You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Menulis karya ilmiah dan artikel, kini bukan lagi sekedar hobi tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi kaum intelektual, terutama mereka yang menduduki jabatan fungsional, seperti guru, dosen, peneliti, dan sebagainya. Bagi mereka, menulis artikel di media massa, dan karya ilmiah pada jurnal penelitian, merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan angka kredit untuk menaikan jenjang jabatan fungsionalnya. Bagi mahasiswa, menulis karya ilmiah merupakan kewajiban, sebelum mereka

menyelesaikan masa studinya dan diwisuda menjadi seorang sarjana. Namun demikian menulis artikel atau karya ilmiah tidaklah semudah membuat karangan biasa. Ide-ide atau gagasan-gagasan yang ada dalam benak kita, tidak bisa begitu saja kita tuangkan menjadi suatu tulisan artikel atau karya ilmiah. Karena untuk menjadi artikel atau karya ilmiah, apalagi yang dipublikasikan melalui media cetak, ide atau gagasan itu, terlebih dulu harus disesuaikan dengan visi dan misi media cetak yang akan memuatnya, atau harus mematuhi kaidah-kaidah ilmiah dalam prosedur karya tulis ilmiah. Inilah kendala yang selama ini dihadapi oleh para dosen, guru, peneliti dan pejabat fungsional lainnya. Ditambah lagi belum banyak buku panduan atau contoh tulisan yang dapat mereka jadikan rujukan. Menulis artikel pada media massa, dan karya ilmiah pada jurnal ilmiah bagi para guru, dosen, peneliti, mahasiswa dan siapa saja yang berkecimpung di dunia ilmu pengetahuan, memang sangat penting dan dibutuhkan. Ini karena, dengan menulis artikel dan karya ilmiah, mereka akan terus berlatih untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul baik dalam kancah keilmuan, maupun permasalahan sosial yang dihadapi pada kehidupan sosial sehari-hari. Dengan upaya memecahkan permasalahan itulah, daya pikir para guru, dosen, peneliti maupun mahasiswa terus terasah, sementara pemikiran kritis mereka semakin tajam. Ini sangat diperlukan bagi kalangan intelektual untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Tulisan ini mencoba untuk memberi bekal, terutama bagi para pembaca dan

mahasiswa untuk lebih mengerti dan memahami tentang menulis karya ilmiah dan tata cara penulisannya..
1

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan mendasar yang hendak dibahas adalah apakah karya ilmiah itu, bagaimana menulis karya ilmiah dan bagaimana cara membuat laporan karya ilmiah hasil penelitian.

C. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah landasan pendidikan. Manfaatnya bagi penulis dan pembaca adalah mengetahui dan memahami tentang karya ilmiah, menulis karya ilmiah dan membuat laporan karya ilmiah. Dengan pengetahuan dan pemahaman tentang hal tersebut mampu menumbuhkan kemauan untuk menulis yang itu merupakan bagian dari profesional bagi guru dan bagian dari pengembangan professional berkelanjutan guru.

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Menurut Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd. (2001:4) bahwa karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah. Tata cara ilmiah adalah suatu sistem penulisan yang didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan alternatif pemecahan masalah tertentu. Sedangkan Djuroto dan Bambang (2003:12-13) bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris adalah dibahas secara mendalam, berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan (dapat dibuktikan). Pemikiran ilmiah pada lingkup keilmuan, terdiri dari dua tingkatan yaitu, tingkat abstrak dan tingkat empiris. Pemikiran ilmiah tingkat abstrak berkaitan dengan penalaran. Pada tingkatan ini, pemikirannya bebas tetapi sedikit terikat dengan waktu atau ruangan. Sedangkan pemikiran empiris berkaitan dengan pengamatan. Kerena berkaitan dengan pengamatan, maka pemikiran empiris ini sangat terkait dengan waktu dan ruangan. Boleh jadi pemikiran empiris ini dilakukan dalam waktu dan ruangan tertentu. Dalam proses pemikiran ilmiah seseorang selalu memulai dengan apa yang disebut pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah, merupakan gabungan dari dua pendekatan yaitu pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pemahaman terhadap pendekatan induktif dan deduktif ini perlu dilakukan secara bersama, karena hasil yang dicapai dari kedua pendekatan itu berbeda. Pendekatan induktif adalah pengalaman atau pengamatan seseorang pada tingkat empiris, menghasilkan konsep, memodifikasi model hipotesis menjadi teori, dan bermuara di tingkat abstrak. Pendekatan deduktif merupakan titik tolak penalaran serta perenungan di tingkat abstrak, yang menghasilkan pengukuran konsep serta pengujian hipotesis.
3

