You are on page 1of 6

2 Macam Do'a Iftitah, Mana yang Seharusnya Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Dipakai?

ketegori

Muslim.

Pak Ustadz, semenjak kecil saya telah mengenal 2 macam doa Iftitah yaitu yang diajarkan oleh guru saya di SD memakai kabirou dan yang diajarkan oleh guru ngaji saya di kampung memakai allahumma baid baini Menurut pak Ustadz, mana yang seharusnya dipakai? wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Heri Setyadi Jawaban Assalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Doa iftitah itu sesungguhnya bukan terbatas pada dua yang Anda sebutkan, akan tetapi ada banyak sekali versinya. Yang penting, semua versi itu bersumber dari petunjuk nabi Muhammad SAW. Sebab doa iftitah itu bagian dari rangkaian ibadah shalat, sedangkan shalat itu harus merujuk kepada yang dicontohkan oleh beliau SAW. Sedangkan Rasulullah SAW telah menetapkan bahwa dalam perkara shalat, setiap muslim harus merujuk kepada contoh dari beliau, sebagaimana sabda beliau: Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. Beberapa di antara bentuk contoh doa ifititahyang paling populer adalah yang kami tuliskan berikut ini: Maha suci Engaku dan segala puji untuk-Mu. Diberkahilah asma-Mu, tinggilah keagungan-Mu. Dan tiada tuhan kecuali Engkau. Lafaz ini diriwayatkan oleh Asiyah ra. dengan perawi Abu Daud dan Ad-Daruquthuny. Selain itu juga ada doa yang mungkin Anda sudah menghafalnya, seperti yang berikut ini: . Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri sedangkan aku bukan bagian dari orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.Tiada sekutu baginya dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk bagian dari orang-orang muslim. Lafaz ini sampai kepada kita lewat perawi yang kuat seperti Imam Muslim, Ahmad dan Tirmizy

dan dishahihkan oleh Ali bin Abi Thalib. Lafaz ini sebenarnya juga lafadz yang juga ada di dalam ayat Al-Quran Al-Kariem, kecuali bagian terakhir tanpa kata awwalu. Selain itu juga ada lafdz lainnya seperti di bawah ini: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana Engaku mensucikan pakaian dari kotoran. Ya Allah, mandikan aku dengan air, salju dan embun. Tiga lafaz doa ifititah ini dan beberapa versi lainnya lagi adalah pilihan-pilihan yang secara bebas boleh kita pakai. Tanpa harus menyebutkan bahwa kalau versi tertentu adalah lafadz milik NU atau Muhammadiyah atau milik Persis. Sebab ketiga ormas Islam itu tidak dibedakan berdasarkan perbedaan lafadz doa iftitahnya. Ketiga ormas itu baru lahir di abad ke-20, sedangkan hadits-hadits nabi tentang doa iftitah sudah ada sejak abad ke-7, yaitu pada saat Rasulullah SAW masih hidup. Hadits-hadits yang berbeda itu tidak boleh dijadikan bahan perpecahan atau saling menyalahkan di kalangan umat Islam. Bolehlah setiap kita menguatkan satu hadits dari hadits lainnya, terutama bila dia seorang muhaddits yang layak berbicara sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya. Namun penilaian dan kritik sanad hadits itu bukan untuk bahan saling mencaci sesama kaum muslimin. Apalagi berkembang sampaisaling menuduh sebagai tukang bidah dan semua tudingan yang bukan-bukan. Perbuatan seperti jelas diharamkan Allah SWT, oleh Rasulullah SAW dan juga oleh para ulama hadits itu sendiri.Bahkan sebenarnya kesunnahan doa ifititah pun tidak mutlak disepakati oleh semua ulama. Paling tidak ada pendapat Al-Malikiyah yang menolak kesunnahannya. Namun meski ada perbedaan di kalangan ulama, kita tidak pernah menyaksikan mereka saling menzalimi di antar mereka.Semoga kita bisa banyak belajar bukanm hanya dari ilmu para ulama, tetapi sekaligus juga akhlaq mereka yang sangat mengagumkan itu. Amien.Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. Ahmad Sarwat, Lc.Rasulullah s.a.w. memulakan bacaan sesudah takbir dengan doa-doa
yang BERBAGAI-BAGAI yang didalamnya mengandung puja-puji kepada Allah SWT. Baginda s.a.w. bersabda:Tidaklah sempurna solat seseorang di antara manusia, sehingga ia bertakbir, memuji Allah dan memuja-Nya serta membaca apa yang mudah baginya dari ayat-ayat Al-Quran. (Abu Dawud dan Al-Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi)

