You are on page 1of 11

METODA KERJA

UMUM Pekerjaan dalam ruang lingkup Paket Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Batang Naras di Kabupaten Padang Pariaman, sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan lebih jauh, sangat penting sekali untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat bersama sama dengan Direksi Pekerjaan, untuk memberikan pengertian fungsi dan manfaat pembangunan jalan, untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi, situasi lokasi pekerjaan dan permasalahan permasalahan yang nantinya akan timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan mobilisasi meliputi pekerjaan penyewaan tanah, fasilitas kontraktor, fasilitas laboratorium, dan memobilisasi peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Base camp dan quarry material batu, kerikil direncanakan pada lokasi pekerjaan.Kemudian dilaksanakan survey awal dan rekayasa lapangan bersamasama dengan pihak direksi dan konsultan supervisi untuk menghitung kuantitas kebutuhan lapangan serta pengambilan foto 0 %. Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan arah trase saluran, potongan memanjang, potongan melintang, serta elevasi bangunan air dalam hal ini SLOPE PROTECTION, sebagai dasar untuk perhitungan volume pelaksanaan pekerjaan Mutual Check Nol ( MC.0). Pekerjaan ini dilaksanakan bersama pihak Direksi Pekerjaan Dari hasil survey ini akan menjadi pegangan bersama-sama masing-masing pihak proyek untuk setiap pekerjaan yang dituangkan dalan kuantitas pekerjaan dan soft drawing.
Menyiapkan Acced road / jalan masuk menuju lokasi pekerjaan untuk dapat dilalui kendaraan dalam pelaksanaan dan untuk mengangkut material yang diperlukan, jalan masuk menuju lokasi pekerjaan ini ditimbun dengan koral setebal 20 cm, dipadatkan menggunakan alat pemadat (peralatan mekanis) sampai persyaratan yang telah ditentukan oleh direksi pekerjaan. Setelah kegiatan pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Batang Naras ini selesai, Acces Road ini dimanfaatkan pekerjaan telah selesai. bisa sebagai jalan inspeksi, serta memperbaiki kerusakan jalan apabila

Pengaturan lalu lintas adalah salah satu bagian yang sangat penting guna menjamin pada saat pelaksanaan pekerjaan yang tentunya pada saat aktifitas lalu lintas berjalan kemudian pekerjaan tidak mengalami gangguan dan juga terlindungi dari kerusakan yang bias diakibatkan oleh lalu lintas tersebut. Adapun pengaturan lalu lintas (traffic management) itu dapat berupa : - Rambu dan penghalang; yang dipasang saat atau tidak berlangsung pekerjaan dan pada rambu (penghalang) ini dapat dituliskan peringatan : HATI-HATI ! KELUAR MASUK KENDARAAN PROYEK. 1

Petugas Bendera; personil ini ditempatkan pada setiap lokasi pekerjaan yang sedang berlangsung dan bertugas mengatur arah serta memberi aba-aba kepada driver agar lalu lintas tidak menjadi terhenti apabila pekerjaan sedang berlangsung. Rambu-rambu traffic lain seperti : traffic cone (kerucut), traffic cone berlampu untuk pekerjaan pada malam hari, flash-light, dan lain-lain yang juga dapat menjadi pengaturan lalu lintas (traffic management).

Setiap pelaksanaan suatu proyek, perusahaan PT. HANDARU ADHIPUTRA diharuskan selalu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian dari kegiatan yang terintegrasi dari semua kegiatan proyek yang sedang dikerjakan. Prosedur penerapan K3 secara umum mencakup : - Safety Plan Adalah managemen Keselamatan Kerja, yang mengikuti ketentuanketentuan dan arahan yang dikeluarkan Depnaker . Ketentuan-ketentuan dalam managemen Keselamatan Kerja ini meliputi: Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya Penyusunan rencana, pengadaan dan penempatan dari alat-alat pengaman seperti : - Jaring/net pada tangga dan tepi bangunan. - Railing pengaman serta rambu-rambu K3. - Alat-alat pemadam kebakaran. - Sepatu dan helem pengaman bagi para pekerja dan staf proyek, dan lain-lain - Security Plan. Adalah prosedur pengendalian keamanan lingkungan proyek, mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek, penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan wilayah sekitar proyek. Untuk itu ditempatkan tenaga sekurity dan pos penjagaan diproyek.

