You are on page 1of 24

DRAFT EKSTERNAL GAMAIS 2012

7.1. Mukaddimah
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaff : 4) Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (QS. Ar-Ruum : 42) Sudah menjadi fitrahnya bagi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Begitu pula manusia dalam lembaga, memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, baik secara kelembagaan maupun dengan perseorangan. Membangun jaringan pada dasarnya adalah membangun silaturahim untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dengan komponen luar. Jaringan atau public relation sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, terlebih pada gamais sebagai suatu lembaga yang mengusung kata dakwah. Gamais membutuhkan suatu kemampuan untuk dapat mengomunikasikan dirinya, terutama terkait perihal pencitraan. Di era informasi ini, masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi. Namun informasiinformasi yang mereka dapatkan tidak selalu merupakan informasi yang benar. Adakalanya masyarakat mendapatkan informasi yang keliru yang timbul dari opini masyarakat ataupun dari pemberitaan media massa. Maka dari itu keberadaan public relation dalam organisasi sangat diperlukan untuk memperbaiki dan meluruskan informasi yang diterima oleh masyarakat. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa bentuk informasi yang diterima masyarakat itu akan membentuk penyikapan masyarakat kepada organisasi kita. Bila informasi yang mereka terima adalah informasi yang salah, maka mereka akan menyikapi organisasi kita dengan sikap yang tidak kita inginkan. Selain pencitraan, masih banyak lagi manfaat dari jaringan. Gamais dapat menggunakan jaringan dalam fungsi sinergisasi seperti kelancaran birokrasi, dinamisasi, juga pendanaan. Jaringan juga diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dari organisasi atau tokoh lain. Membangun jaringan ibarat membuat sebuah simbiosis antara kita dengan elemen lain. Ada hubungan yang saling menguntungkan, ada hubungan dimana yang satu untung dan yang lainnya tak merugi, ada pula yang merugikan salah satu pihak saja. Pengelolaan jaringan harus dilakukan secara benar agar timbul suatu kerjasama yang saling manguntungkan dan agar kita tak lantas dirugikan atau dimanfaatkan pihak lain

7.2. Mind Map dan Content

Pada bab kali ini akan dijelaskan tentang UrgensiEksternal/Jaringan dalam dakwah Gamais ITB, Jenis-jenis jaringan gamais yang meliputi jaringan internal kampus dan eksternal kampus, jaringan FSLDK Lalu dijelaskan pula tentang pengelolaan jaringan berupa maintenance jaringan, ekspansi jaringan, dan pemanfaatan jaringan. Selain itu juga dijelaskan mengenai Key Performance Indicator (KPI) beserta target Gamais untuk eksternal dalam periode waktu 2012-2014.

7.3. Urgensi Eksternal/Jaringan dalam Dakwah GAMAIS ITB


Kekuatan dakwah kampus yang semakin mapan dan menyebar saat ini semakin membutuhkan kreatifitas dan mobilitas yang tinggi bagi kader dakwahnya. Kaderisasi dan Syiar adalah sebuah tanggung jawab serta peran langsung dari sebuah LDK, akan tetapi sebuah LDK tidak akan bisa bertahan lama tanpa sistem pendukung gerak dakwah, salah satunya adalah jaringan. Peran penguatan jaringan ini semakin terasa dan berpengaruh ketika dakwah ini ternyata sulit untuk berkembang tanpa dukungan eksternal. Disinilah mengapa seorang bijak mengatakan bukan saatnya lagi zaman sebuah tim yang kuat, akan tetapi saat ini adalah zaman jaringan yang kuat. Dengan didasari oleh berbagai kebutuhan ini, sistem pendukung berupa jaringan diharapkan bisa menjadi pemicu untuk gerak dakwah di dalam tubuh GAMAIS ITB ini lebih kreatif dan bermobilitas tinggi. Ada empat pandangan kontekstual terhadap jaringan ini, yakni : 1. 2. 3. 4. Kebutuhan untuk mengakselerasi internal lembaga Menanggapi proses perkembangan di lingkungan lembaga semakin cepat Kebutuhan untuk mengukur performa relatif lembaga dakwah Perlu adanya sarana untuk berkontribusi lebih besar

Keempat pandangan ini menjadi landasan pemikiran kenapa perluasan dan penguatan jaringan dibutuhkan oleh GAMAIS ITB.

7.4. Sasaran Strategis, KPI, dan Target Sektor Eksternal


Sasaran Strategis Terwujudnya hubungan yang harmonis dan sinergis dalam dakwah antara GAMAIS ITB dan Salman Indikator Jumlah kunjungan yang menghasilakan upaya sinergisasi secara periodik % jumlah agenda GAMAIS di kampus yang diizinkan rektorat Jumlah kerjasama antara GAMAIS ITB dan Lembaga Kemahasiswaan ITB 2012 Target 2013 2014 Strategi Umum Kunjungan dan komunikasi rutin dengan pengurus YPM Salman dengan membawa konten yang jelas Pembuatan dan Pengemasan konten agenda Gamais yang baik untuk diajukan ke Lembaga Kemahasiswaan Komunikasi rutin dengan pihak Lembaga Kemahasiswaan, Proaktif dalam menanggai isu di kampus yang berhubungan dengan Gamais 1. Kelengkapan persyaratan Gamais sebagai unit di kampus 2. Professional dalam setiap agenda yang melibatkan Lembaga Kemahasiswaan (Ketepatan waktu pengumpulan LPJ, dll) Senantiasa turut serta dalam kegiatan FSLDK (Bandung Raya dan Nasional) serta berperan aktif dalam menanggapi isu2 atau permasalahan di FSLDK TFT PMLDK Wilayah Sektor/Dept In Charge Eksternal dan Kepala GAMAIS

Terwujudnya hubungan yang harmonis antara GAMAIS ITB dengan Rektorat ITB

Eksternal dan Kepala GAMAIS

Terwujudnya GAMAIS ITB yang profesional sebagai sebuah organisasi di kampus

% terpenuhinya persyaratanpersyaratan unit kegiatan mahasiswa dari Lembaga Kemahasiswaan ITB (misal profil unit, LPJ, dll)

