You are on page 1of 9

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP AKTIVITAS PENDIDIKAN

Sunday | Filed in: Uncategorized MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI ( DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP AKTIVITAS PENDIDIKAN)

Di susun oleh : ANNISA AULIA FITRI 1002519 ILKOM C-2

PROGRAM ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berjalannya waktu, teknologi informasi dan Komunikasi saat ini berkembang sangat cepat. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik. Memasuki abad ke-21, bidang TIK berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa mikroelektronika. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada TIK. Perkembangan TIK telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Terjadi pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:dari ruang kelas ke di mana saja, dari waktu siklus ke waktu nyata, dan dari kertas ke online. namun di samping perkembangan Teknologi Informasi yang berkembang secara terus menerus, ada dampak negatif nya dari penggunaan Teknologi Informasi, misalnya di kalangan pelajar. oleh karena itu, akan di bahas mulai dari permasalahan sampai solusi untuk memecahkan masalah itu. B. TUJUAN Adapun tujuan-tujuan saya menulis makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Teknologi

2. Untuk menjadi manfaat di hari nanti jika suatu saat kami ditugaskan untuk membuat skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya. 3. Untuk mengetahui solusi dari masalah di atas

4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca umumnya dan bagi saya khususnya. C. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH Rumusan masalah : 1. Pengertian dan sejarah dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2. Penerapan TIK di bidang pendidikan 3. Manfaat dan keuntungan TIK di bidang pendidikan 4. Dampak negatif dari penerapan TIK dalam pendidikan

5. Pemecahan masalah dan solusi Rumusan masalah yang tertulis dalam makalah ini saya dapatkan dari berbagai sumber, baik media cetak maupun media elektronik, juga dari berbagai pengetahuan yang saya ketahui. D. MANFAAT PENULISAN Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada seluruh siswa/mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam makalah yang saya buat. BAB 2 PEMBAHASAN Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi komputer adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah Teknologi Informasi Komunikasi


Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Aexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 19101920 terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (intregrated electronics ) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang dingin. Persaingan

IPTEK antara blok barat (Amerika Serikat) dan blok timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat luar angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi otak perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti otot manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) otak manusia.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia


Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi +informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesinbelajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book,elearning , e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan

teknologi video cenference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini. Dampak positif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi d bidang pendidikan : Peranan TIK dalam dunia pendidikan Manfaat TIK dalam dunia pendidikan antara lain : a. Berbagai hasil penelitian, hasil pemelitian yang di muat dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain di segala penjuru dunia dengan cepat. b. Konsultasi dengan pakar, konsultasi dengan para ahali dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh. c. d. Perpustakaan online, perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital Diskusi online, diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.

e. Kelas online, aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan bagi pelajar antara lain : a. Dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang lain b. Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah c. Akses ke para ahli lebih mudah karena tidak di batasi jarak dan waktu d. Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif dan menarik e. Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat biaya dan waktu Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan bagi penyelenggara pendidikan antara lain : a. Dapat berbagi hasil penelitian dengan lembaga pendidikan lain b. Dapat member layanan lebih baik ke peserta didik

c. Dapat menjangkau peserta didik yang tempatnya sangat jauh d. melalui perpustakaan online, dapat menekan biaya untuk menyediakan buku