Diantara doa-doa iftitah yang dibaca Rasulullah s.a.w. adalah :

1. Maksudnya : Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, sucikanlah aku

dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, dengan salju dan embun. Doa ini dibaca dalam sholat wajib. (Bukhari, Muslim dan Ibnu Abi Syaibah).

2. Maksudnya : Ya Allah, aku mensucikan Engkau, dan senantiasa memuji Engkau, nama Engkau selalu bertambah berkahnya dan keagunganMu selalu bertambah tinggi, dan tidak ada Tuhan selain dari pada Engkau. (Abu Dawud dan Hakim disahihkan oleh AdzDzahabi). Dalam riwayat lain Rasulullah s.a.w. bersabda, Sesungguhnya ucapan yang paling disukai oleh Allah adalah apabila seorang hamba mengucapkan : Sub-haanaka Alloohumma.. seterusnya sama dengan nombor 2. (Ibnu Mandah > sahih; Nasai >mauquf dan marfu). Sama dengan nombor 2. Dan di dalam solat lail/malam, Baginda s.a.w. menambahkan dengan :

3. Maksudnya : Tidak ada illah selain Allah (3x), Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranNya (3x). (Abu Dawud dan Ath-Thohawi > hasan)

4. Maksudnya : Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranNya, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya dan Maha Suci Allah pagi dan petang hari). Seorang laki-laki di antara para sahabat mengucapkan doa ini, lalu Rasululluh s.a.w. bersabda, Aku kagum dengannya dan dibukanya pintu-pintu langit dengannya. (Muslim dan Abu Uwanah). Dalam hadith lain diriwayatkan Abu Naim dari Jabir bin Muthim bahwasanya Rasululluh s.a.w. mengatakan hal itu dalam solat sunnat.

5. Maksudnya : Ya Allah, Tuhan Malaikat Jibril, Mikail dan Isrofil, Pencipta Langit dan Bumi, Yang mengetahui Alam Ghaib dan Alam Nyata, Engkaulah Hakim di antara hamba-hamba-Mu di dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah kebenaran kepadaku di dalam apa yang mereka perselisihkan itu dengan izin Engkau, kerana sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus. (Muslim dan Abu Uwanah).

6. Maksudnya : Baginda s.a.w. mengucapkan takbir 10x; tahmid 10x; tasbih 10x; tahlil 10x dan ber-istighfar 10x. Kemudian beliau bersabda :

(Ahmad

dan

Ibnu

Syaibah;

Abu

Maksudnya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kesempitan pada hari perhitungan. Dawud dan Ath-Thobroni >sahih).

7. Maksudnya : Allah Maha Besar 3x, Yang Mempunyai Kerajaan yang Amat Besar, Kekuasaan, Kebesaran dan Keagungan. (Ath-Thoyalisi dan Abu Dawud > sahih).

8. Maksudnya : Wal-hamdulillaahi hamdan-ka-tsiiron thoy-yibam-mubaarokan-fiiih. Doa iftitah ini diucapkan oleh seorang laki-laki. Maka bersabdalah Rasulullah s.a.w., Aku telah melihat dua belas malaikat bergegas-gegas kepadanya (doa itu). (Muslim dan Abu Uwanah).

9. Maksudnya : Ya Allah segala puji bagi Engkau. Engkau adalah cahaya bagi langit dan bumi dan orang-orang yang ada di dalamnya. Dan segala puji bagi Engkau. Engkau penjaga dan pemelihara langit dan bumi serta orangorang yang ada di dalamnya- [Dan segala puji bagi Engkau, Engkau raja langit dan bumi dan orang-orang yang ada di dalamnya]- Dan segala puji bagi Engkau, Engkau Maha Benar, janjiMu