Terwujudnya GAMAIS ITB yang menjadi Inisiator, Inovator, dan akselerator pergerakan dakwah kampus Bandung Raya dan Nasional Teroptimalkannya peran

% LDK yang menyatakan bahwa GAMAIS sebagai inisiator, inovator, dan akselerator dakwah kampus* Jumlah PMLDK wilayah

FSLDK

FSLDK

yang dibentuk Jumlah PMLDK yang dilakukan Gamais dalam akselerasi da'wah kampus Bandung Raya dan Nasional Jumlah LDK baru yang dibentuk Jumlah LDK yang naik level Jumlah pengunjung website PMLDK % partisipasi GAMAIS ITB dalam agenda-agenda FSLDK Jumlah Organisasi Islam Nasional dan LDK Internasional yang dikenal oleh GAMAIS ITB Jumlah Organisasi Islam nasional dan LDK internasional yang bersilaturahim secara langsung dan tidak langsung dengan GAMAIS ITB Jumlah agenda kolaborasi yang dilakukan antara Organisasi Islam Nasional, LDK Internasional, dan GAMAIS ITB

bekerjasama dengan BP-Nas FSLDK Memaksimalkan marketing dan publikasi ke LDK Indonesia dan Optimasi Trainer Bekerjasama dengan Puskomda Bandung Raya untuk menginisiasi pembentukan LDK Baru, Sekolah LDK Bandung Raya dan Pendampingan LDK Berkontribusi aktif dalam seluruh agenda FSLDK Ekspansi dan Optimasi jaringan Gamais Meningkatkan Aksesibilas Gamais dengan menggunakan media maya Mengadakan kunjungan sillaturahim dengan Organisasi Islam Ekstra Kampus Mengadakan agenda Talim Antar Negara Teleconference FSLDK dan Humas

Terbinanya hubungan yang baik dengan organisasiorganisasi islam nasional dan LDK internasional

Jumlah Jaringan, intra maupun ekstra kampus, yang dikenal oleh GAMAIS ITB

Terbinanya hubungan yang baik dengan Jaringan GAMAIS ITB, intra maupun ekstra kampus

Jumlah Jaringan, intra maupun ekstra kampus, yang bersilaturahim secara langsung dan tidak langsung dengan GAMAIS ITB Jumlah agenda kolaborasi yang dilakukan antara Jaringan, intra maupun ekstra kampus, dengan GAMAIS ITB

Membangun jaringan dengan mengikuti beberapa agenda-agenda intra maupun ekstra kampus (Ex. Agenda Himpunan, Forsil, Seminar Kepemudaan, dll) Dapatkan jaringan Maintenance Mengundang jaringan yang dimiliki Gamais ke dalam agenda-agenda Gamais Menghadiri undangan/agenda organisasi ekstra kampus Mengajak kerjasama untuk beberapa agenda gamais yang bisa dikolaborasikan sesuai dengan kompetensi jaringan yang ada

Humas

7.5. Jenis Jaringan


7.5.1. Intra Kampus
1. Birokrat kampus Terdiri dari jajaran administrasi kampus, baik di level kampus (rektorat), fakultas (dekanat), maupun jurusan/program studi. Birokrat kampus akan banyak berperan dalam hubungannya dengan kegiatan yang dilakukan oleh Gamais. Selain terkait masalah perizinan, birokrat kampus dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan, karena biasanya memang terdapat anggaran khusus dari kampus untuk kegiatan kemahasiswaan. Hanya saja kita perlu pintar-pintar untuk bisa mendapatkan bantuan dana dari sini. 2. Organisasi kemahasiswaan Terdiri dari Unit Kegiatan Mahasiswa, KM ITB, serta Himpunan. Terutama terkait masalah pencitraan Gamais di kalangan mahasiswa. Ketika hubungan Gamais dengan lembaga kemahasiswaan baik, maka aktivis yang berada di lembaga kemahasiswaan itu pun akan memiliki simpati terhadap Gamais. Nah inilah kesempatan dakwah yang baik bagi

Gamais untuk melancarkan serangan dakwahnya. Ini pula kesempatan bagi kader Gamais untuk masuk turut serta kegiatannya bahkan menjadi masul di organisasi kemahasiswaan ini. Selain itu, jaringan dengan organisasi mahasiswa dapat dimanfaatkan untuk diajak bekerja sama ketika membuat even besar seperti PMBR, Kajian Ifthar, dll. Dan di sini dapat juga dimanfaatkan sebagai ajang syiar melalui perekrutan event organizer. 3. Civitas akademika Terdiri dari dosen, pascasarjana, satpam, juga karyawan (dikhususkan selain mahasiswa S1-nya).Jaringan yang ini dapat digunakan untuk menimbulkan simpati kepada Gamais. Ketika misalnya ada dosen yang berafiliasi terhadap Islam, maka fungsi jaringan dapat memanfaatkannya untuk membantu pendanaan Gamais. 4. YPM Salman ITB YPM Salman merupakan jaringan internal kampus yang sangat mendunkung terhadap keberjalanan dakwah Gamais. Hubungan yang baik dengan jaringan ini perlu dibangun dengan baik agar harmonis dalam keberjalannnya. Jangan sampai antara Gamais dengan YPM Salman terjadi perebutan lahan ketika mengadakan even-even.

