You are on page 1of 6

KTP ELEKTRONIK (e-KTP) DENGAN PENGGUNAAN SIDIK JARI

2011 01.03 A. PENJELASAN e-KTP adalah kartu penduduk elektronik yaitu, alat teknologi komunikasi pada era modern ini yang sangat popular di seluruh dunia. Bagaimana tidak, kebanyakan Negara sudah menerapkannya. Kemungkinan besar jika semakin cepat perkembangan teknologi komunkasi di dunia maka semakin besar pula perubahan yang terjadi. e-KTP merupakan sistem kependudukan terbaru yang sudah diterapkan oleh pemerintah. eKTP, bisa dibilang bukan program kecil-kecilan. Sebab untuk mewujudkannya, pemerintah sampai harus mengucurkan dana bertriliunan. e-KTP merupakan metode baru yang akan diterapkan pemerintah untuk membangun sebuah sistem kependudukan baru. Sistem terbaru ini pun dianggap sudah matang dan siap diperkenalkan kepada masyarakat mulai tahun 2010 ini. Pemerintah semetara ini telah menerapkan sistem ini diberbagai kota-kota besar, misalnya Jakarta. e-KTP atau Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan cara baru yang jitu yang akan ditempuh oleh pemerintah dengan membangun database kependudukan secara nasional untuk memberikan identitas kepada masyarakat. Pada tahun 2010 ini sistem tersebut mulai diberlakukan tetapi tidak nasional, hanya daerah tertentu saja. Dengan menggunakan sistim biometrik yang ada di dalamnya, maka setiap pemiliki e-KTP dapat terhubung ke dalam satu database nasional, sehingga setiap penduduk hanya memerlukan 1 KTP saja. Marzan A. Iskandar, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengatakan KTP elektronik menggunakan sistem biometrik atau sidik jari, sehinga setiap warga hanya membutuhkan satu KTP saja yang dapat dihubungkan dengan database nasional. Marzan juga menambahkan bahwa saat ini e-KTP sedang dalam masa uji coba di 4 kota besar di Indonesia, dan tahun depan akan segera dilakukan yang dijadwalkan tuntas pada tahun 2011, sehingga ditargetkan tahun 2012 seluruh penduduk Indonesia sudah memiliki eKTP. Pada kesempatan yang sama pihak BBPT pun mengatakan bahwa pemerintah akan segera menerapkan teknologi yang siap pakai tersebut, untuk menggantikan sistem kependudukan konvensional yang sudah ada. Konsep Sidik Jari dan Chip di e-KTP Pada bagian pertama, dijelaskan bahwa sidik jari memiliki ketetapan bentuk dan ketunggalan identitas seseorang. Demikian pula, KTP berbasis NIK yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip (e-KTP) dilindungi dengan keamanan material dan elektronik. Pada bagian kedua, penulis akan menjelaskan lebih mendalam konsep sidik jari dan chip. Identitas seseorang dapat diverifikasi melalui beragam cara antara lain nomor PIN, password, kepemilikan dokumen identitas seperti SIM atau paspor, tanda tangan, atau sidik jari. Kepemilikan dokumen atau informasi tersebut dapat dipindahkan ke orang lain tetapi ciri-ciri fisik sulit diubah sehingga sulit terjadi pemalsuan.

Screenshot Fingerprint Live Scanner (bppt) Ciri-ciri fisik yang sulit diubah disebut sebagai biometrik. Pengukuran biometrik telah dilakukan untuk keperluan identifikasi berabad-abad yang lalu. Sebagai contoh, di China

