You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Urolithiasis adalah penyakit dimana didapatkan batu disaluran air kemih yang dimulai dari kaliks sampai dengan uretra anterior (Nursalam,2008 : 76 ). Urolithiasis adalah Batu pada saluran kemih ( ureter yang ditandai nyeri kolik mulai dari pinggang hingga testis pada laki laki atau ovarium pada perempuan. Pada posisi apapun klien sangat kesakitan kadang kadang disertai perut kembung,mual,muntah. (Harwono dan Susanto,2002 : 47 ). Kesimpulan pengertian Urolithias adalah Terdapat batu disaluran kemih ( Ureter ) yang membentuk kristal dan dapat menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa mulai dari pinggang hingga testis pada laki laki dan ovarium pada perempuan. Kaliks Uretra Ginjal

Vesika urinaria Gambar 1.1.

Uretra

Anatomi sistem perkemihan ( Purnomo, Basuki 2003 : 50 )

B. Etiologi/Penyebab 1. Faktor Endogen Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hiperkalsiuria dan hiperoksalouria. 2. Faktor Eksogen Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum. 3. Faktor lain a. Infeksi Infeksi Saluran Kencing (ISK) dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan Batu Saluran Kencing (BSK) Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah pH Urine menjadi alkali. b. Stasis dan Obstruksi Urine Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah Infeksi Saluran Kencing. c. Jenis Kelamin Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding wanita dengan perbandingan 3 : 1 d. Ras Batu Saluran Kencing lebih banyak ditemukan di Afrika dan Asia. e. Keturunan Anggota keluarga Batu Saluran Kencing lebih banyak mempunyai kesempatan. f. Air Minum Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu, sedangkan kurang minum menyebabkan

kadar semua substansi dalam urine meningkat. g. Pekerjaan Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu dari pada pekerja yang lebih banyak duduk.

h. Suhu Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringan. i. Makanan

Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka morbiditas Batu Saluran Kencing berkurang. Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita Batu Saluran Kencing (buli-buli dan Urethra).

C. Patofisiologi Di dalam air seni terdapat pembentuk batu yaitu asam urat dan oksalat. Kelarutan bahan-bahan tersebut di dalam saluran urine tergantung pada PH urine. Selain dari bahan -bahan tersebut di dalam urine juga terdapat bahanbahan koloid yaitu musin, asam musin dan kontraitin. Bila salah satu dari ketiga bahan tidak ada maka terjadi kristalisasi dari bahan-bahan yang lain. Selanjutnya kristalisasi berlangsung terus mengendap pada saluran kemih dan menjadi batu saluran kemih. Batu ureter menyebabkan sumbatan ( obstruktif ) yang ditandai tiba-tiba muncul nyeri kolik, mulai pinggang sampai testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Pada posisi apapun klien sangat kesakitan, kadangkadang disertai dengan perut kembung, mual, muntah. Klien sering merasa sering ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasif batu. ( Harwono dan Susanto, 2002 : 45 47 )

D. Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala

Menurut Harnowo dan Susanto (2002 : 47 ) tiba-tiba timbul nyeri kolik mulai dari pinggang hingga testi pada laki-laki atau pada ovarium pada perempuan. Pada posisi apapun klien sangat kesakitan kadang-kadang disertai dengan perut kembung, mual, muntah, gross hematuri. Pada pemeriksaan laboratorium terlihat urine banyak mengandung erytrosit. Beberapa gejala batu ureter diantaranya : a. Pegal pegal ata nyeri pada pinggang yang dapat menjalar keperut bagian depan, lipat paha hingga kemaluan. b. Buang air kecil berpasir, Buang air kecil berdarah, Nyeri pada saat buang air kecil. ( hhtp//indonesia.com)

E. Komplikasi a. Obstruksi Ginjal. b. Perdarahan c. Infeksi d. Hidronefrosis

F. Penatalaksanaan Medis Menurut Engram, barbara (1999 : 137 ) penatalaksanaan medis pada klien dengan batu ureter adalah dengan : 1. Farmakoterapi a). Untuk memprtahankan PH urine : (1) Natrium bikarbonat untuk membuat urine lebih alkali pada asam pencetus batu. (2) Asam askorbat untuk membuat urine lebih asam pada alkali pencetus batu. b). Untuk mengurangi ekskresi dari substansi pembentuk batu : (1) Diuretik (tiazid) untuk menurunkan eksresi kalsium

(2)

Alupurinol untuk mengatasi batu asam dengan menurunkan kadar asam urat plasma.

