You are on page 1of 8

Tugas Nama Fakultas Nim

: Makalah Makro Ekonomi : Nana Supriyanto : Saint Teknik Industri : 2420100006

Page

EKONOMI MAKRO Tentang Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Negara PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman globalisasi saat sekarang ini perdagangan internasional sangatlah penting bagi setiap Negara, yaitu untuk mensejahtrakan warga Negara, serta mengembangkan perekonomian Negara. Karena perekonomian merupakan salah satu bidang yang setiap orang tidak dapat lepas ataupun menghindar darinya, karena mau ataupun tidak mau dan sadar ataupun tidak sadar manusia selalu melakukannya, ini terjadi karena kebutuhan dan keinginan seorang yang selalu ingin dipenuhi dan memang harus dipenuhi. Sekarang kita lihat globalisasi dibidang kontrak-kontrak bisnis internasional sudah lama terjadi, karena Negara-negara maju transaksi baru ke Negara berkembang, maka mitra kerja mereka dari Negara-negara berkembang akan model-model kontrak bisnis internasional. B. Permasalahan 1. Apa tujuan dari perdagangan internasonal 2. Bagaimana pengaruh perdagangan internasionalterhadap perekonomian Negara 3. Apa alasan Negara sehingga mereka melakukan perdagangan internasional C.Landasan Teori 1.(DavidRecardo) Mengatakan bahwa setiap Negara akan memperoleh keuntungan jika ia menspesialisasikan pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada biaya yang relative murah dan mengimpor apa yang dapat diproduksinya pada biaya yang lebih murah. 2. (Jhon Stuart Mill) Dibukanya perdagangan luar negeri, seringkali menimbulkan semacam revolusi industri disuatu Negara yang memiliki sumber daya yang dulunya berkembang.

Page

PEMBAHASAN PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA A. Pengertian perdagangan internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan lintas Negara, dimana Negara tersebut memperoduksi sebagian kebutuhannya sendiri dan mengekspor kelebihannya, dan kemudian mengimpor apa yang tidak diproduksinya, yang bertujuan untuk saling melengkapi satu sama lain artinya saling mensjahtrakan prekonomian Negara dengan yang lainnya. Negara melakukan perdagangan internasional karena berbagai macam alasan, di antaranaya; 1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain, sebgaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaannya, melalui suatu pengaturan, diamana setiap pihak melakukan sesuatu deengan relative lebih baik 2. Negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai sekala ekonomis ( economis of scale) dalam produksi. Adapun alasan yang lain yaitu karena didasari oleh teori keuntungan komporatif (comporative advantage). Namun secara sederhana, adanya perdgangan internasional akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap Negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa tertentu, dimana dari hasil spesialisasi tersebut maka akan menghasilkan peningkatan produktivitas yang dalam jangka panjang akan meningkatkan setandar hidup semua Negara. Jadi perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran Negara. B. Sumber-sumber perdagangan internasional Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional : 1. Keragaman sumber daya alam, yang berhubungan erat dengan faktor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas dll. Kemudian negara tersebut memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada faktor endowment yang dimilikinya seperti negara yang kaya akan minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian diekspor dan ditukar dengan apa yang tidak diproduksinya. 2. Perbedaan selera (preferensi) misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi, maka ini akan mendorong terjadinya perdagangan internasional antara kedua negara.
Page

