You are on page 1of 11

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR : PERAN UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA

NAMA : HAYATI DESI NPM : 13111268 KELAS : 1 KA 36

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin


Topik Makalah

PERAN UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA


Kelas : 1-KA36 Tanggal Penyerahan Makalah : 18 April 2012 Tanggal Upload Makalah : 19 April 2012

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun
NPM 13111268 Nama Lengkap HAYATI DESI Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyusun makalah ini dan menyelesaikannya tepat waktu. Makalah ini di susun berdasarkan standar isi yang diberikan oleh dosen mata kuliah ilmu budaya dasar. Makalah ini berisi analisis terhadap konstribusi antara pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan. Makalah ini dapat menambah wawasan bagi yang membaca. Sasaran yang ingin di capai oleh penyusun adalah meliputi semua aspek golongan, mulai dari masyarakat hingga pemerintahan agar bisa berkonstribusi dalam melestarikan kebudayaan. Pada kesempatan ini juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ilmu budaya dasar. Dan tidak lupa pula penyusun ucapkan terima kasih kepada rekanrekan yang membantu dalam memberikan saran dari isi makalah ini. Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini beserta isinya dapat memberi manfaat bagi pembaca dalam melestarikan kebudayaan, terutama pada lingkungan masyarkat. Penyusun menyadari bahwa isi dari makalah ini masuh jauh dari baik dan sempurna.

Bekasi, April 2012

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Halaman pengesahan.i Kata pengantar..ii Daftar isi.......iii BAB I. PENDAHULUAN...1 1. Latar belakang...1 2. Tujuan.......2 3. Sasaran..2 BAB II . PERMASALAHAN......3 a. Kekuatan (Strength)..........3 b. Kelemahan (Weakness).........4 c. Peluang (opportunity)...............5 d. Tantangan/Hambatan (threat)...........5 BAB III . KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.......6

1. Kesimpulan.......................6 2. Rekomendasi................6

Referensi..............7

iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang Semakn berkembangnya kemajuan di Era Globalisasi ini membuat kita menyadari bahwa tiap individu memilki fungsi serta peranannya masing-masing termaksud sebuah lingkungan universitas atau kampus yang dimana banyak berada aktifitas antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya serta dosen yang satu dengan yang lainnya. Mereka semua yang berada didalam lingkungan kampus itu menjadi elemen dari satu kesatuan yang memiliki peran yang saling berkaitan.

Fungsi kampus itu sendiri di jadikan seperti pisau yang bermata dua. Dimana pada sisi mata pisau yang satu kampus sebagai tempat menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat berlangsung dengan baik. Sedangkan pada sisi mata pisau satunya lagi sebagai lembaga yang mendorong perubah masyarakat terhadap lingkungannya. Kampus merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan dari mahasiswa/i lingkungannya, sebaliknya mahasiswa/i pun tidak dapat dipisahkan dari kampus sebab keduanya memiliki kepentinganyang saling keterkaitan.

Kampus merupakan lembaga formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih, dan membimbing generasi muda bagi peranannya di masa depan, sementara mahasiswa/i merupakan pengguna jasa pendidikan itu. Hubungan kampus dengan mahasiswa/i

merupakan bentuk hubungan komunikasi ekstern yang dilaksanakan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan.

2. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk: Memberi penjelasan akan hubungan yang terjadi antara kampus dengan mahasiswa dalam melestarikan nilai-nilai kebudayaan. Menjadikan elemen-elemen yang dapat melestarikan kebudayaan tetap komit untuk terus menjalankan perannya masing-masing. Sebagai tempat mencari informasi nilai kehidupan yang di miliki masing-masing elemen agar bisa berjalan sesuai tujuannya. Nilai kebudayaan bukan hanya dilestarikan dalam lingkungan masyarakat yang luas tetapi juga ada dalam lingkungan sehari-hari seperti kampus tempat untuk menimba ilmu. 3. Sasaran Isi makalah ini mengarahkan kepada seluruh elemen yang terkait atau elemen yang berada di lingkungan kampus dapat turut serta dalam melestarikan nilai-nilai budaya. Karena kampus merupakan tempat atau lembaga yang banyak menampung masyarakat sehingga dapat membantu untuk melestarikan nilai kehidupan. Elemen yang ada didalam kampus itu sendiri adalah dosen (pengajar), mahasiswa dan mahasiwi, pengurus yayasan kampus. Semua itu adalah sasaran yang dapat melestarikan nilai-nilai kebudayaan didalam kampus, yang dimana kampus itu sendiri memiliki peranan penting dalam mengembangkan serta melestarikan nilai kebudayaan.