pada abad ke-14 telah diambil sidik telapak tangan dan kaki bayi (James dan Nordby 2005). Teknik identifikasi sidik jari modern telah dimulai sejak tahun 1684 ketika Nehemiah Grew mempublikasikan hasil kajiannya tentang bukit, lembah, dan struktur pori-pori sidik jari (Lee dan Gaensslen 1991). Henry Fauld pada tahun 1880 pertama kali menyimpulkan bahwa sidik jari bersifat tunggal bagi seseorang. Sir Francis Galton memperkenalkan fitur minutiae sidik jari pada tahun 1892. FBI Amerika Serikat, Kantor Dalam Negeri Inggris, dan Kepolisian Perancis mulai membangun sistem identifikasi sidik jari terotomasi atau Automated Fingerprint Identification System (AFIS) sejak awal tahun 1960-an. Pada era modern, ada beberapa macam biometrik yang dapat digunakan untuk menentukan identitas seseorang yaitu ciri-ciri retina atau iris, pengujian DNA, geometri tangan, pola vascular, pengenalan wajah, suara dan tanda tangan. Dari berbagai biometrik ini, hanya sidik jari dan DNA dapat diambil dari jejak manusia yang secara tidak sengaja tertinggal di tempat kejadian atau lingkungan. Keunggulan sidik jari dibandingkan dengan DNA adalah bahwa sidik jari dapat dibedakan antara dua anak kembar (Prabhakar 2001) sedangkan DNA tidak dapat dibedakan. Sebaliknya, DNA dapat memberikan identitas seseorang dengan lengkap dibandingkan dengan sidik jari laten dan parsial yang tertinggal pada tempat kejadian. Kemudian Keuntungan menggunakan biometric atau sidik jari: a) Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada bimetrik yang lain. b) Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari manusia berbeda-beda. c) Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar. d) Penggunaannya bisa diketahui jika bukan pemiliknya. e) Identitas jati diri tunggal f) Mencegah adanya pemalsuan Dengan biometrik, autentikasi dilakukan dua tahap, yakni: a. what you have (apa yang kamu punya) melalui fisik kartu e-KTP b. what you are (seperti apa kamu) melalui identifikasi biometrik Jika terjadi kehilangan kartu, maka orang yang menemukan kartu e-KTP milik orang lain tidak akan dapat menggunakannya karena akan dicek kesamaan biometriknya. g) Mencegah adanya penggandaan Dengan e-KTP, seluruh rekaman sidik jari penduduk akan disimpan di AFIS (Automated Fingerprint Identification System) yang berada di pusat data di Jakarta. h) sidik jari memiliki ketetapan bentuk dan ketunggalan identitas seseorang. i) Menghemat pengeluaran Negara. Rekaman sidik jari yang disimpan di dalam chip adalah minutiae dua sidik jari telunjuk sesuai dengan standar internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 (two plain index fingerprints) serta EU Passport Specification 2006. Setelah data ditulis ke dalam chip e-KTP, kemudian dilakukan pemadanan 1:1 sidik jari telunjuk kanan wajib KTP dengan rekaman di dalam chip. Apabila verifikasi sidik jari dinyatakan cocok, maka e-KTP diberikan kepada yang bersangkutan. Proses pengiriman rekaman sidik jari hingga kembalinya hasil identifikasi membutuhkan waktu kurang dari 1 menit dan durasi keseluruhan proses perekaman sidik jari hingga diterbitkannya e-KTP kurang dari 5 menit. Prosesnya begitu cepat. Dan pemerintah sudah meggalakakkan kecamatan sudah memahami dan bisa mengoperasikannya. Pada uji petik e-KTP 2009 ini, biodata penduduk dan pas photo telah dikumpulkan terlebih dahulu untuk pencetakan dan personalisasi kartu e-KTP. Pada penerapan e-KTP selanjutnya, perekaman biodata, pas photo, sidik jari dan tanda tangan yang terdigitalisasi akan dilakukan secara bersamaan. e-KTP akan dicetak dan diterbitkan setelah dilakukan pemadanan 1:N atau

