You are on page 1of 5

PEMBUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA SISTEM PERANCAH

Jembatan rangka baja secara umum adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang batang baja yang di hubungkan satu dengan yang lain Hal hal yang penting untuk di perhatikan dalam pembuatan jembatan rangka baja adalah sebagai berikut : Mutu dan dimensi tiap tiap batang harus kuat menahan gaya yang timbul, batang batang rangka dalam keadaaan tidak rusak / bengkok dan sebagainya. Kekuatan pelat penyambung harus lebih besar daripada batang yang di sambung (struktur sambungan harus lebih kuat dari batang utuh Untuk mencegah terjadinya eksentrisitas gaya yang dapat menyebabkan momen sekunder, maka garis netral tiap batang yang harus bertemu harus berpotongan melalui satu titik .

Disini ada beberapa alasan metode perancah bisa di pilih di bandingkan dengan metoda lainya bila keadaan sungai sebagai berikut : Dasar sungai berpasir, lempung atau tanah keras, Sehingga memudahkan pemasangan tiang perancah Dangkal, sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi Kecepatan arus rendah, yang akan mengurangi gaya gaya datar terhadap tiang perancah Bebas dari barang hanyutan Terdapat bangunan lama yang bisa di pakai penyangga sementara bagi jembatan yang baru

Sebelum kita membangun jembatan akan di lakukan pekerjaan persiapan, pekerjaan persiapan ini berlaku untuk semua metoda pembuatan jembatan, perlu di ingat harus di lakukan persiapan yang benar benar matang sebelum pekerjaan pemasangan di mulai, ini sangat penting karena dapat mengurangi resiko yang ada, berikut persiapan persiapan yang harus di lakukan : Menetapkan tempat lokasi penumpukan material jembatan Buatlah fasilitas yang baik pada daerah penumpukan material jembatan Sebelum material jembatan di tumpuk, lebih dahulu di beri tanda (misal A untuk batang atas ; B untuk batang bawah) Tetapkan cara penumpukan bagian bagian material jembatan Pada saat penumpukan lakukan pengecekan ulang tentang ukuran dimensi dan jumlahnya dan di beri tanda check list

(penyimpanan alat alat jembatan) Jumlah ukuran dan kelengkapan baut, mur, ring untuk struktur sambungan harus dihitung dahulu dan memiliku cadangan minimal 5% Dicek kesiapan peralatan yang akan di gunakan Dikumpulkan gambar pelaksanaan dan informasi mengenai desain

URUTAN PEKERJAAN PEMASANGAN SISTEM PERANCAH


Perlu di ketahui perancah adalah tiang penyangga model umum pembuatan jembatan metode perancah seperti terliat d gambar bawah :

Dapat di lihat terdapat tiang tiang penyangga dalam gambar tersebut, urutan pelaksanaan sistem ini dapat di uraikan sebagai berikut : Buat tanda As pada perletkan jembatan (abutment/pilar) berdasarkan As tersebut tetapkan letak sisi rangka jembatan. Pasang balok balok ganjal sementara di bawah titik buhul ujung jembatan sehingga cukup untuk mengatur pemasangan struktur perletakan jembatan. Berpedoman pada As sisi rangka jembatan, perancah di pasang pada tiap titik buhul yang akan di dukung. Elevasi perancah pada masing masing titik buhul harus disesuaikan dengan perencanaan jembatan (beda elevasi) Perancah pendukung titik buhul sisi kiri dihubungkan dengan perancah pendukung sisi kanan. Batang batang bawah rangka baja di pasang lebih dahulu sepanjang jembatan. Terdapat 2 tahap pengencangan baut : - Tahap I, pengencangan 70% 80% (sekuat tenaga manusia) - Tahap II,pengencangan 100% dan di beri tanda agar yang kendor dapat di ketahui

Bila semua batang telah tersusun dan kekuatan sambungan (baut) telah cukup serta beton slab telah cukup keras maka angkat sedikit jack/dongkrak untuk melepas balok ganjal Setelah bearing pad di pasang dengan baik maka turunkan jembatan kembali Bekisting untuk keperluar pengecoran lantai beton dapat di tumpukan pada batang baja melintang Di sarankan pengecoran lantai di mulai dari tengah bentang jembatan Khusus untuk jembatan rangka baja yang menggunakan rubber bearing (perletakan dari karet) pengecoran lantai beton di lakukan ketika masih megunakan ganjal bila pengcoran sudah di lakukan saat memakai rubber bearing maka akan terjadi deformasi atau pergeseran.

STUDI KASUS JEMBATAN RANCAEKEK Berdasarkan bestek jembatan rancaekek_recover.dwg, kita akan mencoba menganalisis metoda pembangunan jembatan tersebut. Struktur awal pelaksanaan sama seperti jembatan yang lainya seperti yang sudah di tulis sebelumnya di atas seperti : Menetapkan tempat lokasi penumpukan material jembatan Buatlah fasilitas yang baik pada daerah penumpukan material jembatan Sebelum material jembatan di tumpuk, lebih dahulu di beri tanda (misal A untuk batang atas ; B untuk batang bawah) Tetapkan cara penumpukan bagian bagian material jembatan Pada saat penumpukan lakukan pengecekan ulang tentang ukuran dimensi dan jumlahnya dan di beri tanda check list

setelah struktur awal pelaksanaan sudah dilakukan lanjut menuju pembangunan jembatan, disini ada beberapa masalah dalam melaksanakan pembangunan jembatan seperti : Aliran sungai Penggunaan perancah Masalah pertama adalah aliran sungai yang akan mengahambat pembangunan karena bila ada air dalam lokasi pekerjaan maka pembuatan pondasi dan turap tidak akan berjalan, di sini kita akan mengalihkan aliran sungai dengan menggali arus sungai sementara.

Pertama tama yang harus di lakukan untuk mengalihkan arus sungai adalah menyiapakan konsep aliran sungai sementara setelah itu lakukan penggalian sampai tersambung kembali dengan arus sungai alaminya. Setelah penggalian sesuai rencana buka atau gali untuk menyabungkan depan dari arus sungai buatan dan sumbat arus sungai lama yang menuju tempat pembangunan jembatan menggunakan karung yang berisi dengan pasir usahakan karung sudah di isi pasir yang cukup agar sewaktu waktu tidak mengalami kebocoran yang dapat menganggu pembangunan jembatan. Bila arus sungai sudah di alihkan dan kondisi berjalan normal atau sesuai yang di rencanakan maka kita mulai dengan pengerjaan rucuk bambu dan poor jembatan Dalam pengerjaan pembuatan poor dapat di lihat dalam bestek detail penulanganya pembuatan poor di lakukan di lapangan Setelah penulangan poor selesai maka letakan poor di atas rucuk bambu dan lakukan pengecoran poor sampai selesai dan tunggu sampai kering baru kita ke tahap selanjutnya membuat pondasi batu kali d atas poor tersebut memakai batu kali dan campuran semen pasir lakukan pembuatan pondasi penampang bagian atas lebih kecil dari pada penampang bagian bawah seperti yang terlihat di bestek itu berfungsi agar semua beban terpusat di atas dan di alirkan ke penampang bagian bawah dan beban menjadi merata

You might also like