Professional Documents
Culture Documents
1.
Dalam era globalisasi/internasionalisasi diperlukan lulusan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Memperkuat jati diri bangsa yang berkarakter tanpa mengisolasi diri dari percaturan dunia.
Untuk itu diperlukan upaya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara berkelanjutan. RSBI merupakan embrio mengarah SBI, saat ini RSBI merupakan sekolah rujukan(center of excellence) yang diawali dengan pemetaan mutu dari SPM, SP, SSN, RSBI dan SBI.
2.
3.
4.
5.
Saat ini beberapa sekolah dikembangkan menuju sekolah berstandar internasional yang dikenal dengan RSBI.
3
LANDASAN KONSEPTUAL
Definisi Umum:
RSBI adalah jembatan untuk menuju SBI RSBI itu apa.... SBI adalah sekolah/madrasah yang sudah memenuhi standar nasional pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan dari negara maju (ekonomi, industri, pendidikan, dll), yaitu yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional
Disatu sisi dengan adanya era globalisasi (WTO dan AFTA) maka kita harus punya keunggulan di bidang pendidikan (sekolah bertaraf internasional) agar mampu bersaing dengan sekolah internasional yang kemungkinan akan membanjiri Indonesia.
Di sisi lain globalisasi/internasionalisasi mendorong timbulnya antusiasme masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berstandar internasional di luar negeri yang berakibat mengalirnya devisa ke luar negeri. Untuk mencegah larinya devisa dan sekaligus melakukan pengendalian terhadap sekolah nasional plus dan sekolah internasional serta tetap mempertahankan nilai-nilai nasionalisme, pemerintah perlu menyelenggarakan sekolah bertaraf internasional yang diawali dengan tahap rintisan. Dengan penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional diperoleh lulusan yang memiliki kompetensi untuk diaplikasikan dalam dunia usaha, dan industri guna membendung masuknya produk-produk pertanian, kerajinan, olahan, industri, jasa dari luar negeri.
LANDASAN HUKUM
UUSPN NO 20/2003
DASAR HUKUM
SKL
INPUT
PROSES
OUTPUT
OUTCOMES
IMPACT
PP 19/2005 (8 SNP)
SPM
SP
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
KURIKULUM
SARPRAS KETENAGAAN PENGENDALIAN MUTU
SSN
RSBI
PP NO 17/2010: PENGELOLAAN DAN PENYELENGGA RAAN PENDIDIKAN
PUSAT, PROVINSI,
KAB/KOTA, MASYARAKAT, PIHAK ASING BIAYA SATUAN PENDIDIKAN BIAYA PENYELENGGARAAN/ PENGELOLAAN BIAYA PRIBADI
SBI
KEBIJAKAN RSBI/SBI
PERMENDIKNAS NO 78 / 2009 PANDUAN PEMBINAAN RSBI DAN SBI KONSEP, KRITERIA, INDIKATOR, ASPEK, DAN KOMPONEN RSBI/SBI PENETAPAN DAN PEMBINAAN RSBI/SBI: 298 RSBI SMP
9
SBI
Persyaratan
RSBI
REGULER/Sekolah Standar Nasional (SSN) Persyaratan
1. Sudah memenuhi SNP 2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah 3. Pembelajaran Matematika IPA, dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional (bilingual) 4. Nilai rata-rata UN 7,0
Persyaratan
1. Memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 2.Memiliki rata-rata UN 6,5 3.Tidak Double Shift 4.Berakreditasi B dari BAN Sekolah/Madrasah
Standar kualitas pendidikan Negara Maju 2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah 3. Pembelajaran Matematika, IPA dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional (bilingual) 4. Nilai rata-rata UN 8,0
10
11
12
1. KTSP yang dikembangkan (diperkaya, diperluas, diperdalam) dengan indikator negera maju 2. Mempunyai sekolah mitra dengan sekolah di luar negeri 3. Mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum negara maju
13
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
3.1 18.8 3.1 21.7 46.8 8.6 1.0 3.8 11.4 60.9 75.0 80.0 48.4
6.5 10.9
Belum semua sekolah RSBI menggunakan KTSP yang diperkaya dengan kurikulum negara anggota OECD atau negara maju lainnya. Sebagian besar satuan pendidikan RSBI masih menggunakan KTSP.
