You are on page 1of 17

KEBENARAN ILMIAH

A. Hasrat ingin tahu manusia

Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut.

Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai ilmu. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korespondensi. Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan secara empirik.

Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan

berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang masingmasing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.

Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001). Logika berpikir tampak dalam langkahlangkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.

B. Cara mencari kebenaran

Usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukan dengan berbagai cara seperti 1. Secara kebetulan Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air dikolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bias dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja. 2. Trial And Error

Cara lain untuk mendapatkan kebenaran ialah dengan menggunkan metode trial and error yang artinya coba-coba. Metode ini bersifat untunguntungan. Salah satu contoh ialah model percobaan problem box oleh Thorndike. Percobaan tersebut adalah seperti berikut: seekor kucing yang kelaparan dimasukkan kedalam problem boxsuatu ruangan yang hanya dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik ujung tali dengan membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan di luar maka kucing berusaha keluar dari kotak tersebut dengan berbagai cara. Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh simpul tali yang membuat pintu jadi terbuka dan dia berhasil keluar. Percobaan tersebut mendasarkan pada hal yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak masalah. 3. Melalui Otoritas Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang yang setiap

kekuasaan, seperti seorang raja

atau pejabat

pemerintah

keputusan dan kebijaksanaannya dianggap benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah Sabda pendita ratu artinya ucapan raja atau pendeta selalu benar dan tidak boleh dibantah lagi. 4. Pemecahan Masalah Dengan Cara Spekulasi Pemecahan masalah dengan metode trial and error yang menekankan pada unsur untung-untungan dan tidak pasti dan akurat. 5. Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman Metode lain ialah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh dari metode ini ialah berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.

6. Melalui Penyelidikan Ilmiah Menurut Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif. Selanjutnya Bacon merumuskan ilmu adalah kekuasaan. Dalam rangka melaksanakan kekuasaan, manusia selanjutnya terlebih dahulu harus

memperoleh pengetahuan mengenai alam dengan cara menghubungkan metoda yang khas, sebab pengamatan dengan indera saja, akan

menghasilkan hal yang tidak dapat dipercaya. Pengamatan menurut Bacon, dicampuri dengan gambaran-gambaran palsu (idola): Gambaran-gambaran palsu (idola) harus dihilangkan, dan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta secara telilti, maka didapat pengetahuan tentang alam yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian pengamatan harus dilakukan secara sistematis, artinya dilakukan dalam keadaan yang dapat dikendalikan dan diuji secara

eksperimantal sehingga tersusunlah dalil-dalil umum. Metode berpikir indukatif yang dicetuskan oleh F. Bacon selanjutnya dilengkapi dengan pengertian adanya pentingnya asumsi teoritis dalam melakukan pengamatan serta dengan menggabungkan peranan matematika semakin memacu tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang menghasilkan penemuan-penemuan baru, seperti pada tahun 1609 Galileo menemukan hukum-hukum tentang planet, tahun 1618 Snelius menemukan pemecahan cahaya dan penemuan-penemuan penting lainnya oleh Boyle dengan hukum gasnya, Hygens dengan teori gelombang cahaya, Harvey dengan penemuan peredaran darah, Leuwenhock menemukan spermatozoide, dan lain-lain.

KONSEP DASAR PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Penelitian merupakan suatu kata yang berasal dari kata teliti, yang artinya sesuatu yang dilakukan dengan cermat dan tidak sembrono/gegabah dan hati-hati. Dalam pengertian ini, penelitian merupakan suatu proses pekerjaan yang dilakukan dengan cermat, hati-hati untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan. Di lain hal bahwa penelitian diterjemahkan dari kata research yang berasal dari kata re artinya kembali dan search artinya mencari. Berdasarkan beberapa pemahaman penelitian dapat diartikan sebagai suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hokum. Penelitian dapat juga diartikan sebagai transformasi yang terkendali atau terarah dari situasi yang dikenal dari kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinil menjadi keseluruhan yang bersatu-padu. Penelitian sebagai sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis.

