You are on page 1of 11

TAMAN DIPONEGORO SEMARANG

Oleh: Adib Wahyu Hidayat - Fatkhul Hakim 1. PENDAHULUAN Taman merupakan suatu area tanah yang didalamnya berisi komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani. Beberapa taman yang dapat dijumpai di Semarang antara lain Taman Tabanas, Taman Tugu Muda, Taman Singosari, Taman KB, Taman Diponegoro dan lain-lain. Keberadaan taman di pusat perlintasan lalu lalang kendaraan bermotor sudah pasti sangat menarik. Karena taman merupakan paru-paru dan jantung kota yang menghembuskan udara segar di tengah deru kotornya asap kendaraan bermotor. dan sebagai ruang terbuka untuk masyarakat, dalam melakukan kegiatan rekreasi dan olah raga dan lain sebagainya. Tidak terkecuali, keberadaan Taman Diponegoro, yang tercatat terletak di Jalan Diponegoro Semarang pada pertemuan dengan Jalan Sultan
Agung, Jalan S. Parman, Jalan Kawi, Jalan Argopuro dan Jalan Telomoyo. Keberadaannya di

pusat pertemuan simpang jalan, juga cukup membantu kelancaran berlalu-lintas di kawasan tersebut.

Gambar 1.1 Siteplan Taman Diponegoro Semarang


1

Taman Diponegoro dibangun menyusul lahirnya Kota Praja Semarang pada tahun 1906. Pada waktu itu, Dewan Pengelola Kota menilai bahwa kota bawah semarang sudah mulai kumuh, sehingga diputuskan untuk membuka daerah Candi Baru, terutama untuk pemukiman. Maka pada tahun 1925, kawasan ini mulai dibangun. Dulu taman ini disebut sebagai Raadsplein, yang terletak pada jantung Candi Baru. pada jaman Walikota pertama Semarang juga sempat disebut sebagai Ionghplein, karena Walikota ini bernama D. de Iongh. Menurut rencana pengembangan kawasan candi yang dilakukan oleh Thomas Karsten pada tahun 1916, maka dapat diperkirakan bahwa keberadaan Raadsplein mulai tahun 1916. Konsep yang diterapkan Thomas Karsten dalam merancang kawasan ini adalah Garden City, yang menguatkan perencanaan Raadsplein. Perencanaan Raadsplein dengan perancangan Burgermeesterwonig di sebelah utaranya, membentuk suatu aksis yang kuat. Dan juga merupakan penyelesaian kondisi topografi tanah yang miring. Hingga sekarang belum pernah dilakukan perubahan yang cukup besar, hanya penggantian tanaman saja.

Gambar 1.2 Plaza berbentuk bulat dengan axis utara-selatan yang kuat.

2. PEMBAHASAN

Taman Diponegoro memiliki potensi yang cukub besar untuk dimaksimalkan sebagai Pubilc Space. Di sana sudah memiliki beberapa unsur yang baik seperti tanaman dan pohon yang hijau dan rindang, memiliki bangku taman, lampu taman yang cukup terang.Namun yang menjadi kendala pada taman tersebut adalah akses dan keterjangkauan ke lokasi tersebut. Taman tersebut memang diletakkan sebagai bundaran jalan dari arah Sultan Agung, Gajah Mungkur, RS Elizabeth, dan menuju pusat kota (Simpang Lima). Taman Diponegoro berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 50 x 15 meter, dengan bagian tengah terdapat plaza berbentuk bulat dengan axis utara-selatan. Permukaan taman lebih tinggi kurang lebih 2 meter dari permukaan jalan. Kondisi taman ini masih tetap dipertahankan dengan pohon-pohon yang tertata untuk menambah kesejukan lingkungan dengan memanfaatkan kondisi tofografis alami. Pola taman ini dipengaruhi oleh konsep taman-taman vista di Perancis pada massa Renaisance. Taman ini dirancang dengan sumbu menghadap ke rumah dinas Kasdam Diponegoro atau Rumah Dinas Walikota Semarang (dulu).

Gambar 2.1 Lengkap dengan tempat duduk yang rindang.


