You are on page 1of 12

Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar

bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi. Aman dikonsumsi artinya produk makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia. Layak dikonsumsi artinya makanan tersebut keadaannya normal tidak menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan, dan penyimpangan lain. CPMB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan. Melalui CPMB, industri pangan dapat menghasilkan produk makanan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Ruang Lingkup CPMB Ruang lingkup CPMB mencakup cara-cara produksi yang baik dari sejak bahan mentah masuk ke pabrik sampai produk dihasilkan, termasuk persyaratan-persyaratan lainnya yang harus dipenuhi. Beberapa hal yang dibahas dalam CPMB: Lingkungan Sarana Pengolahan Pencemaran makanan dapat terjadi karena lingkungan yang kotor, sehingga lingkungan di sekitar sarana pengolahan harus terawat baik, bersih dan bebas dari tanaman liar. Lokasi Pabrik Secara ideal industri pangan yang baik dan sehat berada di lokasi yang bebas dari pencemaran. Lingkungan Lingkungan harus selalu dipertahankan dalam keadaan bersih. Bangunan dan Fasilitas Pabrik Bangunan, peralatan, dan fasilitas sarana pengolahan dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa bahan pangan selama dalam proses pengolahan tidak tercemar oleh bahan-bahan biologis seperti mikroba dan parasit, atau bahan kimia dan kotoran lain. Ruang Pengolahan Ruang pengolahan hendaknya cukup luas untuk menempatkan semua peralatan dan bahan serta cukup leluasa bagi pergerakan karyawan yang bekerja di dalamnya dan dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dipelihara dan mudah dibersihkan. Kelengkapan Ruang Pengolahan Ruang pengolahan hendaknya dibuat nyaman, misalnya cukup terang, sehingga karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan penuh perhatian dan teliti. Gudang Gudang tersedia untuk menyimpan bahan-bahan pangan termasuk bumbu dan bahan tambahan pangan. Bahan baku pangan dipisahkan dalam gudang terpisah dari produk makanan. Peralatan Pengolahan

Peralatan pengolahan makanan harus dipilih yang mudah dibersihkan dan dipelihara agar tidak mencemari makanan dan mudah dibongkar serta bagian-bagiannya mudah dilepas agar mudah dibersihkan. Fasilitas dan Kegiatan Sanitasi Adanya fasilitas dan kegiatan sanitasi di pabrik bertujuan untuk menjamin bahwa ruang pengolahan dan ruangan lain dalam bangunan serta peralatan pengolahan terpelihara dan tetap bersih sehingga menjamin produk makanan bebas bebas dari mikroba, kotoran dan cemaran lain. Suplai Air Suplai air harus berasal dari sumber air yang aman dan jumlahnya cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pencucian/pembersihan, pengolahan, dan penanganan limbah. Pembuangan Air dan Limbah Pabrik harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air dan limbah yang baik berupa saluran air/selokan yang dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga tidak mencemari sumber air bersih dan makanan. Fasilitas Pencucian/Pembersihan Proses pencucian atau pembersihan sarana pengolahan termasuk peralatannya adalah proses rutin yang sangat penting untuk menjamin mutu dan keamanan produk makanan yang dihasilkan oleh suatu industri. Fasilitas Higiene Karyawan Fasilitas higiene karyawan harus disediakan untuk menjamin kebersihan karyawan dan menghindari pencemaran terhadap makanan. Penerangan Sistem penerangan baik melalui sinar matahari maupun melalui lampu harus memenuhi persyaratan yaitu diatur sedemikian rupa sehingga ruang pengolahan cukup terang dan karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan teliti dan nyaman. Sistem Pengendalian Hama Hama berupa binatang mengerat seperti tikus, burung, serangga dan hama lainnya adalah penyebab utama terjadinya pencemaran terhadap makanan yang menurunkan mutu dan keamanan produk makanan. Mencegah Masuknya Hama Untuk mencegah masuknya hama, bangunan pabrik harus tetap terjaga dalam keadaan bersih dan terawat. Mencegah Timbulnya Serangan Hama Salah satu yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya serangan hama di dalam sarana pengolahan adalah makanan harus disimpan di dalam wadah yang cukup kuat dan disusun pada posisi tidak mengenai lantai dan cukup jauh dari dinding. Higiene Karyawan Karyawan yang dalam pekerjaannya melakukan kontak langsung dengan makanan dapat merupakan sumber cemaran baik biologis, kimia, maupun fisik.

