You are on page 1of 17

TUGAS IKM

Nama NIM : Chandra WijayaS : 030.06.049

Visi dan Misi Departemen Kesehatan Indonesia:


Visi Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan

Misi 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

TUMPENG GIZI Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS): aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3-8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2-3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Selain itu, buku ini dilengkapi juga dengan contoh anjuran pembagian makanan dan set hidangan per hari untuk setiap golongan umur, Daftar Bahan Penukar, Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur untuk beberapa zat gizi, dan daftar Indeks Massa Tubuh (IMT). Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS
Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Buku ini akan menguraikan pengertian dan empat prinsip dari Gizi Seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok tersebut.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Bagian I
Bab 2: Memahami Pertanyaan Penelitian
Research questions ( Masalah) : Ketidakpastian mengenai sesuatu dalam suatu populasi yang akan diselesaikan atau dijernihkan oleh peneliti dengan membuat pengukuran-pengukuran dalam subjek penelitiannya.

Langkah-langkah Membuat Pertanyaan Penelitian


Memahami Permasalahan Setempat
Mengenalpasti masalah berdasarkan data setempat dan penelitian yang pernah dilakukan di area tersebut

Mengenalpasti ide dan teknologi baru


Aplikasi teknologi terbaru sering mendatangkan permasalahan baru yang bisa dikaji

Imaginasi
Observasi yang cermat terhadap populasi setempat dan berfikiran kreatif

Karakteristik Pertanyaan Penelitian yang baik FEASIBLE Bilangan subjek mencukupi Pengetahuan dan persiapan peneliti Terjangkau dari segi waktu dan finansial Skop penelitian yang bisa dikendalikan

INTERESTING Topik yang menarik menurut peneliti

NOVEL Mengkonfirmasihasil penelitian yang sebelumnya Memperbaiki hasil penelitian yang sebelumnya Menemukan hasil penelitian yang baru

ETHICAL Tidak mendatangkan risiko yang berbahaya terhadap subjek.

RELEVANT Untuk pengetahuan saintifik Untuk klinis dan polisi kesehatan Bermanfaat untuk penelitian yang akan datang

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Mengembangkan Research Questions & Study Plan

Problems & Solution

Primary & Secondary Questions

Mengenalpasti masalah yang dihadapi dalam pemilihan research questions

Menggunakan >1 research question

1 penelitian --> beberapa hasil Cari jalan penyelesaian

Konsultasi dengan mentor

Bab III: Pemilihan Subjek Penelitian: Spesifikasi, Sampling, dan Rekrutmen


Populasi : Sejumlah subjek yang memiliki karakteristik yang spesisifik Sampel : Bagian dari populasi yang akan diteliti Populasi target : Populasi sasaran akhir penerapan hasil penelitian. Study sample : Bagian dari populasi target yangduerncanakan akan diteliti Kriteria seleksi
Kriteria Inklusi = menggambarkan karateristik populasi target yg relevan dengan penelitian 1. Karateristik demografik - rentang usia yang akan diteliti Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Kriteria eksklusi = Kondisi yang ada pada subjek yang dapat mengganggu kualitas data penelitian 1. Berpotensi untuk tidak dapat di follow up selama penelitian dijalankan 5

- cth : dewasa usia 30-40 thn 2. Karateristik klinis - kondisi kesehatan - cth : sehat, aktif secara fisikal, menderita DM 3. Karakteristik geografik - nyatakan lokasi yang akan diteliti - cth : Kecamatan pasar minggu 4. Karakteristik temporal - Kapan diteliti? Periode waktu - cth : dari Januari 2011 hingga Juni 2011

- cth : mahu pindah 2. Tidak mampu memberikan data yang baik - disorientasi, keterbatasan berbahasa - cth : tidak memahami bahasa Indonesia yang baik 3. Risiko tinggi terhadap efek samping

4. Tidak etis digunakan dalam penelitian - cth : pasien dengan kondisi kesehatan yang sudah terminal.

Cara Pemilihan Sample


Convenience Samples
1. Convenience Samples Mudah tapi lemah, tidak dapat memenuhi kriteria populasi terjangkau 2. Consecutive sample memenuhi syarat sample, semua diambil sbg sample penelitian