Karya tulis ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Banyak cara untuk menemukan jawaban dari penelitian tersebut. Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsepkonsep yang relevan dengan permasalahan yang ingin dijawabnya. Untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dan mencatat konsepkonsep serta teori-teori yang mendukung karya tulis ilmiahnya.

B. MENULIS KARYA ILMIAH Menulis karya ilmiah meliputi lima langkah kegiatan, yaitu (1) menetapkan topik atau pokok bahasan, (2) mengumpulkan informasi, (3) merencanakan tulisan, (4) menulis, dan (5) mendokumentasikan sumber. Berikuti ini rincian masing-masing secara ringkas.

1. Menetapkan topik Untuk dapat menetapkan topik secara tepat perlu melakukan klarifikasi tugas, dengan mengajukan beberapa pertanyaan, yaitu: (a) mengapa saya menulis, apa alasannya, apa harapannya, (b) siapa yang akan membaca, (c) kekhususan apa yang dapat ditemukan, dan (d) kapan batas akhirnya. Berikut ini keterangan singkat masingmasing.

a. Mengapa saya menulis Pada dasarnya menulis untuk menemukan suatu kebenaran, menjawab pertanyaan, atau untuk memecahkan suatu masalah. Sama halnya dengan suatu riset, menulis karya ilmiah berangkat dari suatu masalah, yaitu sesuatu yang merisaukan, yang belum diketahui dan ingin diketahui, ada kesenjangan atau perbedaan antara yang seharusnya (das Sollen, yang ideal, yang dicita-citakan) dan kenyataan yang ada (das Sein, realita).

b. Siapa yang akan membaca Sebelum menulis, penulis perlu mempertimbangkan siapa yang akan membaca nantinya atau siapa audiennya. Dengan demikian tulisan perlu diselaraskan dengan
4

tingkat kemampuan, perkembangan, dan selera pembacanya. Perlu dipertimbangkan pula, tulisan itu akan dikirim (diterbitkan) di majalah atau jurnal apa. Hal ini penting untuk menyesuaiakan dengan tuntutan gaya selingkung majalah atau jurnal tersebut. Selain itu, tulisan harus bersifat informatif, menarik, etis, bermoral, logik, obyektif, faktual, rasional, persuasif, dapat diterima pembaca, tatapi buka propaganda.

c. Kekhususan apa yang dapat ditemukan Kekhususan terkait dengan (1) pentingnya masalah yang akan ditulis, merupakan hal baru yang belum pernah ditulis orang lain, maka menjadi menarik, penting, dan berarti; (2) tuntutan gaya selingkung, yang meliputi: panjang tulisan atau jumlah halaman, spasi, format, gaya dokumentasi (catatan tubuh, catatan kaki, catatan belakang, ukuran, warna, dan jenis kerta, dan seterusnya).

d. Kapan batas akhirnya Sebelum menulis perlu dipertimbangkan kapan tulisan harus diselesaikan. Untuk itu perlu dibuat jadwal. Sebaiknya jadwal itu ditempatkan di tempat yang strategis, yang setiap saat dapat dibaca dan mudah diingat. Menulis tidak baik bila dilaksanakan dalam waktu yang sangat mendesak dan tergesa-gesa. Setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, tibalah saatny penulis untuk menetapkan topik. Topik akan dipilih yang menarik, yang aktual, dan dapat atau mudah dicari sumber atau informasinya. Dalam menetapkan topik perlu dihindari (1) yang bersifat emosional, biasanya terkait dengan agama atau kepercayaan, (2) yang terlalu umum, luas, dan kompleks, dan (3) yang sulit ditemukan sumber informasinya, terkait dengan waktu, dana, izin, dan lain-lain.

