You are on page 1of 5

Elastisitas & Fluida

adiwarsito.wordpress.com

Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengarakterisasi bentuk fluid. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu. Fluid dapat dikarakterisasikan sebagai:

Fluida Newtonian Fluida Non-Newtonian

- bergantung dari cara "stress" bergantung ke "strain" dan turunannya. Fluida juga dibagi menjadi cairan dan gas. Cairan membentuk permukaan bebas (yaitu, permukaan yang tidak diciptakan oleh bentuk wadahnya), sedangkan gas tidak Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari fluida bergerak. Fluida terutama cairan dan gas. Penyelsaian dari masalah dinamika fluida biasanya melibatkan perhitungan banyak properti dari fluida, seperti kecepatan, tekanan, kepadatan, dan suhu, sebagai fungsi ruang dan waktu. Disiplini ini memiliki beberapa subdisiplin termasuk aerodinamika (penelitian gas) dan hidrodinamika (penelitian cairan). Dinamika fluida memliki aplikasi yang luas. Contohnya, ia digunakan dalam menghitung gaya dan moment pada pesawat, mass flow rate dari petroleum dalam jalur pipa, dan perkiraan pola cuaca, dan bahkan teknik lalu lintas, di mana lalu lintas diperlakukan sebagai fluid yang berkelanjutan. Dinamika fluida menawarkan struktur matematika yang membawahi disiplin praktis tersebut yang juga seringkali memerlukan hukum empirik dan semi-empirik, diturunkan dari pengukuran arus, untuk menyelesaikan masalah praktikal. FLUIDA A. PENDAHULUAN Ada berapa macam wujud zat yang kalian ketahui ? sebutkan. Dalam kehidupan sehari- hari sering kita menjumpai berbagai macam perubahan wujud dari suatu benda, apa sajakah perubahan itu ? Wujud zat itu ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Wujud zat ini akan berubah jika diberi perlakuan khusus seperti dipanasi atau didinginkan. Perubahan itu antara lain , membeku jika cair ke padat, mencair jika padat ke cair, menguap jika cair ke gas, mengembun jika gas ke cair, serta menyublim jika padat ke gas atau

Elastisitas & Fluida

adiwarsito.wordpress.com

sebaliknya dari gas ke padat. Antara benda cair dan gas memiliki kesamaan yaitu sama- sama bisa mengalir, sehingga benda cair dan gas disebut dengan fluida (zat alir). Fluida ada dua macam yaitu fluida yang dapat mengalir (dinamik) dan fluida yang tidak dapat mengalir (statis). I. Fluida Statis Fluida statis artinya adalah fluida yang tidak mengalir. Jika dalam keadaan tidak mengalir fluida memiliki beberapa sifat, antara lain memiliki tekanan hidrostatis, gaya angkat, kapilaritas serta viskositas.contoh fluida yang tidak mengalir antara lain air dalam bak atau ember, gas dalam ruang tertutup. 1.Tekanan Hidrostatis dan Hukum Pascal Bagaimanakah keadaan air yang diletakkan dalam suatu wadah, jika salah satu sisi sampingnya dilubangi ? Apakah yang menyebabkan kejadian seperti ini ? Apa yang akan terjadi jika pemberian lubang lebih dari satu dengan jarak atau kedalaman yang berbeda- beda dari permukaan air ?.Selain itu, apakah jenis zat juga berpengaruh terhadap peristiwa ini tersebut ?. Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan berikut ini. Sehubungan dengan permukaan air dalam pipa kapiler, kita tahu bahwa permukaan air dalam pipa kapiler itu tidak rata. Hal ini menunjukkan bahwa dalam zat cair itu memiliki tegangan permukaan. Dengan adanya tegangan permukaan ini dapat mengakibatkan benda- benda tertentu seperti silet, jarum kecil atau nyamuk dapat terapung di permukaan air. Padahal kita tahu bahwa massa jenis silet, jarum dan nyamuk jauh lebih besar dari pada air.Dapat mengapungnya jarum dan pisau silet ini menunjukkan bahwa pada permukaan zat cair itu terdapat gaya. Akibat adanya gaya ini, permukaan zat cair seolah- olah berupa selaput tipis. Selaput tipis inilah yang akan dapat menahan benda- benda ringan sehingga terapung meskipun massa jenisnya jauh lebih besar dari massa jenis zat cair. Jadi tegangan permukaan adalah besar gaya yang terdapat pada permukaan zat cair tiap satuan panjang. Tegangan permukaan pada zat cair ini dapat dirumuskan dengan Selain pada zat cair, tegangan (stress) juga dimiliki oleh zat padat. Tegangan pada zat padat jauh lebih besar dari pada tegangan pada zat cair. Sesuai dengan teori partikel, menjelaskan bahwa antar partikel baik zat cair, padat dan gas memiliki gaya tarik- menarik. Pada zat padat jarak antar partikel sangat dekat dan gaya tarik- menariknya sangat kuat, sehingga partikel- partikelnya hanya dapat bergerak di tempatnya. Hal ini akan mengakibatkan bentuk dan volum zat padat selalu tetap. Pada zat cair, jarak antar partikelnya