7.5.2. Ekstra kampus


1. IA Gamais IA gamais merupakan wadah bagi semua alumni mahasiswa Islam ITB. Hubungan Gamais dengan IA Gamais akan seperti hubungan antara IA ITB dengan ITB ataupun, namun dengan lebih menekankan pada sisi kekeluargaan. Gamais dengan IA Gamais diharapkan akan banyak menjalin hubungan, baik yang berupa hubungan kekeluargaan seperti pemberian masukan bagi Gamais oleh IA Gamais ataupun sebaliknya, kunjungan dari personil Gamais ke para alumni ataupun ke kantor sekretariat IA Gamais, maupun hubungan kerja sama yang bersifat profesional seperti menjadi panitia kegiatan-kegiatan IA Gamais, kerjasama ekonomi, kerjasama beasiswa Gamais, dan sebagainya. Selain itu, untuk kedepannya hubungan Gamais dengan IA Gamais tidak hanya diwakili oleh departemen Humas Eksternal Kampus, melainkan juga departemen-departemen lainnya yang ada di Gamais. Humas Eksternal Kampus berfungsi sebagai penginisiasi hubungan tersebut. Dengan cara seperti ini, diharapkan departemen-departemen lainnya yang ada di Gamais akan memiliki kemandirian dalam berhubungan dengan Alumni sehingga departemen Humas Eksternal Kampus dapat mengembangkan jaringan lebih luas lagi. 2. Public sector (Pemerintah daerah, Dewan, Kepolisian, dll) Konteks Pemerintah dalam hal ini meliputi pemerintah yang ada di tingkat Nasional, Propinsi, Kota, Kecamatan, Kelurahan hingga RW / RT. Hubungan Gamais dengan Pemerintah akan bersifat kerja sama profesional di berbagai bidang ataupun keikutsertaan Gamais (dalam hal ini adalah berupa dukungan) dalam program-program Pemerintah, seperti Bandung Agamis 2008. Kerjasama akan dilakukan dengan berbagai elemen pemerintahan (misal:pemda,

depdiknas, depag, dan lain sebagainya). Hubungan dengan Pemerintah diharapkan dapat dibangun secara bertahap dari lingkup yang paling kecil (RT/ RW) hingga lingkup yang paling luas (pusat). Hal ini dimaksudkan agar keberadaan Gamais dapat dirasakan dari lingkungan sekitar terlebih dahulu. 3. Private sector Jelas tujuannya untuk mandapatkan uang. Sering-sering-lah mengadakan silaturahim ke perusahaan-perusahaan. Sehingga ketika tiba saatnya kita membutuhkan, maka memetik buahnya pun akan lebih mudah. 4. Media massa Terkait komunikasi, media massa berfungsi untuk memperbaiki citra Gamais juga branding Gamais di kalangan luar kampus. 5. 3rd sector Terdiri dari LSM, Partai, Organisasi buruh tani, dan lain-lain. Dimanfaatkan untuk diajak bekerja sama seperti dalam melakukan aksi demonstrasi dan relawan bencana alam. 6. Tokoh Tokoh dapat terdiri dari ustadz, pengusaha, politikus, dan ketua organisasi. Jaringan ke tokoh dimanfaaatkan untuk memberikan input kepada Gamais seperti mengundang ustadz dan profesional untuk mengisi materi talim. Tokoh juga dapat dimanfaatkan untuk branding lembaga dakwah kampus kepada jaringan yang sudah dimiliki oleh tokoh itu. 7. Organisasi dakwah lain FSLDK, KAMMI, HMI, Gema Pembebasan, FPI, NU, Muhammadiyah, dan seabrek organisasi lainnya. Tujuan membangun jaringan dengan elemen ini ialah untuk diajak bersinergi dalam berdakwah. Juga kegiatan seperti aksi akan mudah dilakukan dengan mengajak jaringan ini karena dapat dibilang sudah sefiqroh.

7.6. FSLDK
7.6.1. Definisi
FSLDK kependekan dari Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus. Berbicara mengenai definisi FSLDK, kita akan mendapati dua persepsi berbeda. Persepsi pertama, kita memahami FSLDK sebagai jaringan. Sedangkan persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah nasional/daerah yang diadakan secara rutin. Sebenarnya, subjek dan objek kedua pengertian tadi sama, yaitu LDK. Akan tetapi perlu dipertegas lagi perbedaannya untuk mencegah ambiguitas. Persepsi pertama, FSLDK adalah jaringan yang beranggotakan LDK-LDK (bukan orang per orang) se-Indonesia. Sifat keanggotaan FSLDK cukup terbuka, artinya setiap LDK berhak bergabung dengan FSLDK. Hal ini dikarenakan salah satu visi FSLDK adalah mengoptimalkan akselerasi dakwah kampus nasional. Jaringan FSLDK sudah tersebar luas di seluruh nusantara. Mulai dari ujung Sumatra hingga Papua.

Hingga saat ini agenda FSLDK semakin beragam, seperti pendampingan LDK, training manajemen LDK, Simposium Internasional Palestina, penyikapan isu bencana, dan sebagainya. Jika dirangkum, program FSLDK secara garis besar ada dua yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Salah satu contoh program ke-LDK-an adalah pendampingan LDK. Kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah penyikapan isu seperti RUU APP dan Palestina. Persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah akbar. Di tingkat nasional, kita mengenal istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN). Sedangkan di tingkat daerah, ada juga istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD).

7.6.2. Sejarah
Cikal bakal lahirnya FSLDK adalah acara yang bernama Saresehan LDK yang diadakan pada tangga 14-15 Ramadhan 1406 atau 24 - 25 Mei 1986 bertempat di UGM, Yogyakarta. Pertemuan itu diikuti oleh 26 peserta utusan 13 kampus se-Jawa, yakni UGM Yogyakarta, IKIP Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Unsoed Purwokerto, UNS Solo, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Indoneisa, IPB Bogor, UIKA Bogor, ITB Bandung, dan beberapa kampus lain. Peserta pertemuan ini menetapkan adanya pembagian wilayah menjadi tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masing-masing wilayah dikoordinatori oleh Salman ITB, Jamaah Shalahuddin UGM, dan UKKI Unair.Pasca diadakannya pertemuan itu, segenap peserta menyepakati tentang perlunya membina jaringan dan ukhuwah antar-LDK. Sehingga muncullah agenda-agenda susulan sebagai follow up-nya. Agenda-agenda tersebut adalah :

Agenda Sarasehan LDK ke-2

Tuan Rumah Salman ITB

Tanggal 2-4 Januari 1987

Hasil Salman ITB sebagai koordinator pusat LDK se-Jawa. Diadakan Daurah Dirasah Islamiyah di IPB, Latihan Mujahid Dakwah di Salman ITB. Diterbitkannya lembar komunikasi antar-LDK. Istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) pertama kali digunakan.

