Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH: MUHAMMAD IQBAL ALVI SYAHRIN ALABANA RIDWAN SEPTIAN LP3T Nurul Fikri Pebruari 2012
1 Warung Sate al-Bayan 2012
Daftar Isi
Rasulullah, Karakter Unggul Pengusaha Sukses.....................................................4 Rencana Bisnis.........................................................................................................6 Bagian 1: Latar Belakang dan Visi...........................................................................7 Bagian 2: Aspek-aspek Bisnis..................................................................................8 Bisnis Kami.........................................................................................................8 Keterangan Bisnis, Warung Sate al-Bayan..........................................................8 Struktur Organisasi Bisnis.................................................................................10 Analisa SWOT...................................................................................................10 1. Strength (kekuatan)...................................................................................10 2. Weakness (kelemahan)..............................................................................11 3. Opportunity (peluang)...............................................................................11 4. Threat (ancaman)......................................................................................11 Riwayat Hidup dan Pendidikan Pengelola........................................................12 Bagian 3: Rencana Produksi..................................................................................13 Biaya Investasi...................................................................................................13 Biaya Operasional.............................................................................................13 Biaya Produksi...................................................................................................14 Dana yang Diajukan..........................................................................................14 Pos Pendapatan Usaha.......................................................................................14 Penetapan Harga Pokok Penjualan (HPP).........................................................15 Estimasi Untung/Rugi.......................................................................................15 Konsep Pendanaan.............................................................................................15 Pengembalian Modal.........................................................................................16 Bagian 4: Penutup..................................................................................................17 Kesimpulan........................................................................................................17 Saran..................................................................................................................17
menjual, toleran ketika membeli, dan toleran ketika menagih hutang. (HR. Bukhari no.1970) Keempat, menepati janji. Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk selalu menepati akad dan perjanjian dan semua bentuk komitmen yang telah disepakati. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. (QS al-Maa-idah: 1) Kelima, tidak berbisnis pada barang-barang atau jasa yang dilarang syariat. Maksudnya adalah hendaknya para pengusaha muslim hanya berbisnis pada barang-barang yang baik yang dihalalkan oleh Allah taala. Keenam, tidak memakan harta dengan cara batil. Islam sangat memerintahkan umatnya agar bekerja dalam rangka mencari rezeki dengan cara yang halal dan diridhoi oleh Allah. Demikian sebaliknya, Islam sangat melarang umatnya memakan harta yang diperolehnya dengan cara batil. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (QS. An Nisaa: 29) Di antara bentuk memakan harta orang lain dengan cara batil ialah hal berikut ini: Riba, penipuan, perjudian, penimbunan barang, monopoli, persaingan yang tidak sehat, dan lain sebagainya.
Kami mengenalkan produk usaha kami dengan nama Warung Sate al-Bayan, alBayan diambil dari singkatan tiga nama pendiri, yaitu Alvi Syahrin Alabana, Muhammad Iqbal dan Ridwan Septian.
Sistem operasi : gerobak keliling Jam operasi Kontak : mulai beroperasi pukul 15.00 s/d 21.00 : 085219384270 - Muhammad Iqbal (021) 77886691 - Alvi Syahrin Alabana / Ridwan Septian
ANALISA SWOT
1. Strength (kekuatan) Bahan baku mudah didapat, dapat diperoleh di tempat yang dekat sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya dalam hal transportasi. Rasa yang khas dan harga yang terjangkau. Harga sate dapat disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat. Lokasi usaha yang strategis dan higenis tersedia banyak. Dengan begitu konsumen akan merasa nyaman karena tempat usaha yang nyaman bersih. 8 Warung Sate al-Bayan 2012
Pelayanan prima. Diantaranya adalah tempat usaha yang bersih dan nyaman, pelayanan yang ramah dan sopan, serta pelayanan yang cepat tepat. Tanpa bahan pengawet. Sehingga konsumen tidak perlu ragu atau merasa takut jika mengkonsumsi sate.
2. Weakness (kelemahan) Banyaknya pesaing. Pesaing ini terdiri dari pedagang sate maupun pedagang makanan bukan sate. Tidak ada variasi produk sehingga konsumen tidak mempunyai alternatif lain. 3. Opportunity (peluang) Usaha ini sangat berpeluang menjadi berkembang. Usaha kecil ini akan dikelola dengan strategi tertentu sehingga sangat berpeluang menjadi usaha yang lebih besar dan membuka cabang di berbagai wilayah. Target market di lokasi usaha sangat banyak. Sate al-Bayan membidik pangsa warga perumahan, pinggir-pinggir jalan dan pusat keramaian lainnya. 4. Threat (ancaman) Kalah bersaing dengan pengusaha lain. Perubahan selera konsumen. Apabila selera konsumen berubah, maka hal ini sangat mengancam usaha sate al-Bayan, apalagi hanya tersedia satu macam produk sehingga konsumen tidak dapat memilih elternatif makanan lain pada dagangan kami dan kemungkinan mereka akan membeli makanan pada pedagang lain. Naiknya bahan baku yang akan mengakibatkan menurunnya peluang laba. Apabila kenaikan bahan baku terjadi secara terus menerus, maka hal ini
sangat mengancam kegiatan usaha. Kemungkinan kenaikan bahan baku ini akan mengakibatkan perubahan penetapan harga jual. Apabila harga jual dinaikkan, sesuai hukum permintaan ekonomi, kemungkinan jumlah permintaan konsumen menjadi lebih sedikit.
