You are on page 1of 8

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN. Tuhan (Allah) adalah Pencipta segala sesuatu.

Dia menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baik kejadian dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia di hadapan ciptaan-Nya yang lain. Kedudukan seperti itu ditandai dengan pemberian daya fikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsi sebagai khalifah dan hamba Allah. Dalam kehidupan sebagai khalifah, manusia memberanikan diri untuk mengemban amanat berat yang oleh Allah ditawarkan kepada makhluk-Nya. Sebagai hamba Allah, manusia harus melaksanakan ketentuan-ketentauan-Nya. Untuk itu, manusia dilengkapi dengan kesadaran moral yang selalu harus dirawat, jika manusia tidak ingin terjatuh ke dalam kedudukan yang rendah. Dengan demikian, dalam kehidupan manusia sebagai ciptaan Allah, terdapat dua pola hubungan manusia dengan Allah, yaitu pola yang didasarkan pada kedudukan manusia sebagai khalifah Allah dan sebagai hamba Allah. Kedua pola ini dijalani secara seimbang, lurus dan teguh, dengan tidak menjalani yang satu sambil mengabaikan yang lain. Sebab memilih salah satu pola saja akan membawa manusia kepada kedudukan dan fungsi kemanusiaan yang tidak sempurna. Sebagai akibatnya manusia tidak akan dapat mengejawentahkan prinsip tauhid secara maksimal. Pola hubungan dengan Allah juga harus dijalani dengan ikhlas, artinya pola ini dijalani dengan mengharapkan keridloan Allah. Sehingga pusat perhatian dalam menjalani dua pola ini adalah ikhtiar yang sungguh-sungguh. Sedangkan hasil optimal sepenuhnya kehendak Allah. Dengan demikian, berarti diberikan penekanan menjadi insan yang mengembangkan dua pola hubungan dengan Allah. Dengan menyadari arti niat dan ikhtiar, sehingga muncul manusia-manusia yang berkesadaran tinggi, kreatif dan dinamik dalam berhubungan dengan Allah, namun tetap taqwa dan tidak pongah Kepada Allah. Dengan karunia akal, manusia berfikir, merenungkan dan berfikir tentang ke-Maha-anNya, yakni ke-Mahaan yang tidak tertandingi oleh siapapun. Akan tetapi manusia yang dilengkapi dengan potensi-potensi positif memungkinkan dirinyas untuk menirukan fungsi ke-Maha-anNya itu, sebab dalam diri manusia terdapat fitrah uluhiyah fitrah suci yang selalu memproyeksikan terntang kebaikan dan keindahan, sehingga tidak mustahil ketika manusia melakukan sujud dan dzikir kepadaNya, Manusia berarti tengah menjalankan fungsi Al Quddus. Ketika manusia berbelas kasih dan berbuat baik kepada tetangga dan sesamanya, maka ia telah memerankan fungsi Arrahman dan Arrahim. Ketikamanusia bekerja dengan kesungguhan dan ketabahan untuk mendapatkan rizki, maka manusia telah menjalankan fungsi Al Ghoniyyu. Demikian pula dengan peran ke-Maha- an