FSLDK III

UKKI Unair Surabaya

13-16 September 1987

Penetapan logo FSLDK. Penetapan standar internal LDK dan persamaan langkah LDK. FSLDK IV UNS Surakarta 3-6 September 1988 Ide khittah LDK. Penetapan pola komunikasi (Puskompus, Puskomwil, tuan rumah, dan koordinator mantan pusat). Perumusan rancangan oleh tim khusus (selesai Desember 1988). Kesepakatan terhadap rumusan khittah LDK yang disusun oleh tim khusus. Mengalihkan Puskompus dari ITB ke IKIP Malang dan penetapan UNHAS sebagai tuan rumah FS selanjutnya. Pembagian wilayah komunikasi FSLDK: Wilayah I mencakup Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Wilayah II mencakup Jawa Tengah, DIY dan Kalimantan. Wilayah III mencakup Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT Wilayah IV mencakup Sulawesi, Irian, Maluku dan Timor Timur.

FSLDKN V FSLDKN VI FSLDKN VII

IKIP Malang IKOPIN Jatinangor Universitas Hasanudin Makassar.

15-19 September 1989 Oktober 1990 Desember 1991

FSLDKN VIII FSLDKN IX

BAI Universitas Diponegoro. Unisba Bandung

6-11 September 1993 Tahun 1995 Penyeragaman khittah yang telah ditetapkan ternyata memunculkan perbedaan pendapat. Adanya khittah

tersebut dinilai tidak sesuai dengan kenyataan bahwa kondisi tiap LDK berbeda. Bahkan terkadang perbedaannya cukup jauh. Perbedaan pendapat ini pun mencapai klimaksnya tepat pada FSLDKN IX ini, sehingga peserta forum menyepakati penghapusan khittah LDK. Penghapusan khittah ini dikenal dengan nama Piagam Unisba. Sehingga dengan adanya piagam tersebut, praktis FSLDK hanya bersifat koordinasi. Dan telah disadari, kondisi dan karakteristik LDK yang beragam ini tidak mungkin diseragamkan. Maka jadilah agenda-agenda FSLDK sekarang hanya berupa rekomendasi tanpa paksaan dengan berlandaskan semangat beramal secara berjamaah (amal jamai). FSLDKN X Universitas Muhammadiyah Malang 25-29 Maret 1998 Menetapkan Gamais ITB sebagai Puskomnas. Menetapkan UI Jakarta sebagai tuan rumah FS-Nas XI. Mendeklarasikan berdirinya KAMMI sebagai sayap siyasi dakwah kampus. Terjadi lonjakan peserta dibanding FS-Nas sebelumnya, yaitu sekitar 600

FSLDKN XI

Universitas Indonesia Depok

20-24 Juli 2000

FSLDKN XII Universitas Andalas Padang 25-29 Juli 2002

LDK. Bahasan tentang jaringan muslimah (jarmus) mulai digulirkan. Menetapkan JMMI ITS sebagai Puskomnas dan FKI Rabbani Unand sebagai OC FS-Nas XII. Pembentukan Pusat Kajian Syariat Islam Mahasiswa (PKSIM) sebagai wadah untuk mempersiapkan keberterimaan masyarakat terhadap penerapan syariat Islam. Pembentukan Jaringan Mahasiswa Anti Pemurtadan (Jamaat) untuk meng-counter aksi pemurtadan di kampus.

FSLDKN XIII

Universitas Mulawarman Samarinda

19-25 Juli 2005

Merekomendasikan pembentukan Jamaad dan PKSIM di daerah. Wacana tentang Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi (DKBK). Penggunaan buku SPMN (Standardisasi Pelatihan Manajerial Nasional) sebagai salah satu acuan dalam pendampingan LDK.

FSLDKN XIV FSLDKN XVI

Universitas Lampung Universitas Pattimura

Juli-Agustus 2007 Juli 2010

7.6.3. Fungsi

Sebagaimana yang disebutkan pada pembahasan sebelumnya, agenda pokok FSLDK meliputi dua hal yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Dari dua hal tersebut, fungsi FSLDK dapat diturunkan menjadi sebagai berikut. 1. Sarana perwujudan akselerasi dakwah kampus nasional. 2. Sarana silaturahim, belajar, dan berbagi pengalaman antar pengurus LDK. 3. Wadah untuk mewujudkan peran aktif LDK dalam menyikapi permasalahan keumatan.

7.6.4. Struktur
Struktur Keperngurusan dari FSLDK Indonesia adalah sebagai berikut :

Puskomnas

BP Puskomnas BP Puskomda

Puskomda

LDK

Puskomnas Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional) adalah LDK yang berfungsi sebagai koordinator FSLDK skala nasional. Puskomnas dipilih melalui mekanisme sidang pada waktu FSLDKN. Tugasnya adalah menjabarkan Hasil dan Rekomendasi FSLDKN menjadi program kerja sekaligus mengkoordinir keberjalanan program tersebut. Periode amal Puskomnas adalah dua tahun, sesuai periode FSLDKN yang juga diadakan dua tahun sekali. Dalam menjalankan amanahnya, Puskomnas memiliki wewenang untuk membentuk badan dengan fungsi tertentu, seperti Badan Pekerja Puskomnas, Pusat Kajian Syariat Islam

