You are on page 1of 13

Sistem keamanan computer

Denials of service

NAMA : IQBAL SYABANA NIM : 41509010084 TEKNIK INFORMATIKA

Kata Pengantar

Pada dasarnya saya mencoba memberikan gambaran umum tentang Denial of Service atau yang lebih kita kenal dengan DoS. sering menggunakan kata DOS (yang pada saat itu DOS dalam pikiran saya adalah Disk Operation System) sehingga terjadi miss understanding. Jika anda berbicara dengan seorang teknisi komputer DOS mengarah pada Disk Operating System, sedangkan jika berbicara dengan kaum intelektual (dalam hal ini hacker) DOS mengarah pada Denial of Service. Semoga artikel ini dapat sedikit membantu anda mengerti apakah itu DoS. Diantaranya berupa jenis jenis serangan oleh Dos dan berbagai cara untuk mengantisipasinya.

Ensiklopedia Service

Serangan

Denial

of

Denial of Service (DoS) merupakan serangan di Internet yang termasuk cukup di takuti karena akan menyebabkan mesin / server tidak bisa beroperasi sama sekali & tidak bisa memberikan servis. Tulisan ini akan mencoba memberikan gambaran secara garis besar teknik dari berbagai serangan telak tersebut. Beberapa teknik telak yang sering digunakan, antara lain adalah: Ping of Death. Teardrop. SYN Attack Land Attack Smurf Attack UDP Flood

Ping of Death menggunakan program utility ping yang ada di sistem operasi komputer. Biasanya ping digunakan untuk men-cek berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan sejumlah data tertentu dari satu komputer ke komputer lain. Panjang maksimum data yang dapat dikirim menurut spesifikasi protokol IP adalah 65,536 byte. Pada Ping of Death data yang dikirim melebihi maksimum paket yang di ijinkan menurut spesifikasi protokol IP. Konsekuensinya, pada sistem yang tidak siap akan menyebabkan sistem tersebut crash (tewas), hang (bengong) atau reboot (booting ulang) pada saat sistem tersebut menerima paket yang demikian panjang. Serangan ini sudah tidak baru lagi, semua vendor sistem operasi telah memperbaiki sistem-nya untuk menangani kiriman paket yang oversize.

Teardrop teknik ini dikembangkan dengan cara mengeksplotasi proses disassembly-reassembly paket data. Dalam jaringan Internet, seringkali data harus di potong kecil-kecil untuk menjamin reliabilitas &

proses multiple akses jaringan. Potongan paket data ini, kadang harus dipotong ulang menjadi lebih kecil lagi pada saat di salurkan melalui saluran Wide Area Network (WAN) agar pada saat melalui saluran WAN yang tidak reliable proses pengiriman data menjadi lebih reliable. Pada proses pemotongan data paket yang normal setiap potongan di berikan informasi offset data yang kira-kira berbunyi potongan paket ini merupakan potongan 600 byte dari total 800 byte paket yang dikirim. Program teardrop akan memanipulasi offset potongan data sehingga akhirnya terjadi overlapping antara paket yang diterima di bagian penerima setelah potongan-potongan paket ini di reassembly. Seringkali, overlapping ini menimbulkan system yang crash, hang & reboot di ujung sebelah sana.

SYN Attack

kelemahan dari spesifikasi TCP/IP, dia terbuka terhadap serangan paket SYN. Paket SYN dikirimkan pada saat memulai handshake (jabat tangan) antara dia aplikasi sebelum transaksi / pengiriman data dilakukan. Pada kondisi normal, aplikasi klien akan mengirimkan paket TCP SYN untuk mensinkronisasi paket pada aplikasi di server (penerima). Server (penerima) akan mengirimkan respond berupa acknowledgement paket TCP SYN ACK. Setelah paket TCP SYN ACK di terima dengan baik oleh klien (pengirim), maka klien (pengirim) akan mengirimkan paket ACK sebagai tanda transaksi pengiriman / penerimaan data akan di mulai. Dalam serangan SYN flood (banjir paket SYN), klien akan membanjiri server dengan banyak paket TCP SYN. Setiap paket TCP SYN yang dikirim akan menyebabkan server menjawab dengan paket TCP SYN ACK. Server (penerima) akan terus mencatat (membuat antrian backlog) untuk menunggu responds TCP ACK dari klien yang mengirimkan paket TCP SYN. Tempat antrian backlog ini tentunya terbatas & biasanya kecil di memori. Pada saat antrian backlog ini penuh, sistem tidak akan merespond paket TCP SYN lain yang masuk dalam bahasa sederhana-nya sistem tampak bengong / hang. Sialnya paket TCP SYN ACK yang masuk antrian backlog hanya akan dibuang dari backlog pada saat terjadi time out dari timer TCP yang menandakan tidak ada responds dari klien pengirim. Biasanya internal timer TCP ini di set cukup lama. Kunci SYN attack adalah dengan membanjiri server dengan paket TCP SYN menggunakan alamat IP sumber (source) yang kacau. Akibatnya, karena alamat IP sumber (source) tersebut tidak ada, jelas tidak akan ada TCP ACK yang akan di kirim sebagai responds dari responds paket TCP SYN ACK.