BAB II PERMASALAHAN Analisis permasalahan Peran Universitas Gunadarma dalam pelestarikan nilai-nilai kebudayaan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : 1. Kekuatan (Strength)

a. Memiliki Kedudukan yang Tinggi Kampus memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian nilai-nilai kebudayaan. Dimana dalam lingkungannya kampus merupakan struktur tertinggi

yang memiliki kewenangan tertinggi juga atas hal-hal yang terjadi, termaksud dalam hal pelestarian nilai kebudayaan.

b. Sebagai Jembatan Penghubung Antar elemen Karena elemen yang terkait didalam kampus banyak sehingga kampus dijadikan penghunbung antara elemen satu dengan elemen lainnya yang dapat mengembangkan pelestarian nilai kebudayaan.

c. Sebagai Wahana Terbentuknya Perubahan Dikatakan sebagai wahana karena peran kampus yaitu memfasilitasi kegiatan yang ada didalamnya serta ditempat itu juga akan terjadi perubahan yang mengarahkan pada kebaikan dimana kita semua harus melestarikan nilai kebudayaan.

d. Dapat Mengoptimalisasikan Peranan Dapat mengoptimalkan peranan kampus untuk pelestarian nilai kebudayaan dimana fungsi utama dari kamps bisa memberi pandangan baik untuk mahasiswa/i nya dalam melestarikan nilai tersebut.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Kurang Berjalan Efektif Peraturan yang diterapkan kurang efektif karena banyak faktor diantaranya elemen yang mempengaruhi perkembangan nilai-nilai kebudayaan itu sulit untuk menaati peraturan tersebut.

b. Tidak Adanya Pemahaman Dimana terjadi misscomunition antara elemen dan lembaga(kampus) jadi sulit adanya pemahaman yang dapat membantu peran lembaga(kampus) dalam melestarikan nilai kebudayaan di lingkungan tersebut.

c. Banyak Pihak yang Membiarkannya (tidak peduli) Kadang lembaga seperti kampus juga masih menganggap masalah pelestarian ini kurang penting untuk dikembangkan pada setiap mahasiswa/i nya sehingga sering dianggap bukan kegiatan yang penting dan tidak perlu didukung.

d. Adanya Elemen yang Tidak Ingin Terlibat (Memisahkan Diri) Karena ada jarak yang membedakan diri antara elemen yang lebih tinggi dengan elemen yang lebih rendah dibawahnya menjadikan terjadinya elemen yang memisahkan diri serta tidak ingin terlibat dengan masalah yang sedamg terjadi yaitu pelestrian nilai kebudayaan. Faktor ini lah yang sering dijadikan alasan mengapa sulit tercipta hal yang diinginkan.

