Professional Documents
Culture Documents
Besi (Fe) suatu logam yang reaktif dan tidak ditemukan dalam keadaan bebas dialam. Bijih besi dapat berbentuk senyawa oksida, sulfida dan karbonat. Bijih besi ditemukan sebagai : hematit Fe2O3, magnetit Fe3O4 , limonit Fe2O3. H2O, siderit FeCO3
Bahan baku
bahan baku : Bijh besi Kokas Batu kapur Alat Tanur (dapur tinggi)
Bijih dipekatkan dengan pemecahan bijih menjadi partikel yang lebih kecil dan dicuci dengan air. Pasir, lempung merupakan partikel pengganggu yang harus dihilangkan kemudian bijih dipanaskan atau dikalsinasi sehingga terbentuk oksida logam murni. Kemudian direduksi dengan penambahan kokas. Secara umum pasir atau silikon dioksida sebagai pengotor, untuk menghilangkannya ditambahkan CaCO3 ( batu kapur) bersama kokas. Batu kapur dapat mereduksi SiO2. Campuran bijih ditempatkan dalam suatu tanur dan udara panas dihembuskan dari bawah.Kokas dengan udara panas membentuk karbonmonoksida yang selanjutnya bertindak sebagai agen pereduksi.
Titik didih
Penampilan
Dalam tangki elektrolisa Cu batangan yang tidak murni digunakan sebagai anoda dengan menghubungkan ke terminal (+) dari batere. Satu lapisan tipis logam tembaga murni ditempatkan sebagai sel katoda. Terminal (-) dihubungkan ke katoda. Arus listrik dalam jumlah rendah dialirkan melalui sel. Atom-atom Cu dari anoda memasuki elektrolit. Tembaga dari anoda berubah menjadi tembaga sulfida. Sejumlah atom Cu yang sama dari larutan terdeposit pada katoda. Hal Ini akan menjaga konsentrasi larutan elektrolit tetap. Pengotor dari batangan anoda tertinggal di larutan atau terkumpul di bawah anoda. Pengotor tidak larut dalam elektrolit dan dinamakanlumpur anoda. Tembaga murni dipisahkan dari katoda. Anoda menjadi tipis sebagai hasil proses elektrolisis.
Pengolahan aluminium
Logam aluminium dan tembaga sangat diperlukan dalam kehidupan modern. Aluminium dan campurannya digunakan sebagai kawat listrik, perkakas, mesin mobil dan sebagainya. Tembaga dan paduaanya digunakan sebagai kabel listrik, pipa dan sebagainya. Aluminium sangat berlimpah di alam. Kebanyakan terdapat dalam kulit bumi. Aluminium merupakan unsur terbanyak ketiga setelah oksigen dan silikon. Aluminium tidak ditemukan dalam keadaan bebas karena logam yang sangat reaktif. Bijih Aluminium ditemukan di kulit bumi sebagai bauksit Al2O3.
Pengolahan seng
Proses Pemurnian Seng diawali dengan memisahkan bijih seng kemudian dipanggang dalam dapur untuk mengeluarkan belerang dan asam arang. Setelah itu terjadilah oksida seng, karbonatnya terurai dan sulfidanya dioksidasi. Bijih seng didapat dari senyawa belerang diantaranya karbonat seng (ZnCO3), silikat seng (ZnSiO4H2O), dan sulfida seng (ZnS).
Pengolahan nikel
Proses pemurnian Nikel diawali dengan pembakaran bijih nikel, kemudian dicairkan untuk proses reduksi dengan menggunakan arang dan bahan tambahan lain dalam sebuah dapur tinggi. Dari proses tersebut nikel yang didapat kurang lebih 99%. Jika hasil yang diinginkan lebih baik, proses pemurniannya dikerjakan dengan jalan elektrolisis di atas sebuah cawan tertutup dalam dapur nyala api. Reduktor yang digunakan biasanya mangan dan fosfor.
konvertor
Konvertor terbuat dari pelat baja dengan mulut terbuka (untuk memasukkan bahan baku dan mengeluarkan logam hasil pengolahan) dan di lapisi batu tahan api. Konvertor diikatkan pada suatu poros yang dapat digerakkan pada posisi horizontal untuk memasukkan dan mengeluarkan bahan dan pada posisi vertikal untuk penghembusan selama proses berlangsung.
Konvertor di lengkapi dengan pipa yang terletak pada bagian bawah konvertor yang berfungsi untuk penghembusan udara ke dalam konvertor selama proses berlangsung
Proses bessemer
Proses bessemer adalah proses pembuatan baja yang dilakukan dalam konvertor yang mempunyai lapisan batu tahan api yang terbuat dari oksida asam (SiO2) sehingga proses ini disebut proses asam.
Proses thomas
Proses Thomas adalah suatu proses pembuatan baja yang dilakukan di dalam konvertor yang bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api dari kalsium karbonat dan magnesium karbonat atau yang disebut dengan dolomit.