2. Mengumpulkan informasi Informasi merupakan faktor penting dalam kegiatan menulis. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan ketersediaan sumber informasi yang cukup. Sumber informasi dapat berupa (a) nara sumber, yaitu pelaku sejarah, orang yang ahlinya: (b) pustaka, yaitu:buku, majalah, jurnal, artikel, surat khabar/harian, dokumen, brosur; (c) internet, (d) faktor kebetulan; dan (c) inspirasi dan aspirasi yang muncul lewat perenungan (kontemplasi). Penulis mengumpulkan informasi melalui pengambilan catatan. Dalam mengambil catatan perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
5

a. Bersifat efektif, dalam bentuk rangkuman ringkas, dalam lembar terpisah atau sistem kartu. b. Buatlah catatan dalam uraian dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna aslinya. c. Dokumentasikan sumber dengan rapi dan lengkap, yang mencakupi: nama penulis sumber, judul buku, penerbit, tahun penerbit, dan nomor halaman dari mana catatan itu diambil. d. Hindari pemakaian kutipan langsung, kecuali memang penting sebagai landasan berargumen.

Dalam kaitannya dengan pengumpulan informasi perlu dihindari terjadinya plagiatisme. Plagiatisme dapat dihindari dengan selalu menyebut atau mencantumkan sumber aslinya. Plagiatisme dapat terjadi baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Plagiatisme dapat terjadi ketika menggunakan kutipan langsung, mengutip tabel, gambar, atau diagram, dan lain-lain.

3. Merencanakan tulisan Merencanakan tulisan dapat dimulai sejak masih dalam pengumpulan data/informasi. Rancangan tulisan dapat dibuat garis besarnya, yaitu:pendahuluan, pembatasan dengan beberapa sub-topik, dan kesimpulan. Dalam pendahuluan, penulis memberi tahu pembaca tentang masalah dan pentingnya hal itu dipecahkan. Penulis membangkitkan pembacanya utnuk terus membaca. Dikemukakan pula tentang efek positif dan negatif yang ada, perkembangan terakhir, dan bagaiman usaha penulis memecahkannya. Batang tubuh tulisan, berisis temuan-temuan investigasi, pembahasan melalui interprestasi, evaluasi, dan simpulan pemecahannya. Kesimpulan, ditarik dari temuan-temuan yang telah terkumpul dan dipaparkan. Dalam kesimpulan diberikan jawaban atas pertanyaan: (a) setelah itu lalu apa?, (b) bagaimana semua informasi itu membantu menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah?, dan (c) apa implikasi dari penyelidikan ini?

4. Menulis Setelah tulisan direncanakan dengan membuat garis-garis besar isi Pendahuluan, Batang Tubuh, dan Kesimpulan, maka rancangan siap untuk ditulis. Dalam waktu
6

menulis sebaiknya mencari waktu luang dan tenang, sedapat mungkin tidak terputus di tengah jalan karena harus mengerjakan hal lain yang lebih mendesak. Apa yang sedang dan telah ditulis perlu perenungan untuk mendapatkan inspirasi dan aspirasi.

5. Mendokumentasikan sumber Tulisan ilmiah memerlukan dokumentasi sumber untuk mempertanggungjawabkan kebenaran informasi, data atau fakta kyang digunakan dalam menyusun tulisan. Mendokumentasi sumber tidak lain adalah membuat notasi ilmiah. Dalam hal ini dapat digunakan catatan tubuh (sesuai dengan APA) atau catatan kaki (mengikuti MLA). Bagaimanapun perlu dipertimbangkan tuntutan aturan selingkung yang akan mempublikasikan tulisan tersebut. Sebagai penutup dan tambahan dalam pokok bahasan Menulis Karya Ilmiah ini, baiklah kalau dipaparkan tentang karya ilmiah hasil penelitian. Karya ilmiah hasil penelitian memiliki struktur atau sistematika penulisan yang berbeda dari penulisan karya ilmiah yang bukan hasil penelitian. Bila karya ilmiah bukan hasil penelitian menggunakan struktur: Pendahuluan, Batang Tubuh, dan Kesimpulan; maka karya ilmiah hasil penelitian menggunakan struktur buku lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori, Bab III Metodologi, Bab IV Laporan Hasil Pengumpulan Informasi, dan Bab V Simpulan dan Saran. Berikut ini diberikan rincian isinya secara garis besar.