Allah yang lain, Assalam, Al Mukmin, dan lain sebagainya. Atau pendek kata, manusia dengan anugrah akal dan seperangkat potensi yang dimilikinya yang dikerjakan dengan niatyang sungguh-sungguh, akan memungkinkan manusia menggapai dan memerankan fungsi-fungsi Asmaul Husna. Di dalam melakukan pekerjaannya itu, manusia diberi kemerdekaan untuk memilih dan menentukan dengan cara yang paling disukai. 14) Dari semua pola tingkah lakunya manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai yang diupayakan, karenanya manusia dituntut untuk selalu memfungsikan secara maksimal ke4merdekaan yang dimilikinya, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama dalam konteks kehidupan di tengah-tengah alam dan kerumunan masyarakat, sebab perubahan dan perkembangan hanyalah milikNya, oleh dan dari manusia itu sendiri.15) Sekalipun di dalam diri manusia dikaruniai kemerdekaan sebagai esensi kemanusiaan untuk menentukan dirinya, namun kemerdekaan itu selalu dipagari oleh keterbatasan-keterbatasan, sebab prerputaran itu semata-mata tetap dikendalaikan oleh kepastian-kepastian yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana,yang semua alam ciptaanNya iniselalu tunduk pada sunnahNya, pada keharusan universal atau takdir. 16 ) Jadi manusia bebas berbuat dan berusaha ( ikhtiar ) untuk menentukan nasibnya sendiri, apakah dia menjadi mukmin atau kafir, pandai atau bodoh, kaya atau miskin, manusia harus berlomba-lomba mencari kebaikan, tidak terlalu cepat puas dengan hasil karyanya. Tetapi harus sadar pula dengan keterbatasan- keterbatasannya, karaena semua itu terjadi sesuai sunnatullah, hukum alam dan sebab akibat yang selamanya tidak berubah, maka segala upaya harus diserrtai dengan tawakkal. Dari sini dapat dipahami bahwa manusia dalam hidup dan kehidupannya harus selalu dinamis, penuh dengan gerak dan semangat untuk berprestasi secara tidak fatalistis. Dan apabila usaha itu belum berhasil, maka harus ditanggapi dengan lapang dada, qonaah (menerima) karena disitulah sunnatullah berlaku. Karenanya setiap usaha yang dilakukan harus disertai dengan sikap tawakkal kepadaNya. 17 ) HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA Kenyataan bahwa Allah meniupkan ruhNya kepada materi dasar manusia menunjukan, bahwa manusia berkedudukaan mulia diantara ciptaan-ciptaan Allah. Memahami ketinggian eksistensi dan potensi yang dimiliki manusia, anak manusia mempunyai kedudukan yang sama antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai warga dunia manusia adalah satu dan sebagai warga negara manusia adalah sebangsa , sebagai mukmin manusia adalah bersaudara. 18) Tidak ada kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya , kecuali karena ketakwaannya. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang

menonjol pada diri seseorang tentang potensi kebaikannya , tetapi ada pula yang terlalu menonjol potensi kelemahannya, agar antara satu dengan yang lainnya saling mengenal, selalu memadu kelebihan masing-masing untuk saling kait mengkait atau setidaknya manusia harus berlomba dalam mencaridanmencapai kebaikan, oleh karena itu manusia dituntut untuk saling menghormati, bekerjasama, totlong menolong, menasehati, dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan bersama. Manusia telah dan harus selalu mengembangkan tanggapannya terhadap kehidupan. Tanggapan tersebut pada umumnya merupakan usaha mengembangkan kehidupan berupa hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Dengan demikian maka hasil itu merupakan budaya manusia, yang sebagian dilestarikan sebagai tradisi, dan sebagian diubah. Pelestarian dan perubahan selalu mewarnai kehidupan manusia. Inipun dilakukan dengan selalu memuat nilai-nilai yang telah disebut di bagian awal, sehingga budaya yang bersesuaian bahkan yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai tersebut dilestarikan, sedang budaya yang tidak bersesuaian diperbaharui. Kerangka bersikap tersebut mengisyaratkan bergerak secara dinamik dan kreatif dalam kehidupan manusia. Manusia dituntut untuk memanfaatkan potensinya yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Melalui pemanfaatan potensi diri itu justru manusia menyadari asal mulanya, kejadian, dan makna kehadirannya di dunia. Dengan demikian pengembangan berbagai aspek budaya dan tradisi dalam kehidupan manusia dilaksanakan sesuai dengan nilai dalam hubungan dengan Allah, manusia dan alam selaras dengan perekembangan kehidupandan mengingat perkembangan suasana. Memang manusia harus berusaha menegakan iman, taqwa dan amal shaleh guna mewujudkan kehidupan yang baik dan penuh rahmat di dunia. Di dalam kehidupan itu sesama manusia saling menghormati harkat dan martabat masing-masing , berderajat, berlaku adil dan mengusahakan kebahagiaan bersama. Untuk diperlukan kerjasama yang harus didahului dengan sikap keterbukaan, komunikasi dan dialog antar sesama. Semua usaha dan perjuangan ini harus terus -menerus dilakukan sepanjang sejarah. Melalui pandangan seperti ini pula kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara dikembangkan. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan kerelaan dan kesepakatan untuk bekerja sama serta berdampingan setara dan saling pengertian. Bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita bersama : hidup dalam kemajuan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Tolok ukur bernegara adalah keadilan, persamaan hukum dan perintah serta adanya permusyawaratan. Sedangkan hubungan antara muslim dan non muslim dilakukan guna membina kehidupan manusia dengan tanpa mengorbankan keyakinan terhadap