Elastisitas & Fluida

adiwarsito.wordpress.com

renggang dan gaya tarik- menariknya tidak begitu kuat, sehingga partikel- partikelnya dapat bergerak bebas.Tetapi gerakannya tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Itulah sebabnya bentuk zat cair selalu berubah- ubah sesuai dengan tempatnya. Pada gas,jarak antar partikelnya berjauhan dan gaya tarik- menarik antar partikelnya sangat lemah. Akibatnya, gerakan pertikel-partikelnya sangat bebas dan tidak teratur. Itulah sebabnya bentuk dan volum gas selalu berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Gaya tarik- menarik antar partikel ini dapat terjadi antara partikel sejenis maupun yang tidak sejenis. Gaya tarikmenarik antar pertikel sejenis disebut kohesi, contohnya gaya tarik menarik antar molekul air dan gaya tarik- menarik antar molekul raksa. Gaya tarik- menarik antar partikel yang tidak sejenis disebut dengan adhesi, contohnya gaya tarik- menarik antar molekul minyak dan air, antar molekul kapur dan kayu serta antar molekul timah dan besi (saat menyolder). Besarnya gaya kohesi dan adhesi pada setiap zat besarnya tidak sama. Di depan telah dijelaskan bahwa pada permukaan zat cair terdapat gaya. Gaya yang dimaksud adalah kohesi dan adhesi.Gaya inilah yang akan mengakibatkan timbulnya tegangan permukaan pada permukaan zat cair, karena dalam zat cair itu terdapat molekul yang tidak terhitung jumlahnya. Perhatikan gambar di atas ! Molekul A yang berada dalam zat cair terjadi kohesi ke segala arah secara merata. Resultan gaya kohesi akan saling meniadakan ( nol). Pada molekul B yang berada di permukaan tidak mendapat gaya kohesi dari arah atas, hanya mendapat gaya kohesi yang arahnya ke bawah. Karena gaya kohesi molekul B ke bawah, resultan gaya kohesi tidak sama dengan nol. Besar gaya kohesi inilah yang akan mengakibatkan permukaan zat cair menjadi tegang ( tidak datar atau tidak rata), atau sering disebut dengan tegangan permukaan. 3.Kapilaritas Kalian tentu telah mengetahui bahwa adanya gaya kohesi dan adhesi mengakibatkan permukaan zat cair dalam suatu wadah tidak datar, tetapi melengkung (meniscus). Hal ini terjadi pada pipa yang lubangnya berdiameter sangat kecil (kurang dari 1 mm). Pipa seperti ini disebut dengan pipa kapiler. Pada wadah yang berdiameter besar, gejala melengkungnya permukaan zat cair ini tidak tampak. Gejala naik turunnya permukaan zat cair antara air dan raksa tidak sama. Terlihat bahwa pada air dalam pipa ka[iler semakin naik sedangkan raksa semakin turun (di bawah permukaan).Coba kalian sebutkan