Probability Samples
1. Simple Random Sample Hitung jumlah subjek dalam populasi terjangkau --> subjek dipilih secara random 2. Stratified Random Sample Membagi populasi target kepada beberapa kelompok berdasarkan karateristik tertentu 3. Cluster Sample Mengambil sample secara random dari sekelompok individu yang sudah terbagi secara tersendiri 4. Systematic Sample = simple random sample, tapi subjek dipilih secara acak berdasarkan nomor urutan.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Tujuan Seleksi Sample


Mencari sample yang dapat mewakili populasi target

Mencari jumlah subjek yang cukup yang dibutuhkan dalam penelitian.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Bab VI: Perkiraan Ukuran dan Kekuatan Sampel: Seluk-beluknya


Continous variable biasanya besar sampel lebih kecil dari dichotomous variables. Contohnya tekanan darah, bisa dalam mmHg (continous) atau menentukan ada tidaknya hipertensi (dichotomous). Penggunaan kelompok studi dan kelompok kontrol yang tidak sama besar

Gunakan Continous variabel

Melakukan pengukuran yang variabilitasnya kurang

Strategi Memperkecil Besar Sampel dan Memaksimalkan Power

Melakukan macthing Individual

Memilih efek yang lebih sering terjadi

Bagaimana melakukan perkiraan besar Sampel saat informasi tidak cukup. Extensive Search Strategi pertama ini yaitu melakukan pencarian tentang topic, melalui berbagai literature yang relevan, terkadang menggunakan jurnal kedokteran yang tedapat di MEDLINE. Pilot Study Melakukan analysis sekunder, untuk mencari kelengkapan isi penelitian yang kurang sebelum memulai penelitian Dichotomize Variabel Bila mean dan standar deviasi dari continous dan categorical variable meragukan atau tidak yakin. Educated Guess Jika cara diatas gagal, peneliti harus memperkirakan isi penelitian yang kurang.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Apabila menentukan ukuran sampel untuk studi analisis, langkah yang harus diambil adalah 1. Tentukan tujuan dan hipotesa alternatif. Tentukan jumlah yang spesifik. 2. Pilih jenis statistik yang bisa digunakan untuk menganalisa data, berdasarkan jenis prediksi dan hasil yang akan didapatkan. 3. Tentukan jumlah target sasaran dan keuntungan dari hasil studi 4. Tentukan jumlah yang sesuai untuk dan untuk menghindari terjadinya kesalahan tipe I dan tipe II Pertimbangan lain yang perlu dalam pejumlahan ukuran sampel untuk studi analisis termasuk memperkirakan kesalahan yang bisa terjadi dan strategi untuk dibandingkan dengan variable yang berkategori, analisis survival, sampel cluster, persamaan, dan studi yang berkaitan. Langkah untuk menentukan ukuran sampel untuk studi deskriptif, dimana tidak ada hipotesa, adalah untuk 1. Menentukan jumlah subjek dengan hasil dikotomi atau standard deviasi pada hasil yang berlanjutan 2. Tentukan ketepatan yang dikehendaki menggunakan interval yang tepat 3. Tentukan akurasi studi Apabila ukuran sampel masih dalam pertimbangan, penyelidik bisa melakukan revisi kembali untuk menentukan efek yang dapat di deteksi atau kekuatan. Strategi untuk meminimalisir pemakaian sampel adalah seperti menggunakan variable yang berkelanjutan, pengukuran yang tepat, penggunaan cara mengukur yang multiple, ukuran kelompok studi yang beragam dan hasil yang beragam. Apabila didapatkan terdapat kekurangan pada penentuan ukuran sampel, penyelidik bias merevisi kembali bahan yang berkaitan dengan bidang penelitian, pikirkan untuk melakukan penyelidikan awal atau menganalisa data sekunder atau

mempertimbangkan dikotomi variable pada mediannya. Apabila salah satu ini masih tidak cocok, pilihan edukasi bias menjadi pencetus yang bermanfaat.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

Bab VIII : Rancangan Penelitian Secara Observasional


Peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian dan menganalisis hasil pengamatan tanpa intervensi. Penelitian secara observasional umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu studi crosssectional dan studi kasus control

