You are on page 1of 5

POLIGAMI A.

Pengertian Poligami atau Taaddud Poligami adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan lebih dari seorang istri dalam waktu yang sama

B. Hukum Poligami Hukum poligami masuk ke dalam hukum-hukum taklifiah yang lima sebagai berikut. 1. Poligami menjadi wajib bagi orang-orang yang mampu atas itu dan terpenuhinya padanya syarat-syarat poligami. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT. Perintah dalam ayat ini secara tegas menonjolkan wajib, kecuali bagi orang yang takut tidak bisa berlaku adil. 2. Poligami hukumnya mubah, apabila tidak takut dirinya tertimpa fitnah atau terjerumus dalam perbuatan buruk. 3. Poligami adalah mustahab apabila terpenuhi padanya syarat-syarat poligami. 4. Poligami menjadi haram hukumnya sebagai berikut. a. Apabila tidak berlaku adil terhadap istri-istrinya. b. Tidak memiliki kemampuan materi, fisik, dan tidak sebanding. c. Apabila poligami bertujuan untuk menyakiti istri. 5. Poligami menjadi makruh, apabila ada penyakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya atau penyakit-penyakit lainnya.

C. Hal-hal Yang Membolehkan Praktik Poligami Ada tiga macam hal yaitu berikut ini. 1. Kemandulan sang istri. 2. Frekuensi perempuan mengalami peningkatan signifikan. 3. Kondisi biologis. Al-Ustadz al Ayarawi mensyaratkan bolehnya poligami dengan alasan diantaranya: 1. Prosentase kaum perempuan meningkat tajam dibanding laki-laki. 2. Frekuensi dorongan seksual pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. 3. Istri mandul atau menderita penyakit kronis. 4. Total kaum laki-laki menurun akibat peperangan.

5. Harus adil, dan tidak mendiskriditkan istrinya dengan pembedaan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban, tidak membedabedakan para istri dengan unsur kesengajaan.

D. Sangsi Bagi Suami Yang Tidak Berlaku Adil Suami yang tidak dapatt berlaku adil kepada istri-isrinya akan mendapat azab dari Allah sebagai ancaman yang dipaparkan dalam hadits, dari Abu Hurairah, Nabi SAW berkata: Barang siapa yang mempunyai dua istri kemudian dia berat sebelah kepada salah satunya maka kelak ia akan datang pada hari kiamat dengan salah satu bahunya miring . (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan ibn majas). Yang dimaksud miring adalah mendapat azab di hari kiamat artinya mereka yang tidak berlaku adil terhadap istriistrinya akan disiksa dihari pembalasan atau hari kiamat. E. Faedah-Faedah Poligami atau Taaddud Poligami memiliki faedah-faedah yang agung, sebagai berikut. 1. Mengentaskan permasalahan bertambahnya jumlah wanita yang menjadi perawan tua yang butuh perlindungan. 2. Poligami adalah jalan untuk menjaga kesuciaan, menutup pinti zina dan mencegahnya kekejihan. 3. Poligami merupakan kebutuhan masyarakat misalnya, istri telah lanjut usia atau sakit dan ia mempunyai anak-anak. Jika suami menaahannya atau tidak menikah lagi ia takut jatuh pada perbuatan zina. 4. Poligami mewujudkan keadilan bdan persamaan karena ia membuat wanita tidak memonopoli seorang laki-laki, sementara banyak janda, gadis, dan perawan tua yang tidak dapat merasakan kehidupan suami istri. 5. Poligami mewujudkan kebersamaan sosial, saling menanggung. Ini adalah perkara yang diharapkan dari poligami. 6. Memperbaiki jenis keturunan.

F. Hikmah-Hikmah Poligami Pada Nabi Muhammad Saw Ibnu Hajar menyebutkan diantara hikmah dan faedah yang dilakukan rosululloh SAW : 1. Agar suku-suku arab merasa bangga dengan pembebasan nabi muhammad SAW terhadap mereka dan untuk menambah pendekatan dengan mereka. 2

2. Untuk memperbannyak keraabatnya dari jalus istri-istrinya sehingga bertambah pula pembela-pembela beliau dalam menghadapi orang-orang yang memeranginya. 3. Untuk menukilkan hukum-hukum syariyyah yang tidak diketahui oleh laki-laki karena kebanyakan yang berkaitan dengan istri memang disembunyikan. 4. Mengenal kebaikan-kebaikan akhlah Nabi SAW yang tersembunyi. 5. Kemampuan luar biasa Nabi Muhammad SAW dalam hubugan susmi istri padahal makan dan minum beliau sedikit. Beliau juga banyak berpuasa wishal (menyambung puasa dengan hari besoknya tanpa berbuka). 6. Untuk menjaga kesucian istri-istrinya dan hak-hak mereka.

