You are on page 1of 42

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA 2012

LANDASAN KONSEPTUAL FILOSOFIS

1.

Dalam era globalisasi/internasionalisasi diperlukan lulusan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Memperkuat jati diri bangsa yang berkarakter tanpa mengisolasi diri dari percaturan dunia.
Untuk itu diperlukan upaya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara berkelanjutan. RSBI merupakan embrio mengarah SBI, saat ini RSBI merupakan sekolah rujukan(center of excellence) yang diawali dengan pemetaan mutu dari SPM, SP, SSN, RSBI dan SBI.

2.

3.

4.

5.

Saat ini beberapa sekolah dikembangkan menuju sekolah berstandar internasional yang dikenal dengan RSBI.
3

LANDASAN KONSEPTUAL

Definisi Umum:
RSBI adalah jembatan untuk menuju SBI RSBI itu apa.... SBI adalah sekolah/madrasah yang sudah memenuhi standar nasional pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan dari negara maju (ekonomi, industri, pendidikan, dll), yaitu yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional

Definisi PENDIDIKAN BERTARAF INTERNASIONAL menurut PP No 17 tahun 2010:


pasal 1: Pendidikan bertaraf internasional: adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. pasal 143 Satuan pendidikan bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju.

LANDASAN SOSIAL EKONOMI

Disatu sisi dengan adanya era globalisasi (WTO dan AFTA) maka kita harus punya keunggulan di bidang pendidikan (sekolah bertaraf internasional) agar mampu bersaing dengan sekolah internasional yang kemungkinan akan membanjiri Indonesia.
Di sisi lain globalisasi/internasionalisasi mendorong timbulnya antusiasme masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berstandar internasional di luar negeri yang berakibat mengalirnya devisa ke luar negeri. Untuk mencegah larinya devisa dan sekaligus melakukan pengendalian terhadap sekolah nasional plus dan sekolah internasional serta tetap mempertahankan nilai-nilai nasionalisme, pemerintah perlu menyelenggarakan sekolah bertaraf internasional yang diawali dengan tahap rintisan. Dengan penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional diperoleh lulusan yang memiliki kompetensi untuk diaplikasikan dalam dunia usaha, dan industri guna membendung masuknya produk-produk pertanian, kerajinan, olahan, industri, jasa dari luar negeri.

LANDASAN HUKUM

UUSPN NO 20/2003
DASAR HUKUM
SKL

INPUT

PROSES

OUTPUT

OUTCOMES

IMPACT

PP 19/2005 (8 SNP)

SI PROSES/PBM PENILAIAN MANAJEMEN SARPRAS PENDIDIK DAN TNG KEP PEMBIAYAAN

SPM
SP

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN

PP 38/2007 KEWENANGA N PUSAT, PROV, DAN KAB/KOTA

KURIKULUM
SARPRAS KETENAGAAN PENGENDALIAN MUTU

SSN

RSBI
PP NO 17/2010: PENGELOLAAN DAN PENYELENGGA RAAN PENDIDIKAN

PUSAT, PROVINSI,

PP 48/2008 (PENDANAAN PENDIDIKAN)

KAB/KOTA, MASYARAKAT, PIHAK ASING BIAYA SATUAN PENDIDIKAN BIAYA PENYELENGGARAAN/ PENGELOLAAN BIAYA PRIBADI

SBI

TK SD/MI SMP/MTs SM/MA

KEBIJAKAN RSBI/SBI
PERMENDIKNAS NO 78 / 2009 PANDUAN PEMBINAAN RSBI DAN SBI KONSEP, KRITERIA, INDIKATOR, ASPEK, DAN KOMPONEN RSBI/SBI PENETAPAN DAN PEMBINAAN RSBI/SBI: 298 RSBI SMP
9

JENJANG MENUJU RSBI DAN SBI


Perlu ditambah dengan SPM

SBI
Persyaratan

RSBI
REGULER/Sekolah Standar Nasional (SSN) Persyaratan
1. Sudah memenuhi SNP 2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah 3. Pembelajaran Matematika IPA, dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional (bilingual) 4. Nilai rata-rata UN 7,0

1. SNP dan diperkaya

Persyaratan
1. Memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 2.Memiliki rata-rata UN 6,5 3.Tidak Double Shift 4.Berakreditasi B dari BAN Sekolah/Madrasah

Standar kualitas pendidikan Negara Maju 2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah 3. Pembelajaran Matematika, IPA dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional (bilingual) 4. Nilai rata-rata UN 8,0

10

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN landasan penjaminan mutu SBI

11

AKREDITASI (STANDAR PROSES)