e. Dapat saling berbagi sumber ilmu dengan institusi lain I. MASALAH

Seperti yang kita ketahui, bahwasanya teknologi informasi telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Misalnya, dalam aspek pendidikan. Banyak sekali dampak positif dan negative nya . Saat ini penerapan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan di Indonesia belum dapat berlangsung secara optimal. Hal ini antara lain di sebabkan karena pemerintah selaku regulator belum memiliki konsep yang jelas dalam merumuskannya. Penerapan TIK lebih dimaknai sebagai penyediaan saran dan prasarana yang didistribusikan ke unit-unit pendidikan semacam perguruan tinggi atau sekolah. Sudah tidak asing lagi kita dengar, guru atau dosen memberi tugas pada siswa atau mahasiswa melalui internet. Otomatis siswa sering menggunakan internet sebagai sumber mencari tugas. Tetapi tidak sedikit dari mereka menyalah gunakan internet sebagai mencari hal-hal yang bersifat negatif, seperti melihat situs-situs pornografi dan mengcopy-paste dari internet. Bayangkan jika yang melihat situs-situs porno anak di bawah umur. Ini merupakan sebagian masalah pada teknologi informasi dan komunikasi terhadap aspek pendidikan .masalah yang lain adalah mahasiswa copy paste, mahasiswa yang menyalin pekerjaan orang lain untuk digunakan demi kepentingan sendiri. Ini sangat memprihatinkan dan akan mengancam kualitas pendidikan, sebab kredibilitas pelajar/mahasiswa patut dipertanyakan. Dari kedua masalah di atas, sangat disayangkan, karena pada dasarnya pelajar tidak pantas melihat situs-situs pornografi atau pun yang berbau negative. Kejahatan Seksualitas : penyebaran situs-situs yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi. Juga sikap mahasiswa copy-paste tidak mencerminkan seorang mahasiswa yang sepantasnya. Tujuan awal ditemukannya internet adalah membantu semua orang yang ingin mendapatkan informasi secara cepat dan update dari segala penjuru dunia. Namun di dalam perjalanannya terdapat berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab. Mahasiswa sebagai kaum intelektual mempunyai peran ganda dalam kehidupan berinternet. Satu sisi bagaimana ia memanfaatkan internet secara maksimal untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan berfikir dan pengembangan intelektualitas. Di sisi lain ia sebagai generasi terdidik dan menjadi harapan bangsa di masa depan agar ikut mengkampanyekan upaya pencegahan penyalahgunaan internet. II. Landasan Teori

Internet sebagai salah satu teknologi informasi yang dikenal luas, telah dikembangkan untuk mendukung dunia pendidikan. Para pakar teknologi informasi yang banyak bekerja dalam bidang pendidikan, mengatakan bahwa media elektronik seperti internet lebih sesuai digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Hal ini telah dibuktikan dengan banyak fakta, informasi di media massa dan juga berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi jauh lebih efektif.

