You are on page 1of 7

Geografi

PETA
1/1/2011

A. Pengertian atau Definisi Peta


Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat. Peta dapat didefinisikan sebagai : media penyajian informasi dari unsurunsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu. Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik. Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari peta disebut kartografi. Namun Peta adalah untuk dilihat pada jarak pandang tertentu, yang kemudian dipelajari dan dikaji isinya. Apabila pembaca peta tidak memahaminya maka peta akan kehilangan arti dan fungsinya. Oleh karena itu, simbol harus dibuat dengan jelas dan tegas, dan antara satu dengan simbol yang lain harus dapat dibedakan dengan mudah. Perbedaan simbol-simbol dapat berupa: bentuk, ukuran (besar, lebar), ketebalan, kerapatan, warna dan gradasinya.

B. Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta


a. Berdasarkan data dan informasi yang ditonjolkan ada 2 (dua) macam atau 2 (dua) kategori / jenis peta, yaitu : Peta Dasar dan Peta Tematik Peta dasar: Pada dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyek-obyek dipermukaan bumi pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan informasi yang berreferensi geografis (misalnya untuk pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran langsung di lapangan, pengukuran fotogrametris dan penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain seperti citra satelit atau radar. Peta dasar dipakai untuk dasar pembuatan peta-peta tematik. Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur hypsografi/relief (garis kontour, titik tinggi, gunung, lembah dll.); unsur hydrologi (sungai, danau, laut); unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah); unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan). Di Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP (dibuat oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta Rupa Bumi Indonesia atau biasa disingkat peta RBI (dibuat oleh BAKOSURTANAL pada 1982). Informasi pada Peta topografi dititikberatkan pada unsur-unsur alam asli (sungai, kota/desa, garis kontour, titik tinggi). Sedangkan pada Peta Rupa Bumi Indonesia, disamping informasi yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan informasi tentang penutupan lahan (antara lain sawah, perkebunan, hutan). Peta tematik: Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang spesifik sesuai tema peta. Detail topografi pada peta tematik diambil dari peta dasar. Tema peta dapat diketahui dari judul petanya, sehingga dengan membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok apa yang tersaji dalam peta tersebut.Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta analisis), misalnya peta tanah, peta geologi, peta kelas lereng; atau dapat terdiri dari dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan atau relevansi (peta multi-tema), misalnya peta areal HPH yang

berisi informasi tentang batas areal HPH, nama HPH serta batas-batas fungsi hutan. Peta sintesis adalah peta hasil perpaduan beberapa peta tematik, yang setelah diadakan skoring berubah menjadi peta dengan tema baru, misalnya peta TGHK yang merupakan perpaduan dari peta tanah, peta kelas lereng dan peta curah hujan. b. Berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum ada 5 (lima) macam, yaitu : a. Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa dipakai menggambar peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah; b. Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d 1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif sempit seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya; c. Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya; d. Peta Skala Kecil, skala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya; e. Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar kelompok negara atau benua dan dunia. c. Berdasarkan Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya / Arti Warna Pada Peta 1. Warna Laut - hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian - kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian - coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian - coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian - coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian - coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian 2. Warna Darat - biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman - biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman - biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman - biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman - biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman d. Berdasarkan Isinya
. Peta umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan. Contohnya: Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi. Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas. . Peta khusus Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi. Contohnya: Peta curah hujan Peta iklim Peta tata guna lahan Peta pariwisata Peta jalur penerbangan dll.

e. Berdasarkan Sifat Datanya


. Peta stasioner Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya:. Peta geologi Peta kontur Peta laut menurut kedalamannya Peta topografi Peta jalur pegunungan . Peta dinamis Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contoh: Peta kepadatan penduduk Peta penyebaran penduduk memperlihatkan tingkat kepadatan penduduk di suatu tempat pada suatu wilayah. Peta jaringan transportasi Peta jaringan irigasi Peta jaringan telepon

f. Berdasarkan Bentuknya
. Peta timbul Peta timbul adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief. . Peta dasar (peta biasa) Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan. . Peta digital Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi atau layar komputer.

C. Proyeksi Peta
Karena permukaan bumi merupakan bidang lengkung (speroid), maka untuk dapat menggambarkan atau memindahkan lintang/bujur pada lengkungan muka bumi ke dalam bentuk bidang datar digunakan cara proyeksi tertentu. Proyeksi tertentu adalah sesuai dengan suatu aturan dalam menggambarkan posisi di permukaan bumi ke bidang datar dengan menggunakan rumus-rumus matematika. Bentuk bumi yang di proyeksikan ke bidang datar.

Proyeksi peta adalah suatu teknik pemindahan gambar peta ke berbagai macam bentuk peta. Beberapa jenis-jenis proyeksi peta :

1. Proyeksi Mercator 2. Proyeksi Silinder 3. Proyeksi Mollowide 4. Proyeksi Kerucut Beberapa bentuk peta : a. Peta Luas Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dsb. b. Peta Sempit Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.

