You are on page 1of 23

PENYAKIT PADA IKAN Penyakit pada ikan hias biasanya akan terjadi pada aquarium / kolam yang minim

perawatannya, tetapi bukan berarti bahwa aquarium / kolam yang terawat akan bebas dari penyakit. Hal ini dapat terjadi karena sumber penyakit pada ikan hias dapat berasal dari luar (faktor eksternal) maupun dari dalam (internal) yang lambat laun akan mempengaruhi keadaan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, lebih baik melakukan tindakan pencegahan dengan perawatan yang baik pada aquarium / kolam. Penyakit pada ikan dapat berupa penyakit eksternal maupun internal, dimana untuk penyakit eksternal dapat lebih mudah diketahui (pada tahap awal) dengan sering dilakukannya observasi. Biasanya penyakit eksternal ini menyerang dan dapat diobservasi pada bagian sirip-sirip dan kulit (sisk) ikan. Sedangkan untuk penyakit internal agak sulit untuk diketahui, hal yang dapat diketahui dan dilihat biasanya dari gerakan (berenang) ikan yang abnormal, lesu, dan perubahan warna. Tindakan yang dapat dilakukan adalah : 1. Melakukan pengamatan, dengan melakukan tindakan ini penyakit pada ikan hias dapat diketahui lebih awal (pada tahapan awal penyakit), ikan belum terlalu lemah, dan kemungkinan sembuhnya lebih besar. 2. Melakukan diagnosa, diagnosa yang tepat sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan. 3. Melakukan penyembuhan, setelah dilakukan diagnosa kita dapat melakukan proses penyembuhan dengan obat / pengobatan yang tepat. Tindakan diatas penting dilakukan secara berurut, jangan sampai kita melakukan proses penyembuhan dengan diagnosa yang salah, hal ini dapat berakibat fatal bagi si ikan. Berikut beberapa jenis penyakit pada ikan hias yang dilihat dari penyebabnya : Disebabkan oleh Ciliata (Ciliates) Ciliata adalah mikroorganisme ber sel tunggal. Ada banyak jenis Ciliata yang menghuni setiap akuarium. Sebagian besar Ciliata terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ciliata hidup didalam bakteri dan partikel-partikel kecil yang mengambang pada air. Disebabkan oleh Flagellata (Flagellates) Flagellata merupakan organisme ber sel tunggal, beberapa spesies berukuran sangat kecil, bahkan lebih kecil dari bakteri, dan mempunyai beberapa cambuk (flagel), bergerak sangat cepat, sedangkan sebagian spesies dari flagellata berukuran besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Disebabkan oleh Cacing (worm) Disebabkan oleh Virus (viral) Virus ini berukuran sangat kecil sekali, tidak dapat dilihat dengan mikroskop normal, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Virus ini hidup memenuhi sel-sel hidup lain dan memaksa untuk memproduksi virus-virus baru. Sel hidup tersebut akan terinfeksi dan tidak dapat melakukan fungsi seharusnya.

Disebabkan oleh Bakteri (bacterial) Bakteri selalu ada di setiap akuarium. Bakteri mempunyai banyak fungsi, seperti dalam proses penguraian amonium, nitrit, dan nitrat. Tapi beberapa bakteri dapat membahayakan seperti bakteri patogen. Bakteri patogen ini juga hidup pada setiap akuarium. Akuarium yang terawat baik dan perhatian yang baik terhadap ikan, biasanya menyebabkan ikan (yang sehat) dapat bertahan terhadap jenis bakteri ini. Ada banyak variasi dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang sulit untuk dideteksi. PENYAKIT VELVET (OODINIUM PILURARIS) Oodinium merupakan jenis flagellata yang masuk kategori protozoa, tetapi beberapa sumber mengatakan bahwa Oodinium ini masuk kategori algae karena memiliki klorofil. Oodinium merupakan salah satu parasit yang sering menyerang ikan apabila kualitas air jelek. Kondisi ikan yang sedang stres juga dapat memicu timbulnya penyakit ini. Oodinium dapat menyerang ikan air tawar maupun laut, dimana untuk air tawar disebabkan oleh Oodinium pilularis atau Oodinium limneticum dan untuk air laut disebabkan oleh Oodinium ocellatum. Oodinium akan mencari ikan sebagai inang dengan segera, karena Oodinium akan mati dalam waktu 24 jam jika tidak menemukan inangnya. Oodinium akan menempel pada ikan dengan menggunakan flagellum yang kemudian akan membentuk batang (kaki) penghisap yang masuk ke dalam kulit dan selaput lendir pada insang ikan. Batang (kaki) penghisap ini akan merusak sel-sel disekitarnya dan menghisap nutrisi pada daging ikan (inang) sebagai makanannya. Setelah makan dan berukuran dewasa, Oodinium akan melepaskan diri dari inangnya dan berenang bebas di air, kemudian Oodinium akan membelah menjadi lusinan sel baru yang siap mencari inang-inang yang baru. Kehadiran Oodonium pada kulit dan selaput lendir insang ikan akan ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih halus. Bintik putih ini mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bintik putih yang dihasilkan oleh penyakit Ick (white spot). Bahkan karena halusnya bintik putih ini, biasanya akan mulai terlihat apabila sudah berkembang banyak atau menutupi sebagian dari kulit atau tubuh ikan. Pada saat ini ikan akan terlihat seperti terkena tepung (bedak), atau dalam kondisi tertentu akan terlihat seperti ada karat pada tubuh ikan tersebut. Jika kurang atau tidak diperhatikan ikan akan diketahui terserang penyakit ini pada keadaan sudah parah atau bahkan pada saat sudah mati. Gejala : Ikan menggosok-gosokan tubuhnya ke benda-benda keras yang ada di akuarium seperti pasir dasar (gravel), kayu, filter internal, dll. Ikan terlihat lesu dan lemah. Nafsu makan ikan berkurang. Kehilangan berat tubuh. Pernafasan menjadi cepat, terlihat ikan berusaha keras untuk bernafas, pergerakan insang makin cepat.