Mahasiswa (PKSIM), Jaringan Mahasiswa Anti-Pemurtadan (Jamaad), dan Media Center Puskomnas (MCP). Pada Kepengurusan FSLDK 2010-2012, Puskomnas diamanahkan kepada Universitas Lampung. Seluruh koordinasi gerak LDK se-Indonesia berada di Puskomnas UNILA selama periode 2010-2012. Badan Pekerja Puskomnas Badan Pekerja (BP) Puskomnas adalah LDK yang ditunjuk oleh Puskomnas untuk membantu menjalankan amanahnya. BP Puskomnas memiliki wewenang untuk ikut menyusun konsep serta program kerja Puskomnas. Penunjukan BP Puskomnas ini dengan mempertimbangkan wilayah di Indonesia agar merata persebarannya.. Karena tersebar di berbagai wilayah, BP Puskomnas juga berperan sebagai perpanjangan tangan Puskomnas. Misalnya ketika Puskomnas merekomendasikan kepada seluruh wilayah untuk mengadakan aksi, maka BP Puskomnas bertugas sebagai penyalur informasi ke Puskomda sekaligus sebagai inisiator. Pada Kepengurusan FSLDK 2010-2012, Puskomnas membentuk 12 Badan Pekerja Puskomnas untuk membantu kerja mereka. BP-Nas tersebut adalah : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 BP PUSKOMNAS Sumbagut Sumbagsel Jadebek Banten Jabar DI Yogya Jateng Jatim Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Bag Utara Sulawesi Bag Selatan INTIM LDK RABBANI UNAND UNSRI SALAM UI Al Hurriyah IPB J AL MUJAHIDIN UNY Insani UNDIP Unair BABULHIKMAH UNRAM PUSDIMA UNMUL SKI UNG UKKI UNHAS BABUSSALAM UNKHAIR

Badan Khusus Puskomnas

Badan Khusus (BK) Puskomnas adalah LDK yang ditunjuk oleh puskomnas dalam melaksanakan amanah khusus yang tidak terkait dengan kewilayahan. BK dibentuk untuk menangani hal-hal seperti akselerasi LDK (PMLDK), mentoring, web maintenance, juga media. BK mempunyai kedudukan yang sama dengan BP Puskomnas. Pada Kepengurusan FSLDK 20102012, Puskomnas membentuk 12 Badan Khusus Puskomnas untuk membantu kerja mereka. BK-Nas tersebut adalah :

NO 1 2 3 4 5 6

BP KHUSUS PUSKOMNAS Isu Dunia Islam PMLDK TC Mentoring HI FSLDK Peduli Media dan Web

LDK UGM ITB UNNES UI UNS ITS

Puskomda Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah), merupakan pusat komunikasi sekaligus koordinator FSLDK di daerahnya. Puskomda dipilih pada saat FS-Da. Mirip dengan Puskomnas, Puskomda bertugas menjabarkan hasil-hasil FS-Da menjadi sebuah program kerja. Periode amalnya berbeda-beda. Ada Puskomda yang dipilih setahun sekali; ada pula yang dua tahun sekali. Dalam konteks jaringan FSLDK nasional, Puskomda mempunyai peran vital, yaitu sebagai eksekutor program-program nasional di daerah. NO 1 2 3 4 5 WILAYAH DAKWAH ACEH SUMUT RIAU SUMBAR JAMBI LDK ARRANIRY IAIN UKMKI UNIMED UKMKI UNRI UNAND RABBANI AR-ROHMAN UNJA

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

BENGKULU BANGKA BELITUNG SUMSEL LAMPUNG BANDUNG RAYA PRIANGAN BARAT PRIANGAN TIMUR WILAYAH 3 CIREBON JAKARTA BANTEN YOGYA SEMARANG SURAKARTA PURWOKERTO SURABAYA MADIUN MALANG JEMBER BALI NUSA TENGGARA KALTIM KALSEL KALBAR KALTENG SUL A SUL B(SULSELBAR) SULTRA

UKM Kerohanian UNIB LDK REFAH IAIN Raden Fatah LDK UKM BAPINDA IAIN Raden Intan IT TELKOM AKM AKA STKIP GARUT IMMNI UNSWAGATI LDK UNJ LDK UNTIRTA LDK UII UKKI UNNES JN UKMI UNS UKKI UNSOED JMMI ITS UKKI At- Tarbiyah IKIP pGRI Madiun UAKI UB LDK LABAIK POLTEK LDK FPMI UNIVERSITAS UDAYANA BABULHIKMAH UNRAM PUSDIMA UNMUL FKDK UNLAM BKMI UNTAN JS UNPAR LDK JUNDULLAH STAIN Datokarama UNHAS UKKI UNHALU

33 34 35

MALUKU MALUKU UTARA PAPUA

AL IKHWAN UNPATI LDK AL-ISLAH STAIN TERNATE LDK UNIPA MANOKWARI

Badan Pekerja Puskomda Fungsinya hampir sama seperti BP Puskomnas, hanya saja levelnya di daerah. BP Puskomda dipilih oleh Puskomda untuk membantu eksekusi program FSLDK di sekotor-sektor yang ada pada daerah Puskomda yang dimaksud. Puskomda juga memiliki Badan Khusus (BK) Puskomda yang mirip seperti BK Puskomnas. BK Puskomda dapat berupa PKSIM, Jamaad, Media Center Daerah (MCD), mentoring, Steering Commitee Steering Committee (SC) dibentuk untuk membantu keberjalanan program besar FSLDK yaitu FSLDKN atau FSLDKD. SC dipilih berdasarkan kebijakan dari Puskomnas (untuk SC FSLDKN) atau Puskomda (untuk SC FSLDKD). Komisi FSLDK Dalam memudahkan pemetaan ranah kerja FSLDK, dibentuklah 3 komisi di FSLDK : a. Komisi A : Isu Keumatan Komisi keumatan atau saat ini disebut komisi isu nasional merupakan bagian dari FSLDK dalam menjalani perannya sebagai khidamul ummah. Komisi isu nasional merupakan bagian terpenting dari kerja nasional lembaga dakwah kampus. Wilayah gerak komisi ini meliputi isu lokal isu nasional dan internasional. Isu-isu tersebut di tingkat nasional diolah sebuah lembaga dalam FSLDKN, yakni Media Center Puskomnas (MCP) kemudian diteruskan oleh MCD dan atau LDK-LDK di masingmasing daerah. Sejak FSLDKN XII di Universitas Andalas Padang, komisi isu nasional selama rentang waktu 2002-2005 telah melakukan penyikapan terhadap beberapa isu sentral, seperti disintegrasi bangsa, kristenisasi, musuh global umat islam, amoralitas dan lain-lain. Namun dalam kurun waktu tersebut, tidak semua isu dapat diblow up dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya rekontruksi dari manajemen isu nasional tersebut. Hal ini bisa disikapi dengan pengelolaan isu yang lebih baik dan massif baik di internal maupun eksternal LDK. Juga perlu adanya alur komunikasi yang jelas agar isu-isu tersebut bisa

