You are on page 1of 3

Cara Kerja

Konstruksi H-Bridge pada umumnya digunakan untuk mengubah polaritas arah dari sebuah motor, namun kadang juga digunakan untuk mem-brake motor agar berhenti secara tiba-tiba.

gambar 1 Cara kerja h-bridge secara umum adalah dengan meng-on-kan switch. Gambar ilustrasi sederhana mengenai h-bridge dan ke-empat switchnya dalap dilihat pada gambar 1. Switch dari H-Bridge di on secara berpasangan. Bila S1 dan S4 on maka motor akan bergerak dalam arah positif, bila S2 dan S3 on, maka motor akan bergerak dalam arah negative. Dua tipe ini adalah tipe on umum yang digunakan untuk mengaktifkan motor dimana saklar menyala satu pada high state dan satu pada low state.

Skema arus apabila S1 dan S4 on

Skema arus apabila S2 dan S3 on

Bila yang on adalah pasangan S1 dan S2 atau S3 dan S4, akan terjadi arus pendek. Bila switch yang di on kan berada pada state high yaitu S1 dan S3 akan terjadi arus pendek yang melewati motor dan bisa merusak motor, bila switch yang di on kan sama sama pada state low yaitu S2 dan S4, arus tidak mengalir dan motor pada kondisi stop.

Motor dapat decontrol dengan lebih baik dengan menggunakan transistor atau FET maupun MOSFET. Bila kita menggunakan transistor, kita juga perlu menggunakan diode, dapat dilihat pada gambar 2.

gambar 2

Pada h-bridge dengan transistor, high state harus berupa current source di mana transistor yang dipilih adalah PNP transistor, atau P-channel MOSFET. Low state harus berupa current sinks sehingga yang dipilih adalah NPN transistor atau N-channel MOSFET.

You might also like