Kriteria SBI 1. Akreditasi A berdasarkan BAN S/M 2. Akreditasi dari lembaga akreditasi internasional Pencapaian saat RSBI 1. Akreditasi A 2. Masih dalam tahap persiapan untuk mengembangkan kerjasama dengan lembaga akreditasi internasional

12

KURIKULUM (STANDAR ISI)


Kriteria SBI Pencapaian saat RSBI 1. Sudah dilaksanakan dan divalidasi dengan kurikulium negara maju, antara lain Australia, Singapura, Jerman 2. Sebagian RSBI sudah melaksanakannya 3. Telah melaksanakan adopsi dan adaptasi kurikulum Cambridge dan Internatioanl Baccaulearate (IB) dan beberapa sekolah di Australia

1. KTSP yang dikembangkan (diperkaya, diperluas, diperdalam) dengan indikator negera maju 2. Mempunyai sekolah mitra dengan sekolah di luar negeri 3. Mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum negara maju

13

KURIKULUM YANG DIGUNAKAN RSBI

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
3.1 18.8 3.1 21.7 46.8 8.6 1.0 3.8 11.4 60.9 75.0 80.0 48.4

KTSP KTSP+OECD KTSP+NEG. LAIN Lainnya

6.5 10.9

0% SD SMP SMA SMK

Belum semua sekolah RSBI menggunakan KTSP yang diperkaya dengan kurikulum negara anggota OECD atau negara maju lainnya. Sebagian besar satuan pendidikan RSBI masih menggunakan KTSP.
14

PROSES PEMBELAJARAN (STANDAR PROSES)


Kriteria SBI 1. Bahasa Inggris sebagai pengantar untuk pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan inti kejuruan. Untuk SD penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di mulai pada kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia harus mahir Pencapaian saat RSBI 1. Sebagian besar RSBI masih menerapkan dwibahasa dalam pembelajaran karena sebagian besar guru mata pelajaran tersebut belum siap

Bahasa asing dalam rangka untuk meningkatkan daya saing supaya memiliki unggulan komperatif dan kompetitif Pengajaran bahasa asing justru untuk memperkenalakan jati diri bangsa di kancah internasional

2. SD : > 50 % SMP : > 60 % SMA : > 80 % SMK : > 80%

15

PENGGUNAAN T I K DALAM PEMBELAJARAN


PENGGUNAAN TIK DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENGGUNAAN TIK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN TIK DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN

Guru RSBI di semua satuan pendidikan menggunakan semua komponen TIK secara berimbang dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Kriteria SBI Menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi SBI mampu menerapkan standar nasional kelulusan dari standar nasional Pencapaian saat RSBI SD : 100 % SMP : ? SMA : ?? SMK : ????

17

Grafik Sebaran % Ketercapaian SKL RSMABI

N = 114
50
45 40

46

Jumlah sekolah

35 30 25 20 15

33

33

19 11 2
70%-75% 75%-80% 80%-85% 85%-90% 90%-95% 95%-100%

10
5 0

Sebaran % Ketercapaian SKL

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


Kriteria SBI Pencapaian saat RSBI

Kualifikasi S2/S3 SD : 10 %, SMP: 20 %, SMA & SMK : 30 %)

SD:.10,9 % , SMP : 18,3 %, SMA : 23,4% & SMK : 15,6 %

SMK SMA SMP SD

84.4 76.6 81.7 89,1

15.6 23.4 18.3 10.9

S1/D4 S2

19

SARANA DAN PRASARANA


Kriteria SBI
1. 2. 3. 4. Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital Memiliki ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olahraga dan klinik Memiliki lab IPA, komputer, dan bahasa 1. 2. 3. 4.

Pencapaian saat RSBI


SD: 70 %, SMP : 80%, SMK : 90 % SMA : 90 % &

SD : 10 %, SMP : 30% , SMA : 25%, SMK : 30 % SD: 50 %, SMP :75, SMA : 90 %, SMK: 90 % SD : 30 %, SMP :100%, SMA: 90%, SMK :90 %

20

PENGELOLAAN
Kriteria SBI Pencapaian saat RSBI
1. Capaian ISO 9001: 2008 SD : 30 %, SMP : 40%, SMA: 60 %, SMK: 90 % 2. Kerjasama dengan sekolah di luar negeri, SD : 10 %, SMP :30%, SMA:25 %, SMK : 20 %. Kerjasama dengan sekolah unggulan dalam negeri sudah mencapai 100 % 3. SMP : secara umum juara internasional beberapa bidang dari RSBI (> 60%), demikian juga untuk kejuaraan nasional SMK : 60 % pemenang Lomba Kompetensi Nasional berasal dari SMK RSBI; 90 % pemenang World Skill berasal dari Indonesia adalah siswa SMK RSBI :, SMA : 50 % pemenang OSN berasal dari SMA RSBI; pemenang Olimpiade sains internasional secara umum berasal dari SMA RSBI