Dengan cara ini, server akan tampak seperti bengong & tidak memproses responds dalam waktu yang lama. Berbagai vendor komputer sekarang telah menambahkan pertahanan untuk SYN attack ini & juga programmer firewall juga menjamin bahwa firewall mereka tidak mengirimkan packet dengan alamat IP sumber (source) yang kacau.

Land Attack dalam Land attack gabungan sederhana dari SYN attack hacker membanjiri jaringan dengan paket TCP SYN dengan alamat IP sumber dari sistem yang di serang. Biarpun dengan perbaikan SYN attack di atas, Land attack ternyata menimbulkan masalah pada beberapa sistem. Serangan jenis ini relatif baru, beberapa vendor sistem operasi telah menyediakan perbaikannya. Cara lain untuk mempertahankan jaringan dari serangan Land attack ini adalah dengan memfilter pada software firewall anda dari semua paket yang masuk dari alamat IP yang diketahui tidak baik. Paket yang dikirim dari internal sistem anda biasanya tidak baik, oleh karena itu ada baiknya di filter alamat 10.0.0.0-10.255.255.255, 127.0.0.0127.255.255.255, 172.16.0.0-172.31.255.255, dan 192.168.0.0-192.168.255.255.
Smurf Attack

jauh lebih menyeramkan dari serangan Smurf di cerita kartun. Smurf attack adalah serangan secara paksa pada fitur spesifikasi IP yang kita kenal sebagai direct broadcast addressing. Seorang Smurf hacker biasanya membanjiri router kita dengan paket permintaan echo Internet Control

Denial of service adalah jenis serangan yang tujuannya adalah mencegah pengguna yang sesungguhnya menikmati layanan yang diberikan server. Server sesuai namanya adalah pelayan yang harus selalu siap melayani permintaan pengguna, yang umumnya beroperasi 24 jam tanpa henti. Contohnya adalah web server yang bertugas melayani pengunjung web menyediakan informasi dalam bentuk halaman html. Dalam kondisi normal, pengunjung dapat meminta resource dari web server untuk ditampilkan dalam browsernya, namun bila web server terkena serangan DoS maka pengunjung tidak bisa menikmati layanan web server. Secara umum ada 2 cara melakukan serangan DoS: 1. Mematikan Server 2. Menyibukkan Server
o

Tanpa bug/vulnerability

Meng-exploit bug/vulnerability

DoS dengan Mematikan Server: Kill Them! Anda pernah mengalami ingin memakai telepon umum atau ATM namun tidak bisa karena di mesin tersebut ditempel kertas berisi pesan Out of Service atau Sedang dalam perbaikan. Telepon umum adalah target serangan DoS yang biasa terjadi, dimana-mana kita menemukan telpon umum yang rusak karena serangan DoS seperti membanting gagang telpon, mencabut kabel, memecahkan LCD dan aksi-aksi lainnya. Tujuan serangan ini adalah membuat server shutdown, reboot, crash, not responding. Jadi serangan ini menghasilkan kerusakan yang sifatnya persisten artinya kondisi DoS akan tetap terjadi walaupun attacker sudah berhenti menyerang, server baru normal kembali setelah direstart/reboot. Bagaimana cara serangan DoS ini dilakukan? Serangan ini dilakukan dengan meng-exploit bug/vulnerability pada server. Kata kunci pada vulnerability jenis ini biasanya adalah specially/carefully crafted packet/request, yang artinya paket yang dirancang khusus. Kenapa dirancang khusus? Sebab dalam paket itu mengandung sifat tertentu yang membuat server mati ketika mengolah paket khusus itu. Mari kita perhatikan beberapa contoh vulnerability yang berakibat pada DoS attack:

Ping of Death ( CA-1996-26 ) Ini adalah jenis bug yang sudah sangat tua. Praktis sudah tidak ada lagi sistem yang vulnerable terhadap bug ini. Bug ini bila diexploit akan membuat server crash, freeze atau reboot. Serangan ini dilakukan dengan mengirimkan specially crafted paket berupa oversized ICMP packet, yaitu paket yang ukurannya di atas normal. Ketika server menerima dan memproses paket yang aneh ini, maka server akan crash, freeze atau reboot. Ini adalah contoh serangan DoS one shot one kill karena bisa merusak server hanya dengan satu tembakan saja.

MySQL IF Query DoS ( SA25188 )

Bug ini akan membuat mysql server menjadi crash hanya dengan mengirim sql khusus yang mengandung fungsi IF() contohnya: SELECT id from example WHERE id IN(1, (SELECT IF(1=0,1,2/0))). Ini juga jenis serangan one shot one kill.

Cisco Global Site Selector DNS Request Denial of Service (SA33429) Bug ini membuat DNS server Cisco mati dengan mengirimkan beberapa specially crafted paket request DNS dalam urutan tertentu.

Tiga contoh di atas kiranya cukup memberikan gambaran tentang bagaimana serangan DoS jenis ini dilakukan. Pada intinya adalah attacker memanfaatkan (baca:mengexploit) bug yang membuat server berhenti bekerja dan biasanya dilakukan sendirian secara remote dengan mengirimkan specially crafted packet. DoS dengan Menyibukkan Server: Make Them As Busy As Possible! Pada waktu menjelang lebaran kita sering merasa begitu sulit mengirim sms, bahkan sering terjadi gagal kirim. Begitu juga ketika berlangsung acara kuis di TV, mengelpon ke nomor untuk menjawab kuis terasa begitu sulit. Hal ini terjadi karena ada begitu banyak orang yang mengirim sms pada saat lebaran dan menelpon pada waktu kuis sehingga membuat jaringan telekomunikasi menjadi begitu sibuk sampai tidak bisa melayani pengguna lain. Peristiwa itu mirip dengan yang terjadi ketika sebuah server mendapat serangan denial of service. DoS yang terjadi pada peristiwa tersebut bukan jenis DoS yang mematikan server, namun jenis DoS yang menyibukkan server. Jenis DoS ini bersifat sementara, server akan kembali normal bila attacker berhenti mengirimkan request yang membuat sibuk server. DoS jenis ini terbagi lagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara melakukan serangan:

Exploiting vulnerability: Menyerang dengan malicious request/packet No vulnerability exploitation: Menyerang dengan normal request/packet

Membuat server sibuk dengan mengexploitasi vulnerability lebih cepat daripada tanpa mengeksploit vulnerability. Make Server Busy by Exploiting Vulnerability Dalam serangan DoS jenis ini, attacker memanfatkan bug yang membuat server berlebihan dalam menggunakan resource (cpu,memory,disk space dsb). Attacker akan mencari cara bagaimana agar membuat server bekerja ekstra keras (jauh lebih keras dari request normal) untuk melayani request dia. Biasanya serangan DoS jenis ini tidak berupa serangan one shot one kill. Serangan dilakukan dengan melakukan banyak request dengan setiap request membuat server mengonsumsi lebih banyak resource dari request yang normal. Dalam hitungan matematika sederhana, bila attacker bisa membuat server bekerja selama 10 detik hanya untuk melayani dia (misal normalnya 0,1 detik), maka attacker bisa mengirimkan request 1.000x untuk membuat server melayani dia selama 10.000 detik (2,7 jam lebih) sehingga membuat pengguna lain tidak bisa menikmati layanan server. Untuk lebih memahami DoS jenis ini, mari kita lihat contoh-contoh vulnerability yang bisa diexploit untuk melancarkan serangan DoS jenis ini:

