You are on page 1of 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Proses menua adalah proses yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia, dimana pada proses ini terjadi perubahan jaringan tubuh yang sangat kompleks demikian pula halnya pada jaringan rongga mulut. Dengan meningkatnya usia seseorang maka meningkat pula resiko terjadinya penyakit pada usia lanjut. Perubahan-perubahan yang menyertai usia lanjut tidak hanya menyangkut perubahan pada jaringan dan organ tubuh, tetapi juga menyangkut perubahan pada rongga mulut, perubahan kemampuan gerak, dan perubahan kondisi mental. Kesehatan gigi dan mulut pada penduduk lansia merupakan hal yang sangat penting karena sangat eratnya hubungan dengan kesehatan secara umum. Karakteristik penyakit yang dapat dijumpai pada lansia memiliki ciri tertentu dan berbeda dengan penyakit yang dijumpai pada usia muda. Perawatan yang dilakukan pada lansia dianggap sebagai satu keutuhan sehingga diperlukan suatu pendekatan yang melibatkan berbagai pihak sehingga pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan secara maksimal. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut pada penduduk lansia merupakan masalah yang dapat dicegah melalui upaya promosi kesehatan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Kelompok Klinik D Angkatan 2007 pada 4 Januari 2012, diperoleh data bahwa jumlah kader yang disurvei 4 orang di Posbindu Merpati yang seluruhnya merupakan kader yang selalu terlibat dalam kegiatan posbindu. Dari hasil survei diperoleh bahwa skor perilaku kesehatan gigi dan mulut rata-rata kader di Posbindu Merpati adalah 15 yang tergolong kategori sedang. Dari keempat kader yang disurvei, tiga orang (75%) tergolong dalam kategori sedang dan hanya satu orang (25%) yang memiliki perilaku kesehatan gigi dan mulut yang baik. Dalam survei mengenai peran kader dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pengunjung Posbindu diperoleh bahwa hampir seluruh kader tidak pernah melakukan penyuluhan atau memberikan penjelasan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada pengunjung Posbindu. Kader tidak pernah menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut kepada para pengunjung Posbindu.

Survei perilaku kesehatan gigi dan mulut juga dilakukan pada pengunjung Posbindu dan didapatkan bahwa perilaku dengan kategori baik hanya dimiliki oleh 20% pengunjung yang seluruhnya merupakan kelompok usia pertengaham (45-90 tahun). Pengunjung dengan perilaku berkategori sedang mencapai 45% dan berkategori buruk sebanyak 35%. Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kelompok usia, perilaku kesehatan gigi dan mulutnya pun semakin buruk. Dengan index GOHAI didapatkan pula bahwa sebagian besar pengunjung posbindu tidak merasa bahwa masalah pada gigi dan mulutnya membawa dampak bagi kehidupannya sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut tidak menjadi prioritas dan perhatian karena memang tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari pengunjung. Hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan pada pengunjung posbindu memperoleh data bahwa nilai DMF-T pengunjung mencapai 13,9 gigi dan tergolong dalam kategori sangat tinggi. Dari pemeriksaan klinis diperoleh data bahwa tidak ada pengunjung yang memiliki tambalan pada giginya. Nilai kehilangan gigi pun sangat tinggi, yaitu mencapai 12,8 gigi. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung posbindu cenderung membiarkan masalah karies hingga akhirnya gigi harus dicabut atau lepas sendiri. Hasil pemeriksaan plak sebagai faktor resiko terjadinya penyakit periodontal juga menunjukkan angka yang tergolong dalam kategori buruk, yaitu 1,91. Dari survey didapatkan pula bahwa 80% pengunjung memiliki coating pada lidahnya, hanya 20% yang tidak memiliki coating pada lidah. Hal ini menjadi bukti bahwa pengunjung posbindu belum melakukan upaya menjaga kebersihan gigi dan mulut yang optimal. Oleh karena itu diperlukan sebuah usaha peningkatan status kesehatan gigi dan mulut pengunjung Posbindu Melati yang berkelanjutan; perlu dilakukan suatu upaya promotif yang lebih mengedepankan pencegahan daripada pengobatan. Pada program ini, upaya promotif yang akan dilakukan dititikberatkan pada pelatihan untuk para kader agar dapat berperan serta aktif dalam program pendidikan kesehatan gigi khususnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta upaya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bagi para lansia, khususnya mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut berikut cara-caranya. Hal inlah yang mendasari dibuatnya program pemberian materi mengenai bagaimana cara memberikan informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada para kader di Posbindu Melati agar peran mereka menjadi lebih optimal dalam upaya meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut lansia di Posbindu Melati, serta pemberian informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut agar status kesehatan gigi dan mulut mereka dapat menjadi lebih baik.

1.2 Rumusan masalah Kurangnya keterampilan Kader dalam memberikan informasi kesehatan gigi dan mulut pengunjung Posbindu. 1.3 Tujuan Program
1. Memberikan pengetahuan kepada para lansia untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

dengan lebih baik.


2. Memberikan pelatihan kepada kader agar dapat menyelenggarakan program promotif

mengani kesehatan gigi dan mulut secara rutin di Posbindu Melati Kelurahan Buaran. 1.4 Manfaat Program 1.4.1 Manfaat bagi Kader Posbindu
1. Meningkatnya pengetahuan kader dalam bidang pemberian informasi kesehatan

gigi dan mulut.


2. Meningkatkan perhatian para kader bahwa status kesehatan gigi dan mulut

pengunjung Posbindu Melati masih tergolong sedang.


3. Membekali para kader mengenai metode pendidikan kesehatan gigi dan mulut.

1.4.2

Manfaat bagi Lansia 1. Meningkatnya pengetahuan lansia mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. 2. Meningkatnya perhatian lansia terhadap kesehatan gigi dan mulut.

1.4.3

Manfaat bagi Mahasiswa Melatih mahasiswa dalam menyampaikan cara penyuluhan yang benar mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada para kader Posbindu.

1.4.4

Manfaat bagi Institusi Menjadi langkah awal program promosi kesehatan gigi dan mulut pengunjung Posbindu yang berkelanjutan melalui usaha meningkatkan peran serta masyarakat melalui pelatihan kader.

You might also like