Seperti yang diungkapakan Peter Drucker dalam Renstra Depdiknas seperti yang dikutip oleh Warsihna (2005) menyatakan bahwa bangsa yang benar-benar dapat memanfaatkan ledakan komunikasi digital dan menhubungkannya dengan teknik-teknik pembelajaran baru, niscaya akan memimpin dunia dibidang pendidikan. Pemerintah pun menyadari hal ini, terbukti melalui Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konapsi) ke IV yang tertuang dalam agenda Jakarta 2000 butir kesebelas berbunyi Mengoptimalkan pemanfaatan nasional serta menjadikan teknologi komunikasi dan informasi tersebut agar terjangkau dan dapat dimanfaatkan oleh segenap lapisan masayarakat sebagai upaya pemerataan pendidikan (Hardjito dalam Warsihna, 2005) dan dalam Renstra Depdiknas tahun 2005-2009 seperti yang juga dikutipoleh Warsihna (2005) disebutkan bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, perlu memperhatikan dinamika perubahan sebagai salah satu sector pembangunan nasional juga harus dicermati dalm perspektif perubahan global, dimana teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memainkan perannya yang sangat menentukan. Perkembanagn internet membantu badan pendidikan terutama dalam hal transformasi informasi sehingga menjadi lebih cepat, mudah dan murah. Selain sebagai media pembelajaran internet juga mendukung segala hal yang berkaitan dengan itu,seperti penyediaan informasi yang dibutuhkan karena dapat pula berfungsi sebagai perpestakaan elektronik. Melalui internet, seseorang dapat mengunjungi dan memilih perpustakaan sebanyak yang dikehendaki,mencari literatur untuk mengerjakan skripsi, tugas bahkan kita dapat mengikuti kuliah dari Jepang atau tempat lain yang tidak satu lokasi.pemebelajaran melalui internet ini lebih dikenal dengan nama e-learning. Dampak positif dari penggunaan internet oleh pelajar telah kita ketahui banyak sekali manfaatnya,namun d samping itu ada beberapa masalah. Hasil riset yang di lakukan beberapa orang, telah membuktikan bahwa banyak pelajar yang menyalahgunakan internet, misalnya Kejahatan Seksualitas : penyebaran situs-situs yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi dan lain-lain. Selain itu, masalah dalam teknologi informasi di bidang pendidikan ini, seperti mahasiswa copy paste, mahasiswa yang menyalin pekerjaan orang lain untuk digunakan demi kepentingan sendiri. Indonesia menduduki peringkat kedua sesudah Negara Ukraine dalam penyalahgunaan internet dari 230 juta penduduk Indonesia yang mengoperasikan teknologi internet, peringkat tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan sekali bagi masyarakat Indonesia. Permasalahan pengunaan teknologi khususnya internet dibahas oleh Roy Suryo pemateri Penerapan Teknologi informasi dan komunikasi bagi pengembangan wawasan kebangsaan menuju masyarakat informasi dalam acara Fasilitasi Pengembangan SDM Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pada Pusat Intelektual Umat acara ini berlansung dua hari bekerjasama dengan Departemen komunikasi dan informatika (Depkominfo), dan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Pemrov Jabar). 3-4 Desember 2007 di Hotel Imperium Kota Bandung. Menurut Roy Suryo prosentase pengguna Internet di Indoensia ada dalam peringkat paling bawah, dan peringkat kedua penyalahgunaan internet. Ia menegaskan ingin membalikan peringkat pengguna internet di Indonesia menjadi urutan paling atas atau pertama dan mengurangi penyalahgunaan internet.

Selain itu Roy menambahkan dari 230 juta penduduk Indonesia yang menggunakan telepon tetap 8,6%, dan pengguna telepon selular 34,1%. Dalam era teknologi ini sekarang masyarakat sangat dimudahkan sekali dalam melakukan kegiatan khususnya mencari infromasi. III. Metoda Pemecahan Masalah

Suatu masalah tidak dapat diselesaikan secara langsung, tetapi ada suatu proses untuk dapat menyelesaikan suatu masalah . Masalah yang pertama: Pelajar atau mahasiswa menyalahgunakan internet,sebagai penyebaran situs-situs yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi. Ini dapat terjadi karena kurang nya perhatian dari orang tua pengguna teknologi informasi internet. Masalah ini bisa di berantas sedikt-sedikit dengan cara adanya pengawasan dari orang tua, ketika anaknya sedang mengerjakan tugas dari guru atau dosennya. Mungkin tidak terlalu pantas, apabila seorang mahasiswa yang usianya sudah beranjak dewasa masih harus d awasi oleh orang tuanya, dalam hal ini harus ada kesadaran dari diri sendiri untuk menghindarkan diri dari penyalah gunaan internet. Seharusnya, situs-situs pornografi d hindarkan dari dunia internet, atau mengupayakan agar situs-situs pornografi tidak dengan mudah di buka oleh pelajar. Masalah yang kedua: mahasiswa copy paste, mahasiswa yang menyalin pekerjaan orang lain untuk digunakan demi kepentingan sendiri Jika tidak ada kontrol terhadap tindakan seperti ini, maka tidak akan ada hal yang lebih diperoleh dari bangku sekolah/kuliah. Sebab, kegiatan kuliah hanya sekedar menjadi formalitas demi mencapai gelar akademis. Untuk itu perlu adanya pengawasan yang ketat dari pihak pengajar selaku pemberi tugas. Partisipasi dosen menjadi faktor yang sangat penting untuk mengukur kadar keaslian tugas yang dikerjakan oleh pelajar dan mahasiswa. Cara yang dapat ditempuh oleh para pengajar dan dosen adalah dengan melakukan cross check pada internet. Rata-rata dosen mungkin tidak memiliki waktu untuk hal ini. Namun anggap saja kesediaan untuk mengoreksi dan meneliti tersebut sebagai wujud sinergi yang baik antara mahasiswa dan dosen.Pengorbanan pengabdian dan kesukarelaan memang dibutuhkan untuk menciptakan mutu yang lebih baik bagi dunia pendidikan. Dengan demikian hal tersebut akan mengajarkan para generasi bangsa untuk dapat bersikap bijaksana dan bertanggung jawab. Sebaliknya jika tidak, maka pendidikan hanyalah menjadi simbol pencapaian target yang sangat dangkal dan picik yaitu keuntungan pribadi. IV. Solusi

