You are on page 1of 4

Dinamika Litosfer

A. Struktur Lapisan Litosfer Litosfer merupakan lapisan bumi paling luar. Tersusun atas dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang ketebalannya sekitar 50 - 100 km. Merupakan lempeng yang bergerak, sehingga bisa menyebabkan pergeseran benua. Tebal kerak bumi secara umum 20 50 km, sedangkan dibawah samudera tebalnya 10 12 km. Kerak bumi terssusun atas lapisan sial (sisilium dan alumunium) serta lapisan sima (sisilium dan magnesium) lapisan sial berada di bagian ats kerakbumi, sedangkan lapisan sima berada si bagian bawah kerak bumi. Lapisan paling luar kerak bumi bersifat granitis sehingga disebut lapisan granitis, karena materi penyusunnya yang dominan berupa batuan granit tebalnya sekitar 10 km. Setelah lapisan granitis, terdapat lapisan bersifat basaltis sehingga disebut lapisan basaltis. Karena materi penyusun yang dominan berupa materi basalt bersifat basa. Tebalnya kira-kira 50 km.

B. Batuan Pembentuk Bumi Batuan merupakan penyusun utama lapisan litosfer. Batuan terdiri atas campuran antarmineral sejenis atau tidak sejejnis yang terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar dan bersuhu tinggi yang terdapat di bawah kerak bumi. Magma mengalami beberapa proses pembentukan batuan. Berdasarkan proses pembenukannya, dibedakan menjadi 3 macam, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. 1. Batuan Beku Batun beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentuk oleh magma yang membeku. Ciri-ciri umum batuan beku yaitu homogen dan kompak, tidak ada pelapisan dan umumnya tidak mengandung fosil. Batuan beku dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuan dan berdsarkan mineral penyusunnya. a. Berdasarkan Tempat Pemebekuannya Dibedakan menjadi tiga, yaitu batuan beku dalam, batuan beku gang (korok), dan batuan beku luar. 1) Bautan Beku Dalam Batuan yang erbentuk jauh dari permukaan bumi, yaitu pada kedalaman 15-50 km. Pendinginan magmanya sangat lambat, karena dekat dengan astenosfer menghasilkan batuan yang besar-besar dengan tekstur holokristalin (tersusun oleh kristal yang sempurna). Ciri umumnya antara lain, berbutir lebih kasar daripada batuan lain, dan jarang menunjukkan adanya lubang-lubang gas. Contohnya yaitu batu granit. 2) Batuan Beku Korok (Gang) Batuan beku yang terbentuk di daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuannya agak cepat sehingga menghasilkan kristal yang kurang sempurna. 3) Batuan Beku Luar Disebut juga batuan lelehan adalah batuan yang membeku di permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami proses pembekuan dengan sangat cepat sehingga tidak membentuk kristal-kristal batuan. Contohnya adalah batuan basalt dan riolit.

b. Berdasarkan Mineral Penyusun Berdasarkan mineral penyusunnya, batuan beku dibedakan menjadi dua, yaitu mineral ringan dan mineral berat. 1) Batuan Beku Mineral Ringan Biasanya batuan tersebut berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga termasuk batuan yang bersifat asam. 2) Batuan Beku Mineral Berat Biasanya batuan tersebut berwarna gelap, sukar pecah, dan kandungan silikatnya sedikit sehingga batuan tersebut termasuk batuan yang bersifat basa. 2. Batuan Sedimen Batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan. Butir-butir hasil pelapukan atau pengikisan trsebut mengendap secara berlapis, semakin lama semakin tebal dan padat. Padatnya lapisan disebabkan adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan atau sedimentasi itulah endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. Proses pembentukan batuan sedimen disebut diagenesis. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu menurut tenaga yang mengendapkan, tempat yang mengendapkan, dan cara pengendapan. a. Menurut Tenaga yang Mengendapkan 1) Batuan Sedimen Akuatis berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan. 2) Bauan Sedimen Aolis (Aeris) berasal dari pengendapan butir batuan oleh angin 3) Batuan Sedimen Glasial berasal daari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser b. Menurut Tempat Pengendapan 1) Batuan Sedimen Teristris di darat 2) Batuan Sedimen Marine di laut 3) Batuan Sedimen Limnis di danau 4) Batuan Sedimen Fluvial di sungai 5) Batuan Sedimen Glasial di daerah terdapat gletser c. Menurut cara Pengendapan 1) Batuan Sedimen Mekanis diendapkan secara mekanis, tanpa mengubah susunan kimianya 2) Batuan Sedimen Kimiawi diendapkan secara kimia, terjadi proses perubahan susunan kimia. 3) Batuan Sedimen Organik diendapkan melalui kegiatan organik, contoh terumbu karang 3. Batuan Malihan (Metamorf) Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengelmi perubahan, baik secara fisik maupun secara kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Faktor yang mempengaruhi antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, dan waktu yang lama. Batuan Metamorf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak, (metamorf termal), metamorf dianamo (metamorf kinetik), dan metamorf pneumatolitis kontak.