Agar suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian disebut metode ilmiah, hendaknya memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut : Berdasarkan fakta; keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian dan yang dikumpulkan maupun yang dianalisis harus berdasarkan fakta yang nyata. Bebas dari prasangka; metode ilmiah harus bebas dari prasangka buruk. Menggunakan prinsip analisa; semua masalah harus dicari sebab-sebab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta-fakta yang mendukung tidak dibiarkan mentah saja, tapi dianalisa secara cermat. Menggunakan Hipotesa; hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Hipotesa merupakan pegangan untuk menentukan jalannya pikiran peneliti, yang nantinya akan dibuktikan melalui data lapangan.

Menggunakan ukuran objektif; kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dalam ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh diterka-terka menurut kehendak peneliti, tetapi hendaknya semua dilakukan secara objektif dan fikiran yang waras.

Menggunakan teknik kuantifikasi; semua pengukuran data hendaknya menggunakan ukuran kuantitatif, kecuali tidak dapat dikuantifikasikan dan umumnya yang tidak bersifat kuantitatif hendaknya dikuantitatifkan.

Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai : 1. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. 2. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. 3. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. 4. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. 5. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. B. Tujuan Penelitian Uraian di atas memperlihatkan bahwa penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan melakukan tindakan tertentu (misalnya memeriksa, menelaah, mempelajari dengan cermat/sungguh-sungguh) sehingga diperoleh suatu temuan berupa kebenaran, jawaban, atau pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian yaitu: Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu

penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru pembelajaran matematika yang menyenangkan siswa. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu. Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan di luar negeri jika diterapkan di Indonesia. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA. Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan.

C. Jenis jenis Penelitian Secara umum, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. 1. Penelitian Dasar (Basic Research) Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian atau keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang atau serta hubungan-hubungan. Pengetahuan umum ini untuk memecahkan masalahmasalah praktis, jadi tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut.

Penelitian

dasar

lebih

diarahkan

untuk

mengetahui,

menjelaskan,

dan

memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secaralangsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasaradalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, sertauntuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atauteori yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain, hasilpenelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh penelitian dasar yang terkait eratdengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut

seringdigunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui prosespembelajaran/pendidikan. LIPI memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukanbidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaanhasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang jugaakan terpakai. Penelitian Dasar adalah Penelitian dasar yang sering disebut sebagai basic research atau pureresearch dilakukan untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar initidak ditujukan secara langsung untuk mendapatkan pemecahan bagi suatu permasalahankhusus. Penelitian dasar dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada ataumengetahui lebih jauh tentang sebuah konsep. Hal pertama sekali yang harus dilakukandalam penelitian dasar adalah pengujian konsep atau hipotesis awal dan kemudianpembuatan kajian lebih dalam serta kesimpulan tentang fenomena yang diamati. (wibisono,2002: 4-5).Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teoriyaitu: Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan tertentu.

Penelitian induktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta

2. Penelitian Terapan (Applied Research/Practical Research)

Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terusmenerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera pada keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan diharapkan hasilnya diperoleh dalam waktu dekat/secepatnya, karena bila penelitiannya cukup lama maka diragukan hasilnya sudah kadaluarsa.

Penelitian

terapan

berfungsi

untuk

mencari

solusi

tentang

masalah-

masalahtertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitiandapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untukkeperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengankata lain penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsungditerapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dananalisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusanbersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikandan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi caraberpikir dan persepsi para praktisi.

Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoretisdan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang bersifat universal

misalnyabidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi.

Penelitian terapan mendorong penelitian lebihlanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentinganpraktis.

Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik dengan tujuan menghasilkantindakan aplikatif yang dapat dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Hasil penelitianterapan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru dari penelitianyang sudah ada (Nazir, 1985). Akhir-akhir ini, penelitian terapan telah berkembang dalam bentukyang lebih khusus yaitu penelitian kebijakan (Majchrzak, 1984).

