Professional Documents
Culture Documents
7.1. Mukaddimah
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaff : 4) Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (QS. Ar-Ruum : 42) Sudah menjadi fitrahnya bagi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Begitu pula manusia dalam lembaga, memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, baik secara kelembagaan maupun dengan perseorangan. Membangun jaringan pada dasarnya adalah membangun silaturahim untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dengan komponen luar. Jaringan atau public relation sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, terlebih pada gamais sebagai suatu lembaga yang mengusung kata dakwah. Gamais membutuhkan suatu kemampuan untuk dapat mengomunikasikan dirinya, terutama terkait perihal pencitraan. Di era informasi ini, masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi. Namun informasiinformasi yang mereka dapatkan tidak selalu merupakan informasi yang benar. Adakalanya masyarakat mendapatkan informasi yang keliru yang timbul dari opini masyarakat ataupun dari pemberitaan media massa. Maka dari itu keberadaan public relation dalam organisasi sangat diperlukan untuk memperbaiki dan meluruskan informasi yang diterima oleh masyarakat. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa bentuk informasi yang diterima masyarakat itu akan membentuk penyikapan masyarakat kepada organisasi kita. Bila informasi yang mereka terima adalah informasi yang salah, maka mereka akan menyikapi organisasi kita dengan sikap yang tidak kita inginkan. Selain pencitraan, masih banyak lagi manfaat dari jaringan. Gamais dapat menggunakan jaringan dalam fungsi sinergisasi seperti kelancaran birokrasi, dinamisasi, juga pendanaan. Jaringan juga diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dari organisasi atau tokoh lain. Membangun jaringan ibarat membuat sebuah simbiosis antara kita dengan elemen lain. Ada hubungan yang saling menguntungkan, ada hubungan dimana yang satu untung dan yang lainnya tak merugi, ada pula yang merugikan salah satu pihak saja. Pengelolaan jaringan harus dilakukan secara benar agar timbul suatu kerjasama yang saling manguntungkan dan agar kita tak lantas dirugikan atau dimanfaatkan pihak lain
Pada bab kali ini akan dijelaskan tentang UrgensiEksternal/Jaringan dalam dakwah Gamais ITB, Jenis-jenis jaringan gamais yang meliputi jaringan internal kampus dan eksternal kampus, jaringan FSLDK Lalu dijelaskan pula tentang pengelolaan jaringan berupa maintenance jaringan, ekspansi jaringan, dan pemanfaatan jaringan. Selain itu juga dijelaskan mengenai Key Performance Indicator (KPI) beserta target Gamais untuk eksternal dalam periode waktu 2012-2014.
Keempat pandangan ini menjadi landasan pemikiran kenapa perluasan dan penguatan jaringan dibutuhkan oleh GAMAIS ITB.
Terwujudnya hubungan yang harmonis antara GAMAIS ITB dengan Rektorat ITB
% terpenuhinya persyaratanpersyaratan unit kegiatan mahasiswa dari Lembaga Kemahasiswaan ITB (misal profil unit, LPJ, dll)
Terwujudnya GAMAIS ITB yang menjadi Inisiator, Inovator, dan akselerator pergerakan dakwah kampus Bandung Raya dan Nasional Teroptimalkannya peran
% LDK yang menyatakan bahwa GAMAIS sebagai inisiator, inovator, dan akselerator dakwah kampus* Jumlah PMLDK wilayah
FSLDK
FSLDK
yang dibentuk Jumlah PMLDK yang dilakukan Gamais dalam akselerasi da'wah kampus Bandung Raya dan Nasional Jumlah LDK baru yang dibentuk Jumlah LDK yang naik level Jumlah pengunjung website PMLDK % partisipasi GAMAIS ITB dalam agenda-agenda FSLDK Jumlah Organisasi Islam Nasional dan LDK Internasional yang dikenal oleh GAMAIS ITB Jumlah Organisasi Islam nasional dan LDK internasional yang bersilaturahim secara langsung dan tidak langsung dengan GAMAIS ITB Jumlah agenda kolaborasi yang dilakukan antara Organisasi Islam Nasional, LDK Internasional, dan GAMAIS ITB