3. Peluang (Opportunity)

a. Pertumbuhan Mahasiswa yang Pesat Faktor ini menjadi sebuah peluang besar bagi kampus karena antusias masyarakat dalam perkembagan kampus gunadarma dalam pendidikannya menjadi bisa terwujud karena memiliki tambahan elemen yang dapat dijadikan sebagai perantara peranan kampus dalam pelestarian nilai kebudayaan. b. Semakin Berkembangnya Sarana Media Komunikasi Disisi lain perkembangan sarana media komunikasi yang semakin canggih menjadikan peranan kampus lebih mudah tersampaikan. jika adanya informasi tentang pelestarian nilai kebudayaan bisa langsung di sebarkan secara universal dikalangan elemen kampus, sehingga menjadi lebih efisien. c. Adanya Rasa Solidaritas yang Tinggi antar Setiap Elemen Memilki jiwa dengan rasa solidaritas yang tinggi menjadikan rasa peduli yang menyebabkan hal positif yang terjadi dalam pelestarian nilai kebudayaan yang akan dikembangkan oleh sebuah lembaga (kampus). 4. Tantangan / Hambatan (Threats) a. Minimnya Tingkat Kestabilan Kampus untuk Menjalankan Perannya Meskipun jumlah pengurus yang berada didalam kamus tapi tidak berati hal ini dengan mudah untuk dijalankan tetapi selalu saja memiliki kendala untuk melestarikan nilai kebudayaan didalam lingkungna kampus. b. Kurang Pengalokasian Dana yang diberikan Kampus Hal ini juga berpengaruh penting dalam tercapainya nilai kebudayaan yang ingin diberikan kampus kepada elemen didalamnya yaitu mahasiswa/i. Dimana mahasiswa/i ingin merasakan kegiatan tersebut berbeda tidsk terlalu formal namun tetap sampai kepada intinya sehingga banyak yang berantusias sehingga peranan kampus dalam pelestarian nilai kebudayaan bukan sekedar informasi lewat saja tapi bisa diterapkan kepada semuanya. c. Semakin Meningkat Kebudayan Asing yang Menyatu dalam Jiwa Penerus Hal ini menjadi penghambat peranan kampus gunadarma dalam melestarikan nilai kebudayaan bangsa sendiri kedalam jiwa generasi penerusnya. Dimana generasi penerusnya sudah tidak memperdulikan nilai kebudayaan sendiri. Karena rasa Nasionalisme yang ada pada individu/setiap elemen yang berada dilingkungan kampus tersebut sudah luntur. 5

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan Harus banyak belajar tentang nilai-nilai kebudayaan sejak dini. Untuk mengembangkan nilai-nilai kebudayaan tidak hanya kampus saja yang berperan aktif tetapi juga semua elemen yang berada didalamnya. Menjaga hubungan antara elemen satu dengan elemen yang lain sehingga apa yang diharapkan akan tecapai sesuai dengan yang diharapkan , yaitu pelestarian nilai kebudayaan dilingkungan tersebut. Kesadaran tiap elemen untuk menghindari masuknya kebudayaan asing dalam diri masing-masing. Tetap menjaga nama baik kampus dalam melestarikan nilai kebudayaan tanpa harus adanya sikap-sikap yang dapat merugikan salah satu pihak. 2. Rekomendasi Sebagai jembatan penghubung antar elemen, dimana elemen tersebut yaitu mahasiswa/i serta dosen (pengajar). Dengan terciptanya hal tersebut menjadikan pelestarian nilai kebudayaan dilingkungan lembaga(kampus) Gunadarma dapat tercapai dengan baik. Serta penjadikan perubahan kearah yang lebih positif dalam memajukan kampus ini. Banyaknya pihak/elemen yang seharusnya peduli dengan pelestarian dilingkungan kampus, sehingga bisa menjadikan mahasiswa/i nya mengembakan kebudayaan nasional dan bisa menghilangnya kebudayaan barat yang dapat merusakan perkembangan kebudayaan sendiri. Semakin berkembangnya media komunikasi yang bisa digunakan sebagi alat yang mampu mencairkan jarak yang terjadi antara elemen yang lebih tinggi (pihak kampus) kepada elemen yang lebih rendah (mahasiswa/i). Sehingga bisa membuka pikiran kedua elemen tersebut serta mendapatkan hasil yang mengarahkan pada hal yang positif. Memaksimalkan kestabilan kampus untuk menjalankan peranannya sehingga semua bisa tercapai sesuai dengan yang diharapakan. Dimana ini menjadikan sebuah awal yang baik untuk kampus bisa berperan aktif dalam pelestarian nilainilai kebudayaan.

Referensi http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/fungsi-pelestarian-budaya-dalam-masyarakat http://yogiocxtavianto.multiply.com/journal/item/19/Peran_Perguruan_Tinggi_dalam _mendorong_percepatan_reformasi_di_bidang_sosial_budaya_?&show_interstitial=1 &u=%2Fjournal%2Fitem Kartodirdjo, Sartono. 1994b. Pembangunan Bangsa tentang Kesadaran dan Kebudayaan Nasional. Yogyakarta: Aditya Media. Nasionalisme,

Koentjaraningrat, 1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Cetakan ke-11. Jakarta: Gramedia.

You might also like