C. LAPORAN KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN Karya ilmiah hasil penelitian dalam pembuatan laporannya menggunakan ketentuan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah, antara lain berisi hal-hal yang mendasari adanya masalah yang perlu diteliti, termasuk meyakinkan pembaca tentang pentingnya masalah tersebut diteliti atau ditulis. B. Identifikasi Masalah, berisi inventarisasi masalah-masalah yang dapat dikaji yang terkait dengan masalah yang akan diteliti dan ditulis. Dengan demikian ditemukan adanya beberapa masalah.

C.

Pembatasan Masalah, memaparkan bagaimana penulis membatasi masalah yang dianggap paling penting, menarik, urgen, dan harus dipecahkan. Pembatasan itu dapat terkait dengan keluasan, tempat dan waktunya.

D.

Perumusan Masalah, merupakan tindakan merumuskan masalah yang telah dibatasi tersebut biasanya dalam bentuk kalimat tanya.

E.

Tujuan Penelitian, disebutkan tujuan untuk pemecahan masalah atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan di depan.

F.

Kegunaan Penulisan, atau manfaat penelitian ykang dikemukakan manfaat dari hasil penulisan, baik secara teoritis maupun prkatis.

G.

Penegasan Istilah, agar tidak terjadi salah pengertian di antara pembacanya tentang istilah atau konsep yang ada pada penyelidikan tersebut. BAB II KAJIAN TEORI/PUSTAKA

A.

Kajian Teori,

memberikan paparan teoritik yang mendasari pemecahan

masalah kyang sedang dikaji. Dalam hal ini penulis/peneliti membaca berbagai literatur yang terkait atau hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan, yang dapat dicari di internet atau jurnal hasil penelitian. B. Kerangka Berpikir, memberikan alur pikir, penalaran logis yang mengarah pada jawaban sementara (hipotesis) terhadap masalah yang telah dirumuskan. C. Pemecahan Masalah, yaitu perumusan hipotesis kerja dalam penulisan.

BAB III METODOLOGI

A.

Metode Penulisan, yang menyebutkan tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan sampling (teknik pengambilan sampel), jenis metode yang digunakan.

B.

Pengumpulan Informasi/Data, dengan alat atau instrumen apa dan bagaimana instrumen tersebut dijamin validitas dan reliabilitasnya.

C.

Analisis Informasi/Data, menggunakan teknis analisis apa, kalau penelitian kuantitatif biasa digunakan teknik statistik yang sesuai (korelasional, komparasional, regresi, uji t, ANAVA, dan lain-lain).

BAB IV LAPORAN HASIL

A.

Paparan Informasi/Data Terkumpul, disajikan dalam bentuk tabel, gambar, atau diagram.

B.

Laporan Hasil, melaporkan hasil temuannya berdasar analisis yang telah dilakukan

C.

Pembahasan, dilakukan terhadap hasil yang telah diperoleh dengan interpretasi dan evaluasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. B.

Simpulan, dituliskan berdasar temuan dan hasil pembahasannya. Saran, diberikan secara operasional berdasar pada temuan dan hasil pembahasan tersebut.

C.

Implikasi, dapat ditambahkan sebagai akibat dari temuannya, termasuk efek positif dan negatifnya.

Setalah menyelesaikan substansi dari struktur tulisan hasil penelitian sebagaimana tersebut di atas, penulis perlu membuat abstrak, yaitu ringkasan komprehensif yang mencakup rumusan masalah, teori yang relevan, metode pengumpulan informasi, informasi yang terkumpul, analisis, temuan, saran, dan implikasinya. Abstrak diupayakan singkat, cukup satu halaman ketik satu spasi, dan ditempatkan di depan tubuh uraian. Selain Abstrak, karya ilmiah hasil penelitian juga memerlukan daftar sumber yang digunakan, yang berbentuk Daftar Pustaka.

Dalam kaitannya dengan hasil penelitian dapat disusun artikel penelitian untuk penerbitan. Artikel itu tersusun dalam 12 15 halaman ketik 1,5 spasi, atau 20- 30 halaman ketik 2 spasi. Artikel tersebut dimuat dipublikasikan dalam jurnal penelitian. Selain itu, karya ilmiah hasil penelitian biasanya memerlukan suatu Proposal atau Usulan sebelum meneliti/menulis. Proposal itu intinya sama dengan isi Bab I, II, dan III dari Laporan Hasil penyelidikan yang dikemas dalam struktur

atau sistematika yang berbeda. Struktur atau sistematika proposal itu antara lain dapat dicermati dari tabel berikut.