Sirip menutup ke tubuh. Warna bintik putih kekuningan pada kulit (bagian tubuh) ikan atau terlihat seperti karat pada ikan. Pada tahapan yang lebih lanjut kulit (sisik) akan copot. Kehadiran penyakit ini pada awalnya sulit terdeteksi, pada tahapan awal yang perlu dicermati adalah kebiasaan ikan yang menggosok-gosokan tubuhnya ke benda-benda keras disekitarnya. Biasanya penyakit ini lebih sering ditemui pada sirip dan insang ikan. Untuk pendeteksian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menyorotkan senter pada ikan, kondisi ruang harus gelap. Cermati apakah ada kumpulan bintik putih kekuningan (menyerupai debu, bedak, tepung) pada kulit, sirip dan insang ikan tersebut. Oodinium akan menyerang segala jenis ikan, bahkan anak ikan yang baru berumur beberapa hari. Biasanya yang terserang penyakit ini dari ikan jenis anabantoids, danios, goldfish, dan killifish. Perawatan : Tingkatkan suhu atau temperatur air, minimal 82F atau sekitar 28C. Nyalakan lampu akuarium untuk beberapa hari. Tambahkan garam akuarium, yang secara tidak langsung dapat membantu pernafasan ikan. Rawat dengan tambahan obat (cupric sulphate) untuk penyakit Velvet (Oodinium), dimana target utamanya adalah sel-sel Oodinium yang berenang dalam air. Hentikan penggunaan carbon filter selama perawatan. Ikan dari jenis catfish dan bottom feeder lainnya sangat sensitive terhadap obat-obatan untuk penyakit Velvet (Oodinium) mengandung cupric sulphate, oleh karena itu gunakan sesuai dosis yang benar, sebaiknya digunakan pada akuarium karantina, dan apabila kesulitan untuk memindahkan ikan jenis catfish / bottom feeder tersebut dan atau untuk perawatan akuarium dapat dilakukan dengan mengurangi dosis dan menambah jadwal pemberian obat dengan selalu memantau kondisi ikan dari jenis catfish / bottom feeder tersebut. Lakukan perawatan terhadap ikan yang terjangkit sedini mungkin, karena penyakit ini cepat sekali menular dan biasanya lambat terdeteksi. Pencegahan : Selalu menjaga kualitas dan kondisi air. Hindari melakukan tindakan yang membuat ikan stres, seperti perubahan suhu secara mendadak, mengganti air secara keseluruhan, dll. Berikan makanan yang cukup (tidak berlebih) dan bernutrisi pada ikan.

KEKRANGAN ZAT (DEFICIENCY) 1. Kekurangan mineral Penyakit kekurangan mineral ini dapat terjadi pada ikan. Hal ini disebabkan karena air tempat tinggalnya kekurangan zat-zat mineral. Ikan meng absorbsi zat-zat mineral ini melalui insang dan kulit mereka. Ikan-ikan besar membutuhkan banyak sekali mineral. Pada akuarium / kolam yang kaya akan oksigen dapat mengakibat zat-zat mineral yang terlarut dan elemen-elemen penting lainnya akan hilang pada saat terjadi proses pengendapan. Kekurangan mineral ini dapat dibantu dengan penggantian air secara berkala atau menambah mineral dengan produk-produk penambah mineral yang ada. Kekurangan zat-zat mineral dan elemen penting dapat mengakibatkan perubahan bentuk pada insang dan sirip , yang apabila sudah terjadi tidak dapat disembuhkan (cacat). 2. Lubang-lubang di kepala Lubang-lubang di kepala (hole-in-the-head) ini biasanya terjadi pada keluarga cichlids. Penyakit ini secara tidak langsung disebabkan karena adanya serangan flagellata yang menyerang organ dalam ikan dan jaringan / selaput lendir, yang akan menyebabkan ikan tidak dapat mengabsorbsi nutrisi, vitamin, dan mineral. Akibatnya ikan akan mengambil zat-zat tersebut yang tersimpan pada bagian tubuh yang lain, dimana biasanya terjadi ikan akan mengambil dari jaringan tulang rawan di daerah kepala. Lama kelamaan kulit akan robek / terbuka membentuk lubang-lubang dan jaringan tulang rawan yang membusuk akan terlihat. Lubang-lubang tersebut berukuran antara 1 mm sampai 2 cm. 3. Perut gemuk karena kemerosotan fungsi hati Hal ini biasanya terjadi karena komposisi makanan yang kurang seimbang atau tidak tepat bagi si ikan. Bisa juga terjadi karena adanya kelebihan karbohidrat pada makanan. Selain itu makanan ikan yang sudah lama dan lembab dapat terserang jamur, dimana jamur ini akan memproduksi racun metabolik yang akan merusak liver dari ikan. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh hepatitis pada ikan. 4. Kekurangan zat iodine Sama seperti mahluk hidup lain, kekurangan iodine ini akan menyebabkan penyakit gondok. Tumor ini akan berkembang pada kerongkongan ikan. Pada ikan berukuran besar tumor ini dapat tumbuh dan terlihat dari sela insang. Operasi pada ikan untuk mengangkat tumor ini hanya bersifat penyembuhan sementara, dalam jangka waktu tertentu dapat tumbuh kembali. Pemberian zat iodine ikan secara berkala dan rutin akan dapat menyusutkan ukuran tumor dan menyembuhkannya.

5. Perubahan tekanan air secara mendadak Ketika ikan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya, perbedaan tekanan air dapat menyebabkan ikan kaget / shock. Tekanan air ini berbeda-beda tergantung zat mineral yang terkandung didalamnya. Tekanan air akan tinggi apabila air tersebut mengandung banyak garam. Jika tekanan tidak terlalu besar dapat mengakibatkan selaput lendir lepas. Secara tidak langsung dapat mengakibatkan ikan lemah dan mudah terserang penyakit lain. Dan apabila perbedaan tekanan sangat besar sirip ikan dapat lepas dan meninggalkan luka yang dapat terserang bakteri dan jamur secara cepat. Untuk membantu mengatasi perbedaan tekanan ini, dapat diganti air secara berkala, atau dicampur dengan air lain sesuai tekanan yang dibutuhkan. INFEKSI (MIXEX INFECTION) Kadang jika kita amati pada suatu akuarium atau kolam, pada satu ikan yang sedang sakit bisa terkena lebih dari 1 macam penyebab penyakit. Misal pada satu ikan terserang penyakit pada kulitnya yang disebabkan oleh berbagai macam parasit, dan terserang juga oleh jenis cacing, crustacea, dan protozoa seperti costia, aeromonas atau pseudomonas. Gejala dan perilaku yang dapat dilihat adalah merupakan kumpulan dari gejala / perilaku penyakit-penyakit tersebut. Hal ini dapat terjadi karena akuarium atau kolam tidak higienis dan terawat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat sesuai penyakit yang menyerang ikan tersebut. Perlu diperhatikan apabila ingin memberikan lebih dari 1 macam obat untuk lebih dari 1 macam penyakit pada suatu akuarium / kolam sebaiknya perhatikan tata cara penggunaan obat tersebut, dosis, dan utamakan obat tersebut berasal dari 1 produksi yang sama. JAMUR (FUNGAL) Jamur merupakan organisme dari hasil pembusukan yang terjadi dalam setiap akuarium. Jamur ini
berfungsi dan memberi kontribusi bagi higienis akuarium, karena jamur memanfaatkan limbah / kotoran dari ikan. Oleh karena itu spora dari jamur ini senantiasa ada dalam air akuarium. Selama jaringan selaput lendir ikan tidak ada yang terluka, jamur tidak akan membahayakan ikan.