Kesehatan Karyawan Karyawan yang sakit atau diduga masih membawa penyakit (baru sembuh dari sakit) hendaknya dibebaskan dari pekerjaan yang berhubungan langsung dengan makanan, karena mikrobanya dapat mencemari makanan. Karyawan yang memang sakit hendaknya diistirahatkan. Kebersihan Karyawan Karyawan yang bekerja di ruangan pengolahan makanan harus selalu dalam keadaan bersih, mengenakan baju kerja serta penutup kepala dan sepatu. Perlengkapan seperti baju kerja, penutup kepala, dan sepatu tidak boleh dibawa keluar dari pabrik. Kebiasaan Karyawan yang Jelek Selama bekerja mengolah makanan, karyawan di bagian pengolahan makanan hendaknya meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya yang dapat mencemari makanan, misalnya: merokok, meludah, makan atau mengunyah, bersin atau batuk. Pengendalian Proses Dalam menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses pengolahan hendaknya dikendalikan secara hati-hati dan ketat. Salah 1 cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan proses pengolahan makanan adalah menetapkan persyaratan bahan mentah yang digunakan, komposisi bahan atau formula,dll. Pengendalian Tahap-Tahap Penting dan Tahap-Tahap Kritis Di dalam proses pengolahan makanan ada tahap penting yang mempengaruhi mutu produk makana yang dihasilkan, misalnya kecepatan putaran pengadukan, pengaturan keasaman (pH), suhu inkubasi, suhu penggorengan, waktu proses, dll. Kontaminasi Silang Bahan makanan yang sedang ditangani selama proses pengolahan mudah sekali mengalami kontaminasi, baik melalui air, udara, atau melalui kontak langsung dengan makanan lain atau kontak langsung dengan karyawan. Manajemen dan Pengawasan Manajemen yang baik selalu melakukan pengawasan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam industrinya dengan tujuan mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi selama kegiatan itu dilakukan. Pencatatan dan Dokumentasi Dalam upaya melakukan proses pengolahan yang terkendali, industri makanan harus mempunyai catatan atau dakumen yang lengkap tentang hal-hal berkaitan dengan proses pengolahan (jumlah & tanggal produksi, distribusi & penarikan produk kedaluwarsa). Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/bioengineering-and-biotechnology/2035344cara-produksi-makanan-yang-baik/#ixzz1iOrL7Kh8
MARTABAK ALIM didirikan oleh SUHANTO atau yang lebih sering di kenal dengan nama "ALIM" pada November 2007 di BEKASI. "MARTABAK ALIM" terus berkembang pesat , cabang MARTABAK ALIM

kini telah tersebar di Jakarta, Bogor,Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Bangka.

Martabak "ALIM" adalah Martabak dengan beragam pilihan rasa yang pas dengan selera masyarakat Indonesia, keunggulan "MARTABAK ALIM" di bandingkan dengan martabak lainnya adalah : 1. "MARTABAK ALIM" memiliki 35 variant rasa untuk martabak manis, 18 variant rasa untuk martabak telor, dan MARTABAK BURGER sehingga customer dapat memilih Rasa yang sesuai dengan seleranya. 2. "MARTABAK ALIM" memiliki 3 variant ukuran untuk MARTABAK MANIS : UNYIL , MINI dan JUMBO. 3. "MARTABAK ALIM" terbuat dari bahan baku yang berkualitas dan 100% HALAL 4. "MARTABAK ALIM" memiliki cita rasa istimewa dan lezat 5. "MARTABAK ALIM" memiliki harga yang terjangkau sehingga dapat di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
6. Martabak manis memerlukan terigu dengan protein 11,5%. Tepung yang cocok adalah terigu protein sedang.

