You are on page 1of 23

arifrahmansyafin@yahoo.

com

PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak perusahaan yang dibangun adalah dengan tujuan mendapatkan laba yang optimal. Laba dapat menjadi suatu acuan dalam menentukan tingkat kesuksesan suatu perusahaan walaupun bukan satusatunya faktor penentu kesuksesan suatu perusahaan. Banyak sekali faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai laba yang maksimal. Sumberdaya yang digunakan, tingkat penjualan di pasar, kebutuhan pasar terkini, sisa persediaan, kapasitas gudang dan sebagainya merupakan beberapa faktor yang penting lainnya.

Perusahaan harus memikirkan bagaimana caranya mendapatkan keuntungan maksimal dengan memperhatikan jumlah produksi barang yang akan dijual di pasar nantinya, serta tingkat biaya produksi yang minimal sehingga tidak memperbesar harga jual tiap unit produk. Hal ini mengingat semakin tajamnya persaingan di pasar.

FUNGSI PERSEDIAAN
1. Persediaan bahan mentah (raw materialis) 2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris)

3. Persediaan barang dalam proses (work in process)


4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies) 5. Persedian barang jadi (finished goods)

PERANAN PERSEDIAAN
Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya

ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)


Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin

besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai
biaya penyimpanan diantaranya :

Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)

Biaya modal (opportunity cost of capital)


Biaya keusangan Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan

Biaya asuransi persediaan


Biaya pajak persediaan Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

Persediaan dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu : 1. Berdasarkan bentuk, persediaan diklasifikasikan menjadi persediaan bahan baku (row materials), barang setengan jadi (WIP), dan produk jadi (finished produc). Klasifikasi ini biasanya hanya berlaku pada perusahaan manufaktur. 2. Berdasarkan fungsinya, persediaan diklasifikasikan menjadi pipeline/transit inventory, cycle stock, persediaan pengaman (safety stock), anticipation stock.

3. Persediaan juga diklasifikasikan berdasarkan ketergantungan antara satu item dengan item yang lain. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent sedangkan kalau tidak tergantung dengan item yang lain disebut dengan independent.

BEBERAPA HAMBATAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN


metrik kinerja kurang jelas, status pesanan tidak akurat, system informasi tidak handal, kebijaksanaan persediaan terlalu sederhana, dll

PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Pengendalian persediaan, yaitu pertimbangan kepentingan dan kemampuan pengecer dalam mengendalikan persediaan yang dimilikinya, sedangkan di lain

pihak permintaan konsumen selalu berubah.

STRATEGI-STRATEGI DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN SCM


Menurut Copra and Meindl (2007) 1. Dengan banyaknya pemasok bahan baku, produsen bisa meningkatkan posisi tawar (bargain position) yang lebih tinggi sehingga didapat bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. 2. Mengetahui jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga produk yang diproduksi bisa disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

3. Mengetahui jumlah pesaing dan produksinya dalam menyuplai produk sehingga produksi produk disesuaikan dengan pangsa pasar yang ada.

4. Memperhitungkan stok yang memadai sehingga ketika suatu saat konsumen


membutuhkan produk dalam jumlah yang banyak, stok di produsen mencukupi.

5. Menetapkan harga produk dengan semestinya. Maksudnya, jika penjualan dalam partai besar, harga yang diberlakukan lebih rendah dibandingkan dengan penjualan

dalam partai kecil.


6. Membuat jalur distribusi dan pemasaran produk menjadi lebih singkat sehingga bisa menghemat biaya distribusi dan pemasaran. 7. Membuat variasi dalam produk yang diproduksi.

PEMASOK
Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan kontrak kerja dengan para pemasok. . Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002):

Keadaan umum pemasok Ukuran atau kapasitas produksi

Kondisi finansial
Kondisi operasional Fasilitas riset dan desain Lokasi geografis Hubungan dagang antar industry

Keadaan pelayanan Waktu penyerahan material

Kondisi kedatangan material


Kuantitas pemesanan yang ditolak Penanganan keluhan dari pembeli Bantuan teknik yang diberikan Informasi harga yang diberikan

Keadaan material Kualitas material Keseragaman material Jaminan dari pemasok Keadaan pengepakan (pembungkusan)

DISTRIBUTOR
Sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu perusahaan adalah bagaimana

menyajikan jenis produk secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen


(Sitaniapessy, 2001).

Qustions : 1. 2.

3.
4. 5.

You might also like