Penelitian

kebijakan

berawal

daripermasalahan

praktik

dengan

maksud

memecahkan masalah-masalah sosial. Hasil penelitianbiasanya dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan.

Penelitian Terapan : Penelitian terapan berbeda dengan penelitian dasar, penelitian terapandilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus atau untukmembuat keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus. Penggunaan metode ilmiahdalam penelitian terapan menjamin objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji idekreatif bagi alternatif strategi bisnis. Penelitian terapan dibedakan atas: Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat member masukan ataumendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untukmengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih baik. Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan sebaga

Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dlam permasalahan penelitian

ini ada dua bentuk dalam teknik penelitian ini yaitu penelitian kuatitatif dan penelitian kualitatif. a) Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan meggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini menurut Suharsimi Arikunto (1993) adalah sebagai berikut: Memilih masalah studi pendahuluan Merumuskan masalah Merumuskan anggapan dasar memilih pendekatan Menentukan variabel dan sumber data Menentukan dan menyusun instrument Mengumpulkan data Analisis data Menarik kesimpulan Menulis laporan. Langkah 1 sampai 7 adalah rencana penelitian, langkah 8 sampai 10 adalah pelaksanaan penelitian dan langkah 11 adalah pembuatan penelitian. b) Penelitian Kualitatif Penelitian dengan meggunakan metode kualitatif merupakan penelitian yang bersifat non ilmiah yang datanya bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan penelitian ilmiah tetapi penelitian yang bersifat alamiah. Penelitian kualitatif memiliki ciriciri tertentu yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah: 1) Berdasarkan alamiah, 2) Manusia sebagai instrument, 3) Modelnya kualitatif, 4) Analisis datanya secara induktif, 5) Teori

dari dasar, 6) Deskriptif, 7) Lebih mementingkan proses daripada hasil, 8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus, 9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan 10) Desain penelitian dibandingkan dan disepakati bersama. Macam-Macam Metode Penelitian Kualitatif Dalam penelitian kualitatif ada lima ciri utama yang dimilikinya, meskipun pada kenyataannya dalam penelitian kualitatif tidak memperlihatkan semua ciri tersebut. Adapun lima ciri tersebut: Penelitian kualitatif mempunyai setting alami sebagai sumber data langsung dan peneliti kebidanan adalah instrument utamanya Penelitia kualittatif bersifat diskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk katakata , gambar bukan angka-angka. Penelitian kualitatif lebih menekankan proses kerja , yang seluruh fenomena yang dihadapi diterjemahkan dalam kegiatan sehari-hari, terutama yang berkaitan langsung dengan kebidanan Penelitian kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif memberi titik tekan pada makna, yaitu fokus penelaahan terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia. Aplikasi metode kualitatif dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dilakukan dengan langkah-langkah yaitu merumuska masalah sebagai fokus penelitia kebidanan, mengumpulkan data lapangan, menganalisis data, merumuskan hasil studi, dan menyuusun rekomendasi untuk perbaikan kinerja dalam bidang ini.

METODE-METODE PENELITAIAN KUALITATIF

1. Penelitian

Fenomenologi

Penelitian fenomenologi bersifat induktif . pendekatan yang dipakai adalah deskriptif yang dikembangkan dari filsafat fenomenologi. Fokus filsafat fenomenologi adalah pemahaman tentang respon atas kehadiran atau kebaradaan manusia, bukan sekedar pemahaman atas bagian-bagian yang spesifik atau prilaku khusus. Tujuan penelitian

fenomenologikal adalah menjelaskan pengalama-pengalaman apa yang dialami seseorang dalam kehidupan ini, termasuk interaksinya dengan orang lain.Contoh penelitian fenomenologi atau study mengenai daur hidup masyarakat tradisional dilihat dari perspektif kebiasaan hidup sehat. 2. Penelitian Teori Grounded

penelitian grounded adalah tehnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali digagas oleh Strauss dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian ini bermaslahat dalam menemukan problem-problem yang muncul dalam situasi kebidanan dan aplikasi prosesproses pribadi untuk menanganinya.Metodologi teori ini menekankan observasi dan mengembangkan basis praktik hubungan intuitif antara variabel.Proses penelitian ini melibatkan formulasi,pengujian,dan pengembangan ulang proposisi selama penyusunan teori. 3. Penelitian Etnograf

Penelitian tipe ini berusaha memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang yang dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya itu, mereka menjadi bagian integral lainnya. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan deskriptif. Analisis data dilakukan untuk mengembangkan teori prilaku kultural.Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktuyal hidup atau menjadi bagian dari seting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian ini perbedaan-perbedaan budaya dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman atas dampak budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.

