You are on page 1of 25

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang
Belakangan ini banyak sekali orang-orang yang tidak menjalankan perbuatan seperti yang telah ditentukan Allah SWT,banyak dari mereka yang memang tidak tahu,dan banyak juga dari mereka yang tahu tapi purapura tidak tahu. Dimulai dari bersikap terhadap diri sendiri,orang tua dan juga hal lainnya. Juga tentang pergaulan yang akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan terutama dikalangan anak muda dan dewasa,oleh karena itu jangan sampai anak-anak atau salah satu anggota keluarga kita yang terjerumus dalam perbuatan yang tidak sesuai ajaran agama kita,mari kita bahas apa sajakah itu. A.Kerangka Dasar Agama Islam Dengan mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ihsan yang berasal dari Nabi Muhammad, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar agama Islam terdiri atas: 1. Aqidah 2. Syariah 3. Akhlak Yang dimaksud dengan akidah, menurut ilmu tentang asal usul kata (etimologi) adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut ilmu tentang definisi (terminologi) adalah iman, keyakinan. Karena itu, akidah selalu ditautkan dengan Rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam. Yang dimaksud dengan syriah menurut etimologi, adalah jalan yang harus ditempuh. Menurut peristilahan, syariah adalah system norma (kaidah) Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia dalam kehidupan social, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Kaidah yang mengatur hubungan langsung manusia dengan Allah disebut kaidah ibadah atau kaidah ubudiah yang disebut juga kaidah ibadah murni, kaidah yang mengatur hubungan manusia selain dengan Allah disebut kaidah muamalah. Disiplin ilmu yang membahas dan menjelaskan syariah disebut ilmu fikih. Yang dimaksud dengan akhlak adalah sikap yang menimbulkan prilaku baik dan buruk. Berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti. B.Pengertian Aqidah

Aqidah berasal dari kata Aqada artinya ikatan dua utas tali dalam satu buhul sehingga tersambung. Aqad berarti pula janji, ikatan antara dua orang yang m e n g a d a k a n p e r j a n j i a n . A q i d a h menurut terminologi adalah sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, membuat jiwa t e n a n g , d a n m e n j a d i kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. C.Fungsi dan Peranan Aqidah

1.
2. 3.

Menuntun dan mengembangkan dasar Ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa. Memberikan pedoman hidup yang pasti.

D.Tingkatan Aqidah

a. T a q l i d , b. Y a k i n ,

yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan a t a s p e n d a p a t o r a n g yang diikutinya tanpa dipikirkan yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas b u k t i , d a l i l y a n g jelas tetapi belum sampai menemukan hubungan yang kuat antara objek keyakinan dengan dalil yang diperolehnya Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang d i d a s a r k a n a t a s d a l i l - dalilnasional, ilmiah, dan mendalam, sehingga mampu membuktikanhubungan antara objek keyakinan dengan dalil serta mampu memberikanargumentasi yang rasional terhadap sanggahan yang datang. yakin, yaitu tingkat keyakinan yang m a m p u m e m b u k t i k a n hubungan antara objek keyakinan dengan dalil serta mampu memberikan argumantasi yang rasional.

c. A i n u l

d. H a q q u l

E.Pengertian dan Ruang Lingkup syariah Syariah menurut istilah berarti jalan, sedangkan menurut istilah adalah s i s t e m n o r m a y a n g m e n g a t u r h u b u n g a n m a n u s i a d e n g a n T u h a n , h u b u n g a n manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam.Syariah Islam mengatur perbuatan seorang muslim, dudalanya terdapathukum-hukum yang terdiri atas: 1.Wajib, yaitu perbuatan yang apabila dilakukan m e n d a p a t k a n p a h a l a apabila ditingalkan berdosa

