Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PENELITIAN
II. PENDAHULUAN
bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata
Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar
dikan Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan IPA di tingkat
perwujudan dari suatu hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama, yaitu:
IPA sebagai suatu proses dan metode (methods and processes); IPA sebagai
bereksperimen, dan prediksi. Dalam wacana sepert itu maka IPA bukan sekadar
cara bekerja, melihat, dan cara berpikir, melainkan ‘science as a way of knowing’.
manfaat IPA untuk IPA dan kehidupan nanusia, serta sikap dan tindakan
Pendidikan (KTSP) untuk Mata Pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “cara mencari
tahu secara sistematis tentang alam semesta”. Dalam proses mencari tahu ini
teristik pendidikan IPA sebagaimana diamanatkan oleh KTSP masih jauh dari
menunjukkan perubahan yang sangat berarti. Hal ini disebabkan antara lain,
fasilitas pembelajaran IPA seperti media dan alat peraga, kualitas dan kuantitasnya
guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA selama ini masih memiliki
banyak kelemahan antara lain pembelajaran IPA masih kurang melibatkan siswa
pada aktivitas keterampilan proses atau kerja ilmiah IPA. Kegiatan pembelajaran
jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat yang diperlukan sangat
dimiliki guru (beberapa guru bertindak sebagai guru kelas rangkap), sangat
terbatas juga alat yang dapat disediakan. Untuk menghindarai agar pembelajaran
demonstrasi.
SDN 2 Cintaraja semula dimaksudkan agar siswa dapat terlibat lebih baik dalam
demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit siswa yang masih sempat melakukan
teman, atau menulis dan membuat coretan gambar sesuai dengan keinginannya
sendiri.
demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang dicapai siswa pun pada umumnya
belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari setiap ulangan siswa rata-rata
berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5. Lebih-lebih pada saat ujian akhir semester,
nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 6,0. Selain itu, pada saat Ujian Sekolah
untuk mata uji praktikum IPA, aktifitas dan hasil ujian siswa sangat jauh dari yang
di Kelas V SDN 2 Cintaraja selain belum efektif dalam hal penggunaan waktu dan
aktivitas siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jenis
penguasaan konsep.
5
metode demonstrasi yang sering digunakan oleh guru belum mampu mengha-
silkan pembelajaran IPA yang efektif. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa
waktu belajar siswa dalam kelas masih banyak yang terbuang, kegiatan siswa
yang berhubungan dengan keterampilan proses atau kerja ilmiah masih sangat
rendah, dan hasil belajar penguasaan konsep pun masih belum mencapai standar
demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi tersebut peneliti dan guru kelas V
oleh wawasan, persiapan, dan alat penunjang yang memadai. Misalnya guru
belum pernah menggunakan teknik bertanya yang sangat diperlukan untuk metode
demonstrasi. Guru juga belum pernah merancang alat pendukung yang cocok
untuk kegiatan siswa pada saat mengikuti demonstrasi guru, misalnya LKS.
guru kelas V melakukan kaji tindak tentang penggunaan metode demonstrasi yang
kondusif untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Kegiatan kaji tindak ini
2. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil refleksi
objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi
Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah sebagaimana
C. Pemecahan Masalah
(PTK). Kelas yang akan digunakan adalah Kelas V, hal ini dilakukan mengingat
peneliti bertugas sebagai guru di kelas tersebut sehingga situasi, kondisi, dan
D. Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
pada topik Gaya Magnet. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
Gaya Magnet metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh alat dan teknik penunjang yang lebih
lainnya yang akan menggunakan metode demonstrasi pada kelas dan mata
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Kelembagaan
A. Kerangka Teoritik
metode demonstrasi
F. Anggapan Dasar
1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek (benda), gejala
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-
Proses Siswa pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V Sekolah
A. Metode Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model
penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana
kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan
satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun alur tahapan atau fase pada
setiap siklus sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1., meliputi 4 hal sebagai
berikut:
Rencana
Umum
Siklus 1
Refleksi
Perubahan
Rencana
Siklus 3
Refleksi
1. Rencana Umum
standar kompetensi dan hasil belajar yang ditetapkan kurikulum pada topik
2. Pelaksanaan Tindakan
IPA.
B. Subjek Penelitian
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya; semester Genap tahun 2008 pada topik Gaya
Magnet. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 42 orang terdiri
Yaitu kemampuan awal guru siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode
siswa.
D. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis & MC
Siklus I: Observasi
Tindakan dan refleksi Terhadap tindakan
pembelajaran 1 pembelajaran 1
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada
dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan instrument yang digunakan untuk
Tabel 1
Target optimal dimaksudkan baik untuk kinerja guru maupun hasil belajar siswa.
1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan
penelitian.
3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan pada
B. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap siklus
pembelajaran.
data, dan hasil penelitian perlu dijelaskan istilah-istilah kunci pada judul
beratkan pada upaya guru menggunakan alat peraga yang jumlahnya sangat
C. Pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan topik
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
19
Waktu: Bulan ke . . . .
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Studi Pendahuluan: orientasi,
1. identifikasi masalah, dan anali- √
sis masalah, proposal penelitian.
Pembuatan Instrumen penelitian
2. √
dan pendalaman literatur.
Persiapan dan pelaksanaan siklus
3. √ √
tindakan pembelajaran
Penyusunan Draft Laporan Pene-
4. √ √
litian (Bahan Skripsi)
5. Penulisan Final Skripsi √
Penyerahan skripsi untuk ujian
6. √
sidang
BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan Kerja Siswa. Bandung: Balai
Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori Pembelajaran IPA
untuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.