TCP SYN Flood DoS Ini adalah serangan DoS yang sudah sangat tua. Attacker menyerang dengan cara membanjiri server dengan malicious request berupa paket SYN dengan fake source IP address. SYN packet adalah paket dari client yang mengawali terbentuknya koneksi TCP/IP, setelah itu server akan membalas dengan SYN-ACK, dan dilengkapi dengan paket SYN-ACK-ACK dari client, tiga proses ini disebut three way handshake. Triknya adalah pada fake source ip address pada paket SYN dari client. Akibatnya server akan mengirim SYN-ACK (step 2) ke ip address yang salah sehingga server juga tidak akan mendapatkan balasan SYN-ACK-ACK dari client. Padahal untuk setiap client yang mencoba membuka koneksi, server akan mengalokasikan resource seperti memori dan

waktu untuk menunggu datangnya balasan ACK dari client. Dengan cara ini attacker menghabiskan resource server hanya untuk melayani request palsu dari attacker.

Apache mod_deflate DoS Apache menggunakan mod_deflate untuk memampatkan file. Bila visitor meminta sebuah file, maka apache akan menggunakan mod_deflate untuk memampatkannya kemudian mengirimkan ke visitor tersebut. Namun bila di tengah proses pemampatan, visitor memutuskan koneksi TCP, Apache masih terus bekerja memampatkan file untuk visitor yang sebenarnya sudah tidak ada (sudah disconnect). Jadi bugnya adalah pada borosnya pemakaian resource cpu untuk memampatkan file untuk client yang sudah tidak ada. Attacker memanfaatkan kelemahan ini dengan meminta sebuah file yang berukuran besar, kemudian dalam waktu singkat memutuskan koneksi sehingga membuat server bekerja keras mempatkan file untuk visitor yang sudah tidak ada. Request ini diulang berkali-kali sampai server begitu sibuknya dan semua resource cpu habis.

Dua contoh vulnerability di atas cukup menjelaskan bagaimana serangan DoS jenis ini dilakukan. Pada intinya adalah dengan mengirim banyak malicious request/paket yang membuat server mengonsumsi resource lebih banyak dan lebih lama untuk setiap requestnya. Make Server Busy Without Exploiting Vulnerability Ini adalah jenis serangan yang mengandalkan pada kemampuan mengirimkan normal request sebanyak-banyaknya sehingga server menjadi sibuk. Perbedaan DoS jenis ini dengan DoS yang mengexploit vulnerability adalah pada requestnya. Request yang dikirimkan pada DoS jenis ini adalah request yang normal seperti yang dilakukan pengguna biasa, sehingga server tidak mengonsumsi resource berlebihan. Sedangkan DoS yang mengandalkan vulnerability mengirimkan specially crafted malicious request untuk membuat server mengonsumsi resource lebih banyak untuk melayani malicious request tersebut.

Normal request hanya membuat server mengonsumsi resource dalam jumlah biasa-biasa saja, tidak akan mengganggu kerja server secara keseluruhan. Diperlukan normal request dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat server terganggu kerjanya. Jadi agar serangan ini menjadi efektif, maka serangan harus dilakukan beramai-ramai dari banyak tempat, semakin banyak penyerang semakin bagus hasilnya. Serangan ini juga disebut dengan distributed DoS (DDoS) karena dilakukan dari banyak lokasi yang terdistribusi (tersebar). Serangan DDoS dilakukan dengan menggunakan komputer zombie atau robot. Zombie adalah komputer yang sudah dikuasai attacker sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh. Sekumpulan komputer zombie membentuk jaringan yang disebut bot-net. Attacker mendapatkan banyak zombie dengan menyebarkan virus atau worm, setiap komputer yang terinfeksi akan diinstall program yang membuat komputer bersedia menjalankan perintah dari attacker.