3. Perbedaan Biaya : ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah. C. Keuntungan perdagangan Setiap orang mengetahui bahwa perdagangan internasional itu menguntungkan, dimana perdagangan internasional menguntungkan kedua belah pihak lebih luas dari yang di bayangkan kebayakan orang, misalnya: bayak pengusaha amerika khatir bahwa kalau produktifitasnya msyarakat jepang mengungguli amerika, makaa perdagangan dengan jepang akan merugikan perekonomian amerika serikat, karna tidak ada industri amerika yang akan mampunbersaing D. Pengaruh perdagangan internasional terhadap ekonomi Jadi disinilah kita lihat bagaimana pengaruh perdagangan internasional tersebut terhadap perekonomian negara salah satunya yaitu saling menguntungkan satu sama lain, begitu pula dengan adanya perdagangan internasional maka negara-negara lain akan merasakan kesejahteraan dan kemakmuran, oleh karena itu perdagangan internasional sangat besar pengaruhnya bagi ekonomi negara: yaitu dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang, perkembangan dalam teknologi dan pola kegiatan ekonomi membuat masyarakat di dunia semakin saling bersentuhan, dan saling membutuhkan, serta saling menentukan nasib satu sama lain, tetapi juga saling bersaing, perkembangan yang mandiri dari perusahan multinasional seringkali diramalkan sebagai perkembangan suatu badan yang benar-benar tanpa kebangsaan dan benar-benar mandiri, peradaban dunia yang kemudian menjadi hukum internasional turut mempengaruhi pembangunan hukum nasional dan sistem perekonomian negara berkembang. Globalisasi ekonomi sekarang ini adalah manifestasi yang baru dari pembangunan kapitalisme sebagai sistem ekonomi internasional. Dalam konteks perekonomian dalam negeri, koeksistensi antara negara-negara kaya dan miskin. Antara industri yang pertumbuhannya cepat dan yang mengalami staguasi dan pembagian manfaat kemajuan ekonomi yang tdak seimbang. Paling tidak dalam teori dapat ditanggulangi dan diperbaiki oleh adanya investasi negara dalam market forces. Jadi proses komulatif ketidak adilan dalam negara-negara bangsa yang dengan demikian kawasan (region) kutub pertumbuhan (Growth-pole) akan semangkin kaya atas beban pengeluaran kawasan yang ketinggalan dibelakang sebenarnya dapat dirubah oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan perpajakan. Subsidi, jasa-jasa sosial programprogram pembangunan regional dan sebagainya.namun tidak adanya pemerintahan yang secara internasional efektif untuk merubah dan menanggulangi kecendrungan yang wajar dan alamiah dari negara-negara kaya untuk berkembang, yang sering kali atas beban pengeluaran negara-negara miskin. Tidak hanya dapat memperoleh dari perdagangan hasil yang tinggi menjadi swadaya yang tidak sama, tetapi juga dapat didorong oleh kekuatan yang tidak sama dari pemerintah nasional untuk meningkatkan dan mempertahankan kepentingan masing-masing negara. Selanjutnya pada waktu pemerintah negara-negara yang telah maju menjalankan kebujaksanaan ekonomi restriktif yang dibuat sedemikian rupa sehubungan dengan adanya isu dalam negeri seperti inflasi, mereka dapat menciptakan timbulnya pengaruh negatif bagi perekonomian negara-negara kaya. Seringkali pemerintah negara-negara yang telah maju memperakarsai untuk meningkatkan joint-interst (kepentingan bersam)

Page

melalui perdagangan yang terkoordinasikan dan kerja sama ekonomi lainnya. Sementara aktivitas ini mungkin tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya atas beban pengeluaran negara-negara miskin, namun hasilnya memang demikian. Akan tetapi negara-negara miskin mengakui manfaat dari kegiatan ekonomi yang terkoordinir dan berusaha untuk membuat satu front yang terpadu dalam perundingan bergaining internasional. Terutama yang menyangkut sumber daya alam langka dan bahan mentah yang terbatas. Hasil perolehan perdagangan yang menyebar kedalam negeri suatu negara akan meluas keseluruh wilayah. Kita mengetahui misalnya bahwa perekonomian enclave dunia ketiga seperti yang terjadi pada pengelolaan sektor perkebunan, perkebunan oleh pihak asing. Mereka membayar sewa yang terlalu rendah dalam mendapatkan hak konsesi dengan membawa modal sendiri, tenaga-tenaga ahli sendiri tetapi pada umumnya memneri upah atau gaji secara pas-pasan kepada tenaga kerja lokal yang tidak unskilled. Sementara itu perekonomian tipe enclave secara berangsur menghilang didunia ketiga, digantikan dengan bentuk dominasi asing yang perbedaan antara Gross domestic Product (GDP) yang merupakan suatu ukuran income sesungguhnya yang diperoleh negara secara nasional menjadi amat penting. Mengenai akaibat perdagangan, kita dapat nyatakan bahwa keuntungan pokok perdagangan dunia hanya dinikmati oleh negara kaya dan oleh orang-orang asing dan peribumi kaya dinegara miskin secara tidak propesional.
E. Dampak perdagangan

1. Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun. 2. Pembatasan Impor Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya. 3. Pengekangan Ekspor Sukarela Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. Contoh yang paling dikenal adalah pembatasan atas ekspor mobil ke Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh Jepang sejak

Page

1981.VER pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian. 4. Persyaratan Kandungan Lokal. Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan. 5. Subsidi Kredit Ekspor. Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor. 6. Pengendalian Pemerintah (National Procurement) Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barangbarang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industry telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan telekonumikasi adalah perusahaanperusahaan telepon dan di Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa. 7. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers) Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relative amat sedikit.

Page

Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yanglain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris menuju kea rah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang dan jasa. DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL Dampak Positif : 1. 2. 3. 4. 5. Produksi global dapat ditingkatkan Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

Dampak Negatif : 1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri. 2. Dapat memperburuk neraca pembayaran. 3. Sektor keuangan semakin tidak stabil. 4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Page

PENUTUP KESIMPULAN Sebagaimana materi yang telah dipaparkan diatas di atas dapat di simpulkan bahwa perdaganagan internasional adalah perdangan yang di lukan lintas negara. Negara berdagang kapan mereka berbeda satu sama lain dan yang untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi begitu pula dalam perdaganagan internasional tersebut memilki beberapa sumber-sumber: Keragaman sumber daya alam Perbedaan selera Perbedaaan biaya Produksi global dapat ditingkatkan Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Keuntungan dalam perdagangan yaitu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling bersentuhan serta di setiap negara-negara merasakan kesejahteraan.

Page

You might also like