Benar, firmanMu benar, pertemuan denganMu adalah benar, syurga itu benar, neraka itu benar, hari kiamat itu benar, para nabi itu benar dan Muhammad itu benar. Ya Allah, kepadaMu aku berserah diri, kepadaMu aku bertawakkal, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku bertaubat, kepadaMu aku mengadukan perselisihanku dan kepadaMu aku memohon keputusan. Engkau Robb/Tuhan kami dan kepadaMu kami kembali. Maka, ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah aku lakukan maupun yang belum aku lakukan, dan apa-apa yang aku sembunyikan dan apa-apa yang aku nyatakan. [Sesungguhnya Engkau lebih mengetahui tentang itu dari aku], Engkau yang dahulu dan Engkau yang terakhir, Engkau Tuhanku tidak ada Tuhan selain Engkau, tidak ada kekuatan selain daripada Engkau. Doa ini dibaca Rasulullah s.a.w. di dalam solat lail. (Bukhari, Muslim, Abu Uwanah, Abu Dawud, Ibnu Nashr dan Ad-Darimi).

Maksudnya : Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang menciptakan langt dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang msyrik. Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku, kuserahkan kepada Allah Robb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah yang diperintahkan kepadaku. Dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (dari orang-orang yang berserah diri]. Ya Allah Engkau adalah Raja. Tidak ada Robb selain Engkau, Maha Suci Suci Engkau dan aku memujiMu. Engkau Robbku dan Aku hambaMu, aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah seluruh dosaku, kerana tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain daripada Engkau. Tunjukkanlah aku kepada akhlak yang terbaik, kerana tidak ada yang menunjukkan kepadanya selain daripada Engkau, dan jauhkanlah aku dari yang buruknya, kerana tidak ada yang menjauhkannya daripadaku selain daripada Engkau. Kusambut panggilan Engkau dan kuikuti perintahMu. Seluruh kebaikan itu ada padaMu dan kejahatan itu tidak berasal dariMu, dan orang yang mendapatkan hidayah adalah orang yang Engkau beri hidayah. Aku denganMu dan kepadaMu. Tidak ada keselamatan dan perlindungan dariMu, kecuali kepadaMu. Wahai Robb kami bertambah-tambahlah keberkatanMu dan bertambah-tambah pulalah keluhuranMu. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu. Baginda s.a.w. mengucapkan doa ini di dalam solat fardhu dan solat sunat. (Muslim, Abu Uwanah, Abu Dawud, Nasai, Ibnu Hibba, Ahmad, Syafii, Thobrani). Didalam riwayat lain dikatakan bahwa bacaan ini dilakukan Rasulullah s.a.w. dalam sholat malam (Muslim).

11. Sama dengan doa diatas sampai dengan kalimat : wa ana awwalul-muslimiin .

Beliau menambahnya dengan kalimat :

11. Maksudnya : Ya Allah tunjukkan aku kepada akhlak yang paling baik dan perbuatan yang paling baik, kerana tidak ada yang menunjukkan kepadaku selain dari pada Engkau. Dan peliharalah aku dari akhlak-akhlak dan perbuatan-perbuatan yang buruk, kerana tidak ada yang memeliharaku daripadanya selain daripada Engkau. (Nasai dan Daroqutni > sahih).

Catatan 1.: walaupun dalam mengutip hadith-hadith di atas ada tertulis doa yang ini diamalkan dalam solat sunnat/lail dan lainnya dalam solat fardhu/wajib; tetapi tidak ditemukan adanya larangan untuk menerapkan hadith-hadith (doa-doa iftitah ini berlainan dengan sifat solat dimana ia pertama kali bersumber. Apakah dengan demikian ia boleh diterapkan dalam semua solat ? Walloohu alamu bish-showaab.

Catatan 2: di dalam kita membaca kisah-kisah tentang hadith-hadith ini terbaca ada beberapa sahabat yang berkreasi membuat sendiri doa iftitah dan dibenarkan oleh Rasulullah s.a.w. sehingga dapat menjadi pegangan bagi kita untuk boleh melafazkan doa yang dibenarkan oleh Rasulullah s.a.w. tersebut.. Tentunya dengan keyakinan bahawa setelah Rasulullah s.a.w. wafat, maka sudah tidak boleh dibuat lagi doa iftitah yang baru.
Walloohu alamu bish-showaab.

You might also like