bekerjasama dengan BP-Nas FSLDK Memaksimalkan marketing dan publikasi ke LDK Indonesia dan Optimasi Trainer Bekerjasama dengan Puskomda Bandung Raya untuk menginisiasi pembentukan LDK Baru, Sekolah LDK Bandung Raya dan Pendampingan LDK Berkontribusi aktif dalam seluruh agenda FSLDK Ekspansi dan Optimasi jaringan Gamais Meningkatkan Aksesibilas Gamais dengan menggunakan media maya Mengadakan kunjungan sillaturahim dengan Organisasi Islam Ekstra Kampus Mengadakan agenda Talim Antar Negara Teleconference FSLDK dan Humas
Terbinanya hubungan yang baik dengan organisasiorganisasi islam nasional dan LDK internasional
Jumlah Jaringan, intra maupun ekstra kampus, yang dikenal oleh GAMAIS ITB
Terbinanya hubungan yang baik dengan Jaringan GAMAIS ITB, intra maupun ekstra kampus
Jumlah Jaringan, intra maupun ekstra kampus, yang bersilaturahim secara langsung dan tidak langsung dengan GAMAIS ITB Jumlah agenda kolaborasi yang dilakukan antara Jaringan, intra maupun ekstra kampus, dengan GAMAIS ITB
Membangun jaringan dengan mengikuti beberapa agenda-agenda intra maupun ekstra kampus (Ex. Agenda Himpunan, Forsil, Seminar Kepemudaan, dll) Dapatkan jaringan Maintenance Mengundang jaringan yang dimiliki Gamais ke dalam agenda-agenda Gamais Menghadiri undangan/agenda organisasi ekstra kampus Mengajak kerjasama untuk beberapa agenda gamais yang bisa dikolaborasikan sesuai dengan kompetensi jaringan yang ada
Humas
Gamais untuk melancarkan serangan dakwahnya. Ini pula kesempatan bagi kader Gamais untuk masuk turut serta kegiatannya bahkan menjadi masul di organisasi kemahasiswaan ini. Selain itu, jaringan dengan organisasi mahasiswa dapat dimanfaatkan untuk diajak bekerja sama ketika membuat even besar seperti PMBR, Kajian Ifthar, dll. Dan di sini dapat juga dimanfaatkan sebagai ajang syiar melalui perekrutan event organizer. 3. Civitas akademika Terdiri dari dosen, pascasarjana, satpam, juga karyawan (dikhususkan selain mahasiswa S1-nya).Jaringan yang ini dapat digunakan untuk menimbulkan simpati kepada Gamais. Ketika misalnya ada dosen yang berafiliasi terhadap Islam, maka fungsi jaringan dapat memanfaatkannya untuk membantu pendanaan Gamais. 4. YPM Salman ITB YPM Salman merupakan jaringan internal kampus yang sangat mendunkung terhadap keberjalanan dakwah Gamais. Hubungan yang baik dengan jaringan ini perlu dibangun dengan baik agar harmonis dalam keberjalannnya. Jangan sampai antara Gamais dengan YPM Salman terjadi perebutan lahan ketika mengadakan even-even.
depdiknas, depag, dan lain sebagainya). Hubungan dengan Pemerintah diharapkan dapat dibangun secara bertahap dari lingkup yang paling kecil (RT/ RW) hingga lingkup yang paling luas (pusat). Hal ini dimaksudkan agar keberadaan Gamais dapat dirasakan dari lingkungan sekitar terlebih dahulu. 3. Private sector Jelas tujuannya untuk mandapatkan uang. Sering-sering-lah mengadakan silaturahim ke perusahaan-perusahaan. Sehingga ketika tiba saatnya kita membutuhkan, maka memetik buahnya pun akan lebih mudah. 4. Media massa Terkait komunikasi, media massa berfungsi untuk memperbaiki citra Gamais juga branding Gamais di kalangan luar kampus. 5. 3rd sector Terdiri dari LSM, Partai, Organisasi buruh tani, dan lain-lain. Dimanfaatkan untuk diajak bekerja sama seperti dalam melakukan aksi demonstrasi dan relawan bencana alam. 6. Tokoh Tokoh dapat terdiri dari ustadz, pengusaha, politikus, dan ketua organisasi. Jaringan ke tokoh dimanfaaatkan untuk memberikan input kepada Gamais seperti mengundang ustadz dan profesional untuk mengisi materi talim. Tokoh juga dapat dimanfaatkan untuk branding lembaga dakwah kampus kepada jaringan yang sudah dimiliki oleh tokoh itu. 7. Organisasi dakwah lain FSLDK, KAMMI, HMI, Gema Pembebasan, FPI, NU, Muhammadiyah, dan seabrek organisasi lainnya. Tujuan membangun jaringan dengan elemen ini ialah untuk diajak bersinergi dalam berdakwah. Juga kegiatan seperti aksi akan mudah dilakukan dengan mengajak jaringan ini karena dapat dibilang sudah sefiqroh.