PEKERJAAN GALIAN TANAH MEKANIS Pekerjaan sebelum dimulai pelaksanaannya terlebih dahulu mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan. Request berisikan data data pekerjaan, kelengkapan bahan, peralatan yang akan digunakan serta perlengkapan kerja pendukung serta keamanan kerja di lapangan dan disertakan gambar kerja yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan lahan terutama untuk pemotongan pepohonan yang berdiameter > 10 cm selesai dilaksanakan. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, lokasi pembuangan untuk material yang tidak dapat digunakan untuk timbunan (unsuitable material) disiapkan dengan berkoordinasi dengan masyarakat

setempat untuk lahan yang akan dipakai disposal. Selain itu mencari lokasi untuk penempatan sementara (stock material) untuk suitable material yang akan digunakan untuk timbunan, lokasi tersebut harus dibersihkan dari humus dan dipadatkan supaya material untuk timbunan tidak akan tercampur dengan material yang tidak dikehendaki. Peralatan untuk pekerjaan galian : excavator, dump truck dipersiapkan kelayakan dari alat tersebut, supaya tidak ada kendala dalam melakukan pekerjaan. Demikian juga kelengkapan alat pelindung diri (APD) dari operator dan pekerja serta pelaksana dilapangan. Rambu rambu peringatan mulai dipasang dilokasi yang berbahaya bagi pekerja maupun masyarakat sekitar. Tim surveyor ke lokasi pekerjaan untuk melakukan pengukuran untuk elevasi galian dan memberi tanda pada patok dan pelaksana lapangan dalam melakukan pengawasan pekerjaan berpedoman pada patok referensi dari surveyor., sehingga kelandaian, garis dan elevasi dapat diperoleh sesuai gambar kerja yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Excavator mulai menggali untuk membuat jalan kerja, bilamana penggalian cukup tinggi > 5m untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang lebih dari 5 m harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 m..dan Jalan / tempat kerja harus mempunyai lebar yang cukup aman untuk manuver excavator dalam melakukan putaran menggali dan memuat ke dump truck untuk dibuang ke lokasi disposal atau stock material, yang akan ditunjukkan oleh Direksi. Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elavasi yang tercantum pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk Direksi. Kontraktor harus merapikan semua galian sesuai garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus diberitahu untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa dan disetujui Direksi, galian tidak diperkenankan ditimbun kembali atau ditutup dengan beton. Kontraktor boleh melanjutkan pekerjaan tahap berikutnya setelah mendapatkan ijin tertulis dari Wakil Direksi.

Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan prestasi pekerjaan dan pembayaran hasil kerja (MC).

PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH BEKAS GALIAN DIBELAKANG BANGUNAN 4

Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan timbunan terlebih dahulu mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan, dan disertakan gambar kerja yang telah disetujui Direksi Pekerjaan

Jenis tanah timbunan

Pekerjaan Cut and Fill

Pekerjaan timbunan dilakukan dengan memanfaatkan tanah bekas galian ( dipilih yang bias digunakan sebagai timbunan dan atas persetujuan Direksi ), sebelum dilakukan penimbunan tim surveyor mengadakan terlebih dahulu pengukuran untuk pematokan pada lokasi yang akan ditimbun. Pengukuran dilakukan sebagai pedoman pelaksana dalam mengawasi dan mengatur pekerjaan. Setelah panduan dibuat oleh tim surveyor baru kemudian timbunan bisa dilakukan. Tanah timbunan dikirim ke lokasi pekerjaan untuk dilakukan penghamparan material. Di lokasi tanah timbun di bongkar sesuai petunjuk pelaksana lapangan supaya perataan lebih mudah. Dengan motor grader material dihampar sesuai tebal rencana dalam satu layer dan berpedoman pada patok referensi. Tidak di perkenankan melakukan pengonggokan material di lokasi, bilamana terjadi hujan material akan menjadi jenuh air dan sulit mendapatkan kepadatan maximal.

Pendatangan tanah timbun

Penghamparan tanah tibunan

Setelah material di hampar, harus segera dilakukan pemadatan dengan vibrator roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan hasil percobaan pemadatan. Pemadatan dimulai dari tepi bergeser ke arah as jalan dengan saling tumpang tindih (overlap). Untuk

menambah kapasitas dan hasil kepadatan maximal, alat pemadat dalam melakukan pemadatan harus hati-hati agar tidak merusak konstruksi yang ada, bila mulai berdekatan dengan konstruksi dan sulit digunakan Vibrator Roller, maka digunakan stamper sebagai pemadat pembantu. Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan prestasi pekerjaan dan pembayaran hasil kerja (MC).