universalitas dan kebenaran Islam sebagai ajaran kehidupan paripurna. Dengan tetap berpegang pada keyakinan ini, dibina hubungan dan kerja sama secara damai dalam mencapai cita-cita kehidupan bersama ummat manusia. Nilai -nilai yang dikembangkan dalam hubungan antar manusia tercakup dalam persaudsaraan antar insan pergerakan , persaudaraan sesama Islam , persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan sesama ummat manusia . Perilaku persaudaraan ini , harusd menempatkan insan pergerakan pada posisi yang dapatv memberikan kemanfaatan maksimal untuk diri dan lingkungan persaudaraan. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya. Alam juga menunjukan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. Berarti juga nilai taiuhid melingkupi nilai hubungan manusia dengan alam . Sebagai ciptaan Allah, alam berkedudukan sederajat dengan manusia. Namun Allah menundukan alam bagi manusia , dan bukan sebaliknya . Jika sebaliknya yang terjadi, maka manusia akan terjebak dalam penghambaan terhadap alam , bukan penghambaan terhadap Allah. Karena itu sesungguhnya berkedudukan sebagai khalifah di bumi untuk menjadikan bumi maupun alam sebagai obyek dan wahana dalam bertauhid dan menegaskan dirinya. Perlakuan manusia terhadap alam tersebut dimaksudkan untuk memakmurkan kehidupan di dunia dan diarahkan kepada kebaikan di akhirat, di sini berlaku upaya berkelanjutan untuk mentransendensikan segala aspek kehidupan manusia. Sebab akhirat adalah masa masa depan eskatologis yang tak terelakan. Kehidupan akhirat akan dicapai dengan sukses kalau kehidupan manusia benar-benar fungsional dan beramal shaleh. Ke arah semua itulah hubungan manusia dengan alam ditujukan . Dengan sendirinya cara-cara memanfaatkan alam , memakmurkan bumi dan menyelenggarakan kehidupan pada umumnya juga harus bersesuaian dengan tujuan yang terdapat dalam hubungan antara manusia dengan alam tersebut. Caracara tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam kehidupan bersama. Melalui pandangan ini haruslah dijamin kebutuhan manusia terhadap pekerjaan ,nafkah dan masa depan. Maka jelaslah hubungan manusia dengan alam merupakan hubungan pemanfaatan alam untuk kemakmuran bersama. Hidup bersama antar manusia berarti hidup dalam kerja sama , tolong menolong dan tenggang rasa. Salah satu hasil penting dari cipta, rasa, dan karsa manusia yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Manusia menciptakan itu untuk memudahkan

