You are on page 1of 15

Foto sintesis

Anabolisme adalah proses kimia tingkat molekuler yang berkaitan dengan penyusunan senyawa dari yang sederhana menjadi kompleks. Contoh dari Anabolisme yang paling terkenal adalah proses fotosintesis. Proses fotosintesis terjadi dalam 2 tahap yaitu Reaksi terang dan reaksi gelap. Proses ini terjadi di dalam butir-butir plastida. Kebanyakan daun memiliki plastida yang berwarna hijau jadi disebut dengan kloroplas. Berikut ini adalah organel yang disebut dengan kloroplas. Organel ini memiliki bagian-bagian: 1. Tilakoid 2. Ruang tilakoid 3. Grana 4. Stroma 5. Ruang antar membran Disebutkan di atas bahwa fotosintesis terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi di bagian dengan keterangan no 1 sedangkan reaksi gelap terjadi pada nomor 4. Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron.[7] Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga.[7] Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.[11] Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi.[12] Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron.[12] Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem siklus elektron.[12] Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.[11] Pada tumbuhan fotosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.[11] Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700.[13] Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena.[13] Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680.[14] P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700.[14] Dengan potensial redoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.[7] Perhatikan gambar berikut Reaksi terang adalah reaksi yang melibatkan tenaga matahari sedangkan reaksi gelap (calvin-Benson Cycle) dapat terjadi tanpa kehadiran sinar matahari. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa:

Reaksi terang dan gelap berkaitan, kaitannya adalah reaksi terang menyediakan energi untuk melangsungkan reaksi bagi reaksi gelap. Energi yang dipersiapkan oleh reaksi terang berupa ATP dan NADPH.

ATP diperoleh dari tenaga foton yang berasal dari matahari dan H+ pada NADPH berasal dari pemecahan air. Selain itu pemecahan air juga menghasilkan oksigen yang akan dibebaskan ke lingkungan. Pada raksi gelap dihasilkan gula dengan memanfaatkan CO2 lingkungan.
1

FOTOSISTEM
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron.[7] Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga.[7] Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.[11] Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi.[12] Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron.[12] Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem siklus elektron.[12] Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.[11] Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.[11] Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700.[13] Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena.[13] Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680.[14] P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700.[14] Dengan potensial redoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.[7]

Fotosintesis pada tumbuhan


Tumbuhan bersifat autotrof.[4] Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik.[4] Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2 Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.[4] Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan.[4] Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas.[4] Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.[4] Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.[4] Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.[4] klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.[4] Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun.[4] Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.[4] Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.[4] Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.[4]

Fotosintesis pada alga dan bakteri


Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel.[15] Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama.[15] Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. [15] Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof.[15] Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.[15]

Proses
2

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini.[16] Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.[16] Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun.[16] Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini.[17] Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma.[16] Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.[16] Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).[18] Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma.[18] Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2).[18] Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH).[18] Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.[18] Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.[18] Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380700 nm).[18] Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 700 nm), hijau kuning (510 600 nm), biru (410 500 nm) dan violet (< 400 nm).[19] Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis.[19] Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis.[19] Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.[19] Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda.[19] Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah.[19] Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang.[19] Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.[12] Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.

Reaksi terang

Reaksi terang dari fotosintesis pada membran tilakoid Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.[20] Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.[20] Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.[21] Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.[21]
3

Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil.[21] Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim.[21] Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2.[21] Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks.[20] Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah[21]: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H 4H+ + O2 + 2PQH2 Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC).[21] Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.[21] Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah[21]: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen) [21] Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu.[21] Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin.[21] Reaksi keseluruhan pada PS I adalah[21]: Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH.[21] Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase.[21] Reaksinya adalah[21]: 4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ 4Fd (Fe3+) + 2NADPH + Ion H yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase.[1] ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid.[1] Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP.[1] Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut[1]: Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O ATP + NADPH + 3H+ + O2

Reaksi gelap
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack.[22] Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat.[22] Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3.[22] Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.[22] Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.[22]

Siklus Calvin-Benson

Siklus Calvin-Benson Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat.[22] RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH.[22] Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid.[22] Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya.[22] Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.[22] Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas. [12] Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi.[23] Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA).[23] Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3Pgaldehida).[23] Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertamatama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP.[23] ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan.[23] Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.[23] Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.[23] Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata.[24] Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.[24] Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida.[12] Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. [12] Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol.[12] Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.[12][24]

Siklus Hatch-Slack

Siklus Hatch-Slack Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4.[25] Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis.[25] Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2.[25] Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa.[25] Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa.[26] Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2.[26] Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis.[26] Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa.[26] Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat.[26] Oksaloasetat akan diubah menjadi malat.[26] Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat [26] dan CO2. Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP.[26] Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil.[27] Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.[27] -

Osmosis dan difusi


Kata kunci : transport pasif, transport aktif, osmosis, difusi, transport nutrien I. Definisi

Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable. Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Gradien konsentrasi larutan adalah perbedaan konsentrasi anatara 2 macam larutan

II.Persamaan Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.