Jenis Tepung Terigu Di pasaran banyak beredar jenis tepung terigu yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi berlainan. Mari kita kenali lebih dekat: Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi). Dipasaran lebih dikenal dengan terigu Cakra Kembar. Tepung ini diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Kandungan proteinnya 11-13%. Tingginya protein terkandung menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis dan mudah difermentasikan. Medium Wheat (Terigu Protein Sedang). Jenis terigu medium wheat mengandung 10%-11%. Sebagian orang mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna, di pasaran lebih dikenal dengan sebutan tepung Segitiga Biru. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti donat, bakpau, bapel, panada atau aneka cake dan muffin. Soft Wheat (Terigu Protein Rendah). Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Cocok untuk membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi. Di pasaran tepung ini lebih dikenal dengan nama terigu Cap Kunci. Self Raising Flour. Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan. Jika sukar didapat, tambahkan satu sendok teh baking powder ke dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self raising flour sangat cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering. Enriched Flour. Adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral dengan tujuan

memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif lebih mahal. Cocok untuk kue kering dan bolu. Whole Meal Flour. Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan lembaganya sehingga warna tepung lebih gelap/cream. Terigu whole meal sangat cocok untuk makanan kesehatan dan menu diet karena kandungan serat(fiber) dan proteinya sangat tinggi. Budi Sutomo

Makanan berbasis gandum atau tepung terigu telah menjadi makanan pokok banyak negara. Ketersediaannya yang melimpah di pasaran dunia, proteinnya yang tinggi, harganya yang relatif tidak mahal dan pengolahannya yang praktis mudah telah menjadikan makanan berbasis tepung terigu merambah cepat ke berbagai negara. Negara-negara pengekspor gandum juga cukup banyak antara lain, Australia, Kanada, Amerika, Rusia, Cina, dan masih banyak lagi.

Sejarah asal-muasal tanaman gandum sendiri memiliki referensi yang amat beragam. Satu pemahaman yang kiranya sama adalah bahwa tanaman ini diperkirakan pertama kali tumbuh di kawasan Asia. Adalah seorang arkeolog dari Universitas Chicago yang menemukan dua jenis gandum diantara puing-puing reruntuhan sebuah desa kuno di Irak pada tahun 1948. Desa tersebut diperkirakan dibangun 6.700 tahun SM.

Sebagian sejarawan masih berpegang pada anggapan bahwa tanaman ini mula-mula tumbuh di sekitar kawasan Mediterania, sekitar Turki, Syria, India, bahkan Eropa. Catatan sejarah purba menemukan bahwa 4.000 tahun SM relief di pemakaman kuno Mesir mengindikasikan bahwa gandum digunakan sebagai makanan manusia, dan gandum dikenal sebagai makanan di China pada tahun 2.700 SM. Sejalan dengan penyebaran hunian manusia, demikian pula gandum sebagai makanan pokok lalu menyebar ke Eropa Timur, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Canada dan Australia. Hal ini mengakibatkan varietas dan jenis gandum pun semakin beragam bergantung lokasi dan masa tumbuhnya.

Dalam perjalanannya, tepung terigu yang diolah dari biji gandum melalui proses penggilingan kemudian berhasil dikembangkan menjadi beragam makanan. Yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi berbagai negara termasuk Indonesia adalah roti dan mie. Produk jadi lainnya kue, biskuit, pastry, dan masih banyak lagi.

Proses Gandum Jadi Terigu

Proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu dibagi dalam 2 proses, yakni proses pembersihan (cleaning) dan penggilingan (milling). Pada proses cleaning, gandum dibersihkan dari impurities seperti debu, biji-biji lain selain gandum (seperti biji jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan, kerikil, dan lain-lain

Setelah gandum dibersihkan dari impurities, proses penambahan air (dampening) agar gandum memiliki kadar air yang diinginkan. Proses dampening tergantung pada beberapa faktor. Antara lain kandungan air di awal biji gandum, jenis gandum, dan jenis serta mutu tepung yang diharapkan. Selanjutnya gandum yang telah diberi air didiamkan selama waktu tertentu agar air meresap ke dalam biji gandum. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak mudah hancur saat digiling dan memudahkan endosperma terpisah dari kulit serta melunakkan endosperm yang mengandung tepung. Proses kedua adalah penggilingan (milling) yang meliputi proses breaking, reduction, sizing, dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperm dari lapisan kulit. Diawali dengan proses breaking yaitu pemisahan biji gandum untuk memisahkan kulit gandum dengan endosperm. Tahap berikutnya adalah reduction, yaitu endosperma yang sudah dipisahkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu. Kulit gandum yang terpisah diproses kembali menjadi bran dan pollard.