Yang paling penting peranan orang tua untuk mengawasi anak-anak untuk tidak mengakses situs-situs dan memberikan penjelasan tentang bahaya internet juga perlu adanya kesadaran dari diri sendiri untuk menghindari masalah-masalah penyalahgunaan internet dan mengetahui dampak negative nya. Salah satu esensi dari proses pendidikan tidak lain adalah penyajian informasi. Dalam menyajikan informasi, haruslah komunikatif. Dalam komunikasi pada umumnya, demikian pula dalam pendidikan, informasi yang tepat disajikan adalah informasi yang dibutuhkan , yakni yang bermakna, dalam arti secara ekonomis menguntungkan, secara teknis memungkinkan dapat dilaksanakan, secara sosial-psikologis dapat diterima sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada, dan sesuai atau sejalan dengan kebijaksanaan/ tuntutan perkembangan yang ada. (bersambung) Dalam memberikan/menyampaikan informasi kepada orang lain (misalnya kepada peserta didik), maka informasi tersebut haruslah informasi yang bermakna dan baik bagi orang yang bersangkutan. Untuk dapat mengetahui dan memahami informasi yang benar-benar dibutuhkan, bahkan prioritas informasi yang dibutuhkan perlu kita pahami, komunikator perlu bertindak sebagai pengamat dan pendengar yang baik. Jadi bukan informasi yang kita ketahui yang disampaikan, tetapi yang kita sampaikan adalah informasi yang benar-benar bermakna dan dibutuhkan sasaran. BAB III PENUTUP Kesimpulan Media baru, terutama internet, memiliki atribut yang tepat untuk mengatasi kekurangan dari teknologi komunikasi sebelumnya.. Internet adalah, dua arah langsung, multimedia sedang dan memiliki kapasitas untuk komunikasi pada satu-satu, satu-ke-banyak, dan banyak-ke-banyak dasar, terlepas dari jarak. Selama kita mengenali kebutuhan untuk Melawan mitos media baru, memelihara bahan-bahan berkualitas tinggi untuk mereka, dan membantu siswa dalam menafsirkan berbagai nilai-nilai mereka mencerminkan, teknologi tersebut benar-benar dapat membawa kematian jarak dalam upaya pendidikan kita. Mereka juga dapat memiliki efek mendalam pada perencanaan pendidikan kita, memungkinkan kita untuk memindai seluruh dunia untuk mitra dengan kebutuhan dan prioritas identik dengan kita sendiri. Dengan sedikit keberuntungan, fokus perhatian kita akan bergeser jauh dari perbedaan yang memisahkan kita regional dan menuju kesamaan yang mempersatukan kita secara internasional. Kecuali pergeseran ini menolak, kontrol provinsi dan bahkan nasional selama pendidikan dan budaya akan menjadi kurang relevan dan semakin tidak dapat dilaksanakan. Tetapi, penggunaan internet sering di salah gunakan oleh para penggunanya. Ini yang menjadi dampak negative teknologi informasi dan komunikasi dari penggunaan internet oleh kalangan pelajar khususnya. Oleh karena itu, agar internet tidak disalahgunakan lagi oleh pelajar ataupun mahasiswa, perlu adanya monitor dari pembimbing (dosen, guru), juga dari orang tua masing-masing.

You might also like