You are on page 1of 9

Senin, 07 Februari 2011

Taksonomi Bloom Terbaru

Revisi Taksonomi Bloom


Taksonomi Bloom ini telah direvisi oleh Krathwohl salah satu penggagas taknomi tujuan belajar, agar lebih cocok dengan istilah yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar. Kita sering mengenalnya dengan C1 s.d. C6 Pada revisi ini , jika dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya, ada pertukaran pada posisi C5 dan C6 dan perubahan nama. Istilah sintesis dihilangkan dan diganting dengan Create. Berikut ini Struktur dari Dimensi Proses Kognitif menurut Taksonomi yang telah direvisi 1 Remember (Mengingat) , yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. 1.1 Recognizing (mengenali) 1.2 Recalling (memanggilan/mengingat kembali) 2 Understand (Memahami), yaitu menentukan makna dari pesan dalam pelajaran-pelajaran meliputi oral, tertulis ataupun grafik. 2.1 Interpreting (menginterpretasi) 2.2 Exemplifying (mencontohkan) 2.3 Classifying (mengklasifikasi) 2.4 Summarizing (merangkum) 2.5 Inferring (menyimpulkan) 2.6 Comparing (membandingkan) 2.7 Explaining (menjelaskan) 3 Apply (Menerapkan), yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadapi. 3.1 Executing (mengeksekusi) 3.2 Implementing (mengimplementasi) 4 Analyze (menganalisa), yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. 4.1 Differentianting (membedakan) 4.2 Organizing (mengelola) 4.3 Attributing (menghubungkan) 5 Evaluate (mengevaluasi), yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar. 5.1 Checking (memeriksa) 5.2 Critiquing (mengkritisi) 6 Create (menciptakan), yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk sesuatu yang berbeda atau mempuat produk original. 6.1 Generating (menghasilkan) 6.2 Planning (merencanakan) 6.3 Producing (memproduksi) Proses kognitif meaningful learning atau yang melibatkan proses berpikir kompleks bisa digambarkan dari struktur ke C2 hingga ke C5. Sumber David R. Krathwohl, A Revision of Blooms Taxonomy, An Overview (Ohio: Theory Into Practice, vol 41 number 4 : 2002)

Taksonomi Bloom : Mengembangkan Strategi Berpikir Berbasis TIK


Tagged with: taksonomi bloom TIK

Kajian Teori Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian- sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi (http://en.wikipedia.org/wiki/Bloom%27s_Taxonomy). Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik. Ranah kognitif menggolongkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan yang diharapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus siswa kuasai sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Mengubah teori ke dalam keterampilan terbaiknya sehinggi dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai produk inovasi pikirannya. Untuk lebih mudah memahami taksonomi bloom, maka dapat dideskripsikan dalam dua pernyataan di bawah ini:

Memahami sebuah konsep berarti dapat mengingat informasi atau ilmu mengenai konsep itu. Seseorang tidak akan mampu mengaplikasikan ilmu dan konsep jika tanpa terlebih dahulu memahami isinya

Konsep tersebut mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada. Gambar 1. Diagram Taksonomi Bloom

Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu seperti terurai di bawah ini

Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dsb. Memahami : menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, mebeberkan dsb. Menerapkan : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dsb Menganalisis : menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dsb. Mengevaluasi : menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, mebenarkan, menyalahkan, dsb. Berkreasi : merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah dsb.

Dalam berbagai aspek dan setelah melalui revisi, taksonomi Bloom tetap menggambarkan suatu proses pembelajaran, cara kita memproses suatu informasi sehingga dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa prinsip didalamnya adalah :

Sebelum kita memahami sebuah konsep maka kita harus mengingatnya terlebih dahulu Sebelum kita menerapkan maka kita harus memahaminya terlebih dahulu

Sebelum kita mengevaluasi dampaknya maka kita harus mengukur atau menilai Sebelum kita berkreasi sesuatu maka kita harus mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi, serta memperbaharui