Selama proses penggilingan dihasilkan produk-produk samping seperti pollard, bran, dan tepung industri. Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan kualitas tepung yang baik.

Kandungan Umumnya penggolongan tepung terigu berdasarkan kandungan proteinnya. Biasanya jenis yang tersedia di pasar memiliki kandungan protein berkisar antara 8% - 9%, 10.5% - 11.5 % dan 12 % - 14 %.

Di dalam tepung terigu terdapat Gluten , yang secara khas membedakan tepung terigu dengan tepung tepung lainnya. Gluten adalah suatu senyawa pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis, yang diperlukan dalam pembuatan roti agar dapat mengembang dengan baik, yang dapat menentukan kekenyalan mie serta berperan dalam pembuatan kulit martabak telur supaya tidak mudah robek.

Umumnya kandungan gluten menentukan kadar protein tepung terigu, semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi kadar protein tepung terigu tersebut. Kadar gluten pada tepung terigu, yang menentukan kualitas pembuatan suatu makanan, sangat tergantung dari jenis gandumnya.

Dalam pembuatan makanan, hal yang harus diperhatikan ialah ketepatan penggunaan jenis tepung terigu. Tepung terigu berprotein 12 %-14 % ideal untuk pembuatan roti dan mie, 10.5 %-11.5 % untuk biskuit, pastry/pie dan donat. Sedangkan untuk

gorengan, cake dan wafer gunakan yang berprotein 8%-9%. Jadi suatu tepung terigu belum tentu sesuai dengan semua makanan.

Kualitas tepung terigu dipengaruhi juga oleh moisture (kadar air), ash (kadar abu), dan beberapa parameter fisik lainnya, seperti water absorption, development time, stability, dan lain-lain.

Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu yang mempengaruhi kualitas tepung. Bila jumlah moisture melebihi standar maksimum maka memungkinkan terjadinya penurunan daya simpan tepung terigu karena akan semakin cepat rusak, berjamur dan bau apek.

Ash adalah kadar abu yang ada pada tepung terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir produk antara lain warna produk (warna crumb pada roti, warna mie) dan tingkat kestabilan adonan. Semakin tinggi kadar ash semakin buruk kualitas tepung. Sebaliknya semakin rendah kadar ash semakin baik kualitas tepung. Hal ini tidak berhubungan dengan jumlah dan kualitas protein.

Kemampuan tepung terigu menyerap air disebut Water Absorption. Kemampuan daya serap air pada tepung terigu berkurang bila kadar air dalam tepung (moisture) terlalu tinggi atau tempat penyimpanan yang lembab. Water Absorption sangat bergantung dari produk yang akan dihasilkan. Dalam pembuatan roti umumnya diperlukan water absorption yang lebih tinggi dari pada pembuatan mie dan biskuit.

Kecepatan tepung terigu dalam pencapaian keadaan develop (kalis) disebut developing time. Bila waktu pengadukan kurang disebut under mixing yang berakibat volume tidak maksimal, serat/remah roti kasar, roti terlalu kenyal, aroma roti asam, roti cepat keras, permukaan kulit roti pecah dan tebal. Sedangkan bila kelebihan pengadukan disebut over mixing yang berakibat volume roti melebar/datar, roti kurang mengembang, serat/remah roti kasar, warna kulit roti pucat, permukaan roti mengecil, permukaan kulit roti banyak gelembung dan roti tidak kenyal.

Proses terakhir adalah stability yaitu kemampuan tepung terigu untuk menahan stabilitas adonan agar tetap sempurna meskipun telah melewati waktu develop (kalis).