7.6. FSLDK
7.6.1. Definisi
FSLDK kependekan dari Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus. Berbicara mengenai definisi FSLDK, kita akan mendapati dua persepsi berbeda. Persepsi pertama, kita memahami FSLDK sebagai jaringan. Sedangkan persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah nasional/daerah yang diadakan secara rutin. Sebenarnya, subjek dan objek kedua pengertian tadi sama, yaitu LDK. Akan tetapi perlu dipertegas lagi perbedaannya untuk mencegah ambiguitas. Persepsi pertama, FSLDK adalah jaringan yang beranggotakan LDK-LDK (bukan orang per orang) se-Indonesia. Sifat keanggotaan FSLDK cukup terbuka, artinya setiap LDK berhak bergabung dengan FSLDK. Hal ini dikarenakan salah satu visi FSLDK adalah mengoptimalkan akselerasi dakwah kampus nasional. Jaringan FSLDK sudah tersebar luas di seluruh nusantara. Mulai dari ujung Sumatra hingga Papua.
Hingga saat ini agenda FSLDK semakin beragam, seperti pendampingan LDK, training manajemen LDK, Simposium Internasional Palestina, penyikapan isu bencana, dan sebagainya. Jika dirangkum, program FSLDK secara garis besar ada dua yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Salah satu contoh program ke-LDK-an adalah pendampingan LDK. Kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah penyikapan isu seperti RUU APP dan Palestina. Persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah akbar. Di tingkat nasional, kita mengenal istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN). Sedangkan di tingkat daerah, ada juga istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD).
7.6.2. Sejarah
Cikal bakal lahirnya FSLDK adalah acara yang bernama Saresehan LDK yang diadakan pada tangga 14-15 Ramadhan 1406 atau 24 - 25 Mei 1986 bertempat di UGM, Yogyakarta. Pertemuan itu diikuti oleh 26 peserta utusan 13 kampus se-Jawa, yakni UGM Yogyakarta, IKIP Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Unsoed Purwokerto, UNS Solo, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Indoneisa, IPB Bogor, UIKA Bogor, ITB Bandung, dan beberapa kampus lain. Peserta pertemuan ini menetapkan adanya pembagian wilayah menjadi tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masing-masing wilayah dikoordinatori oleh Salman ITB, Jamaah Shalahuddin UGM, dan UKKI Unair.Pasca diadakannya pertemuan itu, segenap peserta menyepakati tentang perlunya membina jaringan dan ukhuwah antar-LDK. Sehingga muncullah agenda-agenda susulan sebagai follow up-nya. Agenda-agenda tersebut adalah :
Hasil Salman ITB sebagai koordinator pusat LDK se-Jawa. Diadakan Daurah Dirasah Islamiyah di IPB, Latihan Mujahid Dakwah di Salman ITB. Diterbitkannya lembar komunikasi antar-LDK. Istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) pertama kali digunakan.
FSLDK III
Penetapan logo FSLDK. Penetapan standar internal LDK dan persamaan langkah LDK. FSLDK IV UNS Surakarta 3-6 September 1988 Ide khittah LDK. Penetapan pola komunikasi (Puskompus, Puskomwil, tuan rumah, dan koordinator mantan pusat). Perumusan rancangan oleh tim khusus (selesai Desember 1988). Kesepakatan terhadap rumusan khittah LDK yang disusun oleh tim khusus. Mengalihkan Puskompus dari ITB ke IKIP Malang dan penetapan UNHAS sebagai tuan rumah FS selanjutnya. Pembagian wilayah komunikasi FSLDK: Wilayah I mencakup Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Wilayah II mencakup Jawa Tengah, DIY dan Kalimantan. Wilayah III mencakup Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT Wilayah IV mencakup Sulawesi, Irian, Maluku dan Timor Timur.