a. Metamorf Kontak Berubah karena pengaruh suhu yang sangat tinggi. Suhu yang tinggi karena letaknya dekat dengan magma, anatara lain batuan intrusi. Pada zona memorfosis banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif menurut jauhnya dari batuan intrusi. Contohnya antara lain besi, timah, temabaga dan seng yang dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale. b. Metamorf Dinamo Batuan yang beurbah karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama dan dihasilkan dari proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Contohnya mudstone menjadi batu tulis (slate) c. Metamorf Pneumatolitis Kontak Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya, kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata) dan kuarsa dengan gas fluorim berubah menjadi topas (permata berwarna kuning). Mekanisme daur batuan di alam dapat diuraikan sebagai berikut. 1) magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasi membentuk batuan beku. 2) Batuan beku mengalami ppelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk larutan atau bukan larutan, kemudian diendapkan sehingga terjadi proses sementasi membentuk batuan sedimen. Namun ada ppula yang mengalami perubahan bentuk menjadi batuan metamorf. 3) Batuan sdeimen dapat mengalami perubahan menjadi batuan metamorf. Selanjutnya batuan metamorf yang mendekati astenosfer dapat berubah lagi menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan bekku lagi. Demikian seterusnya. C. Tenaga Pengubah Bentuk Permukaann Bumi Berdasarkan asalnya tenaga geologi dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. 1. Tenaga Endogen Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bui dan beersifat membangun permukaan bumi. Tenaga endogen terdiri atas tektonis, vulkanis, dan gempa bumi. a. Tenaga Tektonis

Merupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak lapisan permukaan bumi baik secara mendatar maupun vertikal, baik yang menyebabkan putusnya hubungan batuan maupun tidak. Gerakan tektonis dibedakan menjadi dua, yaitu tektonis epirogenesa dan tektonis orogenesa. 1) Tektonis Epirogenesa Merupakan prosses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat dari arah vertiakal, baik ke ats maupun ke bawah meliputi wilayah yang luas. Epirogenesa ada dua macm, yaitu epirogenesa positif dan epirogenesa negatif. a) Epirogenesa positif adalah gerakan dengan arah ke atas dan ke bawah menyebabkan daratan mengalami penuruna seolah-olah laut menjadi naik. Penyebabnya adlah tambahan beban, misalnya ada sedimen yang sangat tebal di suatu lembah yang sangat luas di kulit bumi (geosinklinal) atau kaena tertutup glasial yang sangat tebal. Contohnya adalah pada perioe Pleistosen saat terjadi Zaman Es. Karena ujung selatan Louisiana di muara Mississippi menglami proses pengendapan yang sangat cepat, akibatnya daerah geosinklinal di Indonesia tertutup endapan sampai ribuan meter.

b) Epirogenesa negatif adalah pergerakan dengan arah ke atasmenyebabkan naiknya permukaan daratan dan seolah-olah permukaan laut turun. Penyebabnya adalah pengurangan beban lapisan kerak bumi. Misalnya lapisan es yang mencair. 2) Tektonis Orogenesa Tektonis orogenesa adalah pergerakan tektonis lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang sempit. Tektonik orogeneda merupakan prosses pembentukan gunung atau pegunungan akibat adanya tabrakan lempeng benua, tabrakan sesar bawah benua dengan lempeng samudera, perekahan kontinen atau pergeseran punggung samudera dengan benua. Biasanya disertai dengan proses pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing), serta adanya penerobosan batuan beku dan pembentuhan batuan malihan.

You might also like