Courtesy of: www.dos-attack.net Gambar di atas menjelaskan cara kerja DDoS. Attacker memberi perintah kepada semua pasukannya untuk membuat request HTTP ke sebuah website. Bila pasukan yang dikuasai

attacker sangat besar, maka web server akan dibanjiri request sehingga menjadi terlalu sibuk dan tidak bisa diakses oleh pengguna yang sebenarnya (real visitor). Serangan jenis ini tidak ada obatnya karena attacker tidak meng-exploit bug atau vulnerability apapun. Bila pada jenis DoS yang lain, serangan dapat dicegah dengan melakukan patching atau update software, maka serangan ini tidak bisa dihentikan dengan update atau patch. Kesimpulan Denial of service adalah serangan yang membuat server tidak bisa melayani pengguna yang sesungguhnya. Berikut adalah jenis-jenis serangan DoS berdasarkan cara melakukan serangan:

Mematikan Server: one shot, one kill untuk membuat server menjadi crash, hang, reboot. Menyibukkan Server: mengirim banyak sekali request untuk membuat server sibuk.
o

Exploiting bug: mengirim banyak specially crafted request. Jumlah request tidak sebanyak jenis DoS yang menyibukkan server dengan normal request.

Normal request: mengirim banyak request normal seperti pengguna biasa. Diperlukan jumlah request yang lebih banyak dibandingkan jenis DoS yang menyibukkan server dengan exploit bug. Biasanya menggunakan botnet secara terdistribusi.

Penanggulangan serangan Denial of Service. Sejujurnya, bagian inilah yang paling sulit. Anda bisa lihat bagaimana mudahnya menggunaka sploits/tool untuk membekukan Ms Windows, atau bagaimana mudahnya melakukan input flooding dan membuat tool sendiri. Namun Denial of service adalah masalah layanan publik. Sama halnya dengan anda memiliki toko, sekelompok orang jahat bisa saja masuk beramai-ramai sehingga toko anda penuh. Anda bisa saja mengatasi 'serangan' ini dengan 'menutup' toko anda dan ini adalah cara paling efektif - namun jawaban kekanak-kanakan demikian tentu tidak anda harapkan.

1. Selalu Up 2 Date. Seperti contoh serangan diatas, SYN Flooding sangat efektif untuk membekukan Linux kernel 2.0.*. Dalam hal ini Linux kernel 2.0.30 keatas cukup handal untuk mengatasi serangan tersebut dikarenakan versi 2.0.30 memiliki option untuk system. 2. Ikuti perkembangan security Hal ini sangat efektif dalam mencegah pengerusakan sistem secara ilegal. Banyak admin malas untuk mengikuti issue-issue terbaru perkembangan dunia security. Dampak yang paling buruk, sistem cracker yang 'rajin', 'ulet' dan 'terlatih' akan sangat mudah untuk memasuki sistem dan merusak - tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan Denial of Service -. Berhubungan dengan 'Selalu Up 2 Date', Denial of service secara langsung dengan dengan menginstall patch terbaru dari vendor atau melakukan up-date. Flooding dapat diatasi menolak cracker untuk mengakses

3. Teknik pengamanan httpd Apache.


Pencegahan serangan Apache Benchmark.Hal ini sebenarnya sangat sulit untuk diatasi. Anda bisa melakukan identifikasi terhadap pelaku dan melakukan pemblokiran manual melalui firewall atau mekanisme kontrol Apache (Order, Allow from, Deny From ). Tentunya teknik ini akan sangat membosankan dimana anda sebagai seorang admin harus teliti.Mengecilkan MexClients juga hal yang baik, analognya dengan membatasi jumlah pengunjung akan menjaga toko anda dari 'Denial of Service'. Jangan lupa juga menambah RAM.

4. Pencegahan serangan non elektronik.


Serangan yang paling efektif pada dasarnya adalah local. Selain efektif juga sangat berbahaya. Jangan pernah berfikir sistem anda benar-benar aman, atau semua user adalah orang 'baik'. Pertimbangkan semua aspek. Anda bisa menerapkan peraturan tegas dan sanksi untuk mencegah user melakukan serangan dari dalam. Mungkin cukup efektif jika dibantu oleh kedewasaan berfikir dari admin dan user bersangkutan.

SOURCE
:http://www.ilmuhacking.com/web-security/memahami-serangan-denial-ofservice/ http://yosike-1706.blogspot.com/2010/01/pada-dasarnya-saya-mencobamemberikan.html Buku pintar linux : security pada open system ,Dudy rianto open source research group universitas ahmad dahlan komputindo Ilmukomputer.com kutipan onno w.purbo dari PC magazine dan http://www.hacktech.org penerbit PT elex media

You might also like