2.Sunnat, yaitu perbuatan yang apbila dilakukan mendapat p a h a l a , a p a b i l a ditinggalkan tidak berdosa 3.Mubah, taitu perbuatan yang boleh dikerjakan atau d i t i n g g a l k a n , k a r e n a tidak diberi pahala dan tidak berdosa 4.Makruh, yaitu perbuatan yang apabila ditinggalkan m e n d a p a t p a h a l a d a n apabila dilakukan tidak berdosa 5.Haram, yaitu perduatan yang aoabila dikerjakan b e r d o s a d a n a p a b i l a ditinggalkan diberi pahala. F.Fungsi Syariah 1.Menunjukkan dan mengarahkan pada pencapaian tujuan m a n u s i a s e b a g a i hamba Allah. 2.Menunjukkan dan mengarahkan manusia pada pencapaian t u j u a n s e b a g a i khalifah Allah. 3.Membawa manusia pada kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat. G.Syariah dan Fikih Hukum syariah dari Al-Quran dikodifikasikan dalam bentuk a t u r a n - aturan yang lebih jelas, rinci dan perasional melalui ijtihad para ulama. Fikih berisi peraturan-peraturan pelaksanaan yang memberi pegangan dan pedoman dalam berperilaku, jadi fikih merupakan opersionalisi hukum syariat berdasarkanAl-Quran dan AsSunnah. H.Akhlak, Etika dan Moral Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku, perangai a t a u t a b i a t . Sedangakan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik buruk, mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya. Selain itu Akhlak digunakan pula istilah etika dan moral. Etika berasal dari kata yunani ethes, artinya adat kebiasaan, sedangkan moral berasaldari kata mores yang berarti kebiasaan. Etika adalah ilmu yang menyelidiki bak dan buruk denagn memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui olehakal dan pikiran. Sedangkan moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum (masyarakat) yang baik dan wajar. I.Akhlak Islam

1.Akhlak Terhadap Allah

Berakhlak yang baik antara lain melalui:

a. Beriman,yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta

meyakini apa-apayang difirmankan-Nya. b. Taat,yaitu patuh pada segala perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan- Nya. c. Ikhlas,melaksanakan perintah Allah denagn mencari keridhaan Allah. d. Khusyuk,Melaksanakan perintah-Nya denagn sungguh-sungguh.

e. Khusnudzan,yaitu berbaik sangka pada Allah.


f. Tawakal,Mempercayakan diri kepada Allah dalam berencana. g. Syukur,Mengunkapkan rasa Syukur pada Allah atas nikmat-Nya.

h. Bertasbih,Mensucikan Allah dengan ucapanSubhanallah i. Istighfar,Meminta ampun kepada Allah atas dosa yang telah
diperbuat dengan mengucapkan Astaghfirullah Al Adzim.

j.

Takbir,mengagungkan Allah dengan mengucapkan Allhu Akbar k. Doa,Meminta dan memohon pada Allah dengan cara yang baik. 2.Akhlak Terhadap Manusia a.Akhlak terhadap diri sendiri 1).Setia (Al-Amanah) 2).Benar (As-Shidqatu) 3).Adil (Al-Adlu) 4).Jaga diri (Al-Ifafah) 5).Malu (Al-Haya) 6).Keberanian (As-Syajaah) 7).Kakuatan (Al-Quwwah) 8).Kesabaran (As-Shabru) 9).Kasih Sayang (Ar-rahman) 10).Hemat (Al-Iqtishad) b.Akhlak Terhadap Keluarga 1 ) . A k h l a k t e r h a d a p O r a n g T u a , prinsip akhlak mahmudah misalnya adalah patuh, Ihsan (berbuat baik pada mereka), Lemah lembut dalam perkataandan tindakan, merendahkan diri dihadapannya, berterima kasih, berdoa dan meminta doa kepada mereka. 2 ) . A k h l a k t e r h a d a p S u a m i - I s t r i , berkomunikasi dengan b a i k d a n s a l i n g menghargai serta menghormati. 3 ) . A k h l a k t e r h a d a p a n a k , memberi kasih sayang dan m e n d i d i k s e r t a merawat.

c.Akhlah TerhadapTetangga Tetangga merupakan orang paling dekat secara sosial, dan k i t a h a r u s saling menjaga keharmonisan, dengan cara tolong menolong, saling menghormati,menghargai dan saling membantu. 3.Akhlak terhadap Lingkungan Berakhlak terhadap lingkungan adalah menyikapi d e n g a n c a r a memelihara kelangsungan hidup dan kelestariannya. Seorang muslim dituntutu n t u k m e n y e b a r k a n r a h m a t b a g i s e l u r u h a l a m ( Rahmatan Lil Alamin) , y a i t u memandang alam dan lingkungannya dengan rasa kasih sayang

1.2 Batasan Masalah


Pengertian Dinul Islam Aqidah menurut ajaran Islam Fungsi dan peranan Aqidah Pengertian dan ruang lingkup Syariah Fungsi Syariah Hubungan Syariah dan Fiqih Pengertian Akhlaq,Etika dan Moral Akhlaq terhadap Allah SWT Akhlaq terhadap manusia Akhlaq terhadap keluarga Akhlaq terhadap tetangga Akhlaq terhadap lingkungan

1.3 Rumusan Masalah


Apakah pengertian Dinul Islam? Apa Aqidah menurut ajaran Islam? Apakah fungsi dan peranan Aqidah? Apa pengertian dan ruang lingkup Syariah? Apa fungsi syariah? Apa hubungan Syariah dengan Fiqih? Apa pengertian Akhlaq,Etika dan Moral? Apa sajakah Akhlaq terhadap Allah SWT? Apa saja Akhlaq terhadap manusia? Apa sajakah Akhlaq terhadap keluarga? Apa saja Akhlaq terhadap tetangga? Apa pula Akhlaq terhadap lingkungan?