6-11 September 1993 Tahun 1995 Penyeragaman khittah yang telah ditetapkan ternyata memunculkan perbedaan pendapat. Adanya khittah
tersebut dinilai tidak sesuai dengan kenyataan bahwa kondisi tiap LDK berbeda. Bahkan terkadang perbedaannya cukup jauh. Perbedaan pendapat ini pun mencapai klimaksnya tepat pada FSLDKN IX ini, sehingga peserta forum menyepakati penghapusan khittah LDK. Penghapusan khittah ini dikenal dengan nama Piagam Unisba. Sehingga dengan adanya piagam tersebut, praktis FSLDK hanya bersifat koordinasi. Dan telah disadari, kondisi dan karakteristik LDK yang beragam ini tidak mungkin diseragamkan. Maka jadilah agenda-agenda FSLDK sekarang hanya berupa rekomendasi tanpa paksaan dengan berlandaskan semangat beramal secara berjamaah (amal jamai). FSLDKN X Universitas Muhammadiyah Malang 25-29 Maret 1998 Menetapkan Gamais ITB sebagai Puskomnas. Menetapkan UI Jakarta sebagai tuan rumah FS-Nas XI. Mendeklarasikan berdirinya KAMMI sebagai sayap siyasi dakwah kampus. Terjadi lonjakan peserta dibanding FS-Nas sebelumnya, yaitu sekitar 600
FSLDKN XI
LDK. Bahasan tentang jaringan muslimah (jarmus) mulai digulirkan. Menetapkan JMMI ITS sebagai Puskomnas dan FKI Rabbani Unand sebagai OC FS-Nas XII. Pembentukan Pusat Kajian Syariat Islam Mahasiswa (PKSIM) sebagai wadah untuk mempersiapkan keberterimaan masyarakat terhadap penerapan syariat Islam. Pembentukan Jaringan Mahasiswa Anti Pemurtadan (Jamaat) untuk meng-counter aksi pemurtadan di kampus.
FSLDKN XIII
Merekomendasikan pembentukan Jamaad dan PKSIM di daerah. Wacana tentang Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi (DKBK). Penggunaan buku SPMN (Standardisasi Pelatihan Manajerial Nasional) sebagai salah satu acuan dalam pendampingan LDK.
7.6.3. Fungsi
Sebagaimana yang disebutkan pada pembahasan sebelumnya, agenda pokok FSLDK meliputi dua hal yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Dari dua hal tersebut, fungsi FSLDK dapat diturunkan menjadi sebagai berikut. 1. Sarana perwujudan akselerasi dakwah kampus nasional. 2. Sarana silaturahim, belajar, dan berbagi pengalaman antar pengurus LDK. 3. Wadah untuk mewujudkan peran aktif LDK dalam menyikapi permasalahan keumatan.
7.6.4. Struktur
Struktur Keperngurusan dari FSLDK Indonesia adalah sebagai berikut :
Puskomnas
BP Puskomnas BP Puskomda
Puskomda
LDK
Puskomnas Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional) adalah LDK yang berfungsi sebagai koordinator FSLDK skala nasional. Puskomnas dipilih melalui mekanisme sidang pada waktu FSLDKN. Tugasnya adalah menjabarkan Hasil dan Rekomendasi FSLDKN menjadi program kerja sekaligus mengkoordinir keberjalanan program tersebut. Periode amal Puskomnas adalah dua tahun, sesuai periode FSLDKN yang juga diadakan dua tahun sekali. Dalam menjalankan amanahnya, Puskomnas memiliki wewenang untuk membentuk badan dengan fungsi tertentu, seperti Badan Pekerja Puskomnas, Pusat Kajian Syariat Islam
Mahasiswa (PKSIM), Jaringan Mahasiswa Anti-Pemurtadan (Jamaad), dan Media Center Puskomnas (MCP). Pada Kepengurusan FSLDK 2010-2012, Puskomnas diamanahkan kepada Universitas Lampung. Seluruh koordinasi gerak LDK se-Indonesia berada di Puskomnas UNILA selama periode 2010-2012. Badan Pekerja Puskomnas Badan Pekerja (BP) Puskomnas adalah LDK yang ditunjuk oleh Puskomnas untuk membantu menjalankan amanahnya. BP Puskomnas memiliki wewenang untuk ikut menyusun konsep serta program kerja Puskomnas. Penunjukan BP Puskomnas ini dengan mempertimbangkan wilayah di Indonesia agar merata persebarannya.. Karena tersebar di berbagai wilayah, BP Puskomnas juga berperan sebagai perpanjangan tangan Puskomnas. Misalnya ketika Puskomnas merekomendasikan kepada seluruh wilayah untuk mengadakan aksi, maka BP Puskomnas bertugas sebagai penyalur informasi ke Puskomda sekaligus sebagai inisiator. Pada Kepengurusan FSLDK 2010-2012, Puskomnas membentuk 12 Badan Pekerja Puskomnas untuk membantu kerja mereka. BP-Nas tersebut adalah : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 BP PUSKOMNAS Sumbagut Sumbagsel Jadebek Banten Jabar DI Yogya Jateng Jatim Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Bag Utara Sulawesi Bag Selatan INTIM LDK RABBANI UNAND UNSRI SALAM UI Al Hurriyah IPB J AL MUJAHIDIN UNY Insani UNDIP Unair BABULHIKMAH UNRAM PUSDIMA UNMUL SKI UNG UKKI UNHAS BABUSSALAM UNKHAIR
