You are on page 1of 9

BAB I

Tujuan Manajemen Keuangan

ada hakikatnya, tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan kekayaan dan kesejahteraan pemegang saham. Jika ingin memaksimalkan nilai suatu perusahaan, maka manajemen harus memanfaatkan kekuatan yang ada dan memperbaiki kelemahan pada perusahaan tersebut. Dalam analisis keuangan, yaitu dengan cara membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain, khususnya yang bergerak dalam industri yang sama, dan mengevaluasi tren posisi keuangan perusahaan selama ini. Studi ini akan membantu manajemen dalam mengidentifikasi kelemahan dan mengambil langkahlangkah perbaikan. Disini, kita akan berfokus pada bagaimana manajer keuangan dan investor mengevaluasi posisi keuangan perusahaan lalu kita akan melihat jenis-jenis tindakan yang dapat diambil oleh manajemen untuk memperbaiki kinerja masa depan sehingga harga saham perusahaan meningkat. Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas ( return on equity-ROE ) yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukkan tingkat yang mereka peroleh. JIka ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham. Rasio-rasio lainnya memberikan informasi tentang seberapa baik aset lainnya dan bagaimana perusahaan mendapatkan dana. Seperti yang akan kita lihat, semua faktor ini mempengaruhi ROE, dan manajemen menggunakan rasio-rasio lain, terutama untuk membantu menyusun rencana yang dapat memperbaiki rata-rata ROE dalam jangka panjang.

BAB II
Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yaitu melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu dan kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Namun, nilai riilnya ada pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan laba di masa depan. A. Analisis Rasio Rasio keuangan dirancang untuk membantu kita mengevaluasi laporan keuangan. Misalnya PT. A memiliki utang sebesar 5.000.000 ( Lima Juta Dollar ) dan beban bunga sebesar 500 ( lima ratus dollar ), sedangkan PT. B memiliki utang sebesar 17.000.000 ( tujuhbelas juta dollar ) dan beban bunga sebesar 950 ( Sembilan ratus lima puluh dollar ). Perhatikan bahwa jumlah dollar dalam perhitungan rasio biasanya dinyatakan dalam jutaan. Beban utang-utang terseebut, dan kemampuan perusahaan untuk melunasinya dapat dievaluasi dengan : (1) Membandingkan utang perusahaan dengan asetnya dan (2) Membandingkan bunga yang harus dibayarkan terhadap laba yang tersedia untuk membayar bunga tersebut. Perbandingan seperti iniakan melibatkan analisis rasio. Kita juga dapat menghitung rasio-rasio keuangan dengan menggunakan data dari neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan tidak disangsikan lagi telah banyak mendapat perbaikan selama beberapa tahun terakhir. Kini, laporan tersebut memberikan banyak informasi positif yang dapat digunakan oleh manajer, investor, kreditor, pelanggan, dan pemasok. Analisis atas laporan perusahaan dapat menyoroti kekuatan dan kelemahannya secara seksama. Anda juga dapat melihat bagaimana analisis keuangan dapat digunakan untuk meramalkan keputusan strategis, seperti penjualan suatu divisi, perubahan kebijakan kredit atau persediaan, atau ekspansi pabrik akan mempengaruhi kinerja perusahaan di masa depan.

BAB III
Rasio Likuiditas

Aset Likuid merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku. Dengan kata lain, Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan asset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Dua Rasio Likuiditas yang umum digunakan adalah Rasio Lancar dan Rasio Cepat atau Acid Test. A. Rasio Lancar Rasio Likuiditas yang pertama adalah Rasio Lancar, yang dihitung dengan membagi aaset lancar dengan kewajiban lancar. Aset lancar meliputi kas, efek yang dapat diperdagangkan, piutang usaha, dan persediaan. Kewajiban lancar terdiri atad utang usaha, wesel tagih jangka pendek, utang lancar jangka panjang, pajak dan gaji yang masih harus dibayar. Jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat membayar taguhan ( utang usaha ), pinjaman bank, dan kewajiban lainnya yang akan meningkatkan kewajiban lancar. Jika kewajiban lancar naik lebih cepat daripada aset lancar, rasio lancar akan turun dan ini merupakan pertanda adanya masalah. B. Rasio Cepat atau Acid Test Rasio Likuiditas kedua yang sering digunakan adalah rasio cepat atau Acid Test yang dihitung dengan mengurangi persediaan dengan aset lancar, kemudian membagi sisanya dengan kewajiban lancar. Persediaan paada umumnya merupakan aset lancar perusahaanyang paling tidak likuid sehingga persediaan merupakan aset dimana kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika terjadi likuid. Oleh karena itu, rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan sangat penting artinya. Namun, jika piutang usaha dapat ditagih, perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya tanpa harus melikuidasi persediaan. 5