14
Bahasa asing dalam rangka untuk meningkatkan daya saing supaya memiliki unggulan komperatif dan kompetitif Pengajaran bahasa asing justru untuk memperkenalakan jati diri bangsa di kancah internasional
15
Guru RSBI di semua satuan pendidikan menggunakan semua komponen TIK secara berimbang dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
17
N = 114
50
45 40
46
Jumlah sekolah
35 30 25 20 15
33
33
19 11 2
70%-75% 75%-80% 80%-85% 85%-90% 90%-95% 95%-100%
10
5 0
S1/D4 S2
19
SD : 10 %, SMP : 30% , SMA : 25%, SMK : 30 % SD: 50 %, SMP :75, SMA : 90 %, SMK: 90 % SD : 30 %, SMP :100%, SMA: 90%, SMK :90 %
20
PENGELOLAAN
Kriteria SBI Pencapaian saat RSBI
1. Capaian ISO 9001: 2008 SD : 30 %, SMP : 40%, SMA: 60 %, SMK: 90 % 2. Kerjasama dengan sekolah di luar negeri, SD : 10 %, SMP :30%, SMA:25 %, SMK : 20 %. Kerjasama dengan sekolah unggulan dalam negeri sudah mencapai 100 % 3. SMP : secara umum juara internasional beberapa bidang dari RSBI (> 60%), demikian juga untuk kejuaraan nasional SMK : 60 % pemenang Lomba Kompetensi Nasional berasal dari SMK RSBI; 90 % pemenang World Skill berasal dari Indonesia adalah siswa SMK RSBI :, SMA : 50 % pemenang OSN berasal dari SMA RSBI; pemenang Olimpiade sains internasional secara umum berasal dari SMA RSBI
1. Meraih sertifikasi ISO 9001:2008 dan ISO 14000, ISO adalah syarat awal untuk menuju manajemen kualitas 2. Menjalin kemitraan dengan sekolah unggul di dalam negeri dan/atau di negara maju
3. Mampu meraih prestasi tingkat nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni
21
PENILAIAN
Kriteria SBI 1. SBI menerapkan standar penilaian yang diperkaya dengan sistem penilaian pendidikan sekolah unggul di negara maju. 2. SBI menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 3. Peserta didik wajib mengikuti ujian nasional. Pencapaian saat RSBI 1. SMP telah melaksanakan ujian keinternasionalan setiap semester dan akhir tahun; 2. SMA telah mengikutkan siswa untuk ujian Cambridge/ International Baccaulearate. 3. Siswa mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris berupaTOEIC, TOEFL, 4. Peserta didik sudah mengikuti ujian nasional
22
PEMBIAYAAN
Kriteria SBI 1. Menerapkan model pembiayaan yang memenuhi kebutuhan untuk mencapai layanan dan mutu pendidikan bertaraf internasional. 2. Sumber pendanaan berasal dari pemerintah (APBN dan APBD) dan masyarakat Pencapaian saat RSBI Penerimaan : 1. Untuk SD : APBN 38 %, APBD Provinsi 14 %, APBD Kab/Kota 17 %, Masyarakat/orang tua 30 % 2. Untuk SMP : APBN 36 %, APBD Provinsi 11 %, APBD Kab/Kota 8 %, Masyarakat/orang tua 44 % 3. Untuk SMA : APBN 11 %, APBD Prop 6 %, APBD Kab/Kota 5 %, masyarakat/orang tua 78 % 4. Untuk SMK : APBN 20 %, APBD Provinsi 8 %, APBD Kab/Kota 7 %, Masyarakat/orang tua 64 %
23
PEMBIAYAAN
Kriteria SBI Pencapaian saat RSBI
1. Menerapkan model pembiayaan yang memenuhi kebutuhan untuk mencapai layanan dan mutu pendidikan bertaraf internasional. 2. Sumber pendanaan berasal dari pemerintah (APBN dan APBD) dan masyarakat