Badan Khusus (BK) Puskomnas adalah LDK yang ditunjuk oleh puskomnas dalam melaksanakan amanah khusus yang tidak terkait dengan kewilayahan. BK dibentuk untuk menangani hal-hal seperti akselerasi LDK (PMLDK), mentoring, web maintenance, juga media. BK mempunyai kedudukan yang sama dengan BP Puskomnas. Pada Kepengurusan FSLDK 20102012, Puskomnas membentuk 12 Badan Khusus Puskomnas untuk membantu kerja mereka. BK-Nas tersebut adalah :
NO 1 2 3 4 5 6
BP KHUSUS PUSKOMNAS Isu Dunia Islam PMLDK TC Mentoring HI FSLDK Peduli Media dan Web
Puskomda Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah), merupakan pusat komunikasi sekaligus koordinator FSLDK di daerahnya. Puskomda dipilih pada saat FS-Da. Mirip dengan Puskomnas, Puskomda bertugas menjabarkan hasil-hasil FS-Da menjadi sebuah program kerja. Periode amalnya berbeda-beda. Ada Puskomda yang dipilih setahun sekali; ada pula yang dua tahun sekali. Dalam konteks jaringan FSLDK nasional, Puskomda mempunyai peran vital, yaitu sebagai eksekutor program-program nasional di daerah. NO 1 2 3 4 5 WILAYAH DAKWAH ACEH SUMUT RIAU SUMBAR JAMBI LDK ARRANIRY IAIN UKMKI UNIMED UKMKI UNRI UNAND RABBANI AR-ROHMAN UNJA
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
BENGKULU BANGKA BELITUNG SUMSEL LAMPUNG BANDUNG RAYA PRIANGAN BARAT PRIANGAN TIMUR WILAYAH 3 CIREBON JAKARTA BANTEN YOGYA SEMARANG SURAKARTA PURWOKERTO SURABAYA MADIUN MALANG JEMBER BALI NUSA TENGGARA KALTIM KALSEL KALBAR KALTENG SUL A SUL B(SULSELBAR) SULTRA
UKM Kerohanian UNIB LDK REFAH IAIN Raden Fatah LDK UKM BAPINDA IAIN Raden Intan IT TELKOM AKM AKA STKIP GARUT IMMNI UNSWAGATI LDK UNJ LDK UNTIRTA LDK UII UKKI UNNES JN UKMI UNS UKKI UNSOED JMMI ITS UKKI At- Tarbiyah IKIP pGRI Madiun UAKI UB LDK LABAIK POLTEK LDK FPMI UNIVERSITAS UDAYANA BABULHIKMAH UNRAM PUSDIMA UNMUL FKDK UNLAM BKMI UNTAN JS UNPAR LDK JUNDULLAH STAIN Datokarama UNHAS UKKI UNHALU
33 34 35
Badan Pekerja Puskomda Fungsinya hampir sama seperti BP Puskomnas, hanya saja levelnya di daerah. BP Puskomda dipilih oleh Puskomda untuk membantu eksekusi program FSLDK di sekotor-sektor yang ada pada daerah Puskomda yang dimaksud. Puskomda juga memiliki Badan Khusus (BK) Puskomda yang mirip seperti BK Puskomnas. BK Puskomda dapat berupa PKSIM, Jamaad, Media Center Daerah (MCD), mentoring, Steering Commitee Steering Committee (SC) dibentuk untuk membantu keberjalanan program besar FSLDK yaitu FSLDKN atau FSLDKD. SC dipilih berdasarkan kebijakan dari Puskomnas (untuk SC FSLDKN) atau Puskomda (untuk SC FSLDKD). Komisi FSLDK Dalam memudahkan pemetaan ranah kerja FSLDK, dibentuklah 3 komisi di FSLDK : a. Komisi A : Isu Keumatan Komisi keumatan atau saat ini disebut komisi isu nasional merupakan bagian dari FSLDK dalam menjalani perannya sebagai khidamul ummah. Komisi isu nasional merupakan bagian terpenting dari kerja nasional lembaga dakwah kampus. Wilayah gerak komisi ini meliputi isu lokal isu nasional dan internasional. Isu-isu tersebut di tingkat nasional diolah sebuah lembaga dalam FSLDKN, yakni Media Center Puskomnas (MCP) kemudian diteruskan oleh MCD dan atau LDK-LDK di masingmasing daerah. Sejak FSLDKN XII di Universitas Andalas Padang, komisi isu nasional selama rentang waktu 2002-2005 telah melakukan penyikapan terhadap beberapa isu sentral, seperti disintegrasi bangsa, kristenisasi, musuh global umat islam, amoralitas dan lain-lain. Namun dalam kurun waktu tersebut, tidak semua isu dapat diblow up dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya rekontruksi dari manajemen isu nasional tersebut. Hal ini bisa disikapi dengan pengelolaan isu yang lebih baik dan massif baik di internal maupun eksternal LDK. Juga perlu adanya alur komunikasi yang jelas agar isu-isu tersebut bisa
