You are on page 1of 3

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM Pembagian periodesasi perkembangan pemikiran Islam : tak bisa terlepas dari sejarah pensyaria'atan Islam

m (tarikh al-Tasyri'I alIslamy) Ali jumah, (mufti Mesir sekarang) menyatakan bahwa seolah-olah ulama hampir menyepakati 6 periode sejarah (al-madhkhal li turats al islamy) : bisa juga di klasifikasi menjadi empat 1.klasik. 2.pertengahan. 3.moderen. 4.kontemporer. Enam periode sejarah: 1. Periode Nabi saw atau disebut juga sebagai periode nash Periode khlufa ar-Rasyidin. Periode transfer wahyu dari nabi, juga melakukan ijtihad. Berakhirnya khulafa ur-rasyidin sampai abad ke 2 hijrah Dimulai dari 101-310 H Abad ke 5 sampai runtuhnya bani abbasiyah Runtuhnya Baghdad. Outline: Pemikiran islam periode Rasulullah Islam khulafa ur-Rasyidin Islam klasik: syi'ah, khawarij, mkutazilah, ahl assunnah wa al jama'ah, mazahbiu arba'ah. Periode pertengahan: ghazali n ibnu rusyd Muhammab bin abdul wahhab, muhammad abduh, muhammad iqbal, qasim amin (salah satu gagasan qasim amin: feminism). Salah satu juga ialah 'ish bin abdi assalam, tokoh lintas agama, muridnya al-Qarhafi, nama kitabnya yang terkenal: "al-Furuq, kitab kaidah fiqhiyyah. Islam kontemporer: yusuf qardhawi, fazlurrahman, taha jabir ilwani (ketua dari 3IT, (al,ma'had al-fikr, lil islamy) Konsep pemikiran pertama Islam diwakili oleh wahyu pertama "Iqra' ". pemikiran ini kemudian disebarkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya. Kemurnian pemikiran Islam itu disandarkan pada kemurnian akhlak Rasulullah dan utamanya wahyu. Karena pemikirannya masih murni, jadi tidak ada pertentangan, karena setiap ada persoalan, langsung diajukan dan di jawab oleh Rasulullah saw. Sehingga Nabi saw jadi sentral ilmu. Lafazh yang menyatakan Rasul meninggalkan dua perkara terdapat pada muwatha'nya Imam Malik.

2. periode Sahabat Rasulullah saw Masa ini dimulai saat Nabi saw wafat tahun 11 hijriah, sampai naiknya ke-khilafa-an Mu'awiyah bin Abi Sufyan pada tahun 41 hijriah. Pada masa ini para sahabat senior yang mewarnai dan yang memanggul panji dakwah setelah kematian Rasulullah.. karena seluruh pemikiran Fiqih itu disekitar sahabat saja. Hal ini melihat dari kemampuan dan banyak nya jumlah mereka yang termasuk mujtahid, dan juga posisi utama mereka dikalangan umat muslim yang hal itu mengahalangi para tabi'in meski tabi'in juga punya kemampuan dalam melakukan ijtihad. Pada masa ini pula. Shabat menghadapi masalah-masalah yang tidak ditemukan pada masa Rasulullah. Seperti masalah khilafah; apa syarat-syaratnya, batasan-batasannya, juga orang yang tidak mau berzakat, apakah murtad atau berdosa. Disamping permasalahan interen seperti murtad tersebut, juga di sebabkan oleh makin meluasnya wilayah islam. Metode sahabat dalam memutuskan hukum fiqih. Seperti yang diriwayatkan dari para ahli sejarah, bahwa abu bakar memutuskan dengan melihat hukumnya di dalam Al-qur'n, jika tidak dapat, maka ditelusuri di hadits. Jika tidak juga, maka ia akan mennyakan pada orang2, apakah diantara mereka pernah mendengar keputusan Rasulullah mengenai masalah itu. Jika masih tidak ada, maka Ia akan mengumpulkan para pemuka, para pakar, sahabat2, untuk bermusyawarah mengenai hal itu, jika pendapat mereka sepakat, maka dipakailah kesepakatan itum jika tidak maka abu bakar akan menganalisis pendapat-pendapat tersebut, dan mengambil yang paling dekat dengan mashlahat manusia. Begitu pula dengan umar, namun langkah ke tiga umar, setelah tidak ada di qur'an dan sunnah maka dia akan melihat pada keputusan abu bakar. Dan pemuwasyaratan yang dilakukan umar lebih terperinci, dimana ketika terjadi perbedaan pendapat, maka umar akan bermusyawarah lagi dengan orang yang berbeda pendapat itu sampai tidak terjadi perbedaan dan tercapai satu kepahaman. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan fiqih pada masa sahabat: 1. meluasnya kekuasaan islam sehingga memunculkan masalah-masalah yang beraneka ragam sesuai daerah 2. interaksi orang arab dan non arab. Kareteristik aktifitas fiqih pada masa sahabat:

1. qur'an pada masa ini telah terkumpul menjadi satu mushaf sehingga rujukannya semakin gampang dan hal yang mudah untuk dicari apabila terdapat masalah 2. sunnah tidak diwirayatkan ketika memang butuh, oleh karena itu, sunnah masih murni, tidak dimasuk kedustaan-kedustaan,, dan juga kecintaan sahabat yang sangat terhadap sunnah tersebut. 3. ijma menjadi salah satu sumber fiqih, karena masih sedikitnya jumlah sahabat, juga masih gampangnya mereka berkumpul 4. juga kemashlahatan masih gampang diidentifikasi 5. 6. kuatnya hapalan para sahabat, sehingga hadits tidak dibukukan Sebab-sebab perbedaan sahabat 1. perbedaan tingkatan ilmu dalam pemaknaan bahasa. 2. terdapat dalam Al-qur'an pertentangan nash secara zahir seperti lafadzh iddah 3. perbedaan sahabat dalam mengetahui sunnah 4. perbedaan pendapat yang didasarkan pada perbedaan dalam memandang sunnah dan sumber-sumber lainnya 5. perbedaan penerimaan hadits Produk-produk fiqih, pada masa sahabat

You might also like