BAKTERI (BACTERIAL) 1. Vitiligo Penyakit ini dapat dilihat dengan adanya bintik-bintik seperti noda yang berwarna putih atau abu-abu pada sirip dan kulit ikan. Selaput lendir akan akan terkena, dan area yang tidak bersisik akan terlihat jelas. Pada tahapan lanjut penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan kulit pada ikan. 2. Fin Rot Bakteri yang menyebabkan kerusakan pada sirip (membusuk) ini senantiasa ada pada setiap akuarium. Ikan yang sehat tidak akan terserang. Penyakit ini akan mulai timbul pada saat ikan dalam keadaan lemah ataupun stress, atau pada saat ada bagian yang terluka. Hindari kelebihan populasi ikan yang dapat mengakibatkan ikan stress. Fin Rot dapat terjadi dengan adanya penyakit lain seperti Columnaris, pertumbuhan jamur yang berlebihan, luka, parasit. Bakteri ini akan berkembang dan terbantu apabila akuarium tidak higienis / kotor. Sirip akan membusuk mulai dari ujung sirip sampai ke pangkal, upaya pengobatan harus segera dilakukan. 3. Bacterial Gill Rot Penyakit ini dapat timbul ketika selaput lendir pada insang (filamen insang) terserang parasit. Bakteri masuk melalui air dan akan membusukan jaringan. Filamen insang yang telah mati akan berwarna putih keabu-abuan, dan dapat dilihat pada saat tutup insang dibuka. 4. Columnaris Penyakit ini dapat dilihat dengan adanya bulu-bulu halus putih (filamen) seperti kapas pada moncong (mulut), sirip, tepian sisik. Area yang terkena akan menyebar secara cepat pada kulit ikan. Pada tahapan akhir sirip ikan kadang akan membusuk, ikan akan berenang mengayun dibawah permukaan air. Jika penyakit ini menyebar cepat, akan membahayakan semua ikan yang ada. 5. Bloody inflammations on the skin Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas, yang dapat menyebabkan ada area luka / berdarah yang tidak terlalu besar, peradangan pada anus dan pada pangkal sirip. Kadang menjadi semacam (borok berdarah) pada kulit dan otot. 6. Dropsy of aquarium fish Ikan yang mengalami stress cukup lama akan membuat daya tahan nya menjadi turun dan mudah terserang bakteri. Pada tahapan awal penyakit ini, bakteri menginfeksi organ-organ perut (pencernaan) ikan yang mengakibatkan kotoran ikan akan tampak berlendir. Setelah itu ikan akan mengurangi makannya. Lama kelamaan ikan akan terganggu fungsi pencernaannya. Organ dalam ikan akan menyusut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada tahapan ini ikan akan sangat terganggu. Pada tahapan final, ginjal ikan akan tidak berfungsi atau air yang masuk tidak dapat dikeluarkan karena saluran urin terinfeksi. Kelebihan air akan menumpuk pada rongga

tubuh ikan, menyebabkan tubuh ikan akan terlihat membengkak, sisik menegak, dan mata menonjol. 7. Erythrodermatitis Erythrodermatitis pada ikan jenis karper disebabkan oleh bakteri dari genus Aeromonas. Penyakit ini terlihat dari mulai adanya noda merah pada kulit yang akan berubah menjadi borok / luka berdarah yang terbuka. Pada tahapan lanjut tepian luka / borok tersebut akan berwarna putih, dan biasanya terjadi pada punggung (bagian atas) dan bagian tubuh ekor.

VIRUS (VIRAL) 1. Lymphocystis Lymphocystis menyerang bagian kulit dari ikan dan merubah sel-sel daripada selaput lendir. Lymphocystis berkembang ratusan kali lipat, oleh karena peningkatan itu maka gejala penyakit ini dapat dilihat dengan mata telanjang, pada saat ini sel akan berukuran 1 mm, dan akan terlihat seperti telur-telur kecil (putih) yang melekat pada kulit. Sel-sel tersebut akan tumbuh karena mereka dipaksa untuk memproduksi virus, yang pada akhirnya sel ini akan pecah dan menyebarkan jutaan virus pada air. Virus ini akan berenang-renang pada air dan akan berkembang pada ikan lainnya. Pada awalnya penyakit ini akan terlihat menyerang tepian sirip, dan kemudian berkembang dan menyerang bagian tubuh.

2. Carp pox Cacar pada ikan jenis karper (carp) ini biasa nya terjadi pada musim semi, dan biasanya menyerang ikan koi. Cacar ini tidak sepenuhnya merupakan cacar, tetapi merupakan wabah dari penyakit herpes yang tidak menular ke manusia. Ikan yang terkena penyakit ini akan terlihat bentuk bulat / oval pucat / berwarna merah muda dengan ukuran antara 5 sampai 10 mm pada permukaan tubuh ikan. Kadang, setelah beberapa bulan mengalami penyakit ini, ikan akan tampak tidak terlalu menderita. Kulit ikan akan menjadi tipis, tindakan untuk menyehatkan perlu dilakukan kemudian. Perlu di waspadai sisa bibit penyakit yang masih tersembunyi, karena ada kemungkinan akan menyerang kembali apabila ikan dalam kondisi lemah. Penyakit ini terjadi pada musim semi karena biasanya ikan akan menjadi lemah setelah melalui musin dingin. 3. Spring Virosis Spring Virosis pada ikan jenis karper (carp) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus, dan merupakan penyakit akut. Virus ini dapat timbul pada suatu kolam karena adanya ikan baru yang diperkenalkan yang sudah teinfeksi. Jika ikan dapat bertahan, ikan tersebut akan menjadi memiliki daya tahan (imun) pada virus ini. Tetapi ikan akan menjadi pembawa sisa-sisa virus selama hidupnya. Penyakit ini tidak akan berjangkit pada suhu di atas 20 derajat C (68F), dan virus akan aktif pada suhu rendah. Virus ini masuk ke aliran sirkulasi darah ikan melalui insang / gigitan organisme lain seperti lintah / kutu. Gejala penyakit ini, pada