massif.Ranah kerja komisi A meliputi penyikapan media, solidaritas umat, isu Palestina, pemurtadan, syariat Islam, juga anti pornografi-pornoaksi. b. Komisi B : ke-LDK-an Komisi ini merupakan komisi yang sangat strategis, karena disinilah dapur LDK diolah dan diserap. Permasalan-permasalan LDK dan jaringannya, FSLDKN akan banyak dibicarakan di komisi ini. Dalam menghadapi tantangan ke depan, LDK diharapkan mampu menjawab tuntutan masyarakat yang membuat LDK harus menglami akselerasi. LDK harus mampu menjadi lembaga yang memproduksi kader-kader unggulan yang memiliki basis kompetensi keilmuan yang memadai dan dibutuhkan masyarakat. Komisi B membahas tentang percepatan dan pendampingan LDK, ekspansi dakwah LDK, jaringan komunikasi LDK, permentoringan kampus, juga revolusi akademik (Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi) c. Komisi C : Jaringan Muslimah Jaringan Muslimah (JARMUS) sebagai bentuk interaksi antar LDK khususnya bidang kemuslimahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari FSLDKN. Jaringan muslimah (jarmus) FSLDK Nasional lahir pada pertemuan FSLDKN X di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 1998. Dengan semakin bertambahnya usia, jarmus diharapkan mengevaluasi kerja-kerja yang telah dilakukan guna optimalisasi peran. Setelah FSLDKN XII jarmus telah mampu memberi pewacanaan isu terutama tentang pornografi dan jilbab. Oleh karena itu jarmus kedepan diharapkan mampu menindaklanjuti isu-isu tersebut dengan tetap kritis terhadap isu-isu kemuslimahan lain dan melakukan advokasi sesuai kapasitasnya sebagai bagian dari LDK. Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka baiklah negara itu dan apabila wanitanya rusak maka rusaklah negara itu. Itulah yang mendasari jarmus FSLDKN untuk mengambil langkah strategis dalam penyelesaian masalah kemuslimahan. Muslimah seharusnya melakukan sebuah pergerakan dakwah yang berusaha mengembalikan muslimah pada kemuliaan harkatnya. Kondisi muslimah kontemporer menuntut terlaksananya peran strategi komprehensif oleh muslimah yang peduli kaumnya. Peran dakwah muslimah memiliki misi strategis dalam upaya memperbaiki kondisi umat dalam masyarakat dan mengarahkan peradaban dengan pemberdayaan muslimah menuju kompetensi global. Visi Jarmus adalah Adanya kesatuan gerak muslimah LDK secara Nasional untuk menampilkan Islam sebagai realitas sistem nilai yang mampu memberi solusi bagi permasalahan perempuan. Misi Jarmus diantaranya adalah peningkatan jaringan internal melalui pola komunikasi dan koordinasi kemuslimahan LDK, peningkatan jaringan eksternal dengan membangun jaringan eksternal kemuslimahan dan memberikan
kontribusi terhadap permasalahan muslimah. Komisi Jaringan Muslimah meliputi pembahasan tentang Pengembangan Potensi Muslimah (PPM), isu & legalitas jilbab, serta isu kontemporer kemuslimahan
GAMAIS ITB adalah LDK di Indonesia yang dinilai mapan, mandiri, dan mempunyai potensi lebih di Indonesia. Dalam konstelasi nasional tidak banyak LDK yang telah sampai pada level LDK mandiri. Potensi ini menjadikan GAMAIS ITB dituntut untuk dapat berperan dalam mengakselerasi LDK lain di Indonesia agar mencapai level mandiri dalam waktu yang cepat. Berbagai pencapaian yang telah dilakukan GAMAIS ITB telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB sudah siap untuk melakukan pelebaran sayap ke seluruh Indonesia. Dengan sistem Intenal yang sudah lengkap, GAMAIS ITB diharapkan bisa menstimulus kemampuan manajemen pengelolaan LDK dalam bentuk training, coaching maupun konsultasi serta penyusunan buku-buku panduan dakwah yang berisfat operasional dan menginspirasi para stakeholder LDK di seluruh Indonesia. GAMAIS ITB akan melakukan fungsi akselerasi ini dalam naungan panji FSLDK yang dimana GAMAIS ITB bergabung di dalamnya. Selain itu GAMAIS ITB diharapkan bisa menjadi pemegang kebijakan strategis bagi kemajuan dan pertumbuhan LDK seIndonesia. Kontribusi nyata GAMAIS ITB di dalam kancah FSLDK ini harus terus teruji dan meningkat. GAMAIS ITB harus bisa menjadi inisiator ulung dalam isu-isu atau agenda dakwah yang bisa diterapkan. GAMAIS ITB juga akan selalu memberikan masukan yang berarti untuk FSLDK. Sebagai sebuah LDK mandiri, GAMAIS ITB siap menjadi akselarator dakwah dalam hal pengelolaan LDK yang cerdas, sistematis, sinergis serta terarah.