Pentahapan berpikir seperti itu bisa jadi mendapat sanggahan dari sebagian orang. Alasannya, dalam beberapa jenis kegiatan, tidak semua tahap seperti itu diperlukan. Contohnya dalam menciptakan sesuatu tidak harus melalui penatahapan itu. Hal itu kembali pada kreativitas individu. Proses pembelajaran dapat dimulai dari tahap mana saja. Namun, model pentahapan itu sebenarnya melekat pada setiap proses pembelajaran secara terintegrasi. Sebagian orang juga menyanggah pembagian pentahapan berpikir seperti itu karena dalam kenyataannya siswa seharusnya berpikir secara holistik. Ketika kemampuan itu dipisah-pisah maka siswa dapat kehilangan kemampuannya untuk menyatukan kembali komponenkomponen yang sudah terpisah. Model penciptaaan suatu produk baru atau menyelesaian suatu proyek tertentu lebih baik dalam memberikan tantangan terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir secara kritis. Psikomotorik Paradigma di masa lalu menjujung tinggi penguasan teoritis, kini menjujung tinggi nilai-nilai pragmatis. Keberhasilan belajar tidak hanya diukur dengan seberapa banyak materi yang dapat siswa kuasai, namun perlu dilanjutkan dengan seberapa terampil siswa menerapkan teori yang dikuasainya. Terampil menerapkan teori menjadi karya menjadi target utama belajar masa kini. Domain psikomotorik berbeda dengan menerapkan dalam domain kognitif. Dalam pengembangan kognitif menyangkut pengembangan kemampuan berpikir, sedangkan dalam domain psikomotor menurut Simpson, 1972, menyangkut keterampilan gerakan dan kordinasi secara fisik dalam menggunakan keterampilan fisik. Ukuran pengembangan keterampilan fisik adalah kecepatan, ketepatan, jarak, prosedur, atau teknik pelaksanaan. Tingkat penguasaan keterampilan terbagi dalam tujuh kategori, yaitu
1. Mempersepsikan, yaitu keterampilan menggunakan berbagai isyarat sensor untuk melakukan aktivitas motorik seperti keterampilan menerjemahkan isyarat indra. Kata kunci yang digunakan dalam keterampilan ini ialah memilih, menggambarkan, mendetiksi, membedakan, mengidentifikasi, mengisolasi, dan menghubungkan. 2. Menyiapkan; meningkatkan kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan suatu tindakan. Kata kunci yang digunakan dalam keteramilan ini ailah; memulai, menyajikan, menerangkan, bergerak, menghasilkan, berkreasi, dan menyatakan. 3. Menanggapi respon; tahap awal dalam keterampilan belajar yang kompleks adalah keterampilan meniru dan trial and error. Ketepatannya ditentukan latihan. Kata kunci yang digunakan adalah meng-copy, mengikuti jejak, memperbanyak, merespon, dan bereaksi. 4. Mekanis, adalah tahap peralihan dalam belajar melalui pengembangan kebiasaan dan melakukan gerakan yang didukung dengan keyakinan dan rasa percaya diri. Kata kunci yang digunakan adalah merakit, mengkalibarasi, menbangun konstruksi, membongkar, menampilkan, mengikat, memperbaiki, memanaskan, memanipulasi,mengukur, mencampur, mengorganisasikan, memubuat sketsa.

5. Mengembangkan respon yang kompleks. Keterampilan direfleksikan dalam gerak yang kompleks. Kemahiran ditunjukkan dengan kinerja yang cepat, akurat, sangat terkoordinasi, dan menggunakan energi minimal. Kategori ini termasuk melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, dan aksi otomatis. Contoh dalam bermain sepakbola yang menggunakan kata kunci; bertindak cepat, akurat, terkoordinasi. 6. Adaptasi: Keterampilan yang dikembangkan dengan baik secara individu dapat memodifikasi pola pergerakan sesuai persyaratan khusus. Kata kunci yang digunakan menyesuaikan, menggubah, mengubah, menata kembali, mereorganisasi, merevisi, memvariasikan. 7. Orisinalitas; membuat gerakan baru sehingga sesuai dengan keadaan tertentu. Pembelajaran menekankan pada pengembangan kreativitas yang berlandaskan keterampilan tinggi. Kata kunci yang digunakan adalah menyusun, membangun, menggabungkan, mengarang, mengkonstruksi, menciptakan, mendesain, memulai, dan membuat.

Untuk mengukur kompetensi siswa dalam ranah psikomotor dapat menggunakan format acuan penilai seperti di bawah ini.

Implementasi Berbasis TIK Mengimplementasikan TIK dalam belajar bisa dilihat dari domain kognitif maupun psikomotor.D bawah ini terdapat sejumlah batasan pada setiap level berpikir yang akan mendasari sistem pengelolaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Creating Evaluating Analysing Applying Understanding Remembering Merumuskan ide baru, produk, atau cara memandang sesuatu. Menetapkan keputusan dari hasil penilaian atau penghitungan atau melalui beberapa tahap pengujian Mengurai informasi ke dalam bagian lebih rinci, terkait satu dengan yang lain dan dapat dipahami. Menerapkan informasi pada siatuasi yang berbeda Menjelaskan ide atau konsep Mengingat kembali informasi

Mengingat (Remembering)
No 1 2 Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK Software/fasilitas Produk pendukung Menamai file Meringkas materi kedalam bentuk bullet pointing Mengidentifikasi web dan nara sumber yang mendukung materi pelajaran Menceritakan kembali topik diskusi yang ada di situs jejaring sosial Menjelaskan ulang informasi dari internet Word, Excell, power point Power point, word, Memberikan kode pada penamaan file Membuat bullet, pointing, colouring mengenai informasi penting