massif.Ranah kerja komisi A meliputi penyikapan media, solidaritas umat, isu Palestina, pemurtadan, syariat Islam, juga anti pornografi-pornoaksi. b. Komisi B : ke-LDK-an Komisi ini merupakan komisi yang sangat strategis, karena disinilah dapur LDK diolah dan diserap. Permasalan-permasalan LDK dan jaringannya, FSLDKN akan banyak dibicarakan di komisi ini. Dalam menghadapi tantangan ke depan, LDK diharapkan mampu menjawab tuntutan masyarakat yang membuat LDK harus menglami akselerasi. LDK harus mampu menjadi lembaga yang memproduksi kader-kader unggulan yang memiliki basis kompetensi keilmuan yang memadai dan dibutuhkan masyarakat. Komisi B membahas tentang percepatan dan pendampingan LDK, ekspansi dakwah LDK, jaringan komunikasi LDK, permentoringan kampus, juga revolusi akademik (Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi) c. Komisi C : Jaringan Muslimah Jaringan Muslimah (JARMUS) sebagai bentuk interaksi antar LDK khususnya bidang kemuslimahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari FSLDKN. Jaringan muslimah (jarmus) FSLDK Nasional lahir pada pertemuan FSLDKN X di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 1998. Dengan semakin bertambahnya usia, jarmus diharapkan mengevaluasi kerja-kerja yang telah dilakukan guna optimalisasi peran. Setelah FSLDKN XII jarmus telah mampu memberi pewacanaan isu terutama tentang pornografi dan jilbab. Oleh karena itu jarmus kedepan diharapkan mampu menindaklanjuti isu-isu tersebut dengan tetap kritis terhadap isu-isu kemuslimahan lain dan melakukan advokasi sesuai kapasitasnya sebagai bagian dari LDK. Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka baiklah negara itu dan apabila wanitanya rusak maka rusaklah negara itu. Itulah yang mendasari jarmus FSLDKN untuk mengambil langkah strategis dalam penyelesaian masalah kemuslimahan. Muslimah seharusnya melakukan sebuah pergerakan dakwah yang berusaha mengembalikan muslimah pada kemuliaan harkatnya. Kondisi muslimah kontemporer menuntut terlaksananya peran strategi komprehensif oleh muslimah yang peduli kaumnya. Peran dakwah muslimah memiliki misi strategis dalam upaya memperbaiki kondisi umat dalam masyarakat dan mengarahkan peradaban dengan pemberdayaan muslimah menuju kompetensi global. Visi Jarmus adalah Adanya kesatuan gerak muslimah LDK secara Nasional untuk menampilkan Islam sebagai realitas sistem nilai yang mampu memberi solusi bagi permasalahan perempuan. Misi Jarmus diantaranya adalah peningkatan jaringan internal melalui pola komunikasi dan koordinasi kemuslimahan LDK, peningkatan jaringan eksternal dengan membangun jaringan eksternal kemuslimahan dan memberikan

kontribusi terhadap permasalahan muslimah. Komisi Jaringan Muslimah meliputi pembahasan tentang Pengembangan Potensi Muslimah (PPM), isu & legalitas jilbab, serta isu kontemporer kemuslimahan

7.6.5. Peran Gamais


a. GAMAIS ITB sebagai bagian dari LDK penggagas FSLDK Dalam sejarah berdirinya FSLDK, GAMAIS memegang peranan penting. Karisma Salman pada Sarasehan LDK di UGM menjadi wakil ITB sebagai Lembaga Dakwah Kampus ITB yang ada pada saat itu. Berikutnya pada sarasehan kedua LDK, Salman ITB menjadi tuan rumah peyelenggaranya yang selanjutnya ditetapkan sebagai koordinator pusat LDK seJawa. FSLDK terus mengalami perkembangan hingga GAMAIS pernah juga diamanahi sebagai Puskomnas. b. GAMAIS adalah LDK yang bernaung dibawah koordinasi FSLDK GAMAIS merupakan LDK, dan FSLDK adalah forum yang menaungi LDK. Itu sebabnya GAMAIS berada dalam naungan dan koordinasi FSLDK sesuai alur komunikasi nasional. c. GAMAIS pernah menjadi Puskomnas FSLDK, BP-Nas Jawa Barat, Puskomda, dan SC Dapat dikatakan bahwa GAMAIS ITB adalah LDK yang sangat terlibat dalam FSLDK. GAMAIS pernah diamanahi sebagai Puskomnas, Puskomda, BP Jawa Barat, BK SPMN, BK Web, dan sebagainya. d. Dalam struktur FSLDK, GAMAIS saat ini diamanahi sebagai : o Badan Khusus Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus Nasional (BK-PMLDK) PMLDK-TC (Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus Training Centre) adalah salah satu BK (Badan Khusus) dari Puskomnas FSLDK. PMLDK-TC berfungsi sebagai support system utama bagi akselerasi LDK seIndonesia. Beberapa tugas yang diamanahkan kepada BK PMLDK ialah membuat buku Manajemen Dakwah Kampus dan memberikan training manajemen LDK ke kampus-kampus. Dahulu BK PMLDK GAMAIS ITB bekerja sama dengan SALAM UI dalam membuat buku Risalah Manajemen Dakwah Kampus. Untuk saat ini, BK PMLDK diamanahi kepada GAMAIS ITB saja. Program yang akan diluncurkan ialah membuat buku Manajemen Lembaga Dakwah Kampus serta membentuk PMLDK Training Center. o Badan Khusus Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus Daerah Bandung Raya (BK-PMLDK) Untuk memaksimalkan perannya di FSLDK Bandung Raya, Gamais juga diamanahkan sebagai BK PMLDK untuk mengakselerasi seluruh LDK se-Bandung Raya o Tuan Rumah FSLDKN XVI Pada Tahun 2012, Gamais ITB kembali diamanahkan untuk menyelenggarakan perhelatan akbar LDK se-Indonesia.

