You are on page 1of 4

Pengertian Tasybih Secara etimologis Tasybih bermakna tamsil, yang berarti Perumpamaan atau Penyerupaan.

Sedangkan Tasybih menurut ahli ilmu bayan adalah suatu istilah yang di dalamnya terdapat pengertian penyerupaan atau perserikatan antara dua perkara (Musyabah dan Musyabah bih). Perserikatan tersebut terjadi pada suatu makna ( wajh alsyibh) dan dengan mengunakan sebuah alat (adat Tasybih).

Tasybih termasuk uslub bayan yang didalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan. Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat. Dengan Tasybih, maka kita dapat menambah ketinggian makna dan kejelasannya serta juga dapat membuat makna tampak lebih indah dan bermutu. Berikut ini ungkapan al-Maarri dalam bentuk Tasybih, #

Engkau bagaikan matahari yang memancarkan sinarnya walaupun kau berada di atas planet Pluto di tempat yang tinggi.

b. Rukun Tasybih Suatu ungkapan dinamakan Tasybih jika memenuhi syarat-syarat dalam unsur-unsurnya. Sebuah Tasybih harus memenuhi unsure-unsur berikut:

1.

Musyabah, yaitu sesuatu yang hendak diserupakan.

2. Musyabah bih, sesuatu yang diserupai, kedua unsur ini disebut Thorafai Tasybih (kedua pihak yang diserupakan). 3. Wajh al-Syibh, yaitu sifat yang terdapat pada kedua pihak itu. 4. Adat al-Tasybih, yaitu huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan penyerupaan. Contoh :

Musyabbah

# Adat tasybih )huruf kaf ( Wajah syibeh )pancaraaan cahaya(

bih Musyabbah

c. Macam-Macam Tasybih Cara pengungkapan suatu ide dengan menggunakan model Tasybih pada dasarnya dapat melalui macam-macam bentuk. Bentuk-bentuk pengungkapan tersebut menunjukan jenis dari tasybih. Pembagian jenis tasybih sendiri dapat dilihat dari berbagai segi:

1.

Dilihat dari segi ada atau tidak ada Adat Tasybih Tasybih Mursal (disebut adat tasybih-nya)

Contoh :

Tasybih Muakkad (dibuang adat tasybih-nya)

Contoh: 2.

Dilihat dari segi ada atau tidak adanya wajah bsyibeh Tasybih mufashshol (disebut wajah syibh-nya)

Contoh:

Tasybih mujmal (dibuang wajh syibh-nya)

Contoh: 3.

Dilihat dari ada atau tidak adanya adat dan wajah syibeh Tasybih baligh adalah tasybih yang dibuang adat tasybih dan wajh syibihnya.

Contoh:

Tasybih Ghair Baligh adalah tasybih yang merupakan kebalikan dari tasybih baligh.

Contoh: 4.

Dilihat dari bentuk wajah syibeh Tasybih Tamsil adalah tasybih yang keadaan wajh syibih-nya terdiri dari gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal.

Contoh: # Pasukan disekelilingmu bergerak seirama di kanan kirimu, sebagaimana burung yang menggerakkan kedua sayapnya.

Tasybih Ghaer Tamsil tasybih yang wajh syibihnya tidak terdiri dari rangkaian rangkaian beberapa hal.

Contoh : # Ia adalah lautan kemurahan. Tingkatkan pendekatanmu kepadanya, maka kamu akan bertamabah jauh dari kefakiran. 5. Tasybih yang keluar dari kebiasaan

Tasybih Maqlub adalah menjadikan musyabah sebagai musyabbah bih dengan mendakwahkan bahwa titik keserupaannya lebih kuat pada musyabbah.

Contoh: #

Pagi telah muncul, seakan-akan gebyarnya adalah wajah khalifah ketika dipuji.

Tasybih Dhimni adalah tasybih yang kedua tharaf-nya tidak dirangkan dalam bentuk tasybih yang telah kita kenal, melainkan keduanya hanya berdampingan dalam susunan kalimat. Tasybih jenis ini didatangkan untuk menunjukkan bahwa hokum (makna) yang disandarkan kepada musyabbah itu mungkin adaya.

Contoh: # Barang siapa yang merendah, maka akan mudah ia menanggung kehinaan. Luka bagi mayat tidak memberinya sakit. d. Maksud dan Tujuan Tasybih Tasybih merupakan salah satu Uslub pengungkapan dalam bahasa Arab. Uslub tasybih ini digunakan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Menjelaskan kemungkinan adanya sesuatu hal pada Musyabah. Menjelaskan keadaan Musyabah. Menjelaskan kadar keadaan Musyabah. Menegaskan keadaan Musyabah. Memperindah atau memperburuk Musyabah.

You might also like