dalam rangka memanfaatkan alam dan kemakmuran bumi atau memudahkan hubungan antar manusia . Dalam memanfaatkan alam diperlukan iptek, karena alam memiliki ukuran, aturan, dan hukum tertentu; karena alam ciptaan Allah buykanlah sepenuhnya siap pakai, melainkan memerlukan pemahaman terhadap alam dan ikhtiar untuk mendayagunakannya. Namun pada dasarnya ilmu pengetahuan bersumber dari Allah. Penguasaan dan pengembangannyadisandarkan pada pemahaman terhadap ayatayat Allah. Ayat-ayat tersebut berupa wahyu dan seluruh ciptaanNya. Untuk memahami dan mengembangkan pemahaman terhadap ayat-ayat Allah itulah manusia mengerahkan kesadaran moral, potensi kreatif berupa akal dan aktifitas intelektualnya. Di sini lalu diperlukan penalaran yang tinggi dan ijtihad yang utuh dan sistimatis terhadap ayat-ayat Allah, mengembangkan pemahaman tersebut menjadi iptek, menciptakan kebaruan iptek dalam koteks ke,manusiaan, maupun menentukan simpul-simpul penyelesaian terhadap masalah-masalah yang ditimbulkannya. Iptek meruipakan perwujudan fisik dari ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, terutama digunakan untuk memudahkan kehidupan praktis. Penciptaan, pengembangan dan penguasaan atas iptek merupakan keniscayaan yang sulit dihindari. Jika manusia menginginkan kemudahan hidup, untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama bukan sebaliknya. Usaha untuk memanfaatkan iptek tersebut menuntut pengembangan semangat kebenaran, keadilan , kmanusiaan dan kedamaian. Semua hal tersebut dilaksanakan sepanjang hayat, seiring perjalanan hidup manusia dan keluasan iptek. Sehingga, berbarengan dengan keteguhan iman-tauhid, manusia dapat menempatkan diri pada derajat yang tinggi. 1 Manusia dalam hidupnya di alam semesta ini seharusnya sedapat mungkin menjalin hubungan yang seimbang dan selaras dengan Tuhan, alam, serta manusia lain atau sesamanya. Hal ini sangat perlu dilakukan sebab manusia tidak mungkin hidup tanpa kehadiran mereka, baik disadari ataupun tidak. Hubungan yang terjadi antara manusia, Tuhan, dan alam pasti akan menimbulkan suatu keterikatan yang akan terus berlanjut. Keterikatan inilah yang dapat menumbuhkan kerjasama satu sama lain sehingga lama kelamaan akan saling tergantung. Setelah adanya saling ketergantungan antara manusia, Tuhan, dan alam, maka terciptalah suatu hutang atau jasa akibat dari hubungan satu dengan yang lain tadi. Hal ini disebabkan adanya hubungan timbal balik diantara mereka. Maksud hubungan timbal balik disini masih dalam konteks kebaikan, bukan saling menyakiti. Misalnya Tuhan sebagai pencipta yang mengadakan segala sesuatu di dunia termasuk orang tua kita masing-masing sebagai perantara
1

http://swarajalanan.blogspot.com/2011/08/tuhan-alam-dan-manusia.html

hadirnya kita di alam semesta ini. Oleh karena itu kita mempunyai hutang kepada orang tua secara langsung dan secara tidak langsung kepada Tuhan. Manusia di dunia juga pasti mempunyai hutang, khususnya dalam hal nonmaterial. Kehadiran seorang manusia di muka bumi ini sudah dapat dipastikan melibatkan berbagai pihak. Keterlibatan banyak pihak itulah yang mengakibatkan adanya jasa yang harus dibayar oleh setiap manusia. Tuhan adalah pemberi kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di alam semesta ini. Para leluhur kitalah yang menjadi perantara dan membimbing kita sebagai manusia dalam hidup di dunia ini. Termasuk juga alam semesta yang menyediakan segala kebutuhan khususnya barang mentah untuk diolah oleh manusia sebagai bahan hidup. Maka dari sebab itulah manusia sudah sewajarnya membalas semua anugerah tersebut. Anugerah adalah sesuatu yang harus disyukuri, maka sudah seharusnya ada suatu balasan dari kita sebagai manusia kepada Tuhan secara tidak langsung dan kepada alam atau manusia lain secara langsung. Balasan inilah yang akan menciptakan suatu keselarasan dan keseimbangan dalam alam. Misalnya dengan menjaga dan melestarikan semua ciptaan Tuhan sebagai wujud rasa syukur kita. Dengan begitu Tuhan akan selalu memberikan karunia-Nya kepada ciptaan-Nya, karena Dia tahu bahwa semua ciptaan-Nya terutama manusia mengerti terima kasih. 2 Dalam konsep ajaran Hindu bahwa kebahagiaan hanya akan terwujud jika adanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan , dan manusia dengan alam . Ajaran ini disebut Tri Hita Karana ( tiga faktor penyebab terwujudnya kebahagiaan ). Manusia memiliki peranan utama dalam mewujudkan keharmonisan antara ketiga faktor tersebut. Dalam kehidupan ini semua aktivitas memiliki aturan/etika/susila. Semua yang ada di alam bebas maupun di dunia harus mengikuti aturan dalam pergerakannya. Jika aturan ini tidak diikuti maka pasti akan terjadi kekacauan. Alam semesta memiliki aturan / hukum tersendiri dalam pergerakannya yang disebut RTA ( hukum alam). Contohnya bumi berputar pada porosnya dan mengitari matahari. Planet-planet berputar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari. Tuhan menciptakan RTA ( hukum alam ) untuk kehidupan. Jika salah satu bagian alam ini tidak mengikuti aturan maka akan terjadi kehancuran. Demikian juga dalam kehidupan di dunia, semua aktivitasnya memiliki aturan. Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna diantara mahluk lainnya di bumi memiliki peranan utama dalam menegakkan aturan. Manusia dengan kecerdasan yang dimilikinya dapat membuat aturan-aturan dalam berinteraksi sesama
2

