You are on page 1of 2

Arsitektur Islam merupakan harmoni antara masyarakat, lingkungan dan Sang Pencipta.

Meski tidak ada aturan baku dalam arsitektur Islam, akan tetapi didalamnya tampak adanya hubungan geometri yang kompleks, hirarki antara bentuk dan ornamen, serta simbolisasi nilai-nilai yang begitu dalam. Dekorasi dalam arsitektur Islam merupakan faktor yang mempersatukan arsitektur dengan desain. Dekorasi Islam inilah yang menjadi penghubung antar bangunan-bangunan Islam di Spanyol, China, bahkan Indonesia. Dalu Jones dalan essaynya berjudul Surface, Pattern, and Light (Architecture of the Islamc World, edited by George Michell) merangkum elemenelemen yang banyak digunakan dalam dekorasi arsitektur Islam, sebagai berikut : a. Kaligrafi, sebagian besar bangunan Islam memiliki inskripsi pada berbagai permukaan batu, plesteran, marmer, mosaic maupun lukisan pada bangunan. Kaligrafi dapat berupa ayat al-Quran, kata-kata bijak, atau nama dan tanggal. Seperti kebanyakan dekorasi Islam lainnya, kaligrafi juga berhubungan erat dengan geometri. Seringkali diaplikasikan sebagai frame pada bangunan dan pada elemenelemen seperti gerbang/portal atau pada langit-langit. Terkadang kaligrafi berasal dari satu kata/lafadz Allah atau Muhammad yang diulang dan ditata membentuk suatu pola pada permukaan dinding. Kaligrafi juga sering diaplikasikan membentuk dinding yang berlubang, membentuk pola cahaya yang menembus melalui celahcelahnya. b. Geometri, seniman-seniman Islam mengembangkan pola geometri yang begitu rumit dan kompleks. Pola-pola tersebut menunjukkan perhatian Islam tentang repetisi, simetri, dan pola yang berkelanjutan. Integrasi geometri yang dikembangkan memberikan efek visual keseimbangan area positif dan negative, adanya interlacing dan overlapping, serta permainan warna dan nilai kecerahan.

Gambar 2.1 Dekorasi Geometri (sumber : http://architecture.myninjaplease.com)

c. Desain floral, bunga dan tumbuhan banyak dipergunakan sebagai motif dekorasi pada tekstil, maupun bangunan. Arabesque (ornamen vegetasi geometris)

merupakan bentuk yang kontinu dan saling tumpang tindih, menghasilkan desain yang seimbang dan bebas, garis yang terbentuk menghasilkan efek tiga dimensi dari permainan ketebalan, warna dan tekstur.

Gambar 2.2 Desain Arabesque (sumber : http://4.bp.blogspot.com)

d. Cahaya, bagi mayoritas Muslim, cahaya merupakan symbol penyatuan dengan Allah. Dalam arsitektur Islam, cahaya memiliki fungsi dekoratif dengan memodifikasi elemen-elemen bangunan. Dengan adanya pencahayaan yang tepat, fasad yang berlubang dapat tampak menyerupai renda. Cahaya dapat member kesan dinamis pada bangunan, kombinasi cahaya dan bayangan dapat membentuk kontras yang kuat, serta memperkuat tekstur pada permukaan batu atau batu bata pada bangunan. e. Air, air pada kolam taman atau air mancur dapat menyejukkan selain sebagai dekorasi. Air tidak hanya dapat merefleksikan arsitektur dan memperkaya tema dekoratif, namun juga dapat berfungsi sebagai emphasize sumbu visual. Dinamis.

Gambar 2.3 Air sebagai Dekorasi (sumber : http://b.cdn.tendaweb.com)

You might also like