertama". Ciri-ciri umum yang dimiliki Protozoa yaitu: * habitatnya di tanah, air, di daerah yang lembab, saprofit, dan parasit * asimetris * eukariotik * uniseluler * memiliki organel-organel sel * sebagian tidak punya alat gerak * heterotrophic * panjangnya sekitar 10-50 mikrometer, tetapi ada yang dapat bertumbuh mencapai 1 mm.

Mengenal Phylum Coelenterata (Cnidaria)


Filed under: Klasifikasi gurungeblog @ 8:26 am Tags: ciri, habitat, Phylum Coelenterata, struktur tubuh

coelenterata Karang yang ada di pantai tebentuk dari kerangka luar tubuh salah satu jenis coelenterata.Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya. Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana. Ciri tubuh Ciri tubuh Coelenterata meliputi ukurang, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.Ada yang penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea.Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau polip.Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh lengan-lengan (tentakel).Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang memanjang. Struktur dan fungsi tubuh Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol.Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara

lapisan epidermis dan gastrodermis.Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin. Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut.Mulut dikelilingi oleh tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).
B. Sistem Eksresi Coelenterata dan Porifera Pada Porifera dan Coelenterata, pengeluaran sisa metabolisme berlangsung secara difusi, dari sel tubuh ke epidermis, lalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.

You might also like