2. Pengangkatan batu melalui pembedahan : a. Ureterolitomi : Batu diangkat dari ureter. b. Ureteroskopi : Batu dihancurkan dengan sinar laser yaitu dengan memasukkan alat ureteroskop melalui ureter.

G. Penatalaksanaan Keperawatan Ada beberapa diangnosa dengan acuan NANDA NOC NIC yang dapat diangkat pada kasus ini: 1. 2. 3. 4. Nyeri b.d agen injuri biologis Ansietas b.d ancaman atau perubahan pada status kesehatan Resiko Infeksi b.d proses pembedahan Hambatan mobilitass fisik b.d Nyeri

ASUHAN KEPERAWATAN PRE-OPERATIF


H. Pengkajian Hari/Tanggal : A. Identitas 1. Identitas Klien Nama Jenis kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat Status Perkawinan Agama Suku /Bangsa Tanggal masuk RS Diagnosa Medis No Rekam Medik : : : : : : : : Ny. H Perempuan 44 th SMA : Ibu rumah tangga

Jl. Datuk bungur asam-asam, Binuang Kawin Islam Banjar/Indonesia : : : 22 Februari 2011 Urolithiasis 02.57.02

2. Identitas Penanggung Jawab Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Alamat : : : : : Tn. S Laki-Laki 24 th Swasta Jl. Datuk bungur asam-asam, Binuang : Anak

Hubungan dengan Klien

B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri saat BAK, sakit tersa 2X Lipat, ketika BAK Berdarah, menolak dipasang kateter ketika di RS karena Nyeri.

2. Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang 1 bulan terakhir klien mengeluh nyeri saat BAK, sakit terasa 2X Lipat dan ketika BAK Berdarah, tidak pernah dibawa ke dokter ataupun RS hanya meminum obat analgesic asam mafenamat, dan pada tanggal 22 Februari 2011 pukul 18.30 wita klien di bwa ke RS Sari Mulia Banjarmasin untuk pemeriksaan lebih lanjut.

3. Riwayat Kesehatan / Penyakit Dahulu Klien tidak pernah terserang penyakit yang sama sebelumnya.

4. Riwayat Kesehatan / Penyakit Keluarga Di keluarga klien tidak pernah ditemukan adanya penyakit keturunan / genetik (hipertensi, DM, dll) dan dikeluarga klien juga tidak ditemukan adanya anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit menular (hepatitis, TBC, dll)

C. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Tekanan Darah Nadi Respirasi Temperatur BB TB : 120 / 80 mm/ hg

: 100X / menit : 20X /menit : 36,7 derajat C : 57 kg : 153 cm

Kesadaran Composmentis, pasien tampak gelisah

2. Kulit

Turgor kulit dalam keaadaan baik, ditemukan adanyaluka bekas operasi caesar , kulit klien terlihat kurang bersih , warna kulit sawo matang.

3. Kepala dan leher Keadaan kepala dalam bentuk normal, distribusi rambut merata dengan baik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada keterbatasan gerak leher. Klien mengatakan dapat bergerak dengan baik pada bagian kepala dan leher tanpa ada keterbatasan gerak, bentuk kepala simetris.

4. Penglihatan dan mata Dalam keadaan normal, tidak ada peradangan pada mata, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, respon klien dalam melihat cahaya normal.