tahapan awal, ikan akan terlihat berenang mendekati aliran air yang keluar melalui filter. Ikan akan mulai berenang tidak terkontrol dan kesulitan menjaga keseimbangan. Kemudian ikan akan terlihat memiliki luka berdarah pada kulit, insang dan dasar sirip. Pada tahapan akhir tubuh ikan akan terlihat membengkak, mata akan menonjol keluar (pop-eye), anus akan terlihat penuh dan menonjol, dan ikan akan menghasilkan lendir berlebih. Pada tahapan ini ikan akan sulit untuk bertahan hidup dan tak tertolong. 4. Dropsy of Carps Penyakit ini mempunyai gejala yang sama dengan Spring virosis, dan bisa merupakan tahapan lanjut dari Spring virosis. Sama seperti ikan-ikan yang akuarium, penyakit dengan gejala seperti ini dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri, oleh karena itu penyakit dengan gejala perut membengkak, mata menonjol, anus terlihat penuh, tidak dapat dilihat dari satu penyebab. Penyakit ini disebabkan karena kegagalan dari fungsi ginjal ikan yang tidak dapat mensekresikan cairan, cairan akan berdifusi ke dalam jaringan dan rongga tubuh, yang akan membuat tubuh menggembung (bengkak). Ikan yang terinfeksi biasanya sulit untuk ditolong.

CACING ( WORM) 1. Gyrodactylidea Sejenis cacing pipih / pita (flukes) ini lebih sering muncul pada kolam ikan, dan jarang muncul pada akuarium yang ber air hangat. Cacing ini dapat diketemukan dan dilihat pada kulit ikan, dan tak jarang juga dapat diketemukan dan dilihat pada insang ikan (menempel pada ikan). Cacing ini dapat mencapai ukuran 3 mm dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Cacing ini membahayakan ikan, karena mereka mempunyai pengait yang akan dikaitkan pada jaringan kulit secara dalam. Pada tahapan awal akan menyebabkan ikan mengaruk-garuk dengan cara menggosokan badannya pada dasar atau obyek lainnya. Selanjutnya selaput lendir pada kulit akan menipis, ikan akan berenang tegak atau berayun dibawah permukaan arus air atau berbaring saja pada dasar. 2. Dactylogyridea Cacing pipih / pita (flukes) ini hidup pada insang dan kulit ikan sebagai parasit (ikan sebagai inang). Cacing ini merupakan jenis cacing penaruh telur. Banyak jenis cacing yang menghuni suatu kolam, pada kulit dan insang ikan dapat ditemukan banyak jenis cacing. Dalam perkembangan yang terkontrol, hal ini tidak akan terlalu membahayakan bagi ikan. Tetapi, dalam kondisi yang lingkungan yang kotor, stress, dan populasi ikan yang padat akan memacu perkembangan cacing ini. Ikan mulai tampak menggaruk-garukan badan dan bernafas cepat, ikan akan berenang agak tegak dengan bagian moncong senantiasa menghadap permukaan air, bernafas secara cepat, dan insang terbuka (menganga). Sama hal nya dengan jenis cacing ini lainnya, mereka akan menempel pada insang dan kulit ikan dengan mengaitkan kaitnya pada permukaan selaput lendir dan akan mulai melukainya.

3. Fish Leeches Jenis lintah ini biasanya timbul secara tak sengaja, terbawa dari ikan / media pada saat ikan tersebut kita beli, atau kadang pada kolam yang terkena air / kotoran yang berasal dari burung. Lintah ini dapat berukuran beberapa sentimeter (cm), sehingga dapat dilihat jelas dengan mata telanjang. Mereka menempel pada kulit ikan dengan mulut penghisap, dan dapat berpindah dari satu ikan ke ikan lainnya dengan meninggalkan luka berdarah tanda bekas hisapan. Lintah ini dapat menjadi media dari berbagai penyakit ikan yang membahayakan. Lintah yang menempel pada kulit ikan dapat dilepas dengan bantuan kain (cotton-wool) yang diberi alkohol. FLAGELLATA ( FLAGELLATES) 1. Oodinium (velvet disease) Jenis flagellata ini menyebabkan ikan menggaruk-garuk badannya sendiri dengan menggosokan badannya ke obyek yang ada seperti tanaman air, kayu atau batu pada tahapan awalnya. Infeksi pada air tawar biasanya disebabkan oleh Oodinium pillularis, dan Oodinium ocellatum pada air laut. Oodinium menyebabkan kulit ikan akan terlihat penuh dengan bintik berwarna putih kekuning-kuningan. Sehingga kadang disamakan dengan penyakit yang disebabkan oleh Ichthyophthirius (white spot). Oodinium ini dapat mencapai ukuran maksimum 0.3 mm, jadi akan terlihat jauh lebih kecil dari penyakit yang disebabkan oleh Ichthyophthirius (white spot). Oodinium mulai berkembang biasanya bermula dari sirip ikan dan kemudian menyerang seluruh bagian tubuh. Pada tahapan lebih lanjut ikan akan terlihat seperti memakai bedak atau bertaburan tepung, ini yang disebut velvet. Pada tahapan berikutnya, potongan sisik / kulit dari ikan akan copot, dan pada mata akan terlihat adanya selaput seperti kabut. 2. Costia Jenis flagellata ini mempunyai bentuk seperti kacang, yang dapat menyebabkan kekeruhan berwarna sedikit putih pada kulit ikan. Jenis flagellata ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Costia hanya akan berkembang dan bereproduksi dengan baik pada ikan yang terkena stress atau sedang lemah. Parasit ini hidup pada selaput lendir. Costia mempunyai umur yang pendek dan akan mati jika tidak ada inangnya. Pada serangan yang hebat, kulit ikan akan rusak, yang kemudian akan menyebabkan ikan mati. 3. Intestinal flagellates Beberapa jenis flagellata hidup dalam perut ikan. Flagellata ini biasanya hidup sebagai penerima dan memelihara makanan hasil pra-pencernaan. Kebanyakan ikan tidak terganggu oleh kehadiran flagellata ini. Kebanyakan ikan jenis Cichlid akan mengalami gejala tertentu apabila flagellata ini berkembang banyak dan memenuhi isi perut mereka dengan keadaan ikan dalam kondisi lemah / melemah dengan disertai keadaan kekurangan makanan, kekurangan mineral, vitamin, atau dalam keadaan stress. Dalam hal ini biasanya ikan akan berubah warna menjadi lebih gelap, mudah terkejut, dan kehilangan nafsu makan. Flagellata ini akan bereproduksi sangat baik apabila ikan dalam keadaan kekurangan makanan yang cukup berserat (makanan berbahan

kasar). Pada tahapan dimana perkembangan dari flagellata ini sangat banyak ikan akan mengalami penurunan berat dan pada sisi tepi sirip-siripnya akan membusuk / rusak.