identifikasi sidik jari secara nasional dan dihasilkan identitas tunggal. Untuk mewujudkannya, pemerintah telah berkolaborasi dengan berbagai pengembang aplikasi pengenal sidik jari hingga pembuatan database nasional. Proses pembuatan e-KTP tidak akan sepenuhnya menggunakan teknologi dari luar, hanya sistem pengenalan sidik jari saja yang kami impor, sisanya merupakan teknologi asli Indonesia, papar Marzan A. Iskandar, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Langkah yang diambil oleh BBPT tersebut juga merupakan salah satu wujud penggalakan teknologi dalam negeri yang selama ini masih didominasi oleh para pengembang aplikasi dari luar negeri. Meski lebih banyak menggunakan teknologi yang dibuat anak bangsa, namun proyek pembuatan e-KTP juga telah menelan dana hingga puluhan triliun rupiah e-KTP rencananya bakal mulai diwujudkan pemerintah mulai tahun 2010 ini. Pasti proses ini akan bertahap karena membutuhkan waktu yang pas. Sebelum diluncurkan, proyek ini pun telah melewati serangakaian uji coba yang dilakukan di 4 kota besar di Indonesia seperti, Padang, Makassar, Denpasar dan Yogyakarta. FUNGSI dan MANFAAT Penggunaan e-KTP pasti ada fungsinya, antara lain: a. e-KTP merupakan langkah strategis menuju tertib administrasi kependudukan yang mengamanatkan adanya identitas tunggal bagi setiap penduduk dan terbangunnya basis data kependudukan yang lengkap dan akurat. b. Mencegah adanya pemalsuan. c. Mencegah adanya penggandaan penggunaan KTP. d. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu, pilkada dan lain-lain. e. Kartu bukti tanda penduduk Indonesia. f. Bisa digunakan berbagai kegiatan yang sudah diberlakukan. g. pengidentifikasian untuk memecahkan suatu perkara kejahatan yang sulit seperti terorisme, pembobolan bank via ATM, pemilikan KTP ganda, dan lain-lain membuat pengembangan teknologi identifikasi semakin diperlukan h. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. i. Kebutuhan untuk mewujudkan keamanan negara. j. Lebih awet penggunaannya sampai 10 tahun. k. Bahwa e-KTP merupakan KTP Nasiona yang sudah memnuhi semua ketentuan yang diatur dalam UU No.23 Tahun 2006 dan Perpres No.26 Tahun 2009, sehingga berlaku secara Nasional, dengan demikian mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dari Lembaga Pemerintahan dan Swasta, karena tidak lagi memerlukan KTP setempat. PENGGUNAANNYA e-KTP (elektronik KTP) didesain dengan metode autentikasi dan pengamanan data tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan menanamkan chip di dalam kartu yang memiliki kemampuan autentikasi, enkripsi dan tanda tangan digital. Autentikasi dua arah dilakukan antara kartu elektronik dan perangkat pembacanya agar kartu dan pembaca dapat dipastikan sah. Sementara enkripsi digunakan untuk melindungi data yang tersimpan di dalam kartu elektronik dan tanda tangan digital untuk menjaga integritas data. Di samping itu, e-KTP dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text, microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra violet serta anti copy design.

Tanda tangan terdigitalisasi penduduk juga disimpan di dalam rekaman elektronik berupa chip. Perekaman sidik jari dilakukan terhadap 10 sidik jari tangan yang disimpan pada basis data dan dua buah sidik jari tangan yaitu jari telunjuk kanan dan kiri pada chip kartu. Penyimpanan dua buah sidik jari telunjuk di dalam chip sesuai dengan standar internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60 mm. KTP elektronik sebagaimana KTP kertas memiliki masa berlaku 5 tahun. KTP selalu dibawa dan digunakan oleh penduduk dalam kondisi dan cuaca yang beragam serta berbagai aktifitas seperti pertanian, perdagangan, perjalanan dan perkantoran dengan frekuensi penggunaan yang tinggi. Keadaan ini memerlukan ketahanan fisik kartu dan komponennya dalam penggunaan yang sering dan jangka waktu yang lama. Kartu kredit biasanya dibuat dari bahan polyvinyl chloride (PVC) karena diharapkan dapat digunakan selama tiga tahun. Tetapi masa berlaku KTP selama lima tahun memerlukan bahan yang lebih kuat yaitu polyester terephthalate (PET) yang memiliki ketahanan hingga sepuluh tahun. Chip dapat dipasang pada kartu dengan interface kontak atau nirkontak. Kartu elektronik dengan interface kontak telah banyak diluncurkan untuk keperluan kartu telpon, kartu kredit dan kartu kesehatan (APSCA 2007). Kartu nirkontak mulai banyak digunakan untuk kebutuhan transportasi umum karena kemudahan dan kenyamanan penggunaan dengan cukup menempelkan kartu ke perangkat pembaca tanpa memasukkan kartu ke dalam slot perangkat pembaca. Kartu nirkontak tidak bergesekan langsung dengan perangkat pembaca yang dapat menyebabkan terkikisnya lapisan pelindung chip. Kartu nirkontak juga memiliki daya tahan tinggi karena terlindungi dari kontak langsung lingkungan seperti udara, air dan cairan lainnya. Ia juga terlindung dari karat karena kelembaban udara dan air khusunya di daerah tropis seperti di Indonesia. Oleh karena itu, kartu e-KTP menggunakan interface nirkontak. Di atas juga sudah diterangkan. B. REAKSI MASYARAKAT TERHADAP DIFUSI INOVASI Pada dasarnya program pemerintah ini ada yang pro dan kontra. Kemungkinan besar masyarakat akan senag dan aka nada kritikan dari kalangan masyarakat. Menurut analisis dan observasi saya maka ada yang senang dan tidak itu sudah biasa dalam proses difusi inovasi. Masyarakat sangat senang dengan difusi inovasi pemerintah ini. Banyak orang telah menantikan program ini, sekaligus ingin mencobanya. Karena funsinya yang banyak dan tahan lama. E-ktp ini akan disambut dengan baik oleh masyarakat. Akan tetapi, ada juga yang tidak senang dengan proram ini. Misalnya para pembuat KTP palsu maupun pengganda KTP. Selain itu, orang yang membuat kertas pemilu karena dengan penggunaan e-KTP maka pemerintah tidak menggunakan kertas pemilihan lagi. Kemungkinan besar pemerintah ingin menghemat pengeluaran tanpa pembuatan kertas maupun yang lain dalam kegiatan pemilihan di Indonesia. Para masyarakat golongan atas sangat senang dengan program pemerintah kali ini serta mendukung jalannya program tersebut. Kenapa tidak, kebanyakan orang kaya bisa menggunakan apapun tanpa ribet dan banyak cara. Misalnya ATM, dan apapun yang bisa digunakan oleh e-KTP. Walaupun di Indonesia penggunaanya hanya sebatas identitas diri, tetapi aka nada sebuah perubahan lagi demi ketentuan di UUD dan demi kenyaman semua