III. Perbedaan
6

Untuk memahami perbedaan tentang difusi dan osmosis harus dipahami konsepnya dahulu dengan baik. Perlu Anda perhatikan pada definisi masing-masing (silahkan baca ulang definisi di atas). Dari definisi tersebut konsep yang perlu ditanamkan dengan baik bahwa:

Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut : A B

Gambar A adalah peristiwa osmosis. penjelasan: Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri. karena definisi osmosis adalah perpindahan pelarut bukan perpindahan zat terlarut, maka akan terjadi perpindahan pelarut dari sel sebelah kiri ke sebelah kanan. Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. dengan kata lain untuk membedakan osmosis dan difusi dapat dilihat dari 2 aspek , yaitu: 1. ada tidaknya membran; jika ada berarti osmosis, jika tidak ada berarti difusi. 2. objek apakah yang pindah. jika pelarut adalah osmosis, jika partikel yang pindah adalah difusi. Artikel lain :

Osmosis pada hewan dan tumbuhan Macam-macam difusi Macam-macam transport aktif

Sentriol, mikrotubulus dann mikrofilamen


7

Retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom

Mitokondria dan kloroplas


Pernahkan Anda bayangkan hidup dengan sedikit tenaga, atau kehabisan tenaga, atau bagaimana jika tenaga Anda benar-benar habis. Jika Tenaga Anda benar-benar habis saya pastikan kini Anda pasti sudah Pengantar di atas hanya untuk mengingatkan bahwa tanpa tenaga/energi tidak akan ada kehidupan. Nah sekarang saatnya kita pelajari siapa dan bagaimana energi/tenaga itu datang. Dalam kaitannya dengan sitologi kita akan mempelajari organel yang berkaitan dengan energi yang diberi nama mitokondria dan kloroplas. Mitokondria dan kloroplas merupakan organ yang penting bagi sel eukariotik, sebab tanpa mitokondria sel akan mati karena energi tidak akan terbentuk. sedangkan kloroplas berfungsi untuk menyediakan material untuk mendukung proses berlangsungnya pembuatan energi oleh mitokondria. Secara mudahnya mitokondria yang berada di dalam sel berperan sebagai penghasil tenaga melalui proses respirasi aerob. Saya menyediakan 3 gambar mitokondria agar untuk dan 2 gambar kloroplas Anda bandingkan. A. Mitokondria

Mitokondria dan kloroplas memiliki kemiripan dalam hal jumlah lapisan membrannya yaitu :

dua lapis membran fosofolipid bilayer. memiliki cairan

Peran utama dari mitokondria adalah memproduksi ATP yang terjadi pada membran bagian dalam. Hasil oksidasi dari proses glikolisis berupa piruvat dan NADH akan dikonversi menjadi ATP dengan bantuan oksigen sebagai aseptor elektron terakhir dan membentuk air sebagai hasil sampingannya. Peritiwa konversi ini dikenal dengan respirasi sel, atau respirasi aerob.

Mitokondria berisi ribosom dan DNA, Mitokondria mereplikasi DNAnya dan membagi sebagian besar respon energi yang dibutuhkan oleh sel. Dengan kata lain, pembagian dan pertumbuhannya tidak berhubungan dengan siklus sel. Ketika energi dibutuhkan oleh sel dalam jumlah yang banyak, mitokondria akan tumbuh dan selanjutnya memisah. Ketika energi yang dibutuhkan sedikit, maka mitokondria akan dirusak atau tidak diaktifkan. Pada proses pembelahan sel, mitokondria didistribusikan kepada keturunannya secara acak dalam jumlah sedikit atau banyak. Sebagai informasi tambahan menurut beberapa literatur diduga bahwa mitokondria diperoleh dari ibu. B. Kloroplas