3

Taman Diponegoro tergolong sebagai Open Public Space, dengan taman yang langsung beratapkan langit sehingga pemandangan di taman ini semakin terasa luas. Di sekeliling taman di penuhi pohon-pohonan yang rindang, membetuk seperti pagar pembatas antara jalan dengan lokasi taman. Perbedaan tinggi antara taman dengan jalan semakin memperkuat kenyamanan bagi para pengunjung Taman Diponegoro.

Gambar 2.2 Pepohonan di sekeliling taman yang membentuk pagar pembatas.


4

Perbedaan lantai pada taman terbagi menjadi dua, Untuk jalanan di dalam taman terbuat dari material keras yang terbuat dari beton (Hard space). Sedang untuk taman sendiri berlantaikan tanah liat (Soft space) dengan ditumbuhi banyak rerumputan. Dalam lokasi taman Diponegoro, terdapat dua plaza yang menbentang di sisi timur taman dan sisi barat taman. Kedua plaza tersebut dihubungkan dengan jalan lurus yang di tamani pepohonan sejajar di kanan-kiri jalan.

Gambar 2.3 Sepanjang jalan yang menghubungkan plaza di tamani pepohonan sejajar di kanan-kirinya.
5

Dari hasil pengamatan yang sudah kami lakukan pada Taman Diponegoro Semarang. Taman Diponegoro sendiri memiliki banyak kelebihan sebagai taman yang berada di pusat kota, serta memiliki beberapa kekurangan yang harus dikembangkan untuk kenyamanan dan keamanan agar taman bukan hanya sebagai penghias kota.

1. Kelebihan Taman Diponegoro merupakan pusat pertemuan dari Jalan Sultan Agung,
Jalan S. Parman, Jalan Argopuro, Jalan Diponegoro, Jalan Kawi dan Jalan Telomoyo,

Taman Diponegoro diapit oleh eks Rumah Dinas Walikota Semarang, Kaapel, Pertokoan Sultan Agung, serta Puri Wedari. Sehingga dapat menjadi pemandangan menarik bagi para pengguna jalan yang melintas di sekitar kawasan taman.

Gambar 2.4 Pemandangan menarik bagi banyak pengguna jalan yang melintas.
6

Taman Diponegoro sebagai simpul penghubung antara Semarang bawah dan atas, yaitu menghubungkan simpul Simpang Lima yang melewati jalan Diponegoro dan simpul Tugu Muda yang melewati jalan S. Parman. Juga sebagai penghubung bagi pengguna jalan yang berasal Semarang selatan untuk langsung menuju Semarang barat dengan melewati jalan dari jalan Sultan Agung, melewati Taman Diponegoro berlanjut ke jalan S. Parman. Begitu sebalikya untuk pengendara yang berasal dari Semarang barat untuk langsung menuju Semarang Selatan. Lokasinya yang terletak di tengah kawasan permukiman menjadi titik pertemuan enam jalan dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi. Dengan bentuk taman yang mempertemukan ke enam jalan tersebut sehingga mengurangi kemacetan bagi pengguna jalan yang melewatinya. Letak Taman yang diapit oleh eks Rumah Dinas Walikota Semarang, Kaapel, Pertokoan Sultan Agung, serta Puri Wedari. dengan keberadaan bangunan yang mengapitnya, kita dapat memarkir kendaraan anda di toko Tong Hien atau pertokoan yang ada di seberang Taman Diponegoro. Disana ada cukup lahan parkir sehingga tidak perlu bingung jika anda membawa kendaraan untuk kesana. Selain itu, banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti berolahraga, bermain bersama keluarga, atau hanya sekedar menikmati hijaunya taman sambil menunggu teman. Dengan banyaknya pepohonan yang ada di Taman ini dapat juga mengurangi polusi udara atau sebagai paru-paru kota. di tengah padatnya kota Semarang dan asap kendaraan yang melintas disekelilingnya yang bisa berakibat buruk bagi makhluk hidup. Di dalam lokasi taman dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman, pepohonan yang rindang, serta banyak di tamani bunga-bunga yang indah. Kesan alami sangat kita rasakan apabila kita berada di dalam taman. Perbedaan ketinggian antara taman dengan jalan raya memberikan kesan aman bagi para pengunjung taman. Pohon-pohon besar yang mengelilingi taman membentuk seperti pagar alami yang membedakan ruang antara taman dengan tempat-tempat di sekelilingnya. Kebersihan taman yang terjaga menandakan taman ini terawat dengan baik. Dengan keberadaan taman ini warga Semarang dan khususnya masyarakat di sekeliling taman sangat senang dengan adanya taman yang indah di tengah-tengah kondisi kota Semarang yang sudah sangat padat.
7