1.STUDI CROSS SECTIONAL/ STUDI PREVALENSI merupakan suatu bentuk studi observasional (non-eksperimental) yang menentukan hubungan antar factor resiko dan penyakit , dapat pula mempelajari etiologic suatu penyakit yang terutama untuk penyakit yang mempunyai onset lama dan lama sakit yang panjang. Sebaliknya jenis penyakit yang mempunyai masa sakit yang pendek tidak tepat dikaji dengan cross sectional. Langkah-langkah studi cross sectional

Merumuskan pertanyaan dan hipotesis

Mengidentifiksai variable penelitian

Menetapkan subjek penelitian

Menganalisis data

Melaksanakan pengukuran

Menetapkan populasi penelitian dan perhatikan besarnya

Analisis dapat berupa suatu uji hipotesis ataupun analisis untuk memperoleh resiko relative. Resiko relative adalah perbandingan antara prevalens penyakit (efek) pada kelompok dengan resiko dengan prevalens efek pada kelompok tanpa resiko.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

10

kelebihan Desain mudah murah, hasil cepat diperoleh dapat menggunakan berbagai populasi dapat digunakan untuk meneliti dengan banyak variable sekaligus jarang terancam loss to follow up

kekurangan sulit menentukan sebab akibat tidak dapat digunakan untuk subjek dengan masa sakit yang pendek jumlah subjek yang dibutuhkan cukup banyak tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens atau prognosis tidak bisa untuk kasus jarang

2. STUDI KASUS KONTROL Penelitian dimulai dengan identifikasi pasien dengan efek atau penyakit tertentu (yang disebut sebagai kasus) dan kelompok tanpa efek (disebut control) kemudian secara retrospektif ditelusur factor resiko yang dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek, sedangkan control tidak. Langkah-langkah pada penelitian kasus control :
Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai Mendiskripsikan variable penelitian : factor resiko, efek

Menentukan populasi terjangkau dan sampel (kasus, control) dan cara untuk pemilihan subjek penelitian Menganalisis data (O dds = p/ (1-p)) : peluang terjaadi efek dibagi dengan peluang tidak terjadi efek membandingkan rasio odds pada kelompok kasus dengan odds pada kelompok kontrol.

Melakukan pengukuran variable efek dan factor resiko

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

11

RO = 1 : pajanan bukan merupakan factor resiko RO > 1 : pajanan benar factor resiko RO < 1 : variable merupakan factor protektif

kelebihan studi kasus control dapat atau kadang bahkan merupakan satu-satunya cara untuk meneliti kasus yang jarang atau yang masa latennya panjang Hasil dapat diperoleh dengan cepat Biaya yang diperlukan relative murah Memerlukan subjek penelitian yang lebih sedikit Dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelbagai factor resiko sekaligus dalam satu penelitian

kekurangan Validasi mengenai informasi kadang sukar diperoleh Oleh karena kasus maupun control dipilih oleh peneliti maka sukar untuk menyakinkan bahwa kedua kelompok tersebut benar sebanding dalam pelbagai factor eksternal dan sumber bias yang lainnya Tidak dapat memberikan insidens rates Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari 1 variable dependen, hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

12

Bab XV: Merancang Kuesioner dan Instrumen Pengumpulan Data


Sebagian besar data dalam penelitian klinis dikumpulkan menggunakan kuesioner atau wawancara. Bagi banyak penelitian, validitas hasil tergantung pada kualitas instrumen ini. Merancang Pertanyaan dan Instrumen yang Baik