BAB II DINUL ISLAM DAN KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM


DINUL ISLAM
Dinul berasal dari bahasa Arab "addin" yang berarti agama, sedangkan islam itu sangat luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa islam itu adalah keselamatan, perdamaian yang meliputi :

1. Islam itu keselamatan, yang artinya seseorang yang memeluk agama


islam akan selamat di dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam al-Qur'an dan Hadist sebagai pedoman hidup agama Islam.

2. Islam

itu perdamaian, yang artinya bahwa islam itu adalah damai dan cinta perdamaian dan sebaliknya benci terhadap permusuhan.

Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa keselamatan kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan syari'at dinul Islam itu sendiri yang berlandaskan al-Qur'an dan Hadist. Dalam al-Qur'an disebutkan dalam surah Ali Imran: 19

Sesungguhnya agama yang di ridhoi Allah di sisi-Nya ialah Islam.

Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman dalam QS. Ali Imran: 85

"Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.
Orang yang akan memeluk agama Islam harus dan waib hukumnya mengetahui dab melaksanakan Rukun Islam yang terdiri dari lima Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah: 1. Mengucap dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah. 2. Mendirikan Shalat wajib lima kali sehari.

3. Membaya Zakat 4. Pada bulan Ramadhan


5. Ibadah Haji bagi mereka yang mampu. Agama islam mempunyai Rukun Iman yang terdiri dari 6 yaitu : 1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada Malaikat Allah 3. Iman kepada kitab-kitab Allah 4. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah 5. Iman kepada Hari Kiamat 6. kepada Qoda dan Qadar (Ketentuan yang baik dan ketentuan yang jelek. Tujuan Dinul Islam Dinul Islam yang utama adalah bertauhid kepada Allah. asal makna tauhid adalah berkeyakinan bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu mempercayai dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah, dimohonkan petunjuk dan pertologan-Nya. Nabi Muhammad SAW, membawa dinul islam berupa wahyu Allah yaitu AlQur'an yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia yang pertama disamping Sunnah Nabi Muhammad SAW yang kedua sebagai pedoman

hidup manusia. Konsep islam sebagai agama tauhid adalah ajaran sepanjang sejarah manusi dari tiap-tiap Rasul, Mulai Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Daud, Musa dan Isa sampai Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir. ini terdapat dalam Firman Allah Q.S Al-Anbiya : 25 yang artinya : "Dan kami tidak mengirim seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku (Allah), maka sembahlah olehmu sekalian Aku (Allah)". Secara tegasnya Tauhid itu urat nadi segala rupa ibadah dan muamalah. Syiar Tauhid adalah kalimat Thayyiba "Laa Ilaaha Illallaah" dialah sendi utama Dinul Islam.

Abu al-Qasim ath-Thabrani meriwayatkan dalam Mu'jam al-Kabir dengan sanadnya dari Ghalib al-Qathan, dia berkata, "Saya datang ke Kufah untuk urusan dagang. Saya menginap dengan A'masy. Pada malam hari, tatkala saya hendak turun, A'masy pun bangkit kemudian shalat malam. Dia membaca ayat dan sampai pada `Allah mempersaksikan' hingga ayat `sesungguhnya agama pada sisi Allah ialah Islam'. Kemudian dia mengatakan, `Aku pun bersaksi dengan apa yang dipersaksikan Allah. Aku ingin menitipkan kesaksian ini kepada Allah. Juga aku menitipkan kesaksianku pada sisi Allah bahwa sesungguhnya agama pada sisi Allah ialah Islam sebagai suatu titipan.' A'masy mengatakan hal itu beberapa kali. Saya berkata, `Sungguh aku mendengar sesuatu dalam ayat ini.' Ketika pagi tiba, saya menemuinya dan berkata, `Hai Abu Muhammad, saya mendengar Anda mengulang-ulang ayat itu.' A'masy berkata, `Bukankah kandungannya telah disampaikan kepadamu? Saya menjawab, `Sudah sebulan saya bersama Anda, namun Anda belum memberitahukannya kepadaku.' A'masy berkata, `Demi Allah, aku tidak akan menceritakannya kepadamu sebelum satu tahun. ' Maka aku pun tinggal bersamanya selama satu tahun. Setelah satu tahun berlalu, maka saya bertanya, `Hai Abu Muhammad, setahun telah berlalu.' A'masy berkata, `Abu Wa'il telah menceritakan kepadaku dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, `Pada hari kiamat akan ditampilkan pemilik titipan ayat itu, lalu Allah Azza wa Jalla berkata, `Hamba-Ku telah berjanji kepada-Ku, dan Aku adalah yang paling berhak