BAB IV
Rasio Manajemen Aset

Rasio Manajemen Aset merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak aset, maka biaya medalnya telalu tinggi dan labanya akan tertekan. Dilain pihaknya, jika aset terlalu rendah, maka penjualan yang menguntungkan akan hilang. Rasio Manajemen Aset terdiri atas : 1. 2. 3. 4. Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover Ratio ) Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih Rasio Perputaran Aset Tetap ( Fixed Asset Turnover Ratio ) Rasio Perputaran Total Aset ( Total Assets Turnover Ratio )

Disini kita akan membahas Rasio Perputaran Persediaan dan Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih. 1. Rasio Perputaran Persediaan

Rasio

Perputaran merupakan rasio dimana penjualan dibagi dengan aset. Sesuai

dengan namanya, rasio ini menunjukkan berapa kali pos tersebut berputar sepanjang tahun. Jadi, rasio perputaran persediaan dinyatakan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan.Perputaran yang jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industry, ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu banyak menyimpan perediaan. Kelebihan perediaan tentunya tidak produktif dan mencerminkan investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah atau nol. 2. Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih Disebut juga Periode penagihan rata-rata yaitu rasio yang dihitung dengan membagi piutang usaha dengan hari penjualan rata-rata. Rasio ini menunjukkan lamanya waktu rata-rata perusahaan harus menunggu setelah melakukan penjualan dan belum menerima kas. 6

BAB V
Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Atau dengan kata lain rasio yang mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Margin laba atas penjualan (profit margin on sales), yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan, memberikan angka laba per dolar penjualan. Margin laba Allied berada di bawah rata rata industri sebesar 5 persen. Hasil yang di bawah standar ini terjadi karena biaya yang teralu tinggi. Biaya yang tinggi itu sendiri umumnya terjadi karena operasi yang tidak efisien. Namun, margin laba Allied yang rendah juga disebabkan oleh tingginya penggunaan utang. Jika satu perusahaan menggunakan lebih banyak utang di bandingkan yang lain, maka perusahaan tersebut akan memiliki beban bunga yang lebih tinggi. Beban bunga tersebut akan menurunkan laba bersih. Karena penjualan konstan, hasilnya adalah margin laba yang relatif rendah. Dalam situasi seperti ini, margin laba yang rendah akan menunjukkan adanya perbedaan pada strategi pendanaan dan bukan masalah operasi. Jadi, perusahaan dengan margin laba yang rendah kemungkinan akan mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham yang tinggi karena adanya penggunaan leverage keuangan. Perhatikan Pula bahwa jika tingkat pengembalian atas penjualan yang tinggi itu di anggap sebagai hal yang baik, hal-hal yang lain di anggap konstan kita juga harus mempertimbangkan tingkat perputarannya. Jika suatu perusahaan memasang harga yang sangat tinggi bagi produknya, perusahaan tersebut mungkin mendapatkan pengembalian yang tinggi atas setiap penjualan, tetapi tidak menghasilkan banyak penjualan. Hal ini bisa jadi memberikan margin laba yang tinggi, tetapi tetap tidak optimal karena total penjualannya rendah.

KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tujuan Manajemen Keuangan yaitu memaksimalkan kekayaan dan kesejahteraan pemegang saham. Dalam analisis keuangan yaitu dengan cara membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain, khususnya yang bergerak dalam industri yang sama, dan mengevaluasi tren posisi keuangan perusahaan selama ini. Laporan keuangan yaitu melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu dan kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Rasio Likuiditas merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku. Rasio lancar merupakan rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Rasio Manajemen Aset merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio Profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.

SARAN

Kepada para mahasiswa/mahasiswi serta dosen pengajar dalam mata kuliah Manajemen Keuangan setelah membaca makalah ini dapat memahami dan mempelajari betapa pentingnya meningkatkan pengetahuan tentang pengembangan dunia keuangan yang semakin sulit kita pahami, maka dari itu kita sebagai pelaku ekonomi harus bisa mempelajari dan memahami strategi keuangan yang baik sekaligus mempraktekkannya di dunia usaha. Demikianlah makalah ini kami buat, sekiranya ada kelebihan dan kekurangan dalam makalah yang kami buat, agar dapat dimaklumi serta kami mengharapkan kritik dan saran untuk membangun ide-ide yang lebih baik lagi. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarrakatuh,

DAFTAR PUSTAKA

Brigham F. Eugene-University Of Florida. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan ( Essentials Of Financial Management ). Jakarta: Salemba Empat.

Housten F. Joel-University Of Florida. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan ( Essentials Of Financial Management ). Jakarta: Salemba Empat.

10

You might also like