Pertanyaan Terbuka dan Pertanyaan Tertutup Pertanyaan terbuka akan sangat berguna bilamana penting untuk mendengar apa yang responden katakan dalam kata-kata mereka sendiri. Keuntungan: Responden bebas menjawab tanpa adanya batasan dari peneliti. Informasi yang didapat mungkin lebih, tetapi tanggapan menjadi kurang lengkap. Kelemahan: Umumnya memerlukan metode kualitatif atau sistem khusus (seperti mengkode kamus untuk gejala dan kondisi kesehatan) untuk mengkode dan menganalisis tanggapantanggapan, yang memerlukan waktu lebih dari pada memasukkan data dari respon pertanyaan tertutup, dan memerlukan penilaian subjektif. Pertanyaan-pertanyaan tertutup lebih umum dan membentuk dasar dari sebagian besar pengukuran yang terstandarisasi. Keuntungan: Lebih cepat dan mudah dijawab, serta jawabannya lebih mudah untuk ditabulasi dan dianalisa. Pilihan jawaban juga dapat mempermudah responden untuk memahami maksud dari pertanyaan. Cocok untuk digunakan dalam berbagai skala yang dirancang untuk menghasilkan skor tunggal. Kelemahan: Mereka mengarahkan responden dan tidak mengijinkan untuk mengekspresikan jawabannya yang lebih akurat. Pilihan jawaban mungkin tidak lengkap. Gabungan pertanyaan tertutup dan terbuka adalah cara yang lebih baik dalam membuat pertanyaan untuk penelitian.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

13

VAS (Visual Analog Scale) / Skala analog visual adalah pilihan lain untuk mencatat jawaban terhadap pertanyaan tertutup dengan menggunakan garis atau gambar. Responden diminta untuk menandai satu titik, sepanjang garis/ rentang dari satu ekstrem ke ekstrem yang lain, yang paling mewakili jawabannya.

Memformat Instrumen harus mudah dibaca, dan pertanyaan wawancara harus nyaman untuk dibaca keras-keras. Format harus sesuai dengan metode untuk entri data elektronik, luas dan rapi, dengan instruksi dan panah yang mengarahkan responden atau pewawancara.

Wording Tujuannya untuk membangun sebuah pertanyaan sederhana, spesifik, jelas, bebas dari ambiguitas, netral, sesuai dan mendorong respon yang akurat dan jujur tanpa memalukan atau menyinggung responden. Hindari kata-kata bermuatan dan stereotip yang menunjukkan bahwa ada jawaban yang paling diinginkan.

Mengumpulkan data mengenai hal-hal yang sensitif dan pribadi membutuhkan kemampuan yang lebih. Penting untuk memberikan responden kesempatan untuk mengakui perilaku tertentu tanpa mendorong mereka untuk membesar-besarkannya.

Pengaturan Kerangka Waktu Untuk mengukur ini, harus terlebih dahulu memutuskan aspek perilaku apa yang terpenting untuk dipelajari: rata-rata atau ekstrim. Tujuannya adalah untuk bertanya tentang segmen terakhir dari waktu terpendek yang secara akurat mewakili karakteristik selama periode yang menarik untuk pertanyaan penelitian. Menggunakan buku harian dapat menjadi cara yang lebih akurat untuk melacak peristiwa, perilaku, atau gejala yang terjadi pada episodik atau yang bervariasi dari hari ke hari dan untuk waktu atau durasi suatu peristiwa atau suatu peristiwa penting yang mudah dilupakan. Tapi

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

14

mengkonsumsi lebih banyak waktu dan menyebabkan lebih banyak data hilang dari pada pertanyaan retrospektif umum.

Hindari Jebakan Peneliti harus memeriksa pertanyaan potensial dari sudut pandang calon peserta/ responder potensial, mencari istilah yang ambigu dan perangkap umum seperti pertanyaan mengenai dua atau lebih hal dalam waktu yang sama (double-barreled question), asumsi tersembunyi, dan pilihan jawaban yang tidak sesuai pertanyaan.

Skala dan Skor Untuk Mengukur Variabel Abstrak Untuk mengukur variabel abstrak seperti sikap atau status kesehatan, pertanyaan dapat dikombinasikan menjadi multi-item skala untuk menghasilkan skor total. Skor tersebut diasumsikan bahwa pertanyaan-pertanyaan mengukur karakteristik tunggal dan bahwa tanggapan secara internal konsisten. Skala Likert yang umum digunakan untuk mengukur sikap, perilaku, dan kualitas health-related domain kehidupan. Skala ini menyediakan responden dengan daftar pernyataan atau pertanyaan dan meminta mereka untuk memilih respon yang paling mewakili pangkat atau derajat jawaban mereka. Setiap respon yang diberikan sejumlah titik. Konsistensi internal dari skala dapat diuji statistik dengan menggunakan langkah-langkah seperti Cronbach's alpha (1) yang menilai konsistensi keseluruhan skala, dihitung dari korelasi antara skor pada item-item individual. Nilai dari ukuran ini lebih dari 0,70 biasanya dapat diterima, dan 0,80 atau lebih sangat baik. Nilai yang lebih rendah untuk konsistensi internal yang menunjukkan bahwa beberapa item individu dapat mengukur karakteristik yang berbeda.