1. Meraih sertifikasi ISO 9001:2008 dan ISO 14000, ISO adalah syarat awal untuk menuju manajemen kualitas 2. Menjalin kemitraan dengan sekolah unggul di dalam negeri dan/atau di negara maju

3. Mampu meraih prestasi tingkat nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni

21

PENILAIAN
Kriteria SBI 1. SBI menerapkan standar penilaian yang diperkaya dengan sistem penilaian pendidikan sekolah unggul di negara maju. 2. SBI menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 3. Peserta didik wajib mengikuti ujian nasional. Pencapaian saat RSBI 1. SMP telah melaksanakan ujian keinternasionalan setiap semester dan akhir tahun; 2. SMA telah mengikutkan siswa untuk ujian Cambridge/ International Baccaulearate. 3. Siswa mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris berupaTOEIC, TOEFL, 4. Peserta didik sudah mengikuti ujian nasional

22

PEMBIAYAAN
Kriteria SBI 1. Menerapkan model pembiayaan yang memenuhi kebutuhan untuk mencapai layanan dan mutu pendidikan bertaraf internasional. 2. Sumber pendanaan berasal dari pemerintah (APBN dan APBD) dan masyarakat Pencapaian saat RSBI Penerimaan : 1. Untuk SD : APBN 38 %, APBD Provinsi 14 %, APBD Kab/Kota 17 %, Masyarakat/orang tua 30 % 2. Untuk SMP : APBN 36 %, APBD Provinsi 11 %, APBD Kab/Kota 8 %, Masyarakat/orang tua 44 % 3. Untuk SMA : APBN 11 %, APBD Prop 6 %, APBD Kab/Kota 5 %, masyarakat/orang tua 78 % 4. Untuk SMK : APBN 20 %, APBD Provinsi 8 %, APBD Kab/Kota 7 %, Masyarakat/orang tua 64 %

23

PEMBIAYAAN
Kriteria SBI Pencapaian saat RSBI

1. Menerapkan model pembiayaan yang memenuhi kebutuhan untuk mencapai layanan dan mutu pendidikan bertaraf internasional. 2. Sumber pendanaan berasal dari pemerintah (APBN dan APBD) dan masyarakat

Proporsi penggunaan dana terbesar 1. SD: 45 % untuk sarana prasarana, PBM 13 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 18% 2. SMP: 38 % untuk sarana prasarana , PBM 18 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 15% 3. SMA: 67 % untuk sarana prasarana , PBM 9 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 17% 4. SMK : 54 % untuk sarana prasarana , PBM 10 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 20 %

24

ISU-ISU PELAKSANAAN RSBI

25

NO. ISU
1. Diskriminasi

PENJELASAN
pada dasarnya tidak terjadi dalam RSBI karena siswa miskin/ekonomi lemah diberikan tempat di RSBI dengan menyediakan beasiswa untuk 20 % peserta didik

Dukungan data
Permendiknas No 78/2009 Bab 3 pasal 16 ayat (2) Realisasi tahun 2010 SD : 7,8 % SMP : 14,5 % SMA: 24,4 % SMK: 19,3 %

SD

5,3 4,3 5,3 4,3 5,3 6,1 5,3 6,1 5,4 5,4 2,4 2,4

90,4 90,4 88,6 88,6 92,2 92,2 88,6 88,6 87,7 87,7 85,5 85,5 78,8 78,8 79,6 79,6 75,6 75,6 78,6 78,6 78,1 78,1 80,7

Siswa Miskin yang menerima Beasiswa Siswa Miskin penerima keringanan biaya pendidikan

SMP

6,4 6,4 5,05 6,3 6,3 6,0 6 11,3 3,2 3,2 11,3
12,3 8,98,9 12,3 5,1 15,3 5,1 15,3 16,4 16,4 8,0 8 11,3 11,3 10,1 10,1 11,3 11,3 10,1 10,1 11,811,8 8,0 8

Siswa RSBI tidak miskin

SMA

SMK

80,7

Rerata Afirmasi Siswa Miskin tahun 2010


11.0 5.2 83.8

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100% 26

NO. ISU
2. Pengkastaan

PENJELASAN
Adanya perbedaan mutu/ kemampuan antar individu atau antar sekolah merupakan fakta yang tidak dapat dihindari. Hal ini justru dapat mendorong kompetisi yang sehat

Dukungan data
Permendiknas No 78/2009 Bab 3 pasal 16 ayat (1)

3.

