You are on page 1of 6

RESUME :: FISIKA NAMA :: HAIRIL ANWAR

Sifat-sifat Gas Ideal Hokum boyle Hokum Gay Luccas Hukum 1 Termodinamika Siklus cornot

DI SUSUN O L E H

HAIRIL ANWAR
MADRASAH ALIYAH NEGERI TILAMUTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

a. Sifat-sifat Gas Ideal

SIFAT GAS UMUM 1. 2. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

SIFAT GAS IDEAL 1. 2. 3. 4. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.

PERSAMAAN GAS IDEAL DAN TEKANAN (P) GAS IDEAL PV=nRT=NKT n = N/No T = suhu (K) R = K . No = 8,31 )/mol. K N = jumlah pertikel P = (2N / 3V) . Ek T = 2Ek/3K V = volume (m3) n = jumlah molekul gas K = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/K No = bilangan Avogadro = 6,023 x 1023/mol ENERGI TOTAL (U) DAN KECEPATAN (v) GAS IDEAL Ek = 3KT/2 U = N Ek = 3NKT/2 v = (3 K T/m) = (3P/r) dengan: Ek = energi kinetik rata-rata tiap partikel gas ideal U = energi dalam gas ideal = energi total gas ideal v = kecepatan rata-rata partikel gas ideal m = massa satu mol gas p = massa jenis gas ideal Jadi dari persamaan gas ideal dapat diambil kesimpulan: 1. 2. 3. 4. 5. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha . Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.

Dari persarnaan gas ideal PV = nRT, dapat di jabarkan: Pada (n, T) tetap, (isotermik) berlaku Hukum Boyle: PV = C Pada (n, V) tetap, (isokhorik) berlaku Hukum Gay-Lussac: P/T=C Pada (n,P) tetap, (isobarik) berlaku Hukum Gay-Lussac: V/T= C

Padan tetap, berlaku Hukum Boyle-Gay-Lussac: PV/T=C C = konstan Jadi: (P1.V1)/T1 = (P2.V2)/T2=...dst. Contoh: 1. Berapakah kecepatan rata-rata dari partikel-partikel suatu gas dalam keadaan normal, jika massa jenis gas 100 kg/m3 dan tekanannya 1,2.105 N/m2? Jawab: PV = 2/3 Ek PV = 2/3 . 1/2 . m v2 = 1/3 m v2 v2 = (3PV)/m = (3 P)/(m/V) = 3P/r

v = 3P/r = 3.1,2.105/100 = 60 m/det


2. Suatu gas tekanannya 15 atm dan volumenya 25 cm3 memenuhi persamaan PV - RT. Bila tekanan gas berubah 1/10 atm tiap menit secara isotermal. Hitunglah perubahan volume gas tiap menit? Jawab: Persamaan PV = RT jelas untuk gas ideal dengan jumlah mol gas n = 1. Jadi kita ubah persamaan tersebut menjadi: P DV + V DP = R DT (cara differensial parsial) 15 . DV + 25. 1/10 = R . 0 AV = -25 /15.10 = -1/6 cm3/menit Jadi perubahan volume gas tiap menit adalah 1/6 cm3,dimana tanda (-) menyatakan gas menerima usaha dari luar (dari sekelilingnya).

b. Hokum boyle
Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah mol)dan temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah ternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga perkalian antara tekanan (P) dan volume (V) , selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna (ideal). Kemudian hukum ini dikenal dengan Hukum Boyle dengan persamaan : RUMUS: P1V1 = selalu konstan Atau , jika P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume awal,sedangkan P2 dan V2 adalah tekanan dan volume akhir, maka : RUMUS: P1.V1 = P2.V2= konstan. Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan ideal (gas sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan dianggap identik satu sama lain. Setiap molekul tersebut tersebut bergerak swcara acak, bebas dan merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas sempurna (ideal) dapat didefinisikan bahwa gas yang perbangdingannya PV/nT nya dapat idefinisikan sama dengan R pada setiap besar tekanan.

Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama seperti gas sejati pada tekanan rendah. Persaman gas sempurna :

P.V = n.R.T
Keterangan : P : tekanan gas V : volume gas n : jumlah mol gas T : temperatur mutlak ( Kelvin) R : konstanta gas universal (0,082liter.atm.mol-1.K-1)

c. Hokum Gay Luccas


Hukum Gay L ussac berasal dari Joseph Gay Lussac (1778-1850), menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak, dituliskan:

Dengan: P = tekanan gas pada volume tetap (Pa) T = suhu mutlak gas pada volume tetap (K) P1= tekanan gas pada keadaan I (Pa) P2= tekanan gas pada keadaan II (Pa) T1= suhu mutlak gas pada keadaan I (K) T2= suhu mutlak gas pada keadaan II (K) Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah botol yang tertutup atau kaleng aerosol, jika dilemparkan ke api, maka akan meledak karena naiknya tekanan gas di dalamnya.

d. Hukum 1 Termodinamika
Kerja dilakukan saat seseorang beraktivitas seperti bekerja, berjalan, berolah raga, mengangkat beban yang berat. Kerja membutuhkan energi. Energi juga dibutuhkan untuk pertumbuhan sel, untuk menggantikan sel-sel lama yang tua dan sudah rusak. Proses perubahan energi dalam mahluk hidup atau organisme diseu=but metabolisme. U = Q W Kerja yang dilakukan oleh tubuh manusia, umumnya ditandai dengan penurunan energi dalam tubuh juga temperatur tubuh. Untuk mencapai kesetimbangan ada energi yang perlu ditambahi atau dikurangi. Energi dalam tubuh Q tidak hanya diberikan kepada organisme, karena subu tubuh biasanya lebih tinggi maka kalor Q dari tubuh akan bergerak ke luar menuju lingkungan. Energi dalam tubuh bersumber dari makanan (energi potensial kimia). Pada sistem tertutup, energi dalam hanya berubah dalam bentuk aliran kalor atau kerja yang dilakukan. Pada sistem terbuka, (seperti hewan) energi dalam dapat mengalir ke luar dan ke dalam sistem. Kecepatan metabolisme adalah kecepatan di mana energi dalam di ubah di dalam sistem (tubuh). Kecepatan ini dinyatakan dalam watt atau kkal/jam. Untuk manusia dengan massa tubuh rata-rata 65 kilogram berikut tabel kecepatan metabolisme :