G. Sebab-Sebab Sebagian Wanita Menerima Poligami Sebab-Sebab Sebagian Wanita Menerima Poligami Sebab-sebabnya adalah: 1. Keinginan mereka mendapat pahala di sisi Allh. 2. Memiliki hukum-hukum syariyyah 3. Kepahaman mereka terhadap bahaya bertambahnya jumlah wanita yang menua, tapi belum menikah. 4. Rasa tanggung jawab wanita, cintanya terhadap saudari-saudarinya dari kalangan tua dan janda. 5. Mereka mengetahui sensus-sensus yang mengejutkan tentang jumlah-jumlah wanita yang belum menikah. 6. Wanita percaya terhadap agama suaminya bahwa ia akan berlaku adil di antara istri-istrinya. 7. Meningkatkan taraf hidup ekonomi suami diantara perkara yang membuatnya tenang. 8. Sebagian mereka tidak hanyut dibelakang pemikiran-pemikiran orientalis musuhmusuh islam yang menyebarkan syubhat seputar poligami. 9. Mereka tidak berteman dengan kawan yang tidak baik serta tidak mengekor di belakang mereka mengikuti hawa nafsu. 10. Mewujudkan keinginan suami dalam rangka menaati Allah dan Rasul-Nya. 11. Sebagian wanita paham bahwasanya poligami adalah sebaik-baik solusi bagi kebanyakan dari penyakit-penyakit kemasyarakatan, merupakan kebutuhan sosial.

H. Sebab-Sebab Kegagalan Pria Dalam Berpoligami Sebab-sebabnya adalah: 1. Perbedaan usia yang mencolok antara pria dan wanita. 2. Tidak memiliki kemampuan materi. 3. Tidak memiliki kemampuan fisik. 4. Tidak adil di antara istri-istri. 5. Tidak ada keserasian. 6. Perbedaan dalam tingkat sosial. 7. Buruknya perlakuan laki-laki terhadap istri-istrinya. 8. Tidak memilih wanita beragama yang baik. 9. Istri-istrinya berteman dengan wanita-wanita yang tidak baik. 10. Istri pertama menolak perpoligami. 11. Pelaku poligami tidak komitmen dengan perintah-perintah Allah dan melanggar batasan-batasan Allah. 12. Bodoh terhadap hokum-hukum poligami. 13. Kepribadian suami yang lemah. 14. Tidak memilki ketegasan dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku dan pendidikan antara anak-anaknya dari setiap hari.

I. Sebab Keberhasilan Sebagaian Laki-Laki Dalam Berpoligami Sebab-sebabnya adalah: 1. Tidak terlalu mencoloknya perbedaan usia diantara laki-laki dan wanita. 2. Adil terhadap istri-istri dan muamalah yang baik. 3. Kemampuan materi dan fisik pada suami. 4. Kecocokan kecenderungan, prinsip, dan tingkat sosial. 5. Perbedaan waktu yang tidak terlalu jauh antara pernikahan yang satu dengan yang lain. 6. Memilih wanita yang baik agamanya. 7. Wanita berteman dengan wanita-wanita yang tulus dan salihah. 8. Istri pertama menerima printah poligami. 9. Memiliki ilmu dalam hukum-hukum poligami dalam Islam. 10. Kekuatan kepribadian suami diantara istri-istri. 11. Tegas dalam perilaku di antara anak-anak dari setiap istri.

J. Ketakutan Wanita Terhadap Poligami Sebab-sebab para wanita takut kalau suami mereka menikah lagi: 1. Takut perhatian suaminya terhadap dirinya akan berkurang. 2. Berkurangnya keberadaan suami dirumah. 3. Perasaan takut disia-siakan ketika suaminya menikah lagi

K. Sikap Wanita Terhadap Poligami Bagaimana kondisi istri ketika suami memberitahukan keinginanya menikah lagi: 1. Mereka meminta suami membatalkan keinginan untuk menkah lagi. 2. Mereka meminta cerai ketika suami ingin menikah lagi 3. Menolak poligami, walaupun suami berlaku adil.

L. Bahaya Dilarangnya Poligami Bahwasanya orang-orang yang melarang poligami dan menyerukan teori monogani, sebenarnya mereka menghancurkan bangsa dan masyarakat mereka. Tiga dampak nyata yang sangat berbahaya, yaitu: 1. Perzinaan yang di timbulkan. 2. Banyaknya wanita-wanita yang menjadi perawan tua. 3. Anak-anak yang tidak sah.

M. Ilmuan-Ilmuan Barat Menuntut Diterapkannya Poligami Diantara ilmuwan-ilmuwan Barat yang menganjurkan diberlakukannya poligami adalah: 1. Ilmuwan Inggris yang bernama Mr. Jwad 2. Filosof Dr. Gustav Lebon 3. Filosof Inggris yang bernama Spencer 4. Berkata Seorang anggota Majelis Perancis 5. Pemerintahan Jerman

You might also like