Mutu

1. Upaya penjaminan dan peningkatan mutu dilakukan dengan standarisasi. Standarisasi ( SPM, SP, SSN, RSBI,SBI) merupakan tahapan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. RSBI/SBI dilakukan sebagai model keunggulan tanpa mengabaikan peningkatan standar yang lain
2. RSBI masih merupakan pengembangan menuju SBI. Masa rintisan/pengembangan menjadi SBI, untuk SD dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) tahun, sedangkan untuk SMP, SMA, dan SMK paling lama 6 (enam) tahun a. Jumlah SD dari tahun 2007 2011 = 299 RSBI b. Jumlah SMP dari tahun 2007- 2011 = 351 RSBI c. Jumlah SMA dari tahun 2006 2011 = 363 RSBI d. Jumlah SMK : 390 RSBI
27

NO. ISU
4. Biaya mahal

PENJELASAN
Untuk pencapaian Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) diperlukan biaya tambahan sesuai dengan PP 48 Tahun 2008

Dukungan data
pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), pasal 13 ayat (1) dan ayat (2)dan pasal 20 ayat (1) dan ayat (2), pasal 24 ayat (1) dan ayat (2), pasal 33 ayat (1) dan ayat (4)

5.

Perbedaan prestasi dengan non RSBI

Prestasi belajar pada RSBI pada umumnya lebih tinggi dari capaian peserta didik pada sekolah reguler (Non RSBI), contoh peraih medali emas pada olimpiade nasional dan internasional, didominasi oleh peserta didik RSBI

28

NO. ISU
6. Tidak Nasionalis

PENJELASAN
1. pengunaan bahasa Inggris/bahasa asing lainnya sebagai bahasa pengantar pembelajaran tidak bertentangan dengan UU Nomor 24 Tahun 2010, sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional dan ayat (2) Bahasa pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik 2. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam RSBI/SBI dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi globalisasi/internalisasi yang tidak mungkin dihindari.

Dukungan data
Potret jadwal pelajaran di RSBI

29

RENCANA TINDAK LANJUT

30

No.
1.

Rencana Aksi
Menetapkan kriteria dan indikator pengayaan standar internasional memfasilitasi akreditasi internasional program dan/atau satuan pendidikan; (PP 17/2010 pasal 13 ayat (3)) memfasilitasi sertifikasi internasional pada program dan/atau satuan pendidikan. (PP 17/2010 pasal 13 ayat (4))

Instansi/Pihak terkait
Pusat ( Kemdikbud dan BSNP) Pusat(Kemdikbud, BSNP dan BAN S/M), lembaga akreditasi internasional

Batas waktu
Akhir 2012

2.

Akhir 2012 : 1. Bidang bahasa asing 2. Bidang ICT

3.

Pusat (Kemdikbud, BSNP dan BAN S/M), Lembaga sertifikasi internasional

Akhir 2012 : 1. Dari lembaga sertifikasi internasional 2. Dari asosiasi profesi internasional 3. Mutual recognition arrangement 1. Pemetaan mutu layanan RSBI akhir 2012 2. Pembinaan manajemen ssekolah akhir 2013 3. Pembinaan proses pembelajaran akhir 2013

4.

Meningkatkan pembinaan dan penjaminan mutu dengan menetapkan kriteria dan indikator standar nasional serta kriteria dan indikator pengayaan dengan standar internasional

Pusat, Pemprov dan Pemkab/kota, Dewan Pendidikan Prov dan Kab/Kota, Komite sekolah, satuan pendidikan,

31

No.
5.

Rencana Aksi
Pengendalian untuk ketercapaian tujuan penyelenggaraan RSBI/SBI meliputi: a. verifikasi dalam rangka perizinan; b. supervisi, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan SBI.

Instansi/Pihak terkait

Batas waktu
1. Peta kualifikasi calon SBI (akhir tahun 2012) Kewenangan pengelolaan dan dukungan sumber daya (Akhir tahun 2013) Pedoman tentang penetapan SBI (akhir tahun 2012)

a. b.

Unit terkait di lingkungan Kemdikbud Unit terkait di lingkungan Kemdikbud dan dinas pendidikan provinsi dan kab/kota

2.

3.

6. 7.