Bagian luar kloroplas ditutup oleh selaput yang disusun oleh dua membran yang terpisah. Seperti membran luar pada mitokondria, membran luar kloroplas juga mengandung porin yang menyebabkan membran ini permeable terhadap molekul dengan ukuran 10.000 dalton. Sebaliknya membran dalam relatif lebih impermeabel. Banyak mesin fotosintesis terdapat pada membran dalam termasuk pigmen penyerap cahaya, kompleks rantai elektron dan apparatus pensintesis ATP. Membran bagian dalam kloroplas mengandung mesin transduksi energi yang tersusun dalam suatu kantong pipih yang disebut dengan membran tilakoid. Tilakoid disusun oleh grana. Ruang sebelah dalam tilakoid disebut dengan lumen sedangkan ruang sebelah luar dari tilakoid pada bagian sebelah dalam membran luar disebut dengan stroma. Seperti pada matriks mitokondria, stroma kloroplas mengandung molekul DNA sirkuler dan ribosom. Diperkirakan pula terdapat sekitar 60 macam polipeptida pada membran tilakoid. Setengah diantaranya dikode oleh DNA kloroplas. Kloroplas dan fotosintesis Pemahaman pertama menyangkut fotosintesis ditunjukkan oleh C.B. van Niel pada tahun 1930 dengan memberikan reaksi fotosintesis sebagai berikut: CO2 + H2O (CH2O) + O2. Energi dari matahari digunakan untuk memecah CO2, melepaskan O2 dan mentransfer atom karbon ke molekul air untuk membentuk karbohidrat (CH2O). Dari melihat reaksi di atas tampak bahwa reaksi fotosintesis merupakan kebalikan dari reaski respirasi sel. Akan tetapi tumbuhan tidak menghasilkan makanan dengan hanya membalik reaksi. Pada respirasi reaksinya merupakan reaksi redoks. Energi dilepas dari gula pada saat elektron yang berikatan dengan hidrogen diangkut ke oksigen yang membentuk air sebagai hasil samping. Elektron akan kehilangan energi potensialnya karena oksigen elektronegatif yang akan menarik elektron melalui rantai transport elektron. Mitokondria menggunakan energi ini untuk menghasilkan ATP. Seperti respirasi sel, fotosintesis juga merupakan reaksi redoks yang membalik arah aliran elektron. Air terurai dan elektron ditransfer bersama dengan ion hidrogen dari air ke karbondioksida dan mereduksinya menjadi gula. Elektron bertambah energi potensialnya ketika electron ini dipindahkan dari air ke gula.
9

Persamaan reaksi fotosintesis tampak seperti suatu reaksi yang sangat sederhana dari suatu proses yang sangat rumit. Akan tetapi sebenarnya fotosintesis bukanlah merupakan suatu poses tunggal. Fotosintesis terdiri dari dua proses yang masing-masing terdiri dari banyak tahapan reaksi. Kedua tahap reaksi tersebut terdiri dari reaksi terang (fotolisis) dan reaksi gelap (siklus Calvin).

dinding sel 4. Inti sel Nukleus


intisel/nukleus Inti sel atau nukleus sebenarnya adalah bentukan dari sebuah membran fosfolipid bilayer, merupakan struktur yang sama dengan membran plasma sel. Secara garis besar, membran inti terdiri atas tiga bagian, yaitu 1. membran luar, 2. ruang perinuklear, dan 3. membran dalam. Membran luar dari nukleus akan membentuk retikulum endoplasma (RE) kasar. Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar molekul membuat nukleus memerlukan pori inti agar molekul dapat bergerak melintasi membran. Pori inti nukleus bagaikan terowongan yang terletak pada membran nukleus yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol. Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis/pembuatan protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu : 1. subunit kolom, > pembentukan dinding pori nukleus 2. subunit anular, > untuk membentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus 3. subunit lumenal, > mengandung protein transmembran yang menempelkan kompleks pori nukleus pada membran nukleus 4. subunit ring. > membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus. Meskipun bagian dalam nukleus tidak mengandung badan yang dibatasi oleh membran, isi nukleus tidak seragam dan memiliki beberapa badan subnukleus yang terbentuk dari protein-protein unik, molekul RNA, serta gugus DNA. Contoh utama dari badan subnukleus adalah nukleolus, yang terutama terlibat dalam pembentukan ribosom. Setelah diproduksi oleh nukleolus, ribosom diekspor ke sitoplasma untuk menjalankan fungsi translasi mRNA. Permasalahan yang dijumpai dan konsep yang salah adalah ketika membandingkan dua isitlah yang disebut dengan membran plasma dan membran internal ketika digunakan untuk menjelaskan perbedaan prokariotik dan eukariotik. Bahwa sebenarnya inti/nuklues itu sendirilah yang disebut membran internal.