masyarakat. Ada sebuah kritikan dari masyarakat yang kurang mampu dengan adanya program ini. Masyarakat tidak senang dikarenakan pembuatan e-KTP ini cukup mahal, sedangkan kehidupan mereka sehari-hari saja udah susah ditambah pembuatan KTP yang cukup mahal. Bagi masyarakat kecil program ini tidak adil dan tidak diterima dengan baik. Program ini akan ada hambatan di kalangan masyarakat kecil terutama masyarakat miskin yang penghasilannya tidak cukup untuk pembuatannya. Keseharian mereka yang serba kekurangan sangat sulit mengikuti program pemerintah ini. Dengan demikian pemerintah harus melihat dan memperbaiki apa yang harus diperbaiki. Jika pembuatan ini bayar maka keterannya diatas, jika tidak maka bagus dan lebih baik. Pemerintah harus adil dan bisa bijak dengan semua kalangan yang ada di Negara ini. Maka program ini akan menjadi nasional jika masyarakat bisa menerima dan memakainya. C. PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI Program ini akan berdapampak pada perubahan pada masyarakat, baik sosial, budaya dan ekonomi. Perubahan sosial Penerapan teknologi e-KTP ini diharapkan dapat memangkas birokrasi pada instansi lain yang diakses oleh masyarakat, bahwa sistem ini seharusnya memenuhi prinsip-prinsip tepat guna (appropriate) mendukung sistem pelayanan administrasi kependudukan, bertahan cukup lama (long life dan tidak mudah face out), efisien, aman, mudah dioperasionalkan dan murah pemeliharaannya, serta dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia dengan support yang selalu tersedia dan relatif cepat (Nuryanto, 2010). Perubahan sosial yang terjadi juga mungkin masyarakat akan mengalami dalam perubahan praktis. Penggunaan e-KTP ini membuat masyarakat lebih praktis dalam penggunaannya. Jika e-KTP ini dilengkapi dengan ATM, SIM, bayar telpon, dan lain-lain maka akan merubah perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Perubahannya kemungkinan besar akan mulai berkurangnya komunikasi antar sesama masyarakat, dikarenakan masyarakat hanya dirumah saja bisa melakukan apa yang mereka mau. Kurangnya sosial ini akan berdampat sifat individualisme. Kurangnya gotong royong, solidaritas dan sebagainya. Dengan penerapan e-KTP diharapkan tidak ada lagi muncul perselisihan pemilu dan pemilukada terkait data pemilih, karena dijamin tidak akan ada lagi KTP palsu atau ganda. Penerapan untuk pelayanan masyarakat maka lebih baik dengan program ini di karenakan prosesnya dpegang penuh oleh pemerintah. Sekiranya masyarakat tidak susah payah dalam kegiatan seharai-hari yang menggunakan KTP. Perubahan budaya Dari program ini akan berdampak pada budaya yang ada, karena penggunaanya yang serba bisa walupun masih kurang lengkap penggunaannya di Indonesia. Budaya ini akan berubah menjadi masyarakat yang praktis dan membentuk budaya sendiri. Perubahan pola komunikasi antar masyarakat yang sukanya individu. Tetapi juga masyarakat bisa mengubah budaya lebih maju dari primitive. Didikan yang begini akan melahirkan budaya malas atau kuramg mandiri. Budaya yang tumbuh akibat majunya teknologi. Bagi masyarakat yang kental budaya akan menjadi lebih berkurang dikernakan penggunaan e-KTP yang serba praktis dan memanjakan masyarakat. Dari teknologi tersebut juga akan membuat sebuah komoditas yang semua masyarakat serba modern dan praktis. Masyarakat akan lebih melupakan budayanya sendiri. Maka lahirnya globalisasi serta lahirnya bedroom culture dan screen culture. Karena apaapa bisa dilakukan di dalam rumah. Dan membentuk kepribadian yang tidak baik dan member didikan yang tidak baik untuk anak-anak. Menikngkatnya konsumerisme dan gaya hidup yang praktis lebih ke malas dalam melakukan

