Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Proposal bantuan Alat Peraga dan Model Pembelajaran Calistung SD dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Dalam rangka membantu meningkatkan mutu pendidikan serta antusiasme anak didik pada pembelajaran agar kelak anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan tingkat yang lebih lanjut, SDN 1 Balandongan Gugus 2 Bojonglongok membutuhkan Alat peraga dan model pembelajaran calistung SD untuk membantu kegiatan belajar mengajar, karena itu kami ingin mengajukan program bantuan alat peraga dan model pembelajaran calistung SD dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Program ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik, mengingat program ini memberikan kegiatan pembelajaran yang mengoptimalkan berkembangnya potensi anak. Melalui Program Bantuan Alat Peraga dan model Pembelajaran Calistung SD ini peserta didik dapat mengembangkan berbagai potensi dan kreatifitas sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Demikian proposal ini disusun dan dapat ditindak lanjuti untuk direalisasikan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Jamaludin, SPd.SD.
DAFTAR ISI
i 1 2 3 4 4 4 5 5 6 6 7 8 8 8 8 8
Bab II Profil SDN 1 Balandongn A. Jenis program Dan Kegiatan Bab IV Penutup . .. ....................................................................... .
B. Struktur Organisasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keberhasilan tujuan pendidikan (output), sangat ditentukan oleh implementasinya (proses), dan implementasinya sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan segala hal (input) yang diperlukan untuk berlangsungnya implementasi. Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses, output dan outcome. Konteks berpengaruh pada input, input berpengaruh pada proses, proses berpengaruh pada output, serta output berpengaruh pada outcome. Dalam sebuah sistem, terbentuk sub-sub sistem yang secara sinergis sal;ing mendukung dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan program dalam hal ini program pembelajaran yang di dukung oleh alat peraga dan model pembelajaran yang sesuia. Proses belajar mengajar merupakan proses terpenting karena dari sinilah terjadi interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Disini pula campur tangan langsung antara pendidik dan peserta didik berlangsung jika di barengi dengan alat peraga dan model pembelajaran yang mendukung dipastikan bahwa hasil pendidikan akan optimal. Dengan demikian dapat diyakini bahwa alat peraga dan model pembelajaran yang digunakan peserta didik dapat meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Persiapan mengajar merupakan penyiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, media/alat peraga, alat evaluasi, dan perangkat lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. Di dalam RPP yang telah diuraikan diatas terdapat alat peraga dan model pembelajaran yang akan sangat menunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang di harapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami. Selain itu tentunya adanya kesiapan peserta didik baik fisik maupun mental, kesiapan fisik maupun mental dapat ditunjang oleh ketersediaan alat peraga dan model pembelajaran yang menarik bagi peserta didik sehingga peserta didik lebih semangat dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. Jadi
esensi persiapan proses belajar mengajar adalah kesiapan segala hal yang diperlukan dalam menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Sementara ini sekarang di sekolah kami ketersediaan alat peraga dan model pembelajaran sangatlah kurang sehingga penunjang dalam proses belajar mengajar sangat kami butuhkan agar dapat terlaksananya proses belajar mengajar yang ideal. Karena kurangnya ketersediaan alat peraga dan model pembelajaran disekolah kami mengakibatkan kurangnya semangat dan antusias dari pendidik dan peserta didik dalam mengadakan dan mengikuti proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan kejadian atau peristiwa interaksi antara pendidik dan peserta didik yang diharapkan menghasilkan perubahan pada peserta didik, dari belum mampu menjadi mampu, dari belum terdidik menjadi terdidik, dari belum kompeten menjadi kompeten, inti dari proses belajar mengajar adalah efektivitasnya. Tingkat
efektivitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perilaku pendidik dan perilaku peserta didik. Perilaku peserta didik yang efektif, antara lain mengajarnya jelas, menggunakan variasi model pembelajaran, menggunakan variasi media/alat peraga pendidikan, antusiasme, memberdayakan peserta didik dan lain-lain. Untuk mewujudkan tingkat efektivitas yang tinggi dari pelaku pendidik da peserta didik perlu dipilih alat peraga dan model pembelajaran yang efektif dan bermakna. peserta didik akan dapat mengembangkan daya kreativitasnya apabila proses belajar mengajar dilaksanakan secara terprogram, sistemis dan sistematis, serta ditopang oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.Sehingga dengan adanya bantuan alat peraga dan model pembelajaran calistung SD dari Dinas Pendidikan Provinsi ini proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah kami dapat berjalan sesuai dengan yang di harapankan.
B. Tujuan Tujuan penyusunan proposal secara umum adalah terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas dengan ditunjang oleh terlengkapinya alat peraga dan model pembelajaran. Adapun tujuan penyusunan proposal secara khusus adalah: 1. terlengkapinya alat peraga dan model pembelajaran di sekolah kami.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. 3.