CILIATA (CILIATES) 1. Ichthyophthirius multifiliis (white spot) Jenis Ciliata ini dapat berukuran sampai dengan 1.5 mm, sehingga dapat terlihat oleh mata kita. Ichthyophthirius akan terlihat pada kulit ikan berupa bintik-bintik putih, yang lebih dikenal dengan nama White Spot. Penyakit ini akan terlihat pada sirip untuk tahapan awalnya, sirip mengapit / menjepit, dan ikan akan terlihat menggosokan badannya pada tanaman atau obyek lainnya. Pengobatan harus segera dilakukan, karena parasit (dari penyakit) ini berenang bebas di air dan mudah menyebar. 2. Crytocarion irritans (marine ich) Penyakit yang disebabkan oleh Crytocarion ini terjadi pada (aquarium) air laut, gejala penyakit ini mirip dengan yang ditimbulkan oleh parasit Ichthyophthirius pada air tawar. 3. Brooklynella hostilis Brooklynella mempunyai bentuk dan ukuran yang menyerupai parasit Chilodonella. Jenis Ciliata ini biasanya menyerang kulit dan insang dari ikan air laut tropis. Pada tahapan awal kita akan melihat area kecil yang terlihat pucat pada kulit ikan tersebut. Ikan akan berkurang nafsu makannya, nafas semakin kencang, semakin lama ikan akan terlihat lesu dan mengeluarkan lendir. Pada tahapan berikut area pucat akan bertambah besar, dan hingga pada tahapan akhir akan terlihat perubahan yang sangat besar pada kulit, yang akan menyebabkan kematian pada ikan. 4. Glossatella Glossatella ini menetap pada pada luka. Jenis Ciliata ini mempunyai bentuk seperti batang dengan ukuran yang pendek yang akan menempel pada tepian luka. Organisme ini berkembang cepat dan tumbuh hampir menutupi luka membentuk seperti lapisan berbulu. Lapisan berbulu ini mirip dengan lapisan jamur, tetapi jamur mempunyai filamen yang lebih panjang. Apabila semua luka telah tertutupi, maka Ciliata ini akan mencoba berkembang ke bagian kulit yang masih sehat disekitarnya. 5. Trichodina Sangat sulit untuk dapat mengetahui kulit ikan yang terinfeksi jenis Ciliata ini. Ikan akan terlihat menggosok-gosokan tubuhnya dan sering terlihat membuka-menutup siripnya. Protozoa ini akan menempel pada kulit dan akan menyebabkan iritasi kulit, yang mana akan menyebabkan kulit dan selaput lendir semakin tipis.

6. Tetrahymena Parasit ini akan muncul setelah mucous membrane terinfeksi jamur atau bakteri, parasit ini memakan bagian - bagian rusak pada kulit ikan. Pada aquarium yang memiliki populasi yang besar, Tetrahymena akan berkembang secara cepat dan banyak dalam air yang terpolusi. 7. Chilodonella Organisme ini membuat kulit terlihat seperti berkabut dan berwarna keputih-putihan, transparan berbentuk noda uk.1-3 cm. Ikan terlihat sakit dan menggosokkan tubuhnya. Jika ini berlanjut noda pada kulit tersebut akan bertambah besar dan menutupi hampir seluruh kulit dan berlendir putih. Ikan akan akan terlihat berenang mengayun mengikuti arus air dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Parasit ini dapat berenang berpindah-pindah dari satu ikan ke ikan lain dan menyebar dengan cepat.

CRUSTACEA (CRUSTACEAN) 1. Lernaea Lernaea ini sering disebut Anchorworm, hal ini dikarenakan crustacea ini mempunyai organ penghisap seperti jangkar (anchor) yang menancap dalam pada kulit ikan, dan bagian tubuh lainnya akan terlihat diluar, menggantung, berbentuk memanjang berwarna putih, dan bercabang (cagak) pada ujung nya. Pada ujung ini berkembang telur-telur dari lernaea, dimana setelah telur tersebut matang akan jatuh / lepas dan pecah, tumbuh lernaea baru (larva). Setelah telur lepas, induk lernaea ini akan mati dan lepas dari selaput / kulit ikan. Selama menjadi larva, lernaea ini akan menjadi parasit dan dapat menyerang insang ikan dan menghisap darah ikan tersebut, kemudian larva tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Pada tahap kematangan sexual, setelah larva jantan dan betina bertemu, larva betina akan meninggalkan ikan dan berenang bebas, sampai menemukan ikan yang akan menjadi inangnya. Lernaae yang menempel dapat dicabut menggunakan pinset, dan diberi obat pada lukanya. 2. Argulus Kutu ikan ini bukan merupakan serangga, tetapi jenis crustacea. Argulus adalah perenang yang baik, dan akan menempel pada ikan untuk menghisap darah. Argulus biasanya akan menempel pada ikan hanya pada saat mereka membutuhkan makanan (darah), dan akan lepas setelah itu untuk mencerna. Argulus akan menempel kembali apabila mereka merasa lapar. Umumnya kutu ini berukuran antara 5 dan 8 mm. Pada tubuh ikan akan terlihat bekas tusukan-tusukan berwarna merah (darah). 3. Ergasilus Ergasilus ini mirip dengan lernae, mereka mempunyai salah satu ujung yang bercagak membentuk pengait, yang akan digunakan untuk menusuk kulit pada bagian insang ikan. Ergasilus berukuran 1.5 mm. Hanya Ergasilus betina yang akan menyerang dan menempel pada ikan sebagai parasit, sedangkan Ergasilus jantan akan berenang bebas sebagai plankton. Ikan

akan kehilangan banyak darah, dan kadang akan disertai dengan infeksi lain seperti insang membusuk (gill rot). Ergasilus berkembang berawal pada tahap larva yang dikenalkan pada akuarium / kolam melalui makanan hidup.