Gambar 2.5 kondisi taman yang terawat, terlihat dari kebersihannya.

Gambar 2.6 Pencahayaan yang cukup waktu malam hari. Plaza yang menbentang di sisi timur dan barat taman, dihubungkan oleh jalanan yang ditanami pepohonan sejajar di kanan - kirinya seperti hendak memanjakan pengunjung. Serta pencahayaan yang cukup pada waktu malam hari, menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang hendak mengujunginya.
8

Gambar 2.7 Plaza yang terdapat di sisi timur taman.

Gambar 2.8 Taman pada malam hari.

2. Kekurangan Namun kondisi Taman Diponegoro tidak senyaman ketika awal taman ini dibuat. Seiring dengan berkembangnya pembangunan di sekeliling taman menjadikan taman ini seperti sisa dari pembangunan gedung-gedung di sekitar taman. Pemandangan sekeliling Taman ini terhalang banyaknya bangunan ruko yang menjulang menutup mata. Bahkan, untuk menikmati udara segar di taman itu pun sekarang tak senyaman pada pada awal pembuatan taman tersebut. Seringkali kepadatan lalu-lintas di persimpangan jalan, membuat pengunjung taman tak lagi nyaman berada didalam taman untuk menikmati panorama. Seiring perkembangan pembangunan di sekeliling taman menjadikan taman ini kurang diminati warga Semarang, khususnya warga yang berada di sekitar RS. St Elisabeth sendiri. Awalnya taman ini sering digunakan pedestrian atau berolahraga dengan mengitari taman. suara laju kendaraan dan bunyi klakson membuat jalan-jalan di seputar taman menjadi kurang nyaman. Sekarang ini Taman Diponegoro sudah bayak berubah dari konsep awal pembuatannya. Harusnya area ini dapat mengurangi kemacetan dengan desain kendaraan yang lewat harus mengitari taman. Namun sekarang pada saat jam-jam padat, seperti saat jam berangkat sekolah atau berangkat kerja dan saat pulang kerja, lalu lintas di sekeliling taman ini sering macet. Serta kesulitan dalam menyeberang meski sudah dilengkapi dengan zebracros karena lalu lintas yang padat. Sehingga mengurangi minat bagi para pengunjung yang akan datang.

10

3. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang sudah kami lakukan pada Taman Diponegoro, dapat ditarik kesimpulan bahwa taman ini memiliki cukup banyak potensi dan fasilitas untuk dijadikan sebagai tujuan masyarakat untuk sekedar singgah atau untuk sekedar berolahraga sembari menikmati indahnya taman dan hijaunya taman. Dilihat dari letak taman yang berada di pusat kota Semarang memudahkan bagi para pengunjung untuk datang khususnya bagi penduduk di sekitar taman. Dengan kenyamanan yang diberikan taman ini dan banyaknya taman lain di kota Semarang kepada para pengunjung, sudah sepantasnya kita mulai membudayakan untuk mengunjungi dan menggunakan public space sebagai tempat kita melakukan banyak hal. Untuk sekedar nongkrong dengan teman, atau melepas penat setelah melakukan aktivitas bersama teman-teman kuliah ataupun teman kerja sambil membicarakan bisnis. Pesan kepada masyarakat, khususnya warga Semarang untuk kembali menggunakan taman sebagai pusat kita melakukan banyak aktivitas di luar rutinitas kita sehari-hari. I LOVE PUBLIC SPACE

11

You might also like