apa yang mereka inginkan. Disebabkan oleh kegunaan e-KTP ini. Perubahan ekonomi Dengan adanya difusi invoasi ini membuat perubahan dalam masyarakat. Di mana akan ada pengurangan pendapatan pada saat pembuatan e-KTP, karena biayanya cukup mahal walaupun masih lum ditetapkan. Akan tetapi, dengan pembuatan e-KTP ini akan membuat masyarakat lebih mudah dalam pembuatan selanjutnya, dikarenakan e-KTP ini lebih awet sampai 10 tahun. Dengan demikian masyarakat hanya mendaftarkan lagi. Perubahan ekonomi yang terjadi hanya sementara waktu pertama membuatnya. Setelah itu masyarakat bisa menggunakannya dengan kegunaan dan kecanggihannya yang memadai. Maka tidak ada perubahan signifikan yang terjadi pada masyarakat. Pada dasarnya semua proses difusi inovasi ini tidak banyak mempengaruhi ekonomi masyarakat, hanya masyarakat kecil saja yang sulit dalam pembuatannya yang memerlukan uang untuk membuatnya. Karena biayanya cukup mahal. Jika pembuatan ini tidak mengeluarkan uang sepeserpun alias gratis maka ini mendukung terciptanya ekonomi yang lenih baik. Tetapi pembirataannya masih lum signifikan apakah bayar atau gratis. Semoga saja gratis karena akan mendukung penambahan ekonomi dalam berwirausaha dan lain-lain. D. PERAN SERTA PEMERINTAH DALAM PROSES DIFUSI INOVASI Peran pemerintah sangat penting dalam difusi invasi ini. Tanpa peran serta pemerintah maka program ini tidak akan jalan. Misalnya saja, biaya pembuatan program ini membutuhkan pembiayaan yang banyak, serta peran yang lainnya. Maka saya akan berusaha menjelaskan dan menuliskannya, yaitu: a) Untuk mewujudkannya, pemerintah telah berperan serta dalam program ini, yaitu: berkolaborasi dengan berbagai pengembang aplikasi pengenal sidik jari hingga pembuatan database nasional. b) Pembiayaan yang dikeluarkan oleh pemerintah bertriliunan demi suksenya program ini. c) Penargetan tahun 2011 Indonesia secara nasional menggunakan e-KTP ini. d) Peran serta demi kelayakan pakai, maka pemerintah mengadakan uji coba di 4 kota besar. e) Pemerintah mencanangkan pembenahan dengan menciptakan sistem single identity number, dan juga sistem KTP digital yang bisa diakses di seluruh wilayah Indonesia. Sistem KTP yang baru ini diberi nama e-KTP. f) Sebagai pengawas dan pengawalan proses difusi inovasi ini. g) Peran Pemerintah dalam membuat perencanaan yang matang agar ketika pelaksanaannya berjalan efektif. h) Sebagai pusat penyimpanan data dari sidik jari semua penduduk Indonesia. E. DAFTAR PUSTAKA http://egadioniputri.wordpress.com/2010/02/19/apa-dan-mengapa-e-ktp/ http://anangss.blogspot.com/2010/01/sekilas-tentang-e-ktp.html http://plazaegov.blogspot.com/2010/01/implementasi-ektp-nasional-nik-2010.html http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4581494

You might also like