4. Penelitian

Historis

Penelitian historis adalah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objktif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian ini, bukti-bukti dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis dan disintesiskan. Selanjutnya, berdasarkan buktibukti itu dirumuskan kesimpulan. Adakalanya penelitian historis digunakan untuk menguji hipotesis tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya kesamaan antara sejarah perkembangan pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah yang sama.

Penelitian historis biasanya memperoleh data melalui catatan catatan artifak, atau laporan-laporan verbal. Ada beberapa ciri dominan penelitian historis : Adakalanya lebih bergantung pada data hasil observasi orang lain daripada hasil observasinya sendiri. Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif,otentik, dan diperoleh dari sumber yang tepat pula. Data yang diperoleh bersifat sistematis menurut urutan peristiwa dan bersifat tuntas.

5. Penelitian Kasus

Penelitian kasus atau penelitian lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini serta interaksi linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).Subjek penelitian dapat berupa

individu,kelompok, institusi atau masyarakat.Penelitin kasus merupkan penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.Subjek yang diteliti relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas dan mendalam mengenai kegiatan yan paling banyak dilakukan oleh tenaga pekerja sosial selama menjalankan tugas di camp pengungsi.

6. Inquiry

Filosofi

Inkuiri filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual untuk memperjelas makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika, dan studi tentang hakikat pengetahuan. Peneliti filosofis mempertimbangkan ide atau isu-isu dari semua persfektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur,menguji atau menelaah secara mendalam makna konseptual,mermuskan pertanyaan,mengajukan jawaban, dan

menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban itu.Peneliti dipandu oleh pertanyaanpertanyaan itu.Ada tiga ilkuiri filosofis, yaitu: Foundational Inquiry

Philoshopical Analyses Ethical Analyses

Studi fondasional mellibatkan analisis tentang struktur ilmu dan proses berfikir tentang penilaian atas fenomena tertentu tang dianut bersama oleh anggota disiplin ilmiah.

Tujuan analisis filosofis adalah menguji makna dan mengembangkan teori yang diperoleh melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inkuiri etikal melibatkan analisa intelektualatas masalah etik dikaitkan dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadran dan tanggungjawab.

7. Teori kritik social

Teori kritik sosial adalah filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang unik.Dipandu oleh filsafat dari teori kritik sosial,peneliti menemukan pemahaman menganai cara seseoarang berkomunikasi dan bagaimana ia mengembangkan makna makna simbolis di masyarakat.Banyak pemahaman muncul dalam sebuah dunia yang fakta kemasyarakatan tertentu diterima apa adanya,tidak didiskusikan atau diposisikan secara dogmatik.Tatana politik yang mapan itu dipersepsi sebagai tertutup bagi perubahan dan tidak patut dipertanyakan.Tatana politik semacam ini biasanya muncul pada masyarakat dibawah pemerintahan yang otoriter. Penelitian Kuantitatif 1. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia. Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.

Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai. D. Manfaat mempelajari metodologi penelitian Manfaat Metodologi Penelitian Dengan mempelajari dan memahami metodologi penelitian maka dapat diperoleh manfaat sbb: 1) Dapat menyusun laporan/tulisan/karya ilmiah baik dalam bentuk paper, skripsi. 2) Mengetahui arti pentingnya riset. 3) Dapat menilai hasil hasil penelitian yang sudah ada. Macam macam Penelitian : Penelitian pasif Penelitian aktif

You might also like