Perataan permukaan timbunan

Timbunan diadakan pematokan unt. Layer berikutnya

Pekerjaan Beton
Urutan Pelaksanaan : 1. Sebelum pekerjaan beton dimulai, mengajukan mengajukan rancangan campuran beton untuk masing masing mutu beton yang akan digunakan lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton umur 7 hari dan 28 hari kepada Direksi Pekerjaan. Kemudian bersama sama dengan Direksi Pekerjaan melakukan percobaan pencampuran beton dengan rancangan campuran yang diajukan dengan peralatan yang akan digunakan nantinya untuk pelaksanaan ( syarat spesifikasi dalam pengujian benda uji umur 7 hari hasil minimal 90% dari nilai kuat tekan beton rata rata yang ditargetkan dalam rancangan campuran beton yang diajukan dengan umur 7 hari). Setelah hasil percobaan sesuai dengan syarat yang ditentukan dan disetujui Direksi Pekerjaan, maka formula campuran beton bisa digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. .

2. 3.

4. 5.

6.

7.

Mengajukan request pelaksanaan pekerjaan yang dilampiri, formula campuran beton, Gambar Kerja, estimate volume. Berdasarkan pengajuan request pelaksanaan pekerjaan, kemudian diadakan pengecekan bersama-sama Direksi Pekerjaan untuk melihat kesiapan peralatan pengecoran, peralatan pemadatan beton, bahan, tenaga kerja, patok-patok acuan/bowplank/profil, bekisting,pembesian,selimut beton dan lainnya yang dianggap perlu untuk menunjang pelaksanaan. Setelah seluruh kesiapan yang diperlukan untuk melakukan pengecoran beton siap, maka pelaksanaan beton bisa dilaksanakan. Dalam proses pengecoran beton, diambil benda uji untuk 1 set ( 1 set = 3 benda uji ) dan jumlah pengambilan benda uji sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknik atau ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan. Setelah pelahsanaan pengecoran selesai, satu hari setelah pengecoran dilakukan perawatan beton dengan penyiraman air untuk menjaga kehilangan kadar air seminimal mungkin dan didapat temperatur yang relatif tetap sampai dalam waktu yang ditentukan beton mencapai kekuatan minimum yang telah ditentukan. Setelah pekerjaan selesai tiap bagian item pekerjaan, selalu dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan prestasi pekerjaan dan pembayaran hasil kerja (MC).

Pasangan Batu Kali


Urutan Pelaksanaan : 1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Pasangan batu dimulai, mengajukan request/surat ijin pelaksanaan yang dilampiri Work Shop Drawing (Gambar Kerja), estimate volume, untuk diadakan pengecekan bersama-sama Direksi Pekerjaan untuk melihat kesiapan peralatan, bahan, tenaga kerja, patokpatok acuan/bowplank/profil, dan lainnya yang dianggap perlu untuk menunjang pelaksanaan. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknik yang ada Sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai dilakukan pemasangan bowplank dan profil yang dipasang pada 2 bagian ujung pasangan batu atau jarak 3 m untuk menjamin dimensi pasangan batu sesuai dengan Gambar Kerja. Material dan alat pencampur adukan/spesi dipersiapkan, batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu Concrete Mixer.

2. 3.

4. 5.

6.

Pemasangan masing-masing batu dengan diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. 7. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( MC ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 8. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 9. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 10. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai. 11. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva S . 12. Dasar pembayaran pekerjaan Pasangan Batu diukur M3 (Meter kubik).

Contoh Gambar pekerjaan Pasangan Batu TEMPORARY CONFFERING BY STEEL SHEET PILE INCLUDING

REMOVAL DAN DEWATERING. Pekerjaan coffering dan dewatering adalah pekerjaan menghambat masuknya air kedalam pekerjaan konstruksi Slop Protection agar pekerjaan konstruksi tersebut bisa mencapai hasil yang optimal. Penyedia jasa harus mengatisipasi tinggi muka air setiap saat. Segala kerusakan yang timbul pada pekerjaan ini selama pelaksanaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Pancang yang digunakan adalah pancang baja (steel sheet pile) dengan spesifikasi : Width Section Modulus Moment of Inertia Weight Length Quantity = = = = = = 600 2200 53757 91.6 11.8 200 mm cm3/m cm3/m kg/m /m pcs :120 m

Min Yield Str Max Bend. Mom Weight/Pc Total Weight

= = = =

355.0 781.0 1.081 216.200

N/mm2 kN. m/m Mton Mton

(Spesifikasi teknis Steel Sheet Pile ini berlaku sama untuk untuk pekerjaan pengadaan seperti yang tercantum pada HPS/BQQ Item No.1 bagian B. Pekerjaan Kontruksi Sewa/rental pada Item No.2 bagian B.Pekerjaan konstruksi yang kegunaannya sama untuk pekerjaan sama untuk pekerjaan coffering).