GAMAIS ITB adalah LDK di Indonesia yang dinilai mapan, mandiri, dan mempunyai potensi lebih di Indonesia. Dalam konstelasi nasional tidak banyak LDK yang telah sampai pada level LDK mandiri. Potensi ini menjadikan GAMAIS ITB dituntut untuk dapat berperan dalam mengakselerasi LDK lain di Indonesia agar mencapai level mandiri dalam waktu yang cepat. Berbagai pencapaian yang telah dilakukan GAMAIS ITB telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB sudah siap untuk melakukan pelebaran sayap ke seluruh Indonesia. Dengan sistem Intenal yang sudah lengkap, GAMAIS ITB diharapkan bisa menstimulus kemampuan manajemen pengelolaan LDK dalam bentuk training, coaching maupun konsultasi serta penyusunan buku-buku panduan dakwah yang berisfat operasional dan menginspirasi para stakeholder LDK di seluruh Indonesia. GAMAIS ITB akan melakukan fungsi akselerasi ini dalam naungan panji FSLDK yang dimana GAMAIS ITB bergabung di dalamnya. Selain itu GAMAIS ITB diharapkan bisa menjadi pemegang kebijakan strategis bagi kemajuan dan pertumbuhan LDK seIndonesia. Kontribusi nyata GAMAIS ITB di dalam kancah FSLDK ini harus terus teruji dan meningkat. GAMAIS ITB harus bisa menjadi inisiator ulung dalam isu-isu atau agenda dakwah yang bisa diterapkan. GAMAIS ITB juga akan selalu memberikan masukan yang berarti untuk FSLDK. Sebagai sebuah LDK mandiri, GAMAIS ITB siap menjadi akselarator dakwah dalam hal pengelolaan LDK yang cerdas, sistematis, sinergis serta terarah.

7.7. Pengelolaan dan Ekspansi Jaringan


7.7.1. Maintenance Jaringan
a. Membuat database Database merupakan langkah awal dalam membangun suatu jaringan. Buatlah data mengenai orang atau lembaga yang pernah berinteraksi dengan LDK kita. Informasi minimal yang harus dimiliki ialah nama & nomor kontaknya.

Tabel : informasi yang diperlukan dalam membuat database


Data Nama Keterangan Pastikan kita tahu siapa nama orang yang kita jadikan sebagai jaringan kita. Meliputi nama lengkap dan gelarnya.

No Kontak

Terutama nomor handphone yang aktif. Kalau perlu, catat juga nomor telepon rumah, nomor HP yang lain (untuk yang memiliki nomor HP lebih dari satu), nomor kode negara (kalau jaringan kita berada di luar negeri). Saat ini, email mulai sering digunakan. Email yang digunakan tak sebatas surat elektronik saja, tetapi juga mecakup mailing list (milis, groups), Friendster, Yahoo Messenger, dan banyak lagi. Komunikasi via email pun gratis, kita tak perlu mengeluarkan dana untuk mengirim email ke ribuan orang sekalipun. Hanya saja biasanya kita perlu membayar untuk dapat menggunakan koneksi internetnya. Data alamat menjadi penting ketika kita ingin berjaulah ke tempat jaringan kita. Karena silaturahim yang terbaik ialah mendatangi orangnya secara langsung. Berisi organisasi yang diikuti, atau berupa tempat kerjanya. Sertakan juga jabatannya di organisasi tersebut. Catatlah keterangan lain yang diperlukan. Misal situs pribadi, tanggal lahir (sebagai even untuk memberikan appreciate), dan asal daerah. Mahasiswa kampus, jurusan, angkatan, dsb. Tokoh pekerjaan, jabatan, spesialisasi, alamat kantor, dll. Ormas/perusahaan alamat, no kantor, nama & kontak ketua ormas/direktur, dst.

E-mail

Alamat Organisasi dan Jabatan Lain-lain Khusus

b. Mengontak Jaringan Pada dasarnya, menjadi tanggung jawab kita untuk selalu memberi perhatian sehingga jaringan kita menyadari bahwa kita masih menjadi relasinya. Kita harus memiliki daftar atau kalender peristiwa penting bagi jaringan kita, seperti hari ulang tahun, ultah pernikahan, atau ultah anaknya, hari-hari besar seperti hari raya keagamaan, dan sebagainya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga jaringan yang sudah ada ialah dengan mengontak secara rutin. Mengontak dapat dengan sms, menelepon, mengirim kartu ucapan selamat, komunikasi dunia maya (via e-mail, YM, dll.),