No Kontak
Terutama nomor handphone yang aktif. Kalau perlu, catat juga nomor telepon rumah, nomor HP yang lain (untuk yang memiliki nomor HP lebih dari satu), nomor kode negara (kalau jaringan kita berada di luar negeri). Saat ini, email mulai sering digunakan. Email yang digunakan tak sebatas surat elektronik saja, tetapi juga mecakup mailing list (milis, groups), Friendster, Yahoo Messenger, dan banyak lagi. Komunikasi via email pun gratis, kita tak perlu mengeluarkan dana untuk mengirim email ke ribuan orang sekalipun. Hanya saja biasanya kita perlu membayar untuk dapat menggunakan koneksi internetnya. Data alamat menjadi penting ketika kita ingin berjaulah ke tempat jaringan kita. Karena silaturahim yang terbaik ialah mendatangi orangnya secara langsung. Berisi organisasi yang diikuti, atau berupa tempat kerjanya. Sertakan juga jabatannya di organisasi tersebut. Catatlah keterangan lain yang diperlukan. Misal situs pribadi, tanggal lahir (sebagai even untuk memberikan appreciate), dan asal daerah. Mahasiswa kampus, jurusan, angkatan, dsb. Tokoh pekerjaan, jabatan, spesialisasi, alamat kantor, dll. Ormas/perusahaan alamat, no kantor, nama & kontak ketua ormas/direktur, dst.
b. Mengontak Jaringan Pada dasarnya, menjadi tanggung jawab kita untuk selalu memberi perhatian sehingga jaringan kita menyadari bahwa kita masih menjadi relasinya. Kita harus memiliki daftar atau kalender peristiwa penting bagi jaringan kita, seperti hari ulang tahun, ultah pernikahan, atau ultah anaknya, hari-hari besar seperti hari raya keagamaan, dan sebagainya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga jaringan yang sudah ada ialah dengan mengontak secara rutin. Mengontak dapat dengan sms, menelepon, mengirim kartu ucapan selamat, komunikasi dunia maya (via e-mail, YM, dll.),
juga dapat mengunjunginya secara langsung. Manfaatkanlah momen-momen yang tepat agar komunikasi kita lebih terasa manfaatnya. c. Updating Data Hal penting yang harus dijaga dalam mengelola jaringan adalah seluruh jaringan harus mengetahui setiap perubahan informasi besar yang terjadi pada situasi kita. Misalnya, pindah alamat, perubahan nomor telepon, perubahan jabatan di kantor, sudah menikah atau belum. Berbagai peristiwa tersebut perlu diketahui oleh jaringan kita sehingga jika kita bertemu dengan mereka suatu saat nanti, mereka merasa nyaman dengan kita. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Kita harus selalu meng-update data-data tentang jaringan kita. Kita harus senantiasa mengetahui berbagai peristiwa penting atau perubahan situasi yang dialami oleh jaringan kita. Berbagai informasi penting ini dapat kita peroleh melalui jaringan kita yang lain atau dari yang bersangkutan, dari surat kabar, internet, televisi atau radio (jika jaringan kita pejabat, selebriti, atau public figures lainnya). Amati berbagai peristiwa penting dan perubahan yang terjadi dalam komunitas dalam jaringan kita. Bahkan disarankan bagi kita untuk mengkliping setiap peristiwa penting yang terjadi pada jaringan kita. d. Feedback Dalam menjaga jaringan, kita juga harus memiliki channel untuk dapat menerima feedback dari luar. Channel yang dimaksud bisa berupa alamat sekretariat (alamat surat), nomor telepon, HP, fax, email, situs web yang interaktif, dan sebagainya. Mengenai channel mana yang dipilih untuk digunakan oleh LDK, itu tergantung kebutuhan dan kemampuan LDK. Pada umumnya, alamat surat dan telepon merupakan standar yang harus sudah ada. Dan jangan lupa, channel tersebut harus dicantumkan di setiap sarana-sarana kehumasan.