memenuhi

janji

itu.

Masuklah

ke

dalam

surga.'"

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-'Imran:18-19)

A.Kerangka Dasar Agama Islam Dengan mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ihsan yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar agama Islam terdiri atas: 1. Akidah 2. Syariah 3. Akhlak Yang dimaksud dengan akidah, menurut ilmu tentang asal usul kata (etimologi) adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut ilmu tentang definisi (terminologi) adalah iman, keyakinan. Karena itu, akidah selalu ditautkan dengan Rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam. Yang dimaksud dengan syriah menurut etimologi, adalah jalan yang harus ditempuh. Menurut peristilahan, syariah adalah system norma (kaidah) Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia dalam kehidupan social, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Kaidah yang mengatur hubungan langsung manusia dengan Allah disebut kaidah ibadah atau kaidah ubudiah yang disebut juga kaidah ibadah murni, kaidah yang mengatur hubungan manusia selain dengan Allah disebut kaidah muamalah. Disiplin ilmu yang membahas dan menjelaskan syariah disebut ilmu fikih. Yang dimaksud dengan akhlak adalah sikap yang menimbulkan prilaku baik dan buruk. Berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti. B. Agama Islam Dan Ajarannya: Ilmu-ilmu KEISLAMAN Hubungan agama Islam dengan Ilmu ilmu keislaman yang

menjelaskan atau mengembangkan agama Islam menjadi ajaran Islam. 1. Akidah Islam Akidah perlu diperinci lebih lanjut dengan ilmu kalam, yang mana mempunyai beberapa aliran, yaitu: a. Kharijiyah, sebagai kelompok disebut khawarij yakni segolongan umat Islam yang semula pengikut Ali bin Abi Thalib, kemudian keluar dan memisahkan diri dari Ali karena todak setuju kepada sikap Ali terhadap Muawiyah dalam menyelesaikan perselisihan (politik) mereka dengan berunding yang kemudian dilanjutkan dengan arbitrasi (perwasitan atau tahkim). b. Murjiah berpendapat bahwa dosa besar yang dilakukan seorang mukmin, tidaklah menyebabkan orang itu keluar dari agama Islam, kecuali ia musyrik. c. Syiah terdiri dari 3 aliran, yaitu: Itsna Asyariyah, Sabiyah dan Zaidiyah. Berpendapat bahwa hanya Ali bin Abi Thalib serta keturunannya yang berhak menjadi khalifah. d. Jabariyah, berpendapat bahwa manusi terpaksa/dipaksa melakukan sesuatu yang telah ditentukan Allah, manusia tidak mempunyai ikhtiar, kemauan dan kekuasaan untuk menentukan pilihan sendiri mengenai perbuatannya. e. Qadariyah, berpendapat bahwa manusia mempunyai qadar (kuasa) untuk menentukan segala perbuatannya. f. Muktazilah, mempergunakan akal manusia dalam menjelaskan keyakinan agama. g. Ahlussunnah wal jamaah (sunni), berpegang teguh pada sunah nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengenai akidah. h. Ahmadiyah, terbagi menjadi 2 aliran, yaitu: Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore. i. Salafiyah, berpegang teguh pada teks yang tertulis dalam AlQuran mengenai akidah, tanpa mencampurkannya dengan filsafat. 2. Syariah Syariah mempunyai dua jalur, yaitu: 1. Jalur vertikal, ditempuh dengan mengikuti kaidah ibadah murni. Mengenai ibadah, yaitu cara dan tata manusia berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak boleh ditambah tambah atu dikurangi. Ketentuannya diatur oleh Allah sendiri dan dijelaskan secara rinci oleh Rasulnya, karena sifatnya yang tertutup tersebut, dalam ibadah diberlakukan asas umum yaitu pada dasarnya semua perbuatan dilarang dilakukan, kecuali mengenai perbuatan yang dengan tegas disuruh Allah seperti dicontohkan Rasulnya. Misalnya Shalat, zakat, puasa dan haji.