OBAT IKAN
Biotik adalah obat anti bakteri dan jamur untuk mengobati badan merah, sirip rusak, sisik rusak, insang putih, jamuran pada ikan hias seperti koi, koki, dll. Dylox adalah obat anti parasit untuk ikan hias seperti koi, koki, dll dan sangat efektif untuk mematikan kutu bulat dan jarum. Kutublas adalah obat anti parasit seperti dylox, terbukti sangat ampuh untuk menghilangkan kutu bulat dan jarum pada ikan hias seperti koi, koki, dll. Lukastop adalah obat anti luka dan anti jamur untuk segala jenis ikan hias seperti koi, koki, cupang, discus dan tropical fish. Dapat digunakan sebagai obat karantina ikan baru masuk. Pellet Obat Biovit adalah pakan ikan hias yang sangat tepat diberikan selama pengobatan dan perawatan ikan sakit. Biotik Extra adalah obat anti bakteri dan jamur seperti Biotik dengan extra Anti Stress Formula Protik adalah obat anti protozoa untuk mengobati perut kembung, berak putih, hilang nafsu makan, dan segala masalah tubuh internal pada ikan.

BIOTIK mengobati : BADAN MERAH-MERAH, SIRIP RUSAK, SISIK RUSAK, MULUT MERAH, INSANG PUTIH, JAMUR-AN, JAMBUL PUTIH & JAMBUL BOLONG (di Koki). Obat BIOTIK berupa bubuk/serbuk kuning dan tersedia dalam kemasan alu-foil (5gr dan 50gr). DOSIS PEMAKAIAN 5gr untuk 500 Liter air
i TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT

LAMA PEMAKAIAN 1 x 24 jam

FREKWENSI PEMAKAIAN 1-3 kali (bila ikan sudah sakit parah, bisa sampai 3 kali)

Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran

: FUNGUS / JAMUR-an : BIOTIK (5g) atau BIOTIK - EXTRA (5g) : 5 gr obat untuk 500 liter air : 1 x +24 jam (BIOTIK); 1 x 48 jam (BIOTIK-EXTRA) (lalu ganti air sebanyak 90%, beri obat lagi bila perlu) : 1 - 3 kali (bila ikan sudah sakit parah bisa sampai 3 kali) - Usahakan suhu air 28 - 30 C (/suhu ruangan)(untuk hasil lebih optimal) - Gunakan pellet obat "BIOVIT" sebagai pakan ikan selama pengobatan

CARA PENGOBATAN : 1. 2. 3. 4. Gunakan obat sesuai dosis Larutkan obat dalam kantong plastik, lalu celupkan ke dalam aquarium/ kolam Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan segera matikan penyaring air/ filter Sesudah 1 x +24 jam, lihat kondisi fisik ikan, bila jamur (di badan/ sirip) sudah hilang dan ikan berenang dengan lincah, hentikan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk menyalakan filter air Anda lagi 5. Bila jamur masih terlihat di ikan Anda, lanjutkan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, lalu gunakan obat sesuai dosis lagi!! (kembali ke no. 4)

DYLOX adalah obat anti parasit untuk segala jenis ikan hias (eg. KOI, KOKI, dll (terkecuali ARWANA)). DYLOX mengobati : kutu bulat (ARGULUS) dan kutu jarum. Obat DYLOX berupa bubuk/serbuk biru dan tersedia dalam kemasan plastik klip (5gr dan 50gr). Tanda ikan terkena parasit : 1. Gaya berenang SPORADIS, 2. Mengesek-gesekan badan ke dinding kolam, 3. Sering loncat keluar permukaan air, 4. Badan dan sirip merah-merah DOSIS PEMAKAIAN 5gr untuk 500 Liter air LAMA PEMAKAIAN 6 jam FREKWENSI PEMAKAIAN 1 kali

BACA "TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT" UNTUK INFO LEBIH JELASNYA / HUBUNGI KAMI DI NOMOR KONTAK YANG TERSEDIA.

Tips Pengobatan untuk Kutu Bulat / Kuya TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT

Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran

: KUTU BULAT/KUYA : DYLOX (5g dan 50g) : 5 gr obat untuk 500 liter air : 6 jam : 1 kali - Usahakan suhu air 28 - 30C (/suhu ruangan)(untuk hasil lebih optimal) - Gunakan pellet obat "BIOVIT" sebagai pakan ikan selama pengobatan

CARA PENGOBATAN : 1. 2. 3. 4. Gunakan obat sesuai dosis !!! Larutkan obat dalam kantong plastik, lalu celupkan ke dalam aquarium/ kolam Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan segera matikan penyaring air/ filter Sesudah 6 jam, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk menyalakan filter air Anda lagi

KUTUBLAS adalah obat anti parasit untuk segala jenis ikan hias (eg. KOI, KOKI, dll, (kecuali arwana)). KUTUBLAS mengobati : kutu jarum dan kutu bulat (ARGULUS). Obat KUTUBLAS berupa bubuk/serbuk putih dan tersedia dalam kemasan alu-foil (3gr). Tanda ikan terkena parasit : 1. Gaya berenang SPORADIS, 2. Mengesek-gesekan badan ke dinding kolam, 3. Sering loncat keluar permukaan air, 4. Badan dan sirip merah-merah DOSIS PEMAKAIAN 3gr untuk 2000 Liter air LAMA PEMAKAIAN 6 jam FREKWENSI PEMAKAIAN 1 kali

BACA "TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT" UNTUK INFO LEBIH JELASNYA / HUBUNGI KAMI DI NOMOR KONTAK YANG TERSEDIA.

Tips Pengobatan untuk Kutu Jarum & Bulat TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT

Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran

: KUTU JARUM, KUTU BULAT : KUTUBLAS (3g) : 3 gr obat untuk 2000 liter air : 6 jam : 1 kali - Usahakan suhu air 28 - 30C (/suhu ruangan)(untuk hasil lebih optimal) - Gunakan pellet obat "BIOVIT" sebagai pakan ikan selama pengobatan

CARA PENGOBATAN : 1. 2. 3. 4. Gunakan obat sesuai dosis !!! Larutkan obat dalam kantong plastik, lalu celupkan ke dalam aquarium/ kolam Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan segera matikan penyaring air/ filter Sesudah 6-12 jam, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk menyalakan filter air Anda lagi Catatan : Kutu jarum akan lepas dari tubuh ikan dalam 3-6 hari, sejak hari pengobatan dimulai .