Elastisitas & Fluida penyebab dari peristiwa ini ?

adiwarsito.wordpress.com

ika kita memasukkan pipa kapiler ke dalam air, maka permukaan air akan naik dan bentuk permukaannya cekung. Kenaikan dan cekungnya permukaan air dalam pipa kapiler terjadi karena adhesi antara partikel air dan kaca (pipa) lebih besar dari pada kohesi antar partikel air. Hal sebaliknya terjadi pada raksa (Hg). Jika kita memasukkan pipa kapiler ke dalam raksa, permukaan raksa akan turun dan bentuk permukaannya cembung, karena gaya adhesi antara raksa dan dinding kapiler lebih kecil dari pada gaya kohesi antar molekul raksa. Bentuk permukaan seperti ini disebut dengan meniscus cembung. Dengan demikian, di dalam pipa kapiler terjadi gejala naik turunnya zat cair, yang disebutdengan kapilaritas. Contoh peristiwa yang menunjukkan gejala kapilaritas adalah meresapnya minyak melalui sumbu kompor, serta naiknya air dari akar ke daun melalui akar tanaman dan masih banyak contoh yang lainnya. Besar kecilnya kelengkungan permukaan zat cair dalam pipa kapiler dinyatakan dalam sudut kontak ( ). Sudut kontak ini adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair dengan permukaan dinding pada titik persentuhan. Jika permukaan zat cair meniscus cekung, sudut kontaknya runcing ( < 90). Keadaan seperti ini menyebabkan zat cair membasahi dinding pipa. Sedangkan jika bentuk permukaan zat cair meniscus cembung, sudut kontaknya tumpul . Keadaan ini menyebabkan zat cair tidak membasahi dinding pipa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa ada hubungan antara gejala kapilaritas dengan jari- jari pipa kapiler dan sudut kontak. Misalkan jari- jari pipa kapiler adalah r, kenaikan atau penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler y dan besar sudut kontak permukaan zat cair yang menyentuh dinding berupa keliling lingkaran sebesar 2 r. jadi pada seluruh keliling permukaan zat cair bekerja gaya tegangan permukaan sebesar gaya ini mengangkat atau menurunkan zat cair setinggi y. Dalam keadaan seimbang, berat zat cair yang terangkat atau turun sama dengan gaya tegangan permukaan. Jika massa ,

Elastisitas & Fluida jenis zat cair , maka

adiwarsito.wordpress.com

sehingga Nilai y akan positif jika lancip dan akan bernilai negative jika tumpul. II. Fluida Dinamik Sifat fluida mengalir sangat kompleks sehingga rumit untuk dianalisis. Agar lebih sederhana fluida mengalir kita anggap sebagai fluida ideal.Sifat fluida ideal antara lain tidak dapat dimampatkan,(tak kompresibel), antar bagiannya dan dengan benda lain ( dinding penampangnya) tidak mengalami gesekan, serta alirannya tunak dan lurus searah dengan penampangnya. Aliran fluida dikatakan tunak jika kecepatan setiap titik fluida konstan pada saat melalui tempat yang sama. Jika kita memperhatikan aliran air di sungai, sedikitnya kita dapat melihat dua macam aliran. Ada air yang mengalir secara konstan mengikuti suatu garis, baik garis lurus maupun melengkung. Adapula air yang mengalir berputar- putar tidak jelas yang arahnya tidak sama dengan arah aliran keseluruhan fluida, bahkan kadang- kadang berlawanan arah. Aliran fluida yang mengikuti suatu garis secara teratur disebut aliran garis arus ( streamline), sedang aliran fluida yang berputar- putar tidak teratur disebut dengan aliran turbulent (arus pusar).

You might also like