Mozilla firefox, Membookmarking/ internet explorer favouriting web atau nara sumber terkait Facebook, twitterMendaftar sebagai anggota di situs jejaring sosial, situs dagang Search engine : Melakukan pencarian goolgle, yahoo, data melalui search msn engine (googling)

Memahami (Understanding)
No 1 Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK Software/fasilitas pendukung Mengutarakan pendapat atas sebuah berita yang dimuat secara online Membedakan berbagai dokumen yang dimiliki berdasarkan mata pelajaran Mendiskusikan topik pelajaran tertentu kompas.com; detik.com; Word, excel, powerpoint, Produk Memberikan komentar singkat dan catatan pada artikel di web Mengklasifikasikan file, website dan bahan ke dalam folder

Forum di internet Menyampaikan opini (www.forumsains.co dalam forum internet m, /www.indoforum.org, /forum.detik.com) Laporan berupa catatan dan tugas harian dalam blog Materi pelajaran dalam

Menjelaskan ulang materi pelajaran wordpress.com, ke dalam blog blogspot.com, multiply.com Menerjemahkan materi pelajaran berbahasa asing dari internet Internet, google translate,

translation2.paralink. dua bahasa com

Mengaplikasikan (Application)
No 1 2 Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK Software/fasilitas pendukung Menguji pemahaman materi pelajaran melalui e-learning Mengilustrasikan proses biologi dalam bentuk flow chart Mengaplikasikan program excel untuk penyelesaian soal MIPA Menguji kemampuan daya nalar Produk

Program e-learning Menjalankan sebuah program Microsoft office Mengaplikasikan vissio, Power point, beberapa program word Excel Memodifikasi aplikasi program

3 4

Web games online; Memainkan sebuah games.co.id, games online sudoku berbasis pendidikan Web, buku sejarah, Mengupload google, ziddu.com, materi /informasi ke rapidshare dalam sebuah web

Menyusun fakta-fakta sejarah menjadi sebuah kliping / catatan sejarah online

Menganalisis (Analysing)
No 1 Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK Software/fasilitas pendukung Produk

Mengintegrasikan data, tabel, grafik Word, excel, visio, Mengintergrasikan dan flow chart ke dalam sebuah blog/web beberapa sumber artikel data ke dalam satu web/blog Menghubungkan topik mata pelajaran yang dipelajari dengan informasi terupdate saat ini Google, yahoo dan Menetapkan link search engine web yang lainnya berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari Biografi tokoh sains Memvalidasi ketelitian dan kebenaran data

3 4

Menguraikan biografi tentang tokoh Google, yahoo, sains terkemuka wikipedia Mereview dan menilai informasi hasil Google, yahoo browsing

yang berasal dari web 5 Mengorganisir data yang dimiliki sesuai dengan mata pelajaran dan jenis file Web, blog, pdf, mp2, word, excel Mengorganisir data online

Mengevaluasi (Evaluating)
No 1 2 Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK Software/fasilitas pendukung Merekomendasikan web/sumber online sebagai bahan belajar Mengkritisi sebuah topik yang sedang dibahas Google, yahoo, web, blog Forum diskusi online Produk Daftar dan link web yang direkomendasi Mengomentari topic tertentu pada forum diskusi Memoderatori sebuah forum diskusi Membangun kolaborasi dan jaringan di situs social Menguji prosedur kerja sebuah aplikasi program

Menilai kelayakan suatu karya untuk Forum online ditampilkan ke publik sekolah, Memantau kemajuan kolaborasi Web/blog/forum

Menghitung efisiensi kerja sebuah aplikasi program

Excel, e-learning

Menciptakan (creating)
No 1 Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK Software/fasilitas pendukung Menciptakan aplikasi program sederhana Power point, excel Produk Mengembangkan kreasi dengan power point, Mengembangkan kreasi kreasi dengan excel Mengembangkan animasi sederhana untuk alat peraga

Menciptakan aplikasi multimedia sederhana

Adobe photoshop

belajar 3 Medesain tampilan blog/website pribadi Webhosting gratis Website / blog (www.rumahweb.co pribadi m, www.000webhost.c om, www.webs.com ); blog wordpress, blogspot Internet, blog, website Mengembangkan kerja sama mengembangkan karya tulis bersama berbasis jaringan internet. Podcast untuk dipublikasikan secara online Memiliki toko usaha online

Berkolaborasi menghasilkan suatu karya untuk dipublikasikan secara online

Membuat rekaman kegiatan Software atau sekolah/ karya dalam bentuk audio pemutar mp3, (podcasting) perekam audio, Merancang web/blog komersial Web, blog

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa dalam kosep pendidikan moderen kompetensi siswa dirancang dalam ranah yaitu pengetahuan dan keterampilan. Hasil belajar siswa berupa kompetensi penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan diuji dengan alat ukur berupa soal-soal sebagai perangkat tes dan format acuan penilaian keterampilan dalam melaksanakan kegiatan, dalam proses belajar.

You might also like