Steel Sheet pile harus dipancangkan//dipasang dengan teliti sebagaimana mestinya pada kedalaman tertentu secara teknis minimal (6.00 m). Steel Sheet Pile tersebut dipancang/dipasang masuk kedalam Plat penahan dengan posisi tegak lurus sebelum dipasang. Steel Sheet Pile dipasang dengan baik untuk menghindari perembesan sedemikian rupa untuk menjamin tegak lurusnya pancang. Dalam hal terjadinya kemiringan pada saat pemancangan, harus mengambil tindakan yang tepat selama pemasangan dan diikuti dengan panduan alat ukur oleh surveyor. Steel Sheet Pile yang dipancang/dipasang tidak boleh melebihi toleransi yang ditentukan atau kerusakan sewaktu dipasang dan dapat ditolak jika tidak sesuai secara teknis. Pemasangan yang tidak benar dapat merusak konstruksi, dalam hal ini penyedia jasa mengusulkan tindakan perbaikan untuk mendapat persetujuan dari Dereksi/Pengawas. Semua tindakan perbaikan yang dilakukan penyedia jasa, biayanya ditanggung sepenuhnya oleh penyedia jasa sendiri. Steel Sheet Pile yang dipancang/dipasang yang rusak harus dicabut atau diganti, atau dipotong sehingga disetujui oleh Direksi/Pengawas. Dalam hal pekerjaan pemasangan slof protection harus diiringi dengan kegiatan dewatering, kegiatan coffering dan dewatering adalah kegiatan yang dapat dipisahkan sehingga sebelum memulai kegiatan konstruksi slof protection penyedia jasa harus mendapat izin tertulis terlebih dahulu dari direksi pekerjaan. Perbedaan ujung pancang maksimal yang diizikan 120 mm.

Pengukuran dan Pembayaran

Pembayaran pekerjaan pada Klosul ini dihitung berdasarkan persentase terpasang yang berhubungan dengan persentase realisasi konstruksi yang dilindunginya.

Pembayaran 1. Pembayaran Pengadaan Steel Sheet Pile diperhitungkan dalam satuan Kg. 2. Pembayaran Sewa Steel Sheet Pile diperhitungkan dalam satuan Kg, pembayaran tidak memperhitungkan penggantian jika terjadi kerusakan, kerusakan menjadi tanggung jawab penyedia jasa kepada pihak penyewa dan progress baru dihitung berdasarkan jumlah panjang terpancang (seperti tertuang dalam item No.6 pada item HPS/BQQ) 3. Temporary coffering dan dewatering diperhitungkan dalam satuan m

TEMPORARY COFFERING BY SAND BAG INCLUDING REMOVAL Pekerjaan coffering sand bag adalah pekerjaan menghambat masuknya air kedalam pekerjaan konstruksi Slop Protection yang letaknya berada pada ujung dan pangkal konstruksi steel sheet pile, sand disusun dengan rapi dan kuat menahan tekanan tanah dan air. Dalam hal ini sudah harus mengantisipasi tinggi muka air setiap saat. Pembayaran 1. Pembayaran diperhitungkan dalam satuan m

SAND BAG (karung berisi Pasir) Untuk menahan kemiringan tanah bagian dalam sewaktu menggali pondasi supaya tidak terjadi longsor akibat aliran permukaan, disusun karung-karung yang sudah diisi pasir. Karung tersebut disusun lapis perlapis sehingga dapat menahan tanaha bagian belakang konstruksi, dilakukan tindakan yang tepat dalam melakukan penyusunan, penyusunan yang kurang tepat dan mengakibatkan bertambahnya item dan jenis pekerjaan menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

Pengukuran dan Pembayaran

10

Pembayaran dihitung berdasarkan volume yang sudah dilaksanakan dengan ukuran satuan per m..

11

You might also like