Model I 1. Latar belakang

Model 2 1. Latar belakang

Model 3 1. Masalah dan tujuan penelitian

2. Masalah dan tujuan

2. Masalah penelitian

2. Kerangka pemikiran penelitian

3. Kerangka pemikiran

3. Tinjauan pustaka

3. Rencana penelitian

kegiatan

4. Metodologi penelitian

4. Tujuan penelitian

4. Kepustakaan

5. Kepustakaan

5. Metodologi penelitian

6. Kepustakaan

10

BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan hal-hal berikut: 1. Karya ilmiah harus mengandung kebenaran ilmiah, yakni kebenaran yang tidak hanya didasarkan atas rasio, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris. 2. Proses berpikir ilmiah terdiri atas pengajuan masalah, perumusan hipotesis dan verifikasi data. Sedangkan hasilnya (hasil berpikir ilmiah) disajikan dan ditulis secara sistematis menurut aturan metode ilmiah. 3. Menulis karya ilmiah meliputi lima langkah kegiatan, yaitu (1) menetapkan topik atau pokok bahasan, (2) mengumpulkan informasi, (3) merencanakan tulisan, (4) menulis, dan (5) mendokumentasikan sumber. 4. Karya ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk makalah ilmiah, skripsi, tesis, disertasi dan hasil penelitian. Penelitian ilmiah lebih ditujukan untuk pengembangan ilmu dan menguji kebenaran ilmu. Sedangkan makalah ilmiah dapat juga dibuat para mahasiswa di perguruan tinggi dalam rangka penyelesaian studinya. Proses berpikir ilmiah dapat dilakukan melalui pola berpikir deduktif dan berpikir induktif.

B. SARAN Setelah membaca dan memahami tentang menulis karya ilmiah beserta membuat laporan karya ilmiah hasil penelitian disarankan pada penulis dan para pembaca untuk menulis dan melakukan penelitian ilmiah serta dapat membuat laporan karya ilmiah hasil penelitian maupun artikel penelitian.

11

DAFTAR PUSTAKA

Danial AR, Endang. 2001. Penulisan Karya Ilmiah: Salah Satu Panduan untuk Mahasiswa dan Guru PPKN dalam Mengembangkan Profesi melalui Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Ath-thoyyibiyah. Darmoto & Ani M..Hasan. 2002. Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester.Jakarta: Grasindo. Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi. 2003. Menulis Artikel & Karya Ilmiah. Bandung: Remaja Rosda Karya. Soegeng Ysh, A.Y., Soedarto, Tri Suyati. 2011.Profesi Keguruan.Semarang. IKIP PGRI Semarang Press. Sudjana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-TesisDisertasi. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

12

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadhirat Tuhan Allah SWT atas selesainya penyusunan makalah ini. Makalah ini membahas tentang menulis karya ilmiah meliputi; Latar

Belakang, pengertian karya ilmiah, menulis karya ilmiah, laporan karya ilmiah hasil penelitian, dan Penutup yang terdiri atas simpulan dan saran. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah landasan Pendidikan yang diampu oleh Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh, M.Pd. dan Dr. Ghufron Abdullah, M.Pd. Makalah ini sangat jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber dan kemampuan yang penulis miliki. Namun demikian kami berharap makalah ini membawa manfaat dan tambahan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya para pembaca. Amin. Semarang, Nopember 2011 Penyusun

ii

13

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

ii .. iii

BAB I PENDAHULUAN A. B. C. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat .. . . . .. 1 2 2

BAB II PEMBAHASAN A. B. C. Pengertian Karya Ilmiah Menulis Karya Imiah Laporan Karya Ilmiah Hasil Penelitian BAB III PENUTUP A. B. Simpulan Saran 11 11 3 4 7

Daftar Pustaka

Iii

14

MENULIS KARYA ILMIAH

Makalah Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan Yang diampu oleh Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh, M.Pd. dan Dr. Ghufron Abdullah, M.Pd.

Oleh:

Nama NPM

: Habibi : 11510035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA IKIP PGRI SEMARANG 2011

i
15

You might also like