You are on page 1of 16

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

II.1.

Sejarah Singkat Instansi Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang

setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). MTs.Swasta Amaliyah diresmikan berdiri pada tanggal 29 Agustus 1984. MTs. Swasta Amaliyah dibangun di area seluas 7.200 m2 yang berlokasi di jalan Tani Asli, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. MTs. Swasta Amaliyah ini merupakan salah satu Madrasah yang berada di bawah naungan Yayasan Perguruan Amaliyah. MTs. Swasta Amaliyah sebagai sebuah Madrasah adalah sama seperti madrasahmadrasah yang lain, yang menitik beratkan pengajarannya pada pendidikan ajaran Islam. Setelah setahun berdiri, yaitu pada tahun 1985, barulah MTs Amaliyah tercatat pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara sebagai Madrasah Swasta resmi di Deli Serdang. Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Nomor Statistik Madrasah, yaitu 212.12.10.23.036. Sebagai sebuah Madrasah MTs. Swasta Amaliyah merupakan Madrasah yang tergolong sukses dalam penyelenggaraan pendidikan dibandingkan madrasahmadrasah lainnya yang ada di Deli Serdang. Berdasarkan hasil akreditasi madrasah yang dilakukan oleh Dewan Akreditasi Madrasah Kabupaten Deli Serdang, pada tanggal 1 September 2005, MTs Amaliyah resmi terakreditasi dengan peringkat A

10

11

(Sangat Baik) dengan nomor akreditasi, yaitu 351/MTs/12.10/2005. Pada tahun yang sama pula, MTs. Swasta Amaliyah dipercaya oleh Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang sebagai ketua KKM (Kelompok Kerja Madrasah) dan sekaligus menjadi Sub Rayon ke 40 Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang yang membawahi 11 (sebelas) madrasah lainnya. Adapun keberhasilan yang dicapai oleh MTs. Swasta Amaliyah sebagaimana telah tersebut diatas bukanlah semata-mata karena nasib mujur yang dimilikinya, melainkan sebuah proses panjang, dan didukung dengan perencanaan yang matang dan terencana, serta tindakan yang terarah dan terukur. Dalam rangka pengembangan, peningkatan dan kemajuan pendidikan, MTs. Swasta Amaliyah telah menetapkan rambu-rambu, target, dan tujuan yang akan dan ingin dicapai. Secara garis besar hal ini tertuang pada visi dan misi MTs Amaliyah. Visi adalah tujuan, sedangkan misi adalah cara atau metode atau usaha yang dimaksudkan untuk mencapai visi tersebut. II.1.1. Visi dan Misi MTs.Swasta Amaliyah Adapun visi dan misi MTs. Swasta Amaliyah adalah sebagai berikut: 1. Visi Terwujudnya siswa yang berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Misi a. Melaksanakan proses belajar dan mengajar dengan sarana dan prasana yang ada dan metode pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jiwa siswa. b. Melaksanakan nilai-nilai ajaran Islam pada setiap kegiatan dan tingkah laku.

12

c. Meningkatkan dan melaksanakan secara disiplin kerja/tugas setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

II.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda, yang menyangkut aktivitas operasional organisasi tersebut diintegrasikan

(koordinasi). Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian komunikasi dan laporan. Struktur organisasi yang merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi berfungsi memberikan informasi kepada seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus ia kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab kepada siapa, sehingga proses kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. MTs. Swasta Amaliyah sebagai sebuah organisasi atau instansi pada hakikatnya juga merupakan kesatuan kerja dan fungsional yang terintegrasi dalam sebuah jaringan kerja terstruktur yang dinamakan struktur organisasi ini. Sebagai sebuah instansi pendidikan, MTs. Swasta Amaliyah memiliki struktur organisasi yang cukup sederhana juga dengan pendeklarasian wewenang dan tugas tiap bagian yang sederhana pula sehingga secara umum MTs. Swasta Amaliyah merupakan organisasi

13

yang memiliki struktur organisasi yang sangat ramping sebagaimana yang terlihat pada gambar II.2 dibawah ini.