10

Jalur horizontal , ditempuh dengan mengikuti kaidah kaidah muamalah. Tentang kaidah muamalah, hanya pokok pokoknya saja yang ditentukan dalam Al-Quran dan hadist. Perinciannya terbuka bagi akal manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Karena sifatnya yang terbuka tersebut, dalam bidang muamalah berlaku asas umum yaitu pada dasarnya semua perbuatan boleh dilakukan, kecuali mengenai perbuatan tersebut ada larangan dalam Al-Quran dan al- Hadits. Jika kita bandingkan aliran aliran hokum yang berkembang dikalangan sunni dan syiah, ada beberapa hal menarik yang perlu dicatat, yaitu: 1. Dikalangan syiah pintu jihad mengenai hokum tidak pernah ditutup. 2. Peranan imam sebagai hokum fikih dikalangan syiah sangat dominan dan putusan dipatuhi oleh para pengikutnya. 3. Masyarakatnya menarik garis keturunan secara bilateral. Cara menarik garis keturunan ini menentukan kedudukan para ahli waris dalam pembagian warisan. 3. Akhlak Ilmu yang mempelajari ajaran akhlak yang terdapat dalam alQuran dan al-Hadist disebut juga ilmu tasawuf dan ilmu akhlak. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tata cara pengembangan rohani manusi dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada Allah. Mengenai sikap terhadap sesama mahluk dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Sikap terhadap sesama manusia. 2. Sikap terhadap makhluk yang bukan manusia. Sikap terhadap sesama manusia disebut akhlak. Ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk pada sikap dan perilaku manusia serta segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap dan perbuatan yang seyogyanya diperlihatkan manusia terhadap manusia lain, dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Sumber akhlak Islam adalah Al-Quran dan AlHadits. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Islam sebagai agam dan ajaran mempunyai system sendiri yang bagian bagiannya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Intinya adalah tauhid yang berkembang melalui akidah. Dari akidah mengalir syariah dan akhlak islam. Melalui syariah dan akhlak dikembangkan sistem system Islam dalam lembaga keluarga, masyarakat, pendidikan, hokum, ekonomi, budaya, filsafat dan sebagainya.

2.

11

C. Tasawuf, Filsafat, Politik dan Pembangunan 1. Tasawuf, berasal dari kata suf, yang berarti bulu domba kasar, disebut demikian karena orang yang memekainya disebut orang sufi/mutasawif, hidup dalam kemiskinan dan kesederhanaan. Sulit mendefinisikan tasawuf secara lengkap, menurut Anne Marie Schimmel, karena orang hanya dapat menyentuh salah satu sudutnya saja, seperti definisi tasawuf diatas. Menurut Taftazani, pengamat dan peneliti tasawuf, dalam bukunya pengantar ke Tasawuf Islam, ada lima cirri tasawuf Islam: memiliki nilai nilai moral. a. memiliki nilai nilai moral. b. pemenuhan fana (sirna, lenyap)dalam realitas mutlak c. pengetahuan intuitif (berdasarkan bisikan hati) langsung. d. timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karinia Allah dalam diri sufi karena tercapainya maqamat (beberapa tingkatan perhentian) dalam perjalanan sufi mendekati Allah. e. penggunaan lambang lambang pengungkapan (perasaan) yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan tersirat. Terdapat Zahid dalam tasawuf, yaitu mereka mengembangkan rasa takut kepada Tuhan dan azabnya, yaitu: a. Sikap zuhud, sikap tidak tertarik pada kesenangan duniawi. b. Sikap Wara, sikap yang hanya mau mengambil yang halal, pantang mengambil yang diragukan / haram. c. Sikap Qanaqh, sikap merasa cukup dengan rezki yang halal betapapun sedikitnya. d. Sikap ingat selalu pada-Nya e. Sikap kusyuk dan tekun beribadat (shalat, puasa, zikir) dan lain lainnya. Dengan demikian arti khas yang dapat menambah muatan kata tasawuf adalah mengolah sikap dan perasaan keragaman dalam mencapai kehidupan yang diridhoi. 2. Filsafat, berasal dari bahasa arab yang berarti falsafah yang diturunkan dari bahasa Yunani Philosophia, artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta pada kebenaran. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, karena, asal dan hukumnya. Filsafat adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal tentang suatu obyek. Obyek pemikiran kefilsafatan adalah segala yang ada, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Filsafat Islam adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal tentang aspek-aspek agama ajaran

12

Islam.

