You are on page 1of 3

http://www.pembelajar.com/wmview.php?

ArtID=491

Dampak Video Games Pada Anak Perlu Diwaspadai

Chika tampak asyik bermain. Jarinya memencet-mencet tombol konsol yang ada di
tangannya. Sementara matanya tak lepas dari layar monitor yang tengah menayangkan
gerak akrobatis tokoh yang dikendalikannya mengatasi rintangan sambil menghadapi
musuh-musuhnya.

Begitulah biasanya kesibukan anak perempuan usia tujuh tahun itu sepulang sekolah.
Begitu tokohnya mati dan permainan berakhir, dia segera mengulang dari awal dengan
rasa penasaran. Semua itu tercermin dari ekspresi wajahnya dan pencetannya yang
terkesan makin tak terkontrol.

Itulah sedikit gambaran penggunaan permainan video konsol (video games console) yang
setiap peluncuran seri barunya bernuansa gegap gempita. Belum hilang dari ingatan
bagaimana para pecandu permainan ini rela antre dan menginap di depan toko untuk bisa
membeli PlayStation 2 (PS 2) dari Sony pada kesempatan pertama.

Hal yang paling dikritik dari video game adalah dampaknya yang bisa membuat
kecanduan. Singkatnya permainan itu dituduh menjadikan orang berperilaku kompulsif,
tak acuh pada kegiatan lain, dan memunculkan gejala aneh, seperti rasa tak tenang saat
keinginan bermain tidak terpenuhi.

Penelitian lebih dari sepuluh tahun lalu menunjukkan bahwa pecandu video game
(junkies) adalah individu berintelijensi tinggi, bermotivasi, dan berorientasi pada prestasi.
Mereka berprestasi bagus baik di sekolah maupun tempat kerja yang tidak terganggu
dengan hobi yang satu ini.

Namun kecanggihan game yang terus berkembang dan makin banyak dibuat pada abad
21 ini, masih jadi tanda tanya apakah game berpengaruh pada orientasi prestasi
seseorang. Lebih khusus lagi layakkah orangtua khawatir dengan kegandrungan anak-
anaknya dalam permainan virtual ini?

Risiko kecanduan besar


Seorang pakar adiksi video game, Mark Griffiths dari Nottingham Trent University,
mengungkapkan bisa saja game membuat orang lebih bermotivasi. "Video game abad ke-
21 dalam beberapa segi lebih memberi kepuasan psikologis daripada game tahun 1980-
an."

Jelasnya, lanjut dia, untuk memainkannya perlu keterampilan lebih kompleks, kecekatan
lebih tinggi, serta menampilkan masalah yang lebih relevan secara sosial dan gambar
yang lebih realistis. "Namun saat tawaran 'hadiah psikologis' lebih besar, kemungkinan
pemain mengalami kecanduan juga lebih besar."
Sepengamatannya, anak-anak mulai tertarik pada video game pada usia sekitar tujuh
tahun. Dalam masa ini, tambahnya, segala hal yang terjadi adalah kegiatan yang belum
menimbulkan kerusakan serius meski sebagian orang sudah melihat adanya gejala
kecanduan.

Namun penelitian terbaru pada anak usia awal belasan tahun menemukan hampir
sepertiganya bermain video game setiap hari. "Yang lebih mengkhawatirkan sekitar 7%-
nya bermain paling sedikit selama 30 jam per minggu," ungkap penelitian itu seperti
dikutip situs BBC beberapa waktu lalu.

Menanggapi angka ini, Griffiths dalam keprihatiannya mengatakan betapa besar dampak
jangka panjang dari kegiatan yang menghabiskan waktu luang lebih dari 30 jam per
minggu pada perkembangan aspek pendidikan, kesehatan, dan sosial anak dan remaja.

"Ketergantungan semacam itu dapat memicu perilaku menyimpang lain seperti mencuri
uang untuk membeli game baru, bolos sekolah, keengganan mengerjakan pekerjaan
rumah (PR), atau rasa tak tenang saat tidak

http://teknohikmah.blogspot.com/2008/05/peranan-game-dalam-
memacu-kecerdasan.html

28 May 2008
Peranan Game Dalam Memacu Kecerdasan Anak
at 11:38 PM ·

Beberapa tahun lalu saya sempat menulis pandangan saya mengenai game komputer yang saya anggap bisa
meningkatkan kemampuan logika berpikir anak-anak serta berdampak positif dalam mengembangkan kecerdasan
mereka. Silahkan baca posting tersebut disini.

Kemudian beberapa hari lalu saya sempat membaca artikel berita "Peranan Game Dalam Memacu Kecerdasan
Anak" di Detikinet dan saya copy and save. Judulnya mirp dengan tulisan saya, namun point yang dibahas
berbeda. Saya fokus pada pengembangan logika berpikir, sementara penelitian ini berbicara mengenai tingkat
kegembiraan secara fisik (arousal) yang ditemukan bisa meningkatkan kreatifitas. Sesuatu yang dampaknya
adalah jenis dampak sesaat dari bermain game. Namun bagus juga untuk referensi kita semua yang masih terus
dilanda persepsi sangat negatif terhadap game komputer bagi anak-anak.

Peranan Game Dalam Memacu Kecerdasan Anak


Sumber: Detikinet.com

Dalam sebuah penelitian, video game ternyata bisa membawa banyak dampak positif seperti meningkatkan
kecerdasan, kreativitas, serta kemampuan dalam mengambil keputusan.

Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Penn State, Thailand. Disebutkan bahwa video game yang mampu memicu
energi dan mood positif bagi gamer akan meningkatkan kreativitas.
"Video game bukan sekadar hiburan. Kami mencoba untuk mengungkap bahwa video game dapat digunakan
untuk pendidikan," ujar S. Shyam Sundar, sang peneliti, seperti dikutip detikINET dari Thaindian, Minggu
(25/5/2008).

Dalam penelitian itu, 98 responden diminta memainkan video game populer macam Dance Dance Revolution,
dengan berbagai tingkat kesulitan. Setelah itu mereka menjalani tes.

"Kami menggunakan dua variabel emosional, yakni tingkat kegembiraan secara fisik (arousal) dan perasaan
negatif atau positif (valence)," tambah Elizabeth Hutton, rekan Sundar.

Terlihat bahwa gamer yang memiliki tingkat arousal yang tinggi dan mood positif lebih berpotensi mencetuskan ide
baru untuk mengatasi masalah. Begitu pula gamer yang memiliki arousal rendah dan mood yang negatif.

Gamer yang memiliki suasana hati gembira atau sedih memiliki kreativitas yang paling tinggi, sebaliknya gamer
yang marah atau santai cenderung kurang kreatif. Jadi kunci kreativitas adalah arousal yang tinggi atau rendah.
Arousal yang sedang-sedang saja tidak memicu kreativitas.

"Kami melihat bahwa elemen emosional dalam game dapat berperan sebagai mesin pemicu kreativitas dan
kemampuan mengatasi masalah," tandas Sundar.

Ia juga menambahkan bahwa video game dapat digunakan di kelas untuk meningkatkan kreativitas siswa dan di
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan mengambil keputusan.

You might also like