You are on page 1of 10

DEMOKRASI INDONESIA Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu suatu

pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: 1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik

langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 2. 3. 4. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. Demokrasi DI INDONESIA : Demokrasi adalah suatu pemikiran manusia yang mempunyai kebebasan berbicara, megeluarkan pendapat. Negara Indonesia menunjukan sebuah Negara yang sukses menuju demokrasi sebagai bukti yang nyata, dalam peemilihan langsung presiden dan wakil presiden. Selain itu bebas menyelenggarakan kebebasan pers. Semua warga negar bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Demokrasi memberikan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat bahkan dalam memilih salah satu keyakinan pun dibebaskan. Untuk membangun suatu system demokrasi disuatu Negara bukanlah hal yang mudah karena tidak menutup kemungkinan pembangunan system demokrasi di suatu Negara akan mengalami kegagalan. Tetapi yang harus kita banggakan dmokrasi dinegara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat contahnya dari segi kebebasan, berkeyakinan, berpendapat atau pun berkumpul mereka bebas bergaul tanpa ada batasan-batasan yang membatasi mereka. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna masih banyak kritik-kritik yang muncul terhadap pemerintah yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga

negaranya. Dalam hal berkeyakian juga pemerintah belum sepenuhnya. Berdasarkan survei tingkat kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi smakin besar bahkan demokrasi adalah system yang terbaik meskipun system demokrasi itu tidak sempurna. Dengan begitu banyaknya persoalan yang telah melanda bangsa Indonesia ini. Keberhasilan Indonesia dalam menetapkan demokrasi tentu harus dibanggaan karena banyak Negara yang sama dengan Negara Indonesia tetapi Negara tersebut tidak bisa menegakan system demokrasi dengan baik dalam artian gagal. Akibat demokrasi jika dilihat diberbagai persoalan dilapangan adalah meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan dijalan, semakin parahnya banjir masalah korupsi, penyelewengan dan itu adalah contoh penomena dalam suatu Negara system demokrasi, demokrasi adalah system yang buruk diantara alternatif-alternatif yang lebih buruk tetapi demokrasi memberikan harapan untuk kebebasan, keadilan dan kesejahtraan oleh karena itu banyak Negara-negara yang berlomba-lomba menerapkan system demokrasi ini. Dalam kehidupan berpolitik di setiap Negara yang kerap selalu menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang di inginkan, karena pada hakikatnta semua system politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang terus-menerus merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan perubahan. Jika suatu Negara mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahtraan dengan sempurna. Maka Negara tersebut adalah Negara yang sukses menjalankan system demokrasi sebaliknya jika suatu Negara itu gagal menggunakan system pemerintahan demokrasi maka Negara itu tidak layak disebut sebagai Negara demokrasi. Oleh karena itu kita sebagai warga Negara Indonesia yang meganut system pemerintahan yang demokrasi kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga dan memperbaiki, melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi terbentuknya suatu system demokrasi yang utuh di dalam wadah pemeritahan bangsa Indonesia. Demi tercapaiya suatu kesejahtraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang sesungguhnya akan mengangkat Indonesia ke dalam suatu perubahan.

Perjalanan demokrasi indonesia Perjalanan demokrasi indonesia Presentation Transcript 1. Perjalanan Demokrasi Indonesia Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia Oleh: Dedy Prasetyo 2. Demokrasi Normatif dan Empiris Demokrasi Normatif pada dasarnya adalah merupakan sesuatu yang idiil hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah negara, sperti kita mengenal ungkapanPemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat Demokrasi normatif ini juga meletakkan bahwa individu harus dibebaskan dari rasa takut, dan ketidakadilan, kemiskinan, keterbelakangan. Rakyat harus memiliki kebebasan dalam arti rakyat harus memiliki arena publik yang terbuka bagi semua orang 3. Ungkapan normatif tersebut biasanya, diterjemahkan dalam konstitusi pada masing-masing negara, misalnya dalam UUD 1945 bagi Pemerintahan Republik Indonesia. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan atau negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk.. Demokrasi normatif belum tentu dapat dilihat dalam konteks kehidupan politik sehari-hari dalam suatu negara 4. Demokrasi Empiris Demokrasi empiris adalah demokrasi dalam perwujudannya dalam kehidupan politik praktis Pemahaman demokrasi ini mengizinkan kita untuk mengamati apakah dalam suatu sistem politik pemerintah memberikan ruang gerak yang cukup bagi warga masyarakatnya untuk melakukan partisipasi guna memformulasikan preferensi politik mereka melalui organisasi politik yang ada. Demokrasi ini juga untuk melihat apakah kompetisi antara para pemimpin dilakukan secara teratur? 5. Indikator Demokrasi Akuntabilitas: penguasa yang dipilih oleh rakyat harus mampu mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya termasuk di dalamnya pempertanggungjawabkan ucapan atau kata-katanya Rotasi Kekuasaan: peluang akan terjadinya rotasi kekuasaan harus ada, dan dilakukan secara teratur dan damai Rekrutmen Politik yang Terbuka: setiap orang memenuhi syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan tersebut