Al-Quran seja semula telah memerintahkan manusia untuk menggunakan akalnya. Akal adalah potensi luar biasa yang dianugrahkan Allah kepada manusia, karena dengan akalnya manusia memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal, dapat membedakan mana yang benar mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mengetahui rahasia hidup dan kehidupan dan seterusnya. Oleh karena itu agama dan ajaran Islam memberikan tempat yang tertinggi kepada akal, karena akal dapat digunakan memehami agama dan ajaran Islam sebaik baiknya dan seluas luasnya. 3. Politik, didalam Islam kekuasaan politik kait mengait al-hukm. Perkataan al-hukn dan kata kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan 210 kali dalam Al-Quran. Dalam bahasa Indonesia, perkataan al-hukm yang telah dialih bahasakan menjadi hokum intinya adalah peraturan, undang undang, patokan atau kaidah dan keputusan atau vonis (pengadilan). Sedangkan dalam bahasa Arab, dapat dipergunakan dalam arti perbuatan atau sifat jadi sebagai perbuatan hokum bermakna mambuat atau menjalankan keputusan, dikaitkan dengan kehidupan bermasyarakat, arti perbuatan dalam hubungan ioni adalah kebijaksanaan. Disini jelas terlihat hubungan al-hukm dengan konsep atau unsur politik. Wujud kekuasaan politik menurut agama dan ajaran Islam adalah sebuah system politik yang diselenggarakan menurut hukum Allah yang terkandung dalam Al-Quran. 4. Pembaharuan, dalam Islam adalah upaya atau aktifitas, baik pemikiran maupun gerakan untuk mengubah pemahaman atau keadaan kehidupan umat Islam dari keadaan atau kehidupan baru yang hendak diwujudkan. Disini yang diperbaharui bukanlah agama yang merupakan ajaran dasar Islam, tetapi pemahaman tentang agama yang merupakan ajaran fundamental Islam itu. Disamping tajdid tentang pemahaman agama, pembaharuan juga dilakukan terhadap kehidupan dan penghidupan umat Islam. Dapat dilihat pada firman Allah bahwasannya pembaharuan menuju kebaikan itu dibenarkan oleh Allah, yaitu dalam Al-Quran, surat Hud (11) ayat 117 yang artinya dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri negeri secara zalim, sedangkan penduduknya orang orang yang berbuat kebaikan. Dilihat dari sudut waktu, pembaharuan dalam Islam dapat dibagi menjadi dua tahap. Tahap tertama berlangsung sebelum periode modern (sebelum abad XIX M), tahap kedua berlangsung selama periode modern

13

yaitu mulai awal abad XIX M sampai sekarang. Perbedaan antara pembaharuan sebelum perbedaan modern mengambil bentuk memurnikan kehidupan umat agar sesuai dengan kehidupan yang dipraktekan oleh Nabi Muhammad SAW dan generasi salaf (pendahulu). Sedangkan pembaharuan yang dilakukan oleh generasi modern tidak demikian halnya disini D. Akidah, Syariah, Akhlak dan Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam umat Islam merasa ditantang untuk segera melakukan pembaharuan, agar berubah menjadi umat manusiayang maju adan kuat tanpa melanggar, menyimpang, atau meninggalkan Al-Quran dan al-Hadits yang memuat sunnah Rasulullah, D. Akidah Syariah, Akhlak dan Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam Islam sebagai agama akhir yang tetap mutakhir, mempunyai system sendiri yang bagian bagiannya saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Intinya adalah tauhid yang berkembang melalui akidah, syariah dan akhlak melahirkan berbagai aspek ajaran Islam. Yang diberikan agama Islam kepada manusia adalah: 1. Pegangan hidup/akidah 2. Jalan hidup/syariah 3. Sikap hidup yang mengarahkan perbuatan/akhlak ketiga tiganya merupakan ilmu Ilahi yang bersifat abadi yang menjadi sumber insani yang tidak abadi dalam semua disiplin ilmu. 1. Pendidikan Adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain / memindahkan nilai dan normayang dimilikinya kepada orang lain dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insane dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya. Didunia ini baik sebagai abdi maupun khalifahnyanya dibumi. Dalam konfrensi pendidikan di Mekkah, tujuan pendidikan Islam adalah untuk membina insane yang beriman dan bertaqwa yang mengabdidirinya hanya kepada Allah membina serta memelihara alam sesuai dengan syariah serta memanfaatkannya dengan akidah dan akhlak. 2. Masyarakat Masyarakat Islam adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus menerus menurut system nilai/norma tertentu yang terikat pada identitas bersama : Islam.