Stabilitas tepung pada adonan dipengaruhi beberapa hal antara lain jumlah protein, kualitas protein dan zat additive/tambahan. (*)
Moisture ( % ) Protein ( % ) ( Nx5.7) ( db) Ash ( % ) ( db) Water Absorption ( % ) max. 14.3 12.0 - 13.0 max. 0.64 58 - 60 Di dalam tepung terigu terdapat sejenis protein yang tidak larut di dalam air yang disebut gluten, yang bersifat kenyal dan elastis. Pada adonan roti, gluten berfungsi untuk menahan adonan pada saat dikembangkan sehingga bentuknya kokoh dan tidak mengecil kembali. Sedangkan pada mie, gluten menentukan tingkat kekenyalan dan elastisitas mie. Kadar gluten membedakan satu jenis tepung terigu dengan tepung lainnya. Pada umumnya, semakin tinggi kadar protein maka kadar gluten yang dikandung suatu tepung terigu juga semakin besar. Kadar gluten dari terigu biasanya tergantung dari jenis gandum yang digunakan untuk membuatnya. Ketepatan penggunaan jenis tepung sangatlah penting dalam pembuatan suatu jenis makanan. Tepung terigu berprotein 12% -14% ideal untuk pembuatan roti dan mie, sedangkan 10, 5% -11, 5% biasa dipakai untuk cookies, pastry, pie dan donat. Gorengan, cake, biscuit dan wafer dapat menggunakan terigu yang berprotein 8% -9% . Kualitas tepung terigu dipengaruhi juga oleh moisture, ash, dan berbagai parameter fisik lainnya termasuk water absorption. Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu. Bila kadar moisture melebihi standar maksimum maka daya simpan tepung akan menurun dan membuatnya semakin cepat rusak, berjamur dan apek. Ash adalah kadar abu ( mineral) yang ada pada tepung terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir produk, misalnya dari segi warna ( warna crumb pada roti, warna mie, dan sebagainya.

Tepung terigu Segitiga Biru terbuat dari gandum murni pure wheat yang merupakan biji gandum pilihan berkualitas tinggi, cocok untuk aneka makanan. Mendapatkan jaminan kualitas dari Bogasari sebagai produsen tepung terigu ternama dan berpengalaman. INFORMASI NILAI GIZI per 100 gr : Energi total 345 kal. Lemak total 0.9 g. Karbohidrat total 73 g. Kalsium 13 mg. Vitamin B1 21 %.

Vitamin B2 31 %. Asam Folat 50%. Zat Besi 17 %. Seng 28 %.

Ketika Anda mempertimbangkan bagaimana sebuah produk makanan dibuat, apa yang dilakukannya dalam tubuh dan efek kesehatan negatif yang dihasilkannya, maka gula pasir putih (rafinasi) pada setiap gramnya adalah salah satu zat yang paling berbahaya yang anda konsumsi. Sebelum melihat konsekuensi kesehatan negatif dari makan gula pasir rafinasi, mari kita melihat bagaimana proses gula pasir di buat yang mungkin akan membuaka wawasan kita mengapa gula pasir sedemikian berbahayanya bagi tubuh kita. Pada tahun 1500-an dimulai produksi pemurnian gula tebu sehingga bisa lebih mudah diangkut ke luar negeri, terutama kembali ke Eropa. Selama bertahun-tahun, proses tersebut telah menjadi semakin kompleks dan tergantung pada bahan kimia. Berikut adalah apa yang terjadi dari mulai proses pemanenan tebu di ladang sampai menjadi gula pasir yang anda beli di toko lokal anda. Proses awal setelah pemanenan adalah pemotongan dan penghancuran batang tebu untuk di ambil jus tebu. Cairan ini kemudian dipanaskan sampai mendidih dan di beri pelarut kimia untuk menghilangkan kotoran. Kemudian dipindahkan ke tangki besar dan dipanaskan kembali untuk menguapkan kadar air. proses ini menghasilkan sirup tebal yang ditempatkan dalam mesin centrifuge untuk proses mengubah sirup ke dalam bentuk kristal. Kristal-kristal ini kemudian diangkut ke sebuah kilang gula di mana kemudian dipanaskan sampai mendidih lagi, dan dicampur kembali dengan bahan kimia pemutih dan bahan bahan kimia lainnya. Kemudian disaring melalui char tulang, yang merupakan bubuk yang terbuat dari tulang sapi atau babi. Setelah penyaringan, sirup ini kemudian disentrifugasi lagi untuk menghasilkan gula putih halus. Brown gula dibuat dengan menambahkan molase sebelum memasukkannya ke dalam centrifuge tersebut. Mengingat fakta bahwa jus tebu dipanaskan sampai mendidih setidaknya tiga kali (bahkan ada yang sampai 8 kali), dan pencampuran dengan berbagai bahan kimia, disaring melalui tepung tulang sapi / babi???! Untuk kemudian dipaksa mengkristal, maka tidak mengherankan bahwa gula pasir rafinasi telah benar-benar memiliki ketahanan untuk keperluan distribusi produk antar negara. Namun proses yang sarat dengan bahan kimia tersebut menjadikan gula pasir rafinasi memiliki nol nilai gizi, juga tidak mengandung mineral, vitamin, serat, enzim ataupun lemak - yang artinya tidak ada nilai bagi tubuh. Sebaliknya itu racun bagi tubuh. Anda dapat hidup lebih lama pada air murni saja, dari pada air yang dicampur dengan gula. Beberapa

fakta

menarik

gula:

DR Sir Frederick Banting, penemu co insulin dan peraih Nobel Kesehatan, pada tahun 1929 mencatat bahwa di antara pemilik perkebunan gula yang mengkonsumsi gula pasir rafinasi ditemukan banyak kasus Diabetes, namun justru para petani perkebunan tebu, yang hanya mengunyah tebu mentah, ia tidak menemukan kasus diabetes. Pada tahun 1915, rata-rata konsumsi gula sekitar 7-10 Kg per orang per tahun. Saat ini rata-rata orang mengkonsumsi sekitar 70 kg

Pada tahun 2002, hampir 132 juta ton gula dikonsumsi di seluruh dunia. Gula digunakan dalam penyamakan kulit, tinta printer dan pewarna dan finishing tekstil Film botol menggunakan stuntmen dan jendela kaca piring yang terbuat dari gula Produsen kimia menggunakan gula untuk penisilin Gula digunakan untuk mengeraskan aspal. Memperlambat pengerasan beton siapcampur dan untuk lem. Sekitar 30% dari gula rafinasi berasal dari gula bit. Sisanya berasal dari tebu Satu 12 oz. Cola mengandung 11 sendok teh gula. Gula adalah salah satu bahan farmasi pertama kali digunakan yang masih bertahan sampai hari ini, untuk menutupi rasa pahit obat-obatan

sumber : http://www.buzzle.com/why refinated sugar is the most dangerous food you can eat

Gula Pasir
Nutrisi, Nilai per 100 gram porsi makanan Air, 0 g Energi, 387 kcal Energi, 1619 kj Protein, 0 g Total lemak, 0 g Karbohidrat, 99.9 g Serat, 0 g Ampas, 0 g
sebagai patokan: 1 Joule = 0,24 Kalori 1 Kalori = 2,4 Joule

Mungkin banyak yang bingung antara baking powder dengan soda kue.Dan kadang ada yng bilang keduanya sama sama antara fungsi dan kegunaannya.Akan tetapi menurut saya pribadi jelas sangat sangat berbeda.Hal ini terlihat dari fisikya jika kita membeli bahan kue tersebut.Perbedaan yang mencolok jika kita raba (baking powder )halus seperti tepung terigu , sedangkan (soda kue ) agak sedikit ada butiran2 kecil.Dari bau yang dihasilkan juga kentara apabila kedua bahan tersebut di gunakan untuk bahan kue .Apabila terlalu banyak baking powder maka kue akan mekar sekali, dan apabila terlalu banyak soda kue bau yang dihasilkan sedikit agak menyengat, dan rasanya (soda kue) kebanyakan akan terasa sedikit pahit. Kisah perbedaan antara soda kue dan baking powder ernah saya alami ketika akan mebeli baking powder yang kebahisan di warung ,saya pernah di beri soda kuekarena perbedaan fisik udah ketahuan maka dari itu hal ini tidak sampai terjadi. Mungkin ini sekelumit perbedaan /pandangan menurut saya, antara soda kue dan baking powder.
Banyaknya orang yang saat ini menggunakan wastafel dari bahan aluminium sebagai tempat untuk mencuci perangkat dapur. Membuat kita seringkali menemui noda bekas sabun ataupun bekas makanan berwarna putih dan bahkan noda tersebut sudah berbah menjadi kerak-kerak di sekeliling westafel. Untuk mengatasi hal tersebut coba campurkan 2 sendok makan soda kue dalam 1/2 gelas air perasan jeruk nipis. Siramkan cairan tersebut pada seluruh bagian westafel yang bernoda ataupun yang berkerak. Diamkan beberapa saat, lalu bersihkan campuran air jeruk nipis tersebut dengan busa cuci piring kemudian bilas dan keringkan. Niscaya westafel Anda akan terlihat baru kembali.