juga dapat mengunjunginya secara langsung. Manfaatkanlah momen-momen yang tepat agar komunikasi kita lebih terasa manfaatnya. c. Updating Data Hal penting yang harus dijaga dalam mengelola jaringan adalah seluruh jaringan harus mengetahui setiap perubahan informasi besar yang terjadi pada situasi kita. Misalnya, pindah alamat, perubahan nomor telepon, perubahan jabatan di kantor, sudah menikah atau belum. Berbagai peristiwa tersebut perlu diketahui oleh jaringan kita sehingga jika kita bertemu dengan mereka suatu saat nanti, mereka merasa nyaman dengan kita. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Kita harus selalu meng-update data-data tentang jaringan kita. Kita harus senantiasa mengetahui berbagai peristiwa penting atau perubahan situasi yang dialami oleh jaringan kita. Berbagai informasi penting ini dapat kita peroleh melalui jaringan kita yang lain atau dari yang bersangkutan, dari surat kabar, internet, televisi atau radio (jika jaringan kita pejabat, selebriti, atau public figures lainnya). Amati berbagai peristiwa penting dan perubahan yang terjadi dalam komunitas dalam jaringan kita. Bahkan disarankan bagi kita untuk mengkliping setiap peristiwa penting yang terjadi pada jaringan kita. d. Feedback Dalam menjaga jaringan, kita juga harus memiliki channel untuk dapat menerima feedback dari luar. Channel yang dimaksud bisa berupa alamat sekretariat (alamat surat), nomor telepon, HP, fax, email, situs web yang interaktif, dan sebagainya. Mengenai channel mana yang dipilih untuk digunakan oleh LDK, itu tergantung kebutuhan dan kemampuan LDK. Pada umumnya, alamat surat dan telepon merupakan standar yang harus sudah ada. Dan jangan lupa, channel tersebut harus dicantumkan di setiap sarana-sarana kehumasan.

7.7.2. Ekspansi Jaringan


Setelah menjaga jaringan yang dimiliki, hal kedua yang dilakukan dalam membangun jaringan ialah dengan memperluasnya. Semakin besar dan berkembang organisasi, maka jaringan yang dibutuhkan pun semakin banyak dan kompleks. Berikut ini adalah tips-tips yang dapat dipakai dalam memperbanyak jaringan gamais. a. Membuat target jaringan pada database

Sebelum mulai memperluas jaringan, kita harus mengetahui terlebih dahulu jaringan sepeti apa yang kita perlukan. Catatlah target jaringan yang akan kita buat dalam database. Lalu, lengkapi database itu dengan data-data seperti pada bagian membuat database. Cara melengkapinya dengan mencari data dari orang yang sudah memiliki jaringan ke target kita (memperluas jaringan yang belum ada via jaringan yang sudah ada), mencari dari sumber yang terpercaya (seperti dari internet, surat kabar, buku), atau dengan jaulah secara langsung. b. Silaturahim dan jaulah Setelah mendapatkan data, mulailah mengontak target kita. Kalau perlu, lakukanlah kunjungan ke tempatnya. Hal ini dimaksudkan agar kita menjadi lebih dekat, juga untuk menghormatinya. c. Tampil Tampil atau mengeksiskan organisasi, inilah cara lain untuk memperluas jaringan. Misalnya dengan membuat kartu hari raya, kalender berlogo LDK, dan memasang spanduk. Kalau kita memakai cara yang ini, maka jaringan lah yang akan mendekati kita. Atau dapat dikatakan inilah cara pasif untuk memperluas jaringan. Setelah jaringan datang, tinggal kita lah yang bertugas mem-follow up-nya. d. Mengirim dan menerima undangan Ada lagi cara lain untuk memperluas jaringan, yaitu dengan mengundang target untuk menghadiri even yang kita buat. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yaitu dengan menerima dan menghadiri undangan yang diberikan kepada kita.

7.7.3. Pemanfaatan Jaringan


Jaringan atau networking atau silaturahim memiliki berbagai manfaat, di antaranya: a. Komunikasi Komunikasi di sini berarti membuka hubungan dua arah antara LDK dengan elemen lain. Contoh fungsi public relation dalam hal komunikasi ialah : Memperbaiki citra Gamais citra Islam di kampus ITB sangat ditentukan oleh citra Gamais. Komunikasi untuk memperbaiki citra dilakukan baik secara langsung dari orang ke orang, maupun menggunakan media. Media yang digunakan pun tak harus milik sendiri, tapi dapat juga menggunakan media milik pihak lain seperti koran, buletin, dan mading kampus. Di sinilah perlunya kita menjalin hubungan dengan media massa di sekitar Gamais seperti Tribun Jabar, dll.

Branding Gamais Yaitu mempromosikan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Gamais kepada masyarakat & massa kampus. Ketika citra Gamais sudah baik, maka kegiatan yang diadakan oleh Gamais pun seolah menjadi sesuatu yang spesial bagi massa kampus. Menginput feedback dari masyarakat Produsen yang baik ialah yang memproduksi barang yang diinginkan oleh konsumennya. Begitu pula dalam dakwah, Gamais harus tahu produk apa yang diminati oleh konsumennya. Salah satu caranya ialah menerima input dari masyarakat

b. Sinergisasi Jaringan yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk kelancaran birokrasi, pendanaan, aksi, dan lain-lain. Kelancaran pendanaan dan birokrasi biasa digunakan saat mengadakan kegiatan. Biasanya jaringan dengan pihak birokrat kampus digunakan dalam fungsi ini. Untuk kelancaran pendanaan, salah satu ujung tombak jaringan Gamais ialah pada relasi ke alumninya. Semakin baik hubungan yang sudah dibina antara gamais dengan alumni, semakin mudah pula alumni mengeluarkan uangnya untuk keberlangsungan dakwah gamais. Jangan pula menomorduakan hubungan gamais dengan organisasi profit. Hubungan baik dengan perusahaan akan membantu pula pendanaan dalam kegiatan gamais. Lalu perihal kerjasama dengan organisasi lain. Semisal dalam mengadakan aksi, tentunya ga mau khan kalau gamais itu aksi sendirian? Nah, di sinilah peran jaringan terutama kepada organisasi lain semisal KAMMI, FSLDK, dan KM-ITB menjadi penting. Juga diperlukan adanya koordinasi yang jelas antara lembaga dakwah lain semisal YPM Salman. c. Data dan Informasi Tentunya data dan informasi merupakan tools yang penting bagi Gamais dalam melakukan syiar. Dengan menggunakan jaringan, maka pendataan dan informasi pun akan didapat dengan lebih mudah karena kita tak perlu melakukan survey secara langsung, melainkan dengan menggunakan data yang sudah dimiliki oleh jaringan kita.

You might also like