Melakukan analisis pembiayaan secara rasional Penjaminan mutu a. Menyusun pedoman manajemen mutu b. Menerapkan sistem manajemen mutu yang transparan, akuntabel, efisien dan efektif

Unit terkait di lingkungan Kemdikbud (Balitbang) Unit terkait di lingkungan Kemdikbud

Akhir 2012 Akhir tahun 2014 : 1. Penjaminan mutu tentang layanan pendidikan 2. Penjaminan mutu tentang PTK 3. Penjaminan mutu tentang proses pembelajaran 1. 2. Pedoman pengawasan pengelolaan (Akhir tahun 2012) Pedoman pengawasan peran serta masyarakat (akhir tahun 2013)

8.

pengawasan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah Merevisi Permendiknas Nomor 78/2009

Unit terkait di lingkungan Kemdikbud

9.

Balitbang dan Biro Hukum dan Organisasi

Akhir 2012
32

LAMPIRAN DATA PENDUKUNG

33

34

80
72

70

67

60

50
40

35

37

30

20
12

10

8 5

9 4

10 3
4 1 4 6 1 7

11

35

36

10

20

25

30

35

15

0 5 Bali 1 5 Bangka Belitung Banten

Bengkulu 5 DI Yogyakarta 6 DKI Jakarta

Gorontalo

Jambi Jawa Barat

18

Jawa Tengah Jawa Timur 7 Kalimantan Barat 5 Kalimantan Selatan 4 Kalimantan Tengah 5 29

31

Kalimantan Timur
4 Kepulauan Riau Lampung

Maluku Maluku Utara Aceh

2
8 4

( Jumlah SMK RSBI : 390 SMK)

Nusa tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur Papua

Papua Barat Riau

JUMLAH KAB/KOTA YANG MEMILIKI SMK RSBI (221)

1 9

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan 2
Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat 5 Sumatera Selatan Sumatera Utara 37

3 5 8 12

PRESTASI SISWA PADA KEJUARAAN INTERNASIONAL

38

39

1 2

Mobile Robotics Mobile Robotics

M. Tawakal Deni Setiawan

522 522

BRONZE BRONZE

SMK Negeri 5 Makasar SMK Negeri 5 Makasar


40

DAFTAR SISWA SMK YANG IKUT WSC LONDON OKTOBER 2011


NO BIDANG LOMBA NAMA
Muhammad Bukhori M. Tawakal Deni Setiawan Septi Setiawati Suranto Nugroho Priyo Utomo

POINT 531 522 522 514 513 513 511

PRESTASI WSC 2011


Medallion for Excellence BRONZE BRONZE Medallion for Excellence Medallion for Excellence Medallion for Excellence Medallion for Excellence Medallion for Excellence Medallion for Excellence

SMK RSBI
SMK Negeri 3 Metro SMK Negeri 5 Makasar SMK Negeri 5 Makasar SMK Negeri 1 Nganjuk SMK Negeri 11 Bandung SMK Negeri 2 Wonosari, Gunung Kidul SMK Negeri 7 Semarang SMK Negeri 1 Blitar SMK Negeri 1 Blitar

1 Joinery 2 Mobile Robotics 3 Mobile Robotics

4 Graphic Design Technology Randhi Rega Alvian 5 IT/ Software Applications 6 Bricklaying 7 Wall & Floor Tiling

8 Cabinetmaking
9 Mould Making 10 Fashion Technology 11 Welding 12 Web Design 13

Faris Wahyudi
Lutfi Eka Biardhian Syarifa Kamelia Ekak Novianto Moehammad Ahmad Yunus Achmad Nur Silmi
Tofik Hartono Yudi Aswar Hamid Agam Pinandita Jefri Satria Ninik Prasetya

511
510 507 506 503 501
489 487 481 481 481

Medallion for Excellence


Medallion for Excellence Medallion for Excellence Medallion for Excellence

SMK Negeri 4 Mataram


SMK Migas Cepu SMK Negeri 26 Jakarta SMK Negeri 4 Tangerang
SMK Negeri 5 Jakarta SMK Negeri 2 Serang SMK Negeri 1 Batam SMK Negeri 1 Batam SMK Negeri 8 Makasar

Mechanical Engineering Design - CAD

14 Industrial Control 15 Electrical Installations 16 Mechatronics 17 Mechatronics 18 Restaurant Service

19 Plumbing and Heating


20 Automobile Technology 21 Beauty Therapy/ Skin Care 22 Ladies/ Mens Hairdressing 23 Confectionery/Pastry Cook

Budiman Syahputra
Eduard Wahyu Ramadhan Suharyati Jati Nur Rahma Nakita Sabrina Camelia

477
456 450 446 435

SMK Negeri 2 Langsa


SMK Negeri 1 Kediri SMK Negeri 27 Jakarta SMK Negeri 3 Pati SMK Negeri 9 Bandung 41

42

You might also like