Proporsi penggunaan dana terbesar 1. SD: 45 % untuk sarana prasarana, PBM 13 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 18% 2. SMP: 38 % untuk sarana prasarana , PBM 18 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 15% 3. SMA: 67 % untuk sarana prasarana , PBM 9 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 17% 4. SMK : 54 % untuk sarana prasarana , PBM 10 %, pengembangan dan kesejahteraan PTK 20 %
24
25
NO. ISU
1. Diskriminasi
PENJELASAN
pada dasarnya tidak terjadi dalam RSBI karena siswa miskin/ekonomi lemah diberikan tempat di RSBI dengan menyediakan beasiswa untuk 20 % peserta didik
Dukungan data
Permendiknas No 78/2009 Bab 3 pasal 16 ayat (2) Realisasi tahun 2010 SD : 7,8 % SMP : 14,5 % SMA: 24,4 % SMK: 19,3 %
SD
5,3 4,3 5,3 4,3 5,3 6,1 5,3 6,1 5,4 5,4 2,4 2,4
90,4 90,4 88,6 88,6 92,2 92,2 88,6 88,6 87,7 87,7 85,5 85,5 78,8 78,8 79,6 79,6 75,6 75,6 78,6 78,6 78,1 78,1 80,7
Siswa Miskin yang menerima Beasiswa Siswa Miskin penerima keringanan biaya pendidikan
SMP
6,4 6,4 5,05 6,3 6,3 6,0 6 11,3 3,2 3,2 11,3
12,3 8,98,9 12,3 5,1 15,3 5,1 15,3 16,4 16,4 8,0 8 11,3 11,3 10,1 10,1 11,3 11,3 10,1 10,1 11,811,8 8,0 8
SMA
SMK
80,7
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% 26
NO. ISU
2. Pengkastaan
PENJELASAN
Adanya perbedaan mutu/ kemampuan antar individu atau antar sekolah merupakan fakta yang tidak dapat dihindari. Hal ini justru dapat mendorong kompetisi yang sehat
Dukungan data
Permendiknas No 78/2009 Bab 3 pasal 16 ayat (1)
3.
Mutu
1. Upaya penjaminan dan peningkatan mutu dilakukan dengan standarisasi. Standarisasi ( SPM, SP, SSN, RSBI,SBI) merupakan tahapan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. RSBI/SBI dilakukan sebagai model keunggulan tanpa mengabaikan peningkatan standar yang lain
2. RSBI masih merupakan pengembangan menuju SBI. Masa rintisan/pengembangan menjadi SBI, untuk SD dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) tahun, sedangkan untuk SMP, SMA, dan SMK paling lama 6 (enam) tahun a. Jumlah SD dari tahun 2007 2011 = 299 RSBI b. Jumlah SMP dari tahun 2007- 2011 = 351 RSBI c. Jumlah SMA dari tahun 2006 2011 = 363 RSBI d. Jumlah SMK : 390 RSBI
27
NO. ISU
4. Biaya mahal
PENJELASAN
Untuk pencapaian Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) diperlukan biaya tambahan sesuai dengan PP 48 Tahun 2008
Dukungan data
pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), pasal 13 ayat (1) dan ayat (2)dan pasal 20 ayat (1) dan ayat (2), pasal 24 ayat (1) dan ayat (2), pasal 33 ayat (1) dan ayat (4)
5.
Prestasi belajar pada RSBI pada umumnya lebih tinggi dari capaian peserta didik pada sekolah reguler (Non RSBI), contoh peraih medali emas pada olimpiade nasional dan internasional, didominasi oleh peserta didik RSBI
28
NO. ISU
6. Tidak Nasionalis
PENJELASAN
1. pengunaan bahasa Inggris/bahasa asing lainnya sebagai bahasa pengantar pembelajaran tidak bertentangan dengan UU Nomor 24 Tahun 2010, sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional dan ayat (2) Bahasa pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik 2. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam RSBI/SBI dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi globalisasi/internalisasi yang tidak mungkin dihindari.
Dukungan data
Potret jadwal pelajaran di RSBI
29
30
No.
1.