YAYASAN

KA.MTs

KOMITE MTs

TATA USAHA

PKM BIDANG KURIKULUM

PKM BIDANG SARANA & PRASARANA

PKM BIDANG KESISWAAN

GURU BP

WALI KELAS

GURU

OSIS

SISWA

Gambar II.1. Struktur Organisasi MTs. Swasta Amaliyah Sumber: MTs. Swasta Amaliyah

14

Berdasarkan gambar struktur organisasi MTs. Swasta Amaliyah diatas serta penjelasan sebelumnya tentang struktur organisasi yang menyatakan bahwa struktur organisasi adalah kesatuan fungsional antara sub-unit organisasi, maka hal ini berarti bahwa terdapat pembagian kerja antara sub-unit yang satu dengan sub-unit yang lainnya. Pembagian kerja akan secara otomatis memunculkan pendelegasian tugas, peranan, wewenang, dan tanggung jawab dari pimpinan kepada para bawahannya (sub-unit). Pendelegasian ini pulalah yang pada akhirnya membentuk komposisi jabatan yang berbeda antar sub-unit dalam organisasi tersebut. Adapun deskripsi jabatan yang meliputi tugas dan wewenang masing-masing sub-unit sebagaimana yang tercakup dalam struktur organisasi MTs. Swasta Amaliyah, yaitu sebagai berikut: 1. Yayasan Adapun tugas dari pengurus yayasan antara lain sebagai berikut: a. mengontrol seluruh aktifitas staff pengajar, b. mengontrol bagaimana sistem pengajaran yang ada di yayasan, c. melihat perkembangan yayasan secara periodik, d. mengawasi jalannya pendidikan, e. mempersiapkan anggaran bulanan dan tahunan, f. membuat jadwal penerimaan uang sekolah, g. membuat program penerimaan siswa-siswi baru, h. mengadakan hubungan atau kerjasama keluar, i. membuat program kesiswaan.

15

2. Komite MTs

Peran Komite Sekolah adalah :

a. Sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan b. Sebagai lembaga pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. c. Sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka ransparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. d. Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.

Fungsi Komite Sekolah

Untuk menjalankan peran yang telah disebutkan di muka, Komite Sekolah memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Mendorong

tumbuhnya

perhatian

dan

komitmen

masyarakat

terhadap

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia industri (DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan bermutu.

16

c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan olej masyarakat. d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai :

1) Kebijakan dan program pendidikan 2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) 3) Kriteria kinerja satuan pendidikan 4) Kriteria tenaga kependidikan 5) Kriteria fasilitas pendidikan. 6) Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan

e. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan. f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di satuan pendidikan.
g. Melakukan

evaluasi

dan

pengawasan

terhadap

kebijakan,

program,

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

17

3. Kepala Madrasah (KA.MTs) Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai: a. Edukator (pendidik) Kepala sekolah sebagai pendidik, mempunyai tugas untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di madrasah. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberi nasehat kepada warga sekolah, memberi dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat nilai, yaitu pembinaan mental, pembinaan moral, pembinaan fisik, dan pembinaan artistik. b. Manager Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas: 1) menyusun perencanaan, 2) mengorganisasikan kegiatan, 3) mengarahkan kegiatan, 4) mengkoordinasikan kegiatan, 5) melaksanakan pengawasan, 6) melakukan evaluasi kegiatan, 7) menentukan kegiatan, 8) mengadakan rapat, 9) mengambil keputusan, 10) mengatur proses pembelajaran, 11) mengatur OSIS, 12) mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