Ragi instan/yeast/biang donat adalah beragam nama dengan isi yang sama. Di dalam ragi (yeast) berisi mikroorganisme ber sel satu yang hidup dari keluarga fungus atau khamir, spesies Saccharomyces cerevisiae. Di dalam adonan roti, ragi berfungsi mefermentasi adonan sehingga adonan dapat mengembang dan terbentuk serat/pori-pori roti. Di dalam proses fermentasi, ragi merubah gula dan karbohidrat di dalam adonan menjadi gas karbondioksida

(CO2) dan alkohol. Terbentuknya zat inilah yang menjadikan adonan mengembang dan beraroma harum khas roti ketika dipanggang. Di pasaran banyak dijual aneka jenis ragi. Seperti ragi basah (compressed yeast) atau ragi kering instan (instant dry yeast). Ragi basah kurang populer karena tidak praktis dalam penggunaanya, seperti harus menggunakan adonan biang, disimpan dalam suhu dingin dan tidak tahan lama. Ragi instan lebih banyak digunakan karena praktis dan dapat dicampur langsung ke dalam adonan. Penambahan ragi biasanya menggunakan perbandingan 20-25 g ragi per 1 kilo gram tepung terigu. Ragi harus disimpan di dalam tempat yang dingin (kulkas), setelah dibuka sebaiknya segera digunakan. Ragi hanya tahan beberapa minggu di dalam suhu ruang (setelah dibuka) dan beberapa bulan di dalam suhu dingin. Setelah itu ragi tidak dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kualitas adonan roti yang rendah.Di pasaran dijual dengan merek dagang fermipan, saft-instant, dan mauripan.

Sering disebut juga soda kue. Baking soda sebenarnya nama lain dari sodium bikarbonat. Bahan ini akan mengeluarkan gas kabondioksida (CO2) ketikan dipanaskan atau bertemu dengan cairan atau asam. Karenanya bahan ini bisa digunakan sebagai pengembang karena mengeluarkan gelembung gas saat adonan kue di goreng, kukus atau dipanggang. Baking soda bisa ditambahkan untuk membuat cake atau kue kering. Di dalam cake baking soda akan memperbaiki tekstur cake menjadi lebih berpori-pori dan jika ditambahkan di dalam adonan kue kering, baking soda akan menjadikan kue kering bertekstur garing, kering dan renyah. Bentuknya bubuk berwarna putih. Gunakan sendok teh untuk 500 g tepung terigu. Merek dagang di pasaran Baking Soda Arm & Hammer, Koepoe-Koepoe dan Pesawat Angkasa.
Baking powder biasanya digunakan sebagai pengembang (leavening agent) cake, bolu panggang, bolu kukus, cup cake dan pancake. Komposisi kimia dari baking powder adalah campuran sodium bicarbonat, sodium alumunium fosfat, dan monocalcium fosfat. Baking powder juga berisi inert seperti pati. Bahan berisi fat inert ini sengaja dicampur untuk menjaga agar komponen bahan baking powder tetap dalam keadaan baik. Dari sisi kehalalan komposisi baking powder tergolong aman. Seperti halnya baking soda, cara kerja baking powder adalah akan mengeluarkan gas karbondioksida saat bertemu dengan cairan dan terkena panas. Karenanya baking powder dapat mengembangkan cake atau kue. Di pasaran dijual single acting baking powder dan double acting baking powder. Double acting baking powder memiliki efek mengembangkan lebih kuat dibandingkan dengan single acting baking powder. Efek pengembangan double acting baking powder ini bekerja saat adonan dibuat dan saat dipanggang. dikukus atau digoreng. Gunakan jenis baking powder ini jika anda membuat kue dalam jumlah banyak agar kue yang terahir dipanggang tetap dapat mengembang dengan sempurna. Bentuknya bubuk berwarna putih. Merek dagang untuk baking powder double acting adalah Suparize, Hercules dan U-88. Gunakan1/2 sendok teh untuk 500 g tepung terigu. Dipasaran baking powder single acting dikenal dengan merek dagang Royal, Hain, Davis, hercules, U-88, Suparize, Pesawat Angkasa, dan Koepoe-Koepoe.

You might also like