http://jurnalmahasiswa.filsafat.ugm.ac.id/nus-9.htm

manusia. Aturan/susila itu dapat bersifat universal/global. Artinya berlaku bagi semua manusia di seluruh dunia tanpa memandang suku, ras, bangsa, dan agama.Contohnya adalah saling menghormati hak asasi manusia ( HAM). Disamping itu ada juga aturan dalam bernegara dan berbangsa dalam bentuk hukum negara/ undang-undang, peraturan pemerintah dan sebagainya. Ada juga aturan / etika dalam berprilaku sosial kemasyarakan, dimana setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri sebagai budaya lokal. Dalam mewujudkan keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, manusia memiliki kelebihan dalam menerima ajaran-ajaran susila/ etika dalam menghubungkan diri dengan Tuhan (sembahyang). Ada etika/aturan yang harus diikuti dalam melakukan hubungan dengan Tuhan, baik hubungan secara pribadi, maupun secara kolektif ( bersama-sama), misalnya persembahyangan di pura ( tempat ibadah ). Etika persembahyangan pribadi tidak dapat diterapkan pada persembahyangan bersama, demikian juga sebaliknya. Untuk jenis-jenis persembahyangan tertentu juga memiliki aturan yang berbeda. Jika aturan/etika ini dilanggar maka dipastikan keharmonisan tidak akan terwujud. Sedangkan hubungan manusia dengan alam jelas yang paling menentukan adalah manusia itu sendiri. Alam secara kodrati hanya akan memberikan reaksi terhadap segala perlakuan manusia kepada alam itu sendiri. Dewasa ini banyak terjadi bencana alam, seperti banjir bandang , pemanasan global , angin puting beliung, dan sebagainya, jika ditelusuri maka semua itu adalah akibat ulah manusia sendiri yang tidak mengikuti aturan / etika dalam mengelola alam. Penggundulan hutan dengan ilegal loging mengakibatkan terjadinya banjir bandang. Membuang sampah pada aliran sungai, merusak sempadan sungai, serta pembangunan gedung/perumahan tanpa memperhatikan penyerapan dan saluran sanitasi yang baik mengakibatkan terjadi banjir disetiap musim penghujan.3 Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Agar terwujud keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan dan manusia dengan alam maka manusia harus memahami dan mengikuti aturan/susila dalam melaksanakan masing-masing hubungan tersebut. 2. Manusia dengan kecerdasan yang dimilikinya dapat menciptakan aturan/etika dalam hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan Tuhan, serta hubungan dengan alam

http://agama.kompasiana.com/2011/01/17/hidup-harmonis-dalam-ajaran-hindu/

You might also like