D. FUNGSI, TUJUAN DAN MANFAAT PEMBUATAN PETA


a) Fungsi Peta Menunjukkan lokasi permukaan bumi. Menentukan arah dan jarak berbagai tempat. Memperlihatkan bentuk -bentuk permukaan bumi atau kenampakan geografi, misalnya lautan, daratan, dan gunung sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional. b) Tujuan Pembuatan Peta Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya. c) Manfaat Pembuatan Peta . Dasar perencanaan dan pembangunan , Informasi geografis yang ada dalam peta dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan. Misalnya perencanaan pembangunan jalan, pusat perdagangan, perjalanan wisata dll. Dalam bidang militer, peta digunakan untuk membantu menentukan lokasi persembunyian musuh sehingga memudahkan penyerangan. Dalam bidang sosial budaya, peta digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan. . Menunjukan lokasi suatu wilayah, Peta dapat digunakan untuk mengetahui lokasi suatu tempat. Misalnya wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, sehingga dapat membantu untuk mencapai tempat yang dituju.

. Sebagai sumber informasi, Peta merupakan sumber informasi yang penting. Di dalam peta terdapat informasi geografis, baik fisik maupun sosial, seperti iklim, penduduk, potensi kekayaan alam, tingkat kemiskinan, jalan, lokasi pertambangan, dll. Peta juga memberikan informasi tentang perubahan suatu gejala geografis dari waktu ke waktu, misalnya perubahan luas hutan dari tahun 1980 2000, perubahan tata guna lahan pasca Tsunami di Aceh dan sebagainya.

F. SKALA PETA Pengertian tentang skala Peta Skala peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan (misalnya untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu areal), tetapi juga menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Semakin besar skala peta, maka semakin teliti dan semakin detail unsur dan informasi yang disajikan, demikian pula sebaliknya. Beberapa contoh mengenai perbedaan skala peta:

Pada peta berskala 1: 25.000, belokan dan lekukan dan lebar sungai, serta anak sungai sangat jelas tergambar. Tetapi, pada peta berskala 1:100.000, posisi belokan sungai tidak dapat disajikan secara teliti, lebar sungai tidak dapat digambarkan, serta sebagian anak sungai dihapus dari peta. Areal yang berukuran 10 cm x 10 cm pada peta berskala 1:50.000, akan mempunyai ukuran 5 cm x 5 cm pada peta berskala 1: 100.000, atau 1/4 dari ukuran semula. Dengan ruang sekecil ini, tidak dimungkinkan untuk menyajikan unsur-unsur dan informasi secara detail dan teliti.

Dalam penetapan skala pada pembuatan peta (khususnya peta tematik), perlu diperhatikan tujuan/kegunaannya (peta untuk perencanaan umum akan berbeda skalanya dengan peta untuk kegiatan operasional dilapangan), serta informasi yang akan ditampilkan (apabila informasi tidak dapat disajikan secara detail, misalnya hanya dapat membedakan wilayah berhutan dan tidak berhutan, maka tidak diperlukan peta yang berskala besar). Tergantung kepada penggunaanya. Di bidang kehutanan khususnya,
Skala
1: 10.000 1: 25.000 1: 50.000 1: 100.000 1: 250.000 1: 500.000

Sebutan
Sangat besar Besar Sedang Kecil

Penggunaan
Peta kerja/lapangan Peta kerja /perencanaan lapangan Perencanaan tingkat Kabupaten Perencanaan tingkat Provinsi

Karena peta merupakan wujud abstrak permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil, maka dalam penyajiannya digunakan perbandingan tertentu yang disebut skala. Jadi, skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dan jarak antara dua titik yang sama di lapangan. Contoh: Pada peta berskala 1:50.000, jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 500 m dilapangan. Dalam kaitannya dengan informasi yang disajikan pada peta, maka skala peta menggambarkan juga tingkat ketelitian dan detail suatu

informasi. Penulisan skala yang sering dan lazim dalam perpetaan, disamping ditulis pecahan (numerical scale) adalah ditulis/dinyatakan dengan grafik (graphical scale).
BERIKUT MACAM-MACAM SKALA PETA Skala pada peta dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk diantaranya adalah skala inci per mIl, skala angka (skala numerik), dan skala garis (skala grafik). a) Skala inci per mil Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil atau dalam bahasa Inggrisnya disebut inch mile scale. Misalnya, skala peta yang dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, artinya bahwa jarak satu inci pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan sejauh 5 mil (1 mil = 63.360 inci). b) Skala angka (skala numerik) Skala angka atau numerik dapat pula disebut skala pecahan, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan, misalnya 1 : 5.000 atau 1 : 10.000, dan sebagainya. Jadi, kalau suatu peta 1 : 1.000 berarti bahwa satu satuan panjang pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan 1.000 kali satuan panjang di peta. Kalau satuan panjang itu dalam ukuran cm maka 1 cm pada peta menggambarkan 1.000 cm di lapangan. c) Skala garis (skala grafik) Skala ini dinyatakan dalam suatu garis lurus yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama panjang dan pada garis tersebut dicantumkan ukuran jarak sesungguhnya di lapangan, misalnya dinyatakan dalam meter, kilometer, dan dapat pula dalam ukuran feet atau mile.

G. KOMPOSISI PETA
Judul peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta. Skala peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta. Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami. Sumber peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Garis astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau lokasi pada peta. Penulisan atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain ditulis tegak. Inset peta. Inset peta pada umumnya berskala kecil dan berfungsi sebagai petunjuk lokasi. Misalnya ada daerah-daerah yang dipetakan belum banyak dikenal umum, maka peta yang demikian ini memerlukan inset. Yang dijadikan inset biasanya daerah di sekitarnya yang lebih luas dan sudah dikenal umum. Contohnya peta objek wisata Parangtritis, pada daerah tersebut diperlukan inset Peta Propinsi DIY. Skala untuk inset Peta Propinsi DIY lebih kecil daripada skala peta objek wisata Parangtritis.

You might also like