18

c. Administrator Adapun tugas kepala sekolah selaku administrator meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum,

kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang ketrampilan/kesenian, bimbingan konseling, UKS, OSIS, tata kelola ruang serbaguna, media, gudang, dan 6K. d. Supervisor Kepala sekolah selaku Supervisor bertugas mensupervisi mengenai: 1) proses pembelajaran, 2) kegiatan bimbingan konseling dan bimbingan karir, 3) kegiatan ekstrakurikuler, 4) kegiatan ketatausahaan, 5) kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait, 6) sarana dan prasarana, 7) kegiatan OSIS, 8) kegiatan 6 K. e. Leadership Kepala sekolah selaku leadership bertugas : menyusun perencanaan, menyusun organisasi, menyatukan dan menyelerasikan, menggerakkan kerabat kerjanya/bawahan, mengawasi dan menilai berbagai kemajuan organisasi,

memberikan wewenang kepada kerabat kerja/bawahan, mengambil keputusan dalam organisasi, mempertenggungjawabkan kepemimpinan, mendidik, membimbing dan

19

mengarahkan bawahannya, memberikan informasi dan petunjuk, melindungi, membela dan memelihara kesejahteraan anggota, mempelopori, memberi contoh tauladan yang baik, memberi bimbingan dan penyuluhan, melerai setiap konflik yang terjadi pada bawahannya, mengetahui/ mengayomi, mempelopori, mengatur prosedur dan tata tertib, menyusun kebijakan. f. Motivator Kepala sekolah selaku motivator bertugas : memberi penghargaan secara individu, menciptakan lingkungan kerja fisik (gedung, ruangan seluruhnya dan semua, perabot menjadi lebih menarik, menciptakan lingkungan sekolah (halaman) menjadi sejuk, indah, rindang, teratur, dan bersih, menciptakan lingkungan kerja non fisik (hubungan kerja) yang harmonis ke arah horizontal, dan ke arah vertikal, ke atas maupun ke bawah, menyusun dan menetapkan penghargaan dan hukuman, memberikan penghargaan secara kelompok dengan membentuk kelompok. 4. Pembantu Kepala Madrasah (PKM) Bidang Kesiswaan Adapun tugas dan wewenang PKM Bidang Kesiswaan adalah sebagai berikut: a. mengatur penerimaan siswa baru, b. melaksanakan penataran/orientasi, c. memberikan bimbingan dan konseling, d. memberikan pembinaan kepada siswa, e. mengatur dan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler.

20

5. Pembantu Kepala Madrasah (PKM) Bidang Kurikulum Adapun tugas dan wewenang PKM Bidang Kurikulum adalah sebagai berikut: a. mengajukan tugas mengajar dan pembagian jadwal, b. menyusun program pengajaran, c. mengatur penyajian pengajaran dan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), d. mengevaluasi penyelenggaraan ulangan umum dan ujian akhir, e. mengatur kenaikan kelas dan pemilihan program belajar siswa, f. memberikan laporan evaluasi kepada kepala sekolah. 6. Pembantu Kepala Madrasah (PKM) Bidang Sarana dan Prasarana Secara garis tugas dan wewenang PKM Bidang Administrasi meliputi: a. menginventarisasi sarana dan prasarana sekolah, yang meliputi: 1) perlengkapan kantor dan kelas, 2) alat, bahan, dan perlengkapan laboratorium, 3) buku-buku, 4) perpustakaan, b. melakukan pengadaan barang inventaris, c. pemeliharaan gedung/rehab, d. memberikan laporan inventaris,

21

7. Guru BP (Bimbingan Penyuluhan) Adapun tugas dan wewenang Guru BP, antara lain sebagai berikut: a. merumuskan dan melaksanakan bimbingan konseling kepada siswa, b. melaksanakan pembinaan siswa bekerja sama dengan PKM Bidang Kesiswaan, c. menindaklanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib, d. melakukan home visit, e. melaksanakan sistem administrasi BP, f. memberikan laporan hasil evaluasi program BP. 8. Tata Usaha Adapun tugas dan tanggung jawab yang membidangi Tata Usaha, yakni: a. mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah tangga madrasah, b. penyusunan keuangan madrasah, c. penyusunan kelengkapan madrasah, d. penyusunan dan penyajian data sekolah, e. penyusunan program tata usaha madrasah, f. mengatur dan mengeluarkan amprah untuk segenap pegawai, dan staff, g. mengatur administrasi personalia staff guru dan pegawai, h. menyelenggarakan administrasi siswa meliputi penginputan ke: 1) buku induk, 2) buku klapper, yaitu buku untuk mencatat nama-nama siswa secara berabjad, mulai dari huruf A sampai Z, 3) buku mutasi,