6. Pemilihan Umum: pemilu dilaksanakan secara teratur. Setiap warga negara yang sudah dewasa mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dan bebas menggunakan haknya tersebut sesuai dengan kehendak hati nuraninya Menikmati hak-hak dasar: setiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas, termasuk di dalamnya adalah hak untuk menyatakan pendapat (freedom of expression), hak untuk berkumpul dan berserikat (freedom of assembly), dan hak untuk menikmati pers yang bebas (freedom of the press)

7. Dimensi dalam Demokrasi Legitimasi dan kontrol Vertikal a. 1. Dimensi Rezim Pemilihan i. pejabat yang dipilh ii. Hak pilih yang inklusif iii.hak Pencalonan b. Hak-hak Politik i. kebebasan pers ii. Kebebasan berserikat Dimensi Konstitusionalisme Liberal dan Kekuasaan Hukum a. Hak-hak sipil i. kebebasan-kebebasan individu dari pelanggaran hak-haknya oleh negara atau agen swasta ii. Kesamaan hak di depan hukum 8. Pertanggungjawaban Horizontal i. Pemisahan kekuasaan secara horizontal 3. Dimensi Kontrol atas agenda yang efektif Kekuasaan pemerintahan yang efektif i. pejabat yang terpilih dengan kekuasaan pemerintahan yang efektif 9. Demokrasi di Indonesia (Masa Revolusi Kemerdekaan) (1) Periode ini adalah masa peletakan dasar bagi demokrasi di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya. Periode ini ditandai oleh beberapa hal: Political franchise: semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki hak-hak politik yang sama, tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku, dan kedaerahan Presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan menjadi diktator, maka dibatasi oleh KNIP untuk menggantikan parlemen Dengan maklumat wakil presiden maka dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia 10. Demokrasi Parlementer Demokrasi parlementer ini berlaku pada tahun 1950 sampai 1959 dengan menggunakan UUDS sebagai landasan konstitusionalnya Masa demokrasi parlementer ini merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia karena hampir semua elemen demokrasi dapat kita temukan dalam perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia Masa kejayaan itu dapat digambarkan sebagai berikut:

11. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang sebesarnya-besarnya untuk berkembang secara maksimal Pemilihan umum dijalankan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Kompetisi diantara partai politik berjalan sangat intensif Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya secara maksimal 12. Demokrasi Terpimpin Sejak berakhirnya pemilu 1955 Soekarno menunjukan

ketidaksenangannya pada partai-partai politik Soekarno juga juga melontarkan gagasan bahwa demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia yang dijiwai semangat gotong-royong dan kekeluargaan Soekarno juga menekankan bagaimana besarnya peranan pemimpin dalam proses politik yang berjalan Soekarno mengusulkan agar terbentuk pemerintahan yang bersifat gotong royong yang melibatkan semua kekuatan politik yang ada termasuk PKI yang pada saat itu tidak pernah terlibat dalam koalisi. 13. Untuk mewujudkan itu soekarno kemudian mengajukan usulan yang dikenal sebagai konsepsi presiden lalu terbentuklah Dewan Nasional Pembentukan dewan ini mendapat tantangan keras dari sejumlah partai politik, yaitu Masyumi dan PSI yang menganggap bahwa pembentukan Dewan Nasional pelanggaran yang sangat mendasar terhadap konstitusi karena lembaga tersebut tidak dikenal dalam konstitusi Hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah semakin memburuk. Muncul pemberontakan PRRI dan Permesta (Sulawesi). Disumatera sejumlah perwira angkatan darat membentuk misalnya dewan Banteng, Dewan Gadjah, Dewan Garuda yang mengambil alih kepemimpinan sipil 14. Dewan konstituante ternyata mengalami jalan buntu untuk mencapai kesepakatan guna merumuskan ideologi nasional karena tidak tercapainya titik temu antara dua kubu politik, yaitu kelompok yang menginginkan Islam sebagai dasar negara dan kelompok lain yang menginginkan Pancasila sebagai dasar negara Voting dilakukan ternyata suara mayoritas yang diperlukan tidak dapat tercapai. Banyak anggota badan konstituante yang tidak menghadiri sidang-sidang lagi maka demi persatuan dan kesatuan nasional dengan pertimbangan demi negara maka pada tanggal 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang membubabrkan konstituante dan menyatakan kembali ke UUD 194

15. Dengan keluarnya dekrit presiden tersebut maka di Indonesia mulai dimasuki apa yang oleh Soekarno disebut dengan Demokrasi Terpimpin. Sebagai presiden kemudian Soekarno menunjuk seorang warga negara Soekarno untuk membentuk kabinet yang Perdana menterinya adalah Presiden sendiri. Demokrasi terpimpin memungkinkan Soekarno menjadi salah satu agenda setter politik Indonesia yang akhirnya menghantarkan Soekarno menjadi seorang Diktator 16. Karakteristik Demokrasi Terpimpin Mengaburnya sistem kepartaian. Partai sebagai elemen penopang tarik tambang antara presiden,ABRI dan PKI Dengan terbentuknya DPRGR, peranan lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi sedemikian lemah Basic human right menjadi sangat lemah Masa demokrasi terpimpin adalah masa puncak semangat anti kebebasan pers Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Daerah-daerah memiliki otonomi yang sangat terbatas 17. Pemerintahan Orde Baru Pemebrontakan G-30-S/PKI merupakan titik kulminasi dari pertarungan atau tarik tambang antara Soekarno, AD dan PKI PKI yang gagal melakukan kudeta tersingkir dari arena perpolitikan Indonesia Demikian juga Soekarno yang begitu besar kekuasaannya pada masa demokrasi terpimpin (1959-1965) sedikit demi sedikit kekuasaannya dikurangi bahkan Soekarno tersingkir dari politik nasional sampai meninggal tahun 1971. AD muncul sebagai kekuatan politik yang sangat menentukan dalam proses selanjutnya dengan dwi fungsi ABRI 18. Melalui transisi yang singkat antara tahun 1965 sampai Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia, Era yang kemudian dikenal dengan era orde baru Pada tahun 1971 Indonesia mengadakan pemilu untuk yang kedua kalinya yang diikuti oleh 10 partai politik Soeharto dengan didukung oleh militer menjadi tokoh sentral dalam menggerakan mesin politiknya 19. Karakteristik Orde baru Kekuasaan kepresidenan merupakan pusat dari seluruh proses politik yang berjalan di Indonesia Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi. Kecuali yang terdapat pada jajaran yang lebih rendah seperti Gubernur, Bupati/Walikota, Camat dan kepala desa Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik lebih bersifat tertutup Kualitas pemilu dapat dikatakan masih jauh dari semangat demokrasi Campur tangan birokrasi sangat kuat dalam menjamin kebebasan pers. Rendahnya kebebasan menyatakan

pendapat, berserikat dalam artinya rendahnya basic human rights Diterapkannya depolitisasi pada masyarakat Sisi buruk pemerintahan demokrasi 1. prinsip persamaan hak yang tak waras Demokrasi berbasis terhadap anggapan bahwa manusia semua sama atau sederajat, karena mereka akrab dan memiliki hal serupa didalam mental, spiritual dan kwalitas moral. Akan tetapi para pengkritik demokrasi membantah bahwa anggapan tersebut mustahil. Manusia tampak sangat luas berbeda didalam figure jasmani, stamina moral, dan kapasitas untuk belajar dengan berlatih dan pengalaman. Demokrasi adalah sebuah ide yang tidak mungkin dan juga tidak logis, Untuk memberikan hak setiap individu dalam memilih merupakan hal yang merusak perhatian masyarakat. 2. pemujaan atas ketidak mampuan Kritikan ini menggambarkan pemujaan atas ketidak mampuan. Pemerintahan oleh mayoritas merupakan peraturan yang dipegang oleh manusia biasa, dimana secara umum tidak intelligent, memiliki opini yang tak terkontrol dan bertindak secara emosi tampa alasan, pengetahuan yang terbatas, kurangnya waktu luang yang diperlukan untuk perolehan dalam memahami informasi, dan curiga atas kecakapan yang dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu, demokrasi adalah lemah didalam kwalitas. Tiada nilai politik yang tinggi tampa anggota yang unggul didalamnya. 3. mobokrasi Didalam demokrasi yang memerintah adalah publik; sedangkan publik atau kelompok seringkali beraksi dengan cara menyolok yang sangat berbeda, dari cara normal individu yang menyusun kelompok. Setiap kelompok kehilangan perasaan untuk bertanggung jawab, personalitas individu dan kesadaran mereka merupakan pilihan. Aksinya bersifat menurutkan kata hati dan menghasilkan dengan mudah, pengaruh atas saran dan pengaruh buruk perasaan dari kelompok lainnya. Oleh karena itu, Jenis kelompok apapun beraksi dibawah stimuli sementara; mereka bergerak dengan menyetir masyarakat primitip. publik seringkali berkelakuan zalim, bahkan merupakan orang yang sangat lalim. Hal yang tidak indah dimana pemimpin politik memamfaatkan psikologis rakyat banyak dan membangunkan nafsu masyarakat dalam aba- aba untuk memenangkan dukungan mereka.

4. oligarchy yang terburuk Beberapa kritikan menegaskan bahwa demokrasi adalah pelatihan memimpin untuk menuju oligarchy yang terburuk. Telleyrand mengambarkan demokrasi adalah sebuah aristokrasi orang yang jahat. Hal lazim pada setiap manusia adalah cemburu atas keunggulan orang lain. Oleh karena itu, mereka jarang memilih orang yang mampu untuk memimpin mereka. Mereka sering memilih orang yang rendah kwalitasnya, dimana sering tidak mengindahkan dan secara luar biasa cakap dalam mengatur diri mereka sendiri dengan sentiment yang tinggi. Orang yang jujur dan mampu jarang terpilih didalam demokrasi. Kekuatan demokrasi berada ditangan perusak dan koruptor. Carlyle mengapkirkan bahwa demokrasi pemerintahan tukang bual atau tukang obat. 5. pemerintahan para kapitalist Marxist mengkritik demokrasi yang menggolongkan demokrasi kaum borjuis. Mereka memperdebatkan doktrin kedaulatan yang menjadi dasar didalam demokrasi adalah sebuah dongeng. Padahal demokrasi dalam hak suara orang dewasa melahirkan dendam, dan berada dibawah analisa pemerintahan kapitalist, yang mana bisa dikatakan dari kapitalist untuk kapitalist. Uang adalah pemimpin dan peraturan didalam pemerintahan demokrasi, seperti bentuk pemerintahan yang lain. Bisnis dan finansial adalah tokoh terkemuka yang mengeluarkan dana milyaran dalam pemilihan, dan ini semua untuk menarik pengikut agar bersatu dan memilihnya sebagai wakil mereka. Mereka membiayai partai- partai politik dan membeli para politikus. Maka dari inilah Negara diperintah oleh kelompok yang menarik perhatian. 6. pemerintahan oleh sekelompok kecil Disini menegaskan demokrasi atas nama tidak tersokong. Setiap Negara yang memiliki populasi terbesar tidak pernah melatih votemereka.Lagipula, dalam demokrasi dikebanyakan Negara yang melewati angka pemilihan keluar sebagai juara. Dibawah sistem ini sering terjadi atas minoritas partai mendapatkan vote meraih kembali kekuatan. Sedangkan partai yang tidak meraih suara yang memadai, maka akan menjadi sebagai partai oposisi atau sayap kiri. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang berhenti untuk menjadi pemerintahan mayoritas.

7. sistem partai yang korupt dan melemahkan bangsa. Demokrasi berbasis atas sistem partai. Partai- partai dipandang sangat diperlukan untuk kesuksesan demokrasi. Akan tetapi sistem partai telah merusak demokrasi dimana- mana. Partaipartai meletakkan perhatian utama mereka sendiri daripada bangsa mereka. Semua perlengkapan institusional dan ideological orang orang yang berhak memilih dalam pemilihan adalah korup. Mereka menganjurkan ketidak tulusan, mengacaukan persatuan bangsa, menyebarkan dusta, dan merendahkan standar moral rakyat. Mesin partai dengan baik bekerja atas setiap individu warganegara, siapa saja yang berkeinginan menggunakan sedikit pendapat atau tiada kebebasan. Faktanya sistem fasilitas daripada partai menghalangi operasi peraturan lalim. Sistem partai menciptakan kelompok politik professional, yang mana kebanyakan dari mereka tidak mampu bekerja secara serius dan membangun. Mereka tumbuh berkembang diatas kesilapan masyarakat, yang berhasil mereka tipu dan dimamfaatkan. Mereka selalu menciptakan kepalsuan pokok persoalan, untuk menjaga bisnis yang berjalan. Para politikus tidak hanya memonopoli kekuatan, akan tetapi menguasai juga wibawa sosial. Hasilnya, rakyat sibuk dalam profesi yang beragam dan lapangan kerja yang timbul berjenis dalam kondisi yang rumit dan terlelap didalam pekerjaan mereka masingmasing. 8. menghalangi perkembangan sosial menurut Faguet demokrasi adalah sebuah benda yang aneh sekali bentuknya dalam biologis; ia tidak sebaris dengan proses perkembangan. Hukum perkembangan adalah mendakinya kita dalam derajat perkembangan sentralisasi yang baik; perbedaan bagian tubuh memberikan kelainan pada fungsi. Otak mengontrol semua bagian organisme. Demokrasi adalah anti perkembangan. Ia tidak memiliki sistem sentral yang ditakuti. Tidak ada satu badan bagian politik, yang bisa berpikir dan merancang semua organismenya; ia mengira bahwa otak bisa dialokasikan dimana- mana dalam organisme.

9. menghalangi perkembangan intelektual Kritikan terhadap demokrasi adalah menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian dan kesusastraan. Rakyat jelata menjadi bodoh dan kolot dalam segi pandang, dimana bermusuhan terhadap aktifitas serius intelektual. Seniman dan penulis memulai untuk memenuhi vulgar dan memilki selera rendah bahkan menjadi parhatian bagi rakyat jelata. Hasil dari seni dan sastra sama dengan merendahkan derajat. Didalam perkataan Burn; peradaban yang dihasilkan demokrasi bisa dikatakan biasa, cukupan dan tumpul. 10. demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang mahal Propaganda partai dan sering mengunjungi pemilihan membutuhkan pengeluaran yang besar. sebagai contoh di India, milyaran rupees tersalurkan untuk setiap lima tahun pemilihan. Jumlah uang yang sangat besar ini dikeluarkan sebagai gaji dan upah para legislator. Dana yang seharusnya dipakai untuk tujuan produktif, dihabiskan dengan sia- sia atas dasar berkampanye dan jumlah ilmu perawatan. Lord Bryce adalah pakar yang mempelajari secara luas, dan membuat catatan demokrasi dari berbagai Negara, menyatakan beberapa keburukan didalam demokrasi modern sebagai berikut:

1. uang adalah kekuatan yang menyesatkan administrasi dan perundang- undangan. 2. kecenderungan untuk membuat demokrasi sebagai profesi yang menguntungkan. 3. keroyalan didalam administrasi. 4.penyalahgunaan doktrin persamaan hak dan gagal untuk menghargai nilai keahlian administrasi. 5. kekuatan organisasi partai yang tidak pantas. 6. kecenderungan para legislator dan pejabat untuk bermain atas vote, didalam melewati hukum dan tahan terhadap pelanggaran perintah.

You might also like