10
BIAYA OPERASIONAL
Biaya operasional dihitung bedasarkan nilai penyusutan dari setiap barang investasi dengan jangka waktu perkiraan barang masih dapat digunakan. Perhitungannya sebagai berikut:
11
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Biaya Operasional Jangka Waktu Nama Barang Penyusutan (tahun) Gerobak 3 Panggangan sate 2 Freezer 3 Kipas meja 1 Kompor gas 3 Peralatan masak 1 Peralatan makan 1 Meja 1 TOTAL OPERASIONAL /BULAN
Total/bulan Rp 42.000,00 Rp 12.500,00 Rp 31.000,00 Rp 7.000,00 Rp 5.500,00 Rp 42.000,00 Rp 42.000,00 Rp 33.000,00 Rp 215.000,00
BIAYA PRODUKSI
Biaya Produksi 1 Bulan Kebutuhan Harga satuan Biaya Sebulan Sehari 5 kg Rp 25.000,00 x 30 Rp 3.750.000,00 10 ltr Rp 7.000,00 x 30 Rp 2.100.000,00 Rp 50.000,00 x 30 Rp 1.500.000,00 5 bks Rp 5.000,00 x 30 Rp 750.000,00 250 tsk Rp 100,00 x 30 Rp 750.000,00 Rp 10.000,00 x 30 Rp 300.000,00 Rp 150.000,00 Rp 750.000,00 Rp 10.050.000,00
No Nama Barang 1 2 3 4 5
Daging ayam Beras Bumbu Arang Tusuk sate Peralatan pelengkap (tusuk 6 gigi, tissue, kantong plastik, kertas nasi) 8 Transport 9 Sewa tempat TOTAL
12
Besar Pinjaman
Biaya investasi + Biaya Operasional + Biaya produksi Rp 4.710.000,00 + Rp215.000,00 + Rp 10.050.000,00 Rp 14.975.000,00
Harga
ESTIMASI UNTUNG/RUGI
13
KONSEP PENDANAAN
Kami mengajak investor untuk melakukan konsep mudharabah dalam menanam modalnya untuk kami (pengelola) perdagangkan. Konsep Mudharabah adalah pihak pemodal (investor) menyerahkan sejumlah modal kepada pihak pengelola untuk diperdagangkan. Dan berhak mendapat bagian tertentu dari keuntungan. Dengan kata lain Al Mudharabah adalah akad (transaksi) antara dua pihak dimana salah satu pihak menyerahkan harta kepada yang lain agar diperdagangkan dengan pembagian keuntungan diantara keduanya sesuai dengan kesepakatan. Sehingga Al Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (Shahib Al Mal/Investor) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (Mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Pembagian hasil antara investor dengan pengelola yaitu 30:70 dengan akad mudharabah, sehingga perhitungannya sebagai berikut:
Profit Share Investor Pengelola TOTAL 30% 70% 100% Rp 1.870.500,00 Rp 4.364.500,00 Rp 6.235.000,00
14
PENGEMBALIAN MODAL
Kami menawarkan akad pengembalian modal dari keuntungan pengelola selama 1 tahun (12 bulan) sehingga setiap bulannya dicicil sebesar:
15
BAGIAN 4: PENUTUP
KESIMPULAN
Beberapa hal yang menjadi kesimpulan adalah: Sebelum membuka usaha, visi, misi dan tujuan harus dirumuskan dengan jelas. Pengelolaan usaha harus berdasarkan perencanaan yang matang. Agar sukses diperlukan penerapkan konsep oriented market demi kepuasan pelanggan. Hadapi persaingan dengan strategi pasar yang sehat dan handal. Setelah usaha sukses dan berkembang, perluasan usaha hendaknya dibarengi dengan kualitas manajemen, kualitas produk dan pelayanan serta tetap menjalin. Catatan dan laporan pengelola transparan tentang aru amsuk dan keluar dan akuntabel
SARAN
Hal-hal yang menjadi saran adalah: Hadapi keluhan konsumen dengan baik dan bijak. Kedepankan pelayanan prima dan anggaplah konsumen sebagai raja. Gunakan daya kreasi dan inovasi untuk memperunik usaha dengan menciptakan differensiasai dan diversifikasi dalam usaha.
16