Sebelum mulai memperluas jaringan, kita harus mengetahui terlebih dahulu jaringan sepeti apa yang kita perlukan. Catatlah target jaringan yang akan kita buat dalam database. Lalu, lengkapi database itu dengan data-data seperti pada bagian membuat database. Cara melengkapinya dengan mencari data dari orang yang sudah memiliki jaringan ke target kita (memperluas jaringan yang belum ada via jaringan yang sudah ada), mencari dari sumber yang terpercaya (seperti dari internet, surat kabar, buku), atau dengan jaulah secara langsung. b. Silaturahim dan jaulah Setelah mendapatkan data, mulailah mengontak target kita. Kalau perlu, lakukanlah kunjungan ke tempatnya. Hal ini dimaksudkan agar kita menjadi lebih dekat, juga untuk menghormatinya. c. Tampil Tampil atau mengeksiskan organisasi, inilah cara lain untuk memperluas jaringan. Misalnya dengan membuat kartu hari raya, kalender berlogo LDK, dan memasang spanduk. Kalau kita memakai cara yang ini, maka jaringan lah yang akan mendekati kita. Atau dapat dikatakan inilah cara pasif untuk memperluas jaringan. Setelah jaringan datang, tinggal kita lah yang bertugas mem-follow up-nya. d. Mengirim dan menerima undangan Ada lagi cara lain untuk memperluas jaringan, yaitu dengan mengundang target untuk menghadiri even yang kita buat. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yaitu dengan menerima dan menghadiri undangan yang diberikan kepada kita.
Branding Gamais Yaitu mempromosikan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Gamais kepada masyarakat & massa kampus. Ketika citra Gamais sudah baik, maka kegiatan yang diadakan oleh Gamais pun seolah menjadi sesuatu yang spesial bagi massa kampus. Menginput feedback dari masyarakat Produsen yang baik ialah yang memproduksi barang yang diinginkan oleh konsumennya. Begitu pula dalam dakwah, Gamais harus tahu produk apa yang diminati oleh konsumennya. Salah satu caranya ialah menerima input dari masyarakat
b. Sinergisasi Jaringan yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk kelancaran birokrasi, pendanaan, aksi, dan lain-lain. Kelancaran pendanaan dan birokrasi biasa digunakan saat mengadakan kegiatan. Biasanya jaringan dengan pihak birokrat kampus digunakan dalam fungsi ini. Untuk kelancaran pendanaan, salah satu ujung tombak jaringan Gamais ialah pada relasi ke alumninya. Semakin baik hubungan yang sudah dibina antara gamais dengan alumni, semakin mudah pula alumni mengeluarkan uangnya untuk keberlangsungan dakwah gamais. Jangan pula menomorduakan hubungan gamais dengan organisasi profit. Hubungan baik dengan perusahaan akan membantu pula pendanaan dalam kegiatan gamais. Lalu perihal kerjasama dengan organisasi lain. Semisal dalam mengadakan aksi, tentunya ga mau khan kalau gamais itu aksi sendirian? Nah, di sinilah peran jaringan terutama kepada organisasi lain semisal KAMMI, FSLDK, dan KM-ITB menjadi penting. Juga diperlukan adanya koordinasi yang jelas antara lembaga dakwah lain semisal YPM Salman. c. Data dan Informasi Tentunya data dan informasi merupakan tools yang penting bagi Gamais dalam melakukan syiar. Dengan menggunakan jaringan, maka pendataan dan informasi pun akan didapat dengan lebih mudah karena kita tak perlu melakukan survey secara langsung, melainkan dengan menggunakan data yang sudah dimiliki oleh jaringan kita.