14

Ciri pokok masyarakat Islami: persaudaraan. Persamaan. Toleransi/tasamuh Amar maruf nahi mungkar. Musyawarah Keadilan dan menegakan keadilan. Keseimbangan.

3. Ekonomi Yang dimaksud dengan system ekonomi Islam adalah system ekonomi yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjanya, dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran ajaran Islam. Sumber daya alam yang disediakan Tuhan itu harus diolah oleh tenaga dan akal manusia melalui prinsip prinsip ekonomi. Usaha manusia untuk mengolah sumber daya alam terikat kepada beberapa syarat, seperti yang disebutkan dalam al-Quran: 1. Tidak boleh melampaui batas sehingga membahayakan kesehatan dan kesejahteraan manusia lahir dan batin (QS. 7:31). 2. Hasilnya tidak boleh ditimbun, yanpa dimanfaatkan untuk kepentingan sesama manusia (QS. 9:34). 3. Tidak boleh dilakukan dengan cara yang batil atau curang, antara lain dengan: a. mencuri (QS. 5:38) b. penipuan QS. 6:52) c. melanggar janji atau sumpah (QS. 16:94) d. melakukan perbuatan perbuatan lain yang bertujuan mengambil harta orang lain tanpa izin, diluar pengetahuan dan kemauan yang berhak. 4. Selalu ingat kepada orang orang miskin, karena dalam kekayaan dan pendapatan seseorang ada hak orang orang miskin dalam bagian zakat. Dalam system ekonomi Islam , nilai nilai yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadits dirumuskan menjadi norma melalui ijtihad orang orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad dan dipraktekan dalam masyarakat.

Aqidah, Syariah dan Akhlak Dalam Islam

15

Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keraguraguan. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Aqidah dalam Al-Quran dapat di jabarkan dalam surat (Al-Maidah, 5:1516) yang berbunyi Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus Dan agar orang-orang yg telah diberi ilmu meyakini bahwasannya AlQuran itulah yg hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yg beriman kepada jalan yang lurus. (Al-Haj 22:54)

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai system kepercayaan yg bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai system nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama. Muslim yg baik adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan kuat yg mendorongnya untuk melaksanakan syariah yg hanya ditujukan pada Allah sehingga tergambar akhlak yg terpuji pada dirinya. Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu perbuatan

16

baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidak lurus disebut munafik. Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Quran disebut iman dan amal saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah dan akhlak. Seseorang yg melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yg sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan baik yg didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut amal saleh. Kerena itu didalam Al-Quran kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman. antara lain firman Allah dalam (An-Nur, 24:55) Allah menjanjikan bagi orang-orang yg beriman diantara kamu dan mengerjakan amal saleh menjadi pemimpin di bumi sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang dari sebelum mereka (kaum muslimin dahulu) sebagai pemimpin; dan mengokohkan bagi mereka agama mereka yg Ia Ridhai bagi mereka; dan menggantikan mereka dari rasa takut mereka (dengan rasa) tenang. Mereka menyembah (hanya) kepada-Ku, mereka tidak menserikatkan Aku dengan sesuatupun. Dan barang siapa ingkar setelah itu, maka mereka itu adalah orang-orang yg fasik HUBUNGAN AQIDAH, AKHLAQ DAN SYARIAH Islam tidak hanya memberi tuntunan ritual, dalam rangka hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga memberi bimbingan dalam hubungan antar manusia, bahkan hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya, baik lingkungan wujud nyata maupun yang tak nyata (Yaa 'alimal ghaibi wa syahadah).

17

Tuntunannya bukan hanya menyangkut hal-hal besar melainkan juga yang kecil-kecil, dan boleh dianggap remeh oleh sementara orang, lalu yang remeh itu pun dikaitkan dengan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Aneka aktivitas, bahkan makan dan berpakaian, tidur, cara tidur, bangun tidur, mandi atau ke wc, termasuk kaki mana yang hendaknya didahulukan melangkah ketika masuk dan keluar, semua ada aturan dan tuntunannya, dan semua dikaitkan dengan Allah SWT.

Semua persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dapat ditemukan tuntunannya secara eksplisit atau implisit dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Islam menyatukan dalam tuntunan akidah, syariah dan akhlak, ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan, dan di situlah letak kekuatan Islam.

Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keraguraguan. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Aqidah dalam Al-Quran dapat di jabarkan dalam surat (Al-Maidah, 5:1516) yg berbunyi : 15


18


16


15. Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. 16. dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.


19

"Dan agar orang-orang yg telah diberi ilmu meyakini bahwasannya AlQuran itulah yg hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yg beriman kepada jalan yang lurus." (Al-Haj 22:54)
Aqidah, Syariah dan Akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai system kepercayaan yg bermuatan elemenelemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai system nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama.

Muslim yang baik adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan kuat yg mendorongnya untuk melaksanakan syariah yg hanya ditujukan pada Allah sehingga tergambar akhlak yg terpuji pada dirinya.

Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidak lurus disebut munafik.

Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Quran disebut iman dan amal saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah dan akhlak.

Seseorang yg melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi Aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yg sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan

20

baik yg didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut amal saleh. Kerena itu didalam Al-Quran kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman.

Antara lain firman Allah dalam (An-Nur, 24:55)


"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka

21

dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. Dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik."

BAB III

22

PENUTUP
Akhirnya dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa etika, moral dan akhlak sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah. Walupun dalam pengertiannya berbeda sudah selayaknya kita sebagai seorang muslim mengambil contoh etika,moral dan akhlak dari Rosulullah dan para sahabatnya serta para ulama yang setia meniti jalan yang di tempuh Rosulullah dan para sahabatnya. semoga dengan adanya makalah dari kami kita semua sedikit dapat menambah wawasan keislaman kita.dan jangan pernah puas dalam mengkaji dinul islam ini karena manfaatnya akan terasa bagi dunia dan akhirat kita.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.amin

KESIMPULAN
Dari artikel yang telah dibahas diatas kita bisa menyimpulkan bahwa peranan akhlak dalam kehidupan kita cukup penting,karena dengan adanya etika,moral dan aklak yang telah Allah dan Rosul-Nya ajarkan kepada kita sebagai umatnya menjadi sebuah acuan bagi kita dalam menjalani hidup. Kita harus belajar islam sesuai dengan apa yang Allah dan Rosulnya ajarkan yaitu berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yg shahih serta ijma para sahabat.karena ini adalah jalan satu-satunya yang menjamin kepada kita surga yang didalamnya terdapat nikmat yang tidak kita bayangkan di dunia ini. Jalanilah kehidupan ini sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan Allah SWT dan ajaran yang dibawa oleh baginda Nabi Muhammad SAW,jangan menafsirkan sendiri dan jangan merasa paling tahu. Bila kita membaca kitab apapun itu,jangan sendirian karena jikalau sendirian berarti kita menafsirkan sendiri dan setanlah gurunya dan akibatnya kita menjadi orang yang zholim seperti yang banyal terjadi belakangan ini.

23

Banyaknya aliran atau ajaran sesat karena mereka salah menafsirkan apapun dan semua ilmu yang mereka terima tanpa menanyakan kepada ahlinya(guru).Jadi berhati-hatilah karena sesama Muslim kita wajib mengingatkan.Wallahualam bissawaf.

SARAN
Etika,moral dan akhlak dalam islam adalah adalah sebuah hal yang cukup penting yang perlu kita kaji setelah aqidah dan harus kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Agar kita mengetahui mana akhlak baik dan mana akhlak yang buruk,kita harus belajar kepada ulama yang tinggi keilmunya dan berada di jalan yang lurus. Kita tidak bisa hanya mengandalkan sekolah sebagai lembaga pendidikan tetapi untuk menjadi orang berilmu kita harus duduk di majlis bersama orang-orang yang shaleh.sehingga kita akan merasakan lezatnya iman dan insya Allah akhlak kita akan bertambah bagus dengan bertambahnya keilmuan kita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya,wabilahitaufiq wal hidayah,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

24

DAFTAR PUSTAKA
http://muslimcianjur.blogspot.com/2007/04/aqidah-syariah-dan-akhlakdalam-islam.html http://hpk-uin.blogspot.com/2009/04/hubungan-aqidah-akhlaq-dansyariah.html http://www.scribd.com/doc/20270761 http://web.syarif.com/index.php? option=com_content&view=article&id=57:kerangka-dasarislam&catid=29:religi&Itemid=37 http://www.scribd.com/doc/38157320/Agama-Islam http://www.google.co.id/dinulislam http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Pencarian?search=dinul+islam

25

You might also like