LUKASTOP adalah obat anti luka dan anti jamur untuk segala jenis ikan hias (eg. KOI, KOKI, LOUHAN, ARWANA, CUPANG, DISCUS dll). LUKASTOP dapat juga digunakan sebagai obat karantina ikan baru masuk / datang. LUKASTOP mengobati : LUKA, BOROKAN, SISIK LEPAS, BADAN / SIRIP KENA PARASIT (berwarna keputihan), BADAN / SIRIP KENA JAMUR. Obat LUKASTOP berupa cairan dan tersedia dalam kemasan botol (30ml, 250ml, 500ml). LUKASTOP sudah terbukti sangat efektif untuk mengatasi stress ikan baru masuk selama proses karantina dan cacat / luka ikan. DOSIS PEMAKAIAN 1ml untuk 75-100 Liter air LAMA PEMAKAIAN 1 x 24 jam FREKWENSI PEMAKAIAN 1-3 kali (bila ikan sudah sakit parah, bisa sampai 3 kali)

TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran : BOROK-an, LUKA, SISIK LEPAS : LUKASTOP (30mL, 250mL dan 500mL) : 1 mL(/20 tetes) obat untuk 100 liter air : 1 x 24 jam (lalu ganti air sebanyak 90%, beri obat lagi bila perlu) : 1 - 3 kali (bila ikan sudah sakit parah bisa sampai 3 kali) - Usahakan suhu air 28 - 30 C (/suhu ruangan)(untuk hasil lebih optimal) - Gunakan pellet obat "BIOVIT" sebagai pakan ikan selama pengobatan

CARA PENGOBATAN : 1. 2. 3. 4. Gunakan obat sesuai dosis !!! Celupkan obat kedalam air aquarium/ kolam Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan segera matikan penyaring air/ filter Sesudah 1 x 24 jam, lihat kondisi fisik ikan, bila borok/ luka sudah sembuh dan ikan berenang dengan lincah, hentikan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk menyalakan filter air Anda lagi 5. Bila borok/ luka masih terlihat di ikan Anda, lanjutkan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, lalu gunakan obat sesuai dosis lagi!! (kembali ke no. 4)

BIOTIK EXTRA adalah obat anti bakteri dan jamur untuk segala jenis ikan hias, kini dengan extra "anti stress" formula berkhasiat untuk menenangkan dan mengurangi resiko kematian pada ikan. BIOTIK EXTRA mengobati : BADAN MERAH-MERAH, SIRIP RUSAK, SISIK RUSAK, MULUT MERAH, INSANG PUTIH, JAMUR-AN, JAMBUL PUTIH & JAMBUL BOLONG (di Koki), STRESS. Obat BIOTIK EXTRA berupa bubuk/serbuk dan tersedia dalam kemasan alu-foil (5gr dan 50gr). DOSIS LAMA PEMAKAIAN PEMAKAIAN 5gr untuk 500 Liter 1 x 48 jam air

FREKWENSI PEMAKAIAN 1-3 kali (bila ikan sudah sakit parah, bisa sampai 3 kali)

TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran : FUNGUS / JAMUR-an : BIOTIK (5g) atau BIOTIK - EXTRA (5g) : 5 gr obat untuk 500 liter air : 1 x +24 jam (BIOTIK); 1 x 48 jam (BIOTIK-EXTRA) (lalu ganti air sebanyak 90%, beri obat lagi bila perlu) : 1 - 3 kali (bila ikan sudah sakit parah bisa sampai 3 kali) - Usahakan suhu air 28 - 30 C (/suhu ruangan)(untuk hasil lebih optimal) - Gunakan pellet obat "BIOVIT" sebagai pakan ikan selama pengobatan

CARA PENGOBATAN : 1. 2. 3. 4. Gunakan obat sesuai dosis Larutkan obat dalam kantong plastik, lalu celupkan ke dalam aquarium/ kolam Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan segera matikan penyaring air/ filter Sesudah 1 x 48 jam, lihat kondisi fisik ikan, bila jamur (di badan/ sirip) sudah hilang dan ikan berenang dengan lincah, hentikan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk menyalakan filter air Anda lagi

5. Bila jamur masih terlihat di ikan Anda, lanjutkan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, lalu gunakan obat sesuai dosis lagi!! (kembali ke no. 4) ICHT STOP adalah obat anti white spot dan anti jamur untuk segala jenis ikan hias (eg. KOI, KOKI, LOUHAN, ARWANA, CUPANG, DISCUS dll). ICHT STOP mengobati : WHITE SPOT (bintik putih), JAMUR, VELVET, BADAN / SIRIP PUTIH BERKAPAS, SIRIP KUNCUP, GATAL- GATAL, KARANTINA IKAN. Obat ICHT STOP berupa cairan dan tersedia dalam kemasan botol (30ml, 75ml). Tanda ikan terserang white spot : 1. Menyendiri, 2. Sirip kuncup, 3. Gatal-gatal DOSIS PEMAKAIAN 1ml untuk 60-100 Liter air LAMA PEMAKAIAN 1 x 24-48 jam FREKWENSI PEMAKAIAN 1-3 kali (bila ikan sudah sakit parah, bisa sampai 3 kali)

TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran : WHITE SPOT (Bintik Putih), JAMUR : ICHT STOP (30mL dan 75mL) : 1 mL(/20 tetes) obat untuk 100 liter air : 1 x 24 - 48 jam (lalu ganti air sebanyak 90%, beri obat lagi bila perlu) : 1 - 3 kali (bila ikan sudah sakit parah bisa sampai 3 kali) - Gunakan garam ikan (Dosis: 1 sendok makan / 20 Liter air) - Usahakan suhu air 28 - 30C (/suhu ruangan)(untuk hasil lebih optimal) - Tetap hidupkan filter, hanya gunakan kapas

CARA PENGOBATAN : 1. Gunakan obat sesuai dosis !!! 2. Celupkan obat kedalam air aquarium/ kolam

3. Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan tetap hidupkan filter, hanya gunakan kapas 4. Sesudah 1 x 24 - 48 jam, lihat kondisi fisik ikan, bila bintik putih / jamur sudah sembuh dan ikan berenang dengan lincah, hentikan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk kembali menggunakan media filter Anda yang lain 5. Bila bintik putih / jamur masih terlihat di ikan Anda, lanjutkan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, lalu gunakan obat sesuai dosis lagi!! (kembali ke no. 4) PROTIK adalah obat anti protozoa untuk segala jenis ikan hias (eg. KOI, KOKI, dll). PROTIK mengobati : BERAK PUTIH, SIRIP KUNCUP, PERUT KEMBUNG, HILANG NAFSU MAKAN, HEXAMITA & HOLE IN THE HEAD. Obat PROTIK berupa bubuk/serbuk dan tersedia dalam kemasan alu-foil (5gr dan 50gr). DOSIS PEMAKAIAN 5gr untuk 250 Liter air LAMA PEMAKAIAN 1 X 48 jam FREKWENSI PEMAKAIAN 1 - 3 kali (bila ikan sudah sakit parah, bisa sampai 3 kali)