5. Penciuman dan hidung Dalam keadaan normal, jalan nafas efektif, cuping hidung normal tidak ada peradangan, tidak ada kelainan bentuk hidung, tidak ada keluar secret atau pus, tidak ada sumbatan jalan nafas

6. Pendengaran dan telinga Fungsi pendengaran kien baik , tidak adanya gangguan mendengar, tidak ditemukan adanya keluhan atuapun kelainan bentuk dan kelainan lain. klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

7. Mulut dan gigi Keadaan umum : caries gigi, mukosa biir kering, tidak ada gangguan, tidak ada peradangan pada mulut, lidah tidak kotor.

8. Dada, pernafasan, dan sirkulasi Inspeksi : ditemukan adanya perkembangan dada ketika klien bernafas, dada klien dalam keadaan simetris.

Palpasi

: dada klien dalam keaadan simetris tidak ditemukan adanya bennjolan

Perkusi

: tidak ditemukan adanya penumpukan secret,cairan atau darah didaerah paru

Auskultasi

:terdengar suara napas normal trachea brokheal, dan terdengar suara jantung.

9. Abdomen Inspeksi baik. Auskultasi Palpasi Perkusi : peristaltik usus 12 X permenit : adanya nyeri tekan pada abdomen kiri bawah :: warna kulit sawo matang, turgor kulit dalam keadaan

10. Genetalia dan reproduksi Dari hasil pengkajian keaadaan umum dan fungsi genetalia tidak ditemukan adanya keluhan ataupun kelainan bentuk anatomi.

11. Ekstremitas atas dan bawah 3333 3333

3333

3333

Skala kekuatan otot : 0= paralis sempurna 1=ada kontraksi 2=dapat bergerak dengan bantuan

3=dapat melawan gravitasi 4=dapat menahan tahanan berat

D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, social, Dan Spiritual 1. Aktivitas dan istrahat Dirumah Di RS cukup. 2. Personal hygine Dirumah Di RS 3. Nutrisi Dirumah Di RS 4. Eliminasi Dirumah Di RS 5. Seksualitas Klien berjenis kelamin perempuan, Tidak ditemukan adanya keluhan ataupun gangguan pola seksualitas : BAB & BAK normal :BAB Normal, BAK berdarah dan tersa nyeri : Makan sayur 1X sehari, tidak ada makanan pantangan : Lebih mengatur pola makan sesuai ketentuan diitnya. : Klien mandi 2x sehari , gosok gigi 2x sehari : Klien terlihat kusam dan kurang bersih : klien banyak beraktivitas dan kurang istirahat. : klien tidak banyak bergerak dan beraktivitas, istirahat

6.

Psikososial Klien bersifat terbuka kepada keluarganya.

7.

Spiritual

Klien beragama Islam, klien percaya penyakitnya bias disembuhkan oleh tuhan, melalui petugas kesehatan yg menanganinya.

E. Data Fokus 1. Inspeksi 2. Palpasi 3. Perkusi 4. Auskultasi : : : :

F. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium, Rontgent (hasil tidak sempat terkaji) G. Terapi Farmakologi Panso Ketopain Kalnek Analgetik : farmadol Antibiotik : bifotik

H. Persiapan Pasien Operasi di Rawat Inap a. Pasien puasa 6-8 jam b. Tanda tangan inform consent baik bedah maupun anastesi c. Melepas barang berharga, lipstick, cat kuku, dan gigi palsu d. Status pasien lengkap dengan hasil laboratorium dan rontgen thorax.

I. Analisa Data

No.

Data

Masalah

Etiologi

1.

DS : Klien mengeluh nyeri saat BAK. DO : Klien menolak di pasang kateter

Nyeri akut

Agen Injuri Biologis

2.

DS : Pasien mengatakan bahwa tindakan operasi merupakan tindakan yang menakutkan. DO : Raut muka pasien tampak murung dan kadang gelisah.

Ansietas

Ancaman atau Perubahan pada status kesehatan

You might also like