You are on page 1of 21

PUPUK DAN PEMUPUKAN

DI SUSUN OLEH: MARLINA

RRA1C409055

Pengertian
Pupuk

adalah bahan/unsur-unsur dalam bentuk senyawa Kimia organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah & nutrisi tanaman. adalah Pengaplikasian bahan/unsur-unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi kimia tanah dan mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman.

Pemupukan

Fungsi pupuk

Menambah dan menyuburkan tanah. Apalagi, pupuk sekarang sudah menggunakan unsur hara, humus, dan bahan organikyang dapat mengakibatkan dampak jangka panjang bagi kesuburan tanah. Pupuk sebagaimana vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah. Secara kimia tanah yang diberi pupuk akan mengalami perbaikan struktur tanah. Menghidupkan kembali jasad renik yang ada pada tanah. Pupuk organik dirancang agar ramah lingkungan. Merangsang tanaman agar tumbuh bagus. Melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Menaikkan mutu dan produktivitas hasil tanam.

Pupuk
Alam/ Organik Hijau Buatan/ Anorganik

Kandang Kompos Tunggal Majemuk


Pupuk N Pupuk P Pupuk K Pupuk NP Pupuk PK Pupuk NK Pupuk NPK

A. Pupuk Organik
Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman.

Macam-macam pupuk organik adalah sebagi berikut:


1.

Kompos Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsur-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.

2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.

Contoh sumber pupuk hijau adalah Angsana

3. Pupuk kandang

pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam puouk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P 2 O 5 , dan 5% K 2 O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.

Pupuk kandang terbagi 2: 1. Pupuk Kandang Segar Kotoran hewan yg masih baru (blm terurai), biasanya masih bercampur dengan urine

2. Pupuk Kandang Busuk Kotoran hewan yg telah mengalami proses penguraian. Bentuk fisik sdh seperti tanah dan tidak berbau kotoran lagi.

Manfaat Pupuk Kandang

1.
2.

Membantu memperbaiki sifat fisik & kimia serta biologis tanah.


Mendorong perkembang biakan jasad renik. Kelemahan Pupuk Kandang Memiliki kandungan unsur hara yg relatif rendah : N 0,3% , P2O5 0,1%, K2O 0,3% Secara fisik jumlah karkas lebih besar /lebih banyak Memberikan efek negatif bagi tanaman bila belum benar-benar matang, karena selain akibat reaksi kimia negatif juga sering terkandung bibit hama & penyakit

1. 2. 3.

4. Membawa biji2 gulma (terutama pd ternak yg memakan rumput2an)

B. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adalah pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :

1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara sebagai penambah kesuburan.

Contoh pupuk tunggal yaitu :


1. Pupuk Nitrogen Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:

Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan. Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya. Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)

Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.

2. Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:

Penyusunan asam nukleat Respirasi dan fotosintesis Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan, Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.

Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO 4, dan AlPO 4.

3. Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah:

Mempengaruhi susunan dan karbohidrat di dalam tanaman.

mengedarkan

Mempercepat metabolisme unsure nitrogen. Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.

2. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH 4 NO 3 ), ammonium dihidrogen fosfat (NH 4 H 2 PO 4 ), dan kalium klorida (KCL). Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P 2 O 5 )dan 15% kalium (sebagai K 2 O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu.

Nilai suatu pupuk ditentukan oleh hal-hal berikut :

Kadar unsure, makin tinggi kadar unsure, akin tinggi nilai pupuk.
Higroskopisitas, pupuk buatan mulai menarik air pada kelembaban 51-99%. Pupuk yang mudah menarik air, misalnya urea mengalami masalah pada penympanan, sifat higroskopis secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah kesuburan tanah. Kelarutan, mempengaruhi mudah tidaknya unsure-unsur yang terkandung diambil oleh tanaman. Cara kerja, bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat dihisap oleh tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya. Bekerjanya pupuk sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk. Keasaman, beberapa jenis pupuk dapat dipakai untuk meningkatkan, mempetahankan, atau mengurai keasaman tanah.

Pemupukan
1.

Tujuan pemupukan: Menambah zat hara dalam tanah sehingga kebutuhan makanan bagi tanaman dapat tercukupi. Memperbaiki struktur tanah yaitu merubah zat zat yang semula tidak mudah diserap menjadi lebih mudah diserap oleh tanaman. Cara aplikasi pupuk organik

Adapun tujuan pemupukan adalah :


a. b.

2.

Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah :

penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam. Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak yang diberikan sekaligus.

Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam. Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1:1. sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang ideal adalah 1:3.

Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yakni minimal satu minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk organik berlangsung.

3.

Cara aplikasi pupuk anorganik

a. Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah. b. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.

c. Pop Up

Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau pupuk slow release.

d. Penugalan

Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.

e. Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistem sprinkle. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, atau nursery tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat cara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi.

You might also like