Posting terkait dengan inti sel :


10

Pembelahan sel : Mitosis dan meiosis DNA Replikasi DNA Sintesis protein

Ribosom dan sitoplasma


Organel-organel berikut (ribosom dan sitoplasma) ini juga pasti dijumpai pada mahkluk hidup. 2. Ribosom Ribosom merupakan partikel yang kompak/padat, terdiri dari ribonukleoprotein, dapat dijumpai melekat atau tidak pada permukaan external dari membran Retikulum Endoplasma, yang berfungsi dalam proses sintesis protein. Gambar 1. Ribosom 3D

gambar 2. Ribosom Bentuk universalnya, pada potongan longitudinal berbentuk elips. Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda. Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil). 3. Cairan sel/Sitoplasma Sitoplasma pada dasarnya adalah substansi yang mengisi sel yang memiliki sifat koloid. Kenampakannya seperti bahan jelly. Sitoplasma terdiri air , molekul organik-karbohidrat, garam dam enzim yang mengkatalisis reaksi kimia.

11

karena sifat koloidnya maka sitoplasma bisa menunjukkan/memiliki karakter: 1. gerak brown 2. siklosis 3. efek tyndall 4. elektroforesis Sitoplasma, melalui mikroskop elektron, muncul sebagai kisi tiga-dimensi yang kaya protein helai tipis. Ini dikenal sebagai kisi kisi microtrabecular (MTL) dan berfungsi untuk interkoneksi dan mendukung struktur solid yang lain yang terdapat pada sitoplasma. Dengan kata lain, sitoplasma adalah seperti tiang yang menopang atap. Tujuan utama pagar ini adalah mempertahankan bentuk sel dan menjaga organel yang berada di sitoplasma. Sitoplasma adalah rumah dari sitoskeleton, jaringan filamen sitoplasma yang bertanggung jawab untuk pergerakan sel, dan memberikan bentuk sel. Sitoplasma mengandung nutrisi terlarut dan membantu melarutkan produk-produk limbah. Sitoplasma membantu bahan-bahan dapat bergerak di sekitar sel dengan cara berpindah dan berputar melalui proses yang disebut sitoplasma streaming. Inti sel juga sering mengalir dalam proses sitoplasma streaming seketika itu juga bisa mengubah bentuk dari sel. Sitoplasma mengandung banyak garam dan merupakan konduktor listrik yang sangat baik, yang karenanya menciptakan media bagi vesikel, atau mekanik dari sel. Fungsi dari sitoplasma dan organel yang duduk di dalamnya, sangat penting bagi kelangsungan hidup sel. http://www.susanahalpine.com/anim/index.htm ====================== next ============================= 4. inti sel 5. dinding sel 6. Mitokondria 7. Kloroplas 8. Retikulum endoplasma 9. Aparatus golgi 10. Lisosom 12. Sentriol, 13. Mikrotubulus dan mikrofilamen

Sitologi
Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel.Jadi pada postingan kali ini kita akan membahas tentang sel. Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang sel, kita harus tahu dulu definisi yang benar. Sel pada istilah biologi, pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke ketika dia menemukan ruangruang kosong pada sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dari sekian definisi yang ada, definisi yang paling saya sukai mengenai sel adalah definisi yang menyatakan bahwa sel adalah kesatuan struktur dan fungsional terkecil mahkluk hidup. Definisi ini dikemukakan oleh Max Schultze. Mari kita bahas makna definisi tersebut. Dari definisi tersebut ada kata kesatuan struktur dan fungsi. Hal ini mengandung arti bahwa sel tersusun dari bermacam-macam struktur dimana setiap struktur tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam tujuannya bersatu untuk melangsungkan proses kehidupan. Kemudian digabungkan dengan kata terkecil, hal ini mengandung pengertian
12

bahwa struktur dan fungsi yang bersatu tersebut bersifat mikrokopis dan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang dapat dijumpai pada setiap mahkluk hidup. Kita akan mempelajari