Rencana Aksi
Menetapkan kriteria dan indikator pengayaan standar internasional memfasilitasi akreditasi internasional program dan/atau satuan pendidikan; (PP 17/2010 pasal 13 ayat (3)) memfasilitasi sertifikasi internasional pada program dan/atau satuan pendidikan. (PP 17/2010 pasal 13 ayat (4))
Instansi/Pihak terkait
Pusat ( Kemdikbud dan BSNP) Pusat(Kemdikbud, BSNP dan BAN S/M), lembaga akreditasi internasional
Batas waktu
Akhir 2012
2.
3.
Akhir 2012 : 1. Dari lembaga sertifikasi internasional 2. Dari asosiasi profesi internasional 3. Mutual recognition arrangement 1. Pemetaan mutu layanan RSBI akhir 2012 2. Pembinaan manajemen ssekolah akhir 2013 3. Pembinaan proses pembelajaran akhir 2013
4.
Meningkatkan pembinaan dan penjaminan mutu dengan menetapkan kriteria dan indikator standar nasional serta kriteria dan indikator pengayaan dengan standar internasional
Pusat, Pemprov dan Pemkab/kota, Dewan Pendidikan Prov dan Kab/Kota, Komite sekolah, satuan pendidikan,
31
No.
5.
Rencana Aksi
Pengendalian untuk ketercapaian tujuan penyelenggaraan RSBI/SBI meliputi: a. verifikasi dalam rangka perizinan; b. supervisi, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan SBI.
Instansi/Pihak terkait
Batas waktu
1. Peta kualifikasi calon SBI (akhir tahun 2012) Kewenangan pengelolaan dan dukungan sumber daya (Akhir tahun 2013) Pedoman tentang penetapan SBI (akhir tahun 2012)
a. b.
Unit terkait di lingkungan Kemdikbud Unit terkait di lingkungan Kemdikbud dan dinas pendidikan provinsi dan kab/kota
2.
3.
6. 7.
Melakukan analisis pembiayaan secara rasional Penjaminan mutu a. Menyusun pedoman manajemen mutu b. Menerapkan sistem manajemen mutu yang transparan, akuntabel, efisien dan efektif
Akhir 2012 Akhir tahun 2014 : 1. Penjaminan mutu tentang layanan pendidikan 2. Penjaminan mutu tentang PTK 3. Penjaminan mutu tentang proses pembelajaran 1. 2. Pedoman pengawasan pengelolaan (Akhir tahun 2012) Pedoman pengawasan peran serta masyarakat (akhir tahun 2013)
8.
pengawasan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah Merevisi Permendiknas Nomor 78/2009
9.
Akhir 2012
32
33
34
80
72
70
67
60
50
40
35
37
30
20
12
10
8 5
9 4
10 3
4 1 4 6 1 7
11
35
36
10
20
25
30
35
15
Gorontalo
18
Jawa Tengah Jawa Timur 7 Kalimantan Barat 5 Kalimantan Selatan 4 Kalimantan Tengah 5 29
31
Kalimantan Timur
4 Kepulauan Riau Lampung
2
8 4
1 9
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan 2
Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat 5 Sumatera Selatan Sumatera Utara 37
3 5 8 12
38
39
1 2
522 522
BRONZE BRONZE
SMK RSBI
SMK Negeri 3 Metro SMK Negeri 5 Makasar SMK Negeri 5 Makasar SMK Negeri 1 Nganjuk SMK Negeri 11 Bandung SMK Negeri 2 Wonosari, Gunung Kidul SMK Negeri 7 Semarang SMK Negeri 1 Blitar SMK Negeri 1 Blitar
4 Graphic Design Technology Randhi Rega Alvian 5 IT/ Software Applications 6 Bricklaying 7 Wall & Floor Tiling
8 Cabinetmaking
9 Mould Making 10 Fashion Technology 11 Welding 12 Web Design 13
Faris Wahyudi
Lutfi Eka Biardhian Syarifa Kamelia Ekak Novianto Moehammad Ahmad Yunus Achmad Nur Silmi
Tofik Hartono Yudi Aswar Hamid Agam Pinandita Jefri Satria Ninik Prasetya
511
510 507 506 503 501
489 487 481 481 481
Budiman Syahputra
Eduard Wahyu Ramadhan Suharyati Jati Nur Rahma Nakita Sabrina Camelia
477
456 450 446 435
42