22

i. mengusulkan kenaikan pangkat, j. menangani pembayaran administrasi sekolah, misalnya uang buku, pakaian sekolah, k. bertanggung jawab terhadap pengadaan soal-soal ujian, l. memberikan laporan perbulan atas evaluasi kegiatan administrasi Madrasah. 9. Guru Peranan, Tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah sebagai berikut: a. menyelesaikan tugas sebagai tenaga pengajar atau pembimbing sesuai dengan tujuan pendidikan yang dibebankan kepadanya, b. memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai denga kode etik guru, c. informator, guru sebagai pemberi informasi, d. organisator, yang mengorganisasi, e. motivator, yang memberi dorongan, f. direktur, yang memberi arahan/pengarah, g. mediator, sebagai perantara ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada anak didik, h. administrator, yang mengurusi administrasi, i. evaluator, yang melaksanakan evaluasi/penilaian, j. sebagai pengajar dan pendidik, k. sebagai pemimpin.

23

10. Wali Kelas Tugas dan wewenang wali kelas, yakni: a. mengurusi segala administrasi keuangan kelas yang diwalikannya, termasuk mengurusi sarana di dalam kelas tersebut. b. mewakili orang tua/wali siswa dalam lingkungan sekolah, c. membantu pengembangan potensi siswa. d. membantu menyelesaikan masalah-masalah siswa. e. membina suasana kekeluargaan di kelas. f. membuat peta kelas (kondisi dan latar belakang siswa). g. merekap jurnal kelas dan daftar hadir siswa. h. mengisi DKN (leger), rapor dan membagikan, menerima pengembalian serta menyimpan rapor. i. menjaga dan memelihara lingkungan kelas, j. membimbing siswa, k. mengusulkan beasiswa. 11. OSIS Adapun peranan OSIS secara garis besar adalah sebagai berikut: a. mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan, b. melatih para siswa melalui latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler, dan Wawasan Wiyatamandala, c. sebagai wadah kegiatan para siswa,

24

d. sebagai penggerak/motivator yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan, e. berperan secara preventif, yaitu mengamankan sekolah dari segala ancama yang datang dari dalam maupun dari luar. 12. Siswa Adapun tugas, peranan seorang siswa diuraikan sebagai berikut: a. menjadi partisipan yang aktif dalam proses pembelajaran, b. sebagai kontributor terhadap perkembangan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ilmu pengetahuan, c. melaksanakan pembelajaran yang berkolaboratif dengan siswa yang lain, d. menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah yang diembankan kepadanya, e. siswa-siswi harus masuk tepat pada waktunya, f. wajib menggunakan seragam yang telah ditetapkan pihak sekolah.

II.3. Mekanisme Sistem yang berlangsung Dari hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan oleh penulis dalam rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL) terhadap sistem penilaian yang berlaku dan sedang dijalankan di MTs. Swasta Amaliyah, penulis menemukan sejumlah data dan informasi penting yang dapat digunakan oleh penulis dalam membuat kesimpulan tentang sistem penilaian yang berlaku di MTs. Swasta Amaliyah tersebut. Data tersebut meliputi data dari hasil analisis proses input, output, dan proses pengolahan

25

data input hingga menghasilkan output. Berdasarkan data tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa sistem penilaian yang sedang berjalan di MTs. Swasta Amaliyah masih tergolong sebagai sebuah sistem konvensional dan semi komputerisasi. Proses input, pengolahan, hingga menghasilkan output, dilakukan secara manual sedangkan format penilaiannya dicetak menggunakan komputer. Keterangan lebih lanjut tentang sistem ini dijelaskan pada bab selanjutnya.

You might also like