Kegiatan Tidur Duduk tegak, bekerja di meja, bersantai Kegiatan ringan (makan, berpakaian, pekerjaan rumah tangga) Kegiatan sedang (bermain tenis, berjalan) Berlari (15 km/jam) Bersepeda (balap sepeda)

Kecepatan metabolisme (perkiraan pendekatan) Kkal/jam Watt 60 100 70 115

230

400 1000 1100

460 1150 1270

Contoh Kasus : Berapa besar energi yang diubah dalam 24 jam oleh seseorang yang massanya 65 kg dengan menghabiskan waktu 8 jam untuk tidur, 1 jam melakukan pekerjaan fisik sedang, 4 jam kegiatan ringan, 11 jam bekerja di meja atau bersantai ? Penyelesaian : Dalam 1 jam ada 3600 detik, maka energi totalnya adalah : Q total = { 8 jam x 70 J/s + 1 jam x 460 J/s + 4 jam x 230 J + 11 jam x 115 J/s} x 3600 s Q total = 1,15 x 107 joule Karena 1 kkal = 4,19 x 103 joule, maka 1,15 x 107 joule = 2800 kkal. Catatan : orang ini memerlukan asupan makanan dengan nilai energi total 2800 kkal atau jika orang ini ingin menurunkan massa badan harus mengurangi energi sebesar 2800 kkal dan sebaliknya jika ingin menambah berat badan.

e. Siklus cornot
Dari semua motor yang bekerja dengan menyerap kalor dari reservoir T1 dan melepaskan kalor pada reservoir T 2 tidak ada yang lebih efisien dari motor Carnot. BC ; DA = adiabatik AB ; CD = isotermik

Mesin Carnot terdiri atas 4 proses, yaitu 2 proses adiabatik dan 2 proses isotermik. Kebalikan dari mesin Carnot merupakan mesin pendingin atau lemari es. Mesin Carnot hanya merupakan siklus teoritik saja, dalam praktek biasanya digunakan siklus Otto untuk motor bakar (terdiri dari 2 proses adiabatik dan 2 proses isokhorik) dan siklus diesel untuk mesin diesel (terdiri dari 2 proses adiabatik, 1 proses isobarik dan 1 proses isokhorik).

Contoh: 1. Selama proses isokhorik (v = 1 m3), gas menerima kalor 1000 kalori sehingga tekanan berubah sebesar 814 N/m2. Hitunglah perubahan energi dalam gas selama proses tersebut ? Jawab:

Proses isokhorik: DV = 0 sehingga DW = P . DV = 0 DQ = DU + DW 1000 = DU + 0 Jadi perubahan energi dalam gas = 1000 kalori =1000 x 4.186 J = 4186J 2. Gas diatomik pada suhu sedang 200C dan tekanan 105 N/m2 bervolume 4 lt. Gas mengalami proses isobarik sehingga volumenya 6 liter kemudian proses isokhorik sehingga tekanannya 1.2 x 10 5 N/m2. Berapakah besar perubahan energi dalam gas selama proses tersebut ? Jawab: PV = n R T P DV + V DP = n R DT Proses A - B (DP = 0): P DV = n R DT = 105 . 2.10-3 = 200 J DUBC = 5/2 n R DT = 500 J (diatomik 200C) Proses :B - C (DV = 0): V DP = n R DT = 6.10-3.0,2. 105 = 1120 J DUBC = 5/2 n R DT = 300 J (diatomik 200C) Jadi DU total = DUAB + DUBC = 800 J 3. Bila suatu gas dimampatkan secara isotermik maka tentukanlah tekanan, energi dalam danusaha yang dilakukan oleh gas! Jawab: Gas dimampatkan berarti volume gas bertambah kecil (AV < 0) Proses gas secara isotermik berarti DT = 0 Jadi: PV = C P = C/V Karena volume gas bertambah kecil maka tekanan gas akan bertambah besar. Kenaikan tekanan gas ini disebabkan oleh makin seringnya molekul-molekul gas menumbuk dinding tempatnya (jarak tempuh molekul gas makin pendek) bukan karena kecepatannya yang bertambah. DU=3/2 n R DT Karena proses isotermik (DT= 0), maka perubahan energi dalam sama dengan nol (DU - 0). Berarti energi dalam gas tidak berubah. DQ = DU + DW DW = P DV Karena DU = 0 maka DQ = DW, berarti kalor yang diserap gas seluruhnya diubah menjadi usaha gas. Karena volume gas bertambah kecil (DV < 0) maka usaha yang dilakukan gas negatif( DW < O), berarti gas menerima kerja dari luar. 4. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi sebesar 1000K mempunyai efisiensi sebesar 50%. Agar efesiensinya naik menjadi 60%, berapakah reservoir suhu tinggi harus dinaikkan ? Jawab: h = 1-T2/T1 0,5 = 1 T2/1000 T2 = 500K Apabila efesiensinya dijadikan 60% (dengan T 2 tetap), maka h = 1 - T2/T1 0,6 =1 - 500/T2 T1= 12.50 K

You might also like