TIPS MENGOBATI IKAN SAKIT Penyakit Obat Dosis Lama Pemakaian Frekwensi Pemakaian Saran : Berak putih, Perut kembung, Hilang nafsu makan, Hexamita, Hole in the Head : PROTIK (5g) : 5 gr obat untuk 250 liter air : 1 x 48 jam (lalu ganti air sebanyak 90%, beri obat lagi bila perlu) : 1 - 3 kali (bila ikan sudah sakit parah bisa sampai 3 kali) - Selama pengobatan "dianjurkan memakai heater" untuk menjaga suhu air minimal 30 C - Gunakan pellet obat "BIOVIT" sebagai pakan ikan selama pengobatan

CARA PENGOBATAN : 1. Gunakan obat sesuai dosis !!! 2. Larutkan obat dalam kantong plastik, lalu celupkan ke dalam aquarium/ kolam 3. Tetap hidupkan gelembung udara/ aerator dan segera matikan penyaring air/ filter dan jangan lupa untuk memasang heater 4. Sesudah 1 x 48 jam, lihat gerak-gerik dan kondisi fisik ikan, bila ciri-ciri penyakit sudah hilang dan nafsu makan ikan sudah kembali normal (ikan sudah mau makan), hentikan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, kemudian jangan lupa untuk menyalakan filter air Anda lagi 5. Bila ciri-ciri penyakit masih terlihat di ikan Anda dan ikan masih "hilang nafsu makan", lanjutkan pemakaian obat, buang 90% bagian air bekas obat, lalu tambahkan air baru 90% bagian lagi, lalu gunakan obat sesuai dosis lagi!! (kembali ke no. 4)

BLUE MAGIG
kemasan 5gr Blue Magic sangat berguna untuk pengobatan bakteri internal dan eksternal,seperti dropsi,borok,sirip busuk,ich / bintik putih yang disebabkan oleh Ichtyophthirius,tidak menimbulkan stress selama pengobatan, tidak meninggalkan residu dan warna Dosis: 5 gr per 2000 liter air untuk penyakit ringan, kasus berat 5 gr per 1000 liter air. untuk ikan sakit selama 1-2 hari atau tergantung kondisi. Selama pengobatan, jangan gunakan sistem filtrasi kimia dan biologi. Perhatian : untuk pemakain skala kecil atau ikan - ikan jenis kecil,agar terhindar kelebihan dosis, sangat dianjurkan untuk melarutkan obat ini dengan air matang/masak, 5gr kedalam 1/2 liter air, sehingga pemakain obat dengan dosis 1cc obat campuran untuk 1 liter air untuk kasus berat, dan 1cc obat campuran untuk 2 liter air untuk kasus ringan.

GESUND magic parasite


Kemasan 5gr MAGIC PARASITE bermanfaat efektif untuk menghilangkan parasit pada ikan seperti kutu, kutu jarum,whitw spot, dan lain - lain aman untuk sitem filtrasi biologi. Dosis : 1 gram untuk 1.000 2.000 liter air, ulangi lagi pengobatan setelah 4-5 hari. kegunaan : - sangat ampuh untuk membasmi berbagai macam kutu - dapat dengan cepat membunuh cacing jangkar ( anchor worm ), cacing sisik dan lain - lain - dapat membasmi berbagai macam parasit - jamur seperti bercak putih ( white spot - ich ) dll

GESUND Safe
Kemasan : 5gr Sangat efektif dalam mengobati bakteri dan parasite atau penyakit yang disebabkan oleh stress seperti ikan yang baru menempuh perjalanan, dalam masa karantina,dsb. Sangat efektif sebagai obat anti stess Dosis : 5gr untuk 500 liter air , untuk pengobatan 5gr untuk 250 liter air

GESUND SUPER VIT


150 ml Multivitamin untuk menambah kesehatan, kecantikan dan daya tahan ikan. Digunakan dalam kombinasi dengan makanan ikan Dosis: 5 ml untuk 1 kg pakan ikan atau sesuai kebutuhan. * untuk menambah kesehatan dan kecantikan ikan ( terutama kualitas kulit ) serta daya tahan ikan terhadap penyakit * diharapkan mencampur dengan makanan ikan hanya untuk langsung digunakan agar makanan ikan tidak rusak, terutama makanan dengan kualitas rendah

GESUND BL 250 kemasan botol 20 capsul @ 250 mg

BL 250 adalah anti biotic ikan sangat efektif membasmi penyakit yang disebabkan bakteri dan virus,seperti aeromonas,ucler,dropsi,blood streaks,internal infeksi dan berbagai penyakit lain yang disebabkan bakteri dan virus. Cara pakai : 1 capsul dicampur 500 liter air, rendam ikan dalam campuran obat tersebut selama kurang lebih 45-60 menit, kemudian pindah ke bak lain yang berisi air bersih kurang lebih 15-30 menit baru pindahkan lagi ke kolam / akuarium, beri makan secukupnya. obat ini sangat ampuh untuk membasmi berbagai macam penyakit membandel yang disebabkan oleh virus dan atau bakteri, juga sangat ampuh menyembuhkan luka membusuk dampak dari penyakit lain.

GESUND emergency O2
Price: Call for Pricing Ask a question about this product

Emergency o2
isi 250 ml Emergency O2 sangat efektif sebagai penambah kadar oksigen terlarut dalam air (d.o ) dalam keadaan darurat seperti listrik padam, ikan baru dari pengiriman, air baru yang rendah kadar oksigen nya, dan sebagainya. Dosis : 10-20 mL untuk 100 liter air. Sekitar 1 tutup botol luar untuk 100 - 200 liter air, atau 1 botol untuk 2.500 5.000 liter air. * Sangat aman tidak meninggalkan residu dalam air * berkualitas tinggi, tidak seperti produk lainnya yang berbentuk serbuk yang hanya menambah udara dalam air bukan oksigen murni serta meninggalkan residu yang berbahaya. * dianjurakan untuk mencampur terlebih dahulu dengan air kolam / akuarium dan disebar merata pada kolam / akuarium agar kandungan oksigen lebih merata.

You might also like