Menciptakan Kuesioner dan Skala Baru Kadang-kadang seorang penyelidik perlu untuk mengukur karakteristik yang tidak ada standar atau pendekatan kuesioner wawancara. Jika ada ukuran yang cukup dapat ditemukan dari sebuah konsep yang penting untuk penelitian, maka perlu untuk membuat pertanyaan baru atau mengembangkan skala baru. Tugas dapat berkisar dari penciptaan pertanyaan baru mengenai variabel kecil dalam sebuah studi untuk
Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

15

mengembangkan dan menguji skala multi-item baru untuk mengukur hasil utama untuk sebuah studi besar atau garis penyelidikan.

Langkah - langkah dalam pembuatan instrumen dalama penelitian 1. Buat list variabel Peneliti harus menulis detail informasi yang akan dikumpulkan dan konsep yang akan diperiksa. 2. Kumpulkan instrumen yang lama dan baru Baut satu folder untuk 1 variabel yang harus diteliti, dan fokuskan pada variabel mayor. Ada beberapa sumber untuk instrumen, dapat dicari kuesioner dari penelitian yang sudah dipublikasikan dengan topik yang sama. Menggunakan studi yang lain baik, hemat waktu dan dapat dibandingkan dengan studi yang lain. Data yang tidak cocok tidak perlu dipakai, dapat dirubah atau ditambahkan beberapa bahan. Apabila ada data yang dihapus dari yang digunakan, maka tidak dapat dibandingkan dengan studi tersebut. 3. Buat draft Draft sebaiknya berisi pertanyaan tentang topik ____________ 4. Revisi Draft harus dibaca secara teliti. Yang terpenting yaitu membuat kata dan kalimat dapat dimengerti oleh reponden dan agar tidak terdapat kesalahpahaman. 5. Buat rangkuman Setiap penelitian anyak data yang dianalisis, lamanya wawancara, kuesioner dan pemeriksaan dapat membuat reponden malas dan menyebabkan penurunan akurasi dalam memberikan respon. 6. Pretes 7. Valid

Pengaturan Instrumen Kuesioner dan Wawancara

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

16

Terdapat 2 cara dasar untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan perilaku, kebiasaan, pengetahuan, dan riwayat pribadi. Kuesioner lebih efficient biasa untuk pertanyaan yang simple, lebih murah dan tidak banyak menghabiskan waktu. Sedangkan wawancara biasa untuk pertanyaan yang panjang dan jawaban yang komplit. Dan biasa untuk partisipan yang tidak dapat membaca atau tidak mengerti dengan pertanyaan pada kuesioner. Lebih banyak menghabisakan uang dan waktu. Wawancara CATI dapat mengurangi kelemahan dari wawancara dengan tetap mempertahankan keuntungan dari wawancara. Teknik wawancara dimana pertanyaan terdapat pada layar computer dan partisipan menjawab pertanyan tersebut dengan menngunakan telepon. Metode dalam pengaturan kuesioner Ada banyak cara yang dapat digunakan seperti, lewat email atau website. Buku harian dapat digunakan untuk mengetahui kejadian atau kebiasaan yang terjadi secara episodic. Cara ini sangat berguna dalam ketepatan dalam waktu ( awal suatu penyakit) dan durasi yang biasa nya mudah terlupakan. Kuesioner melalui email sangat banyak keuntungan nya, pertanyaan dikirim melalui email dan dapat langsung dijawab oleh partisipan, dan dapat segera dimasukan dalam database. Dan dapat disebarluasdkan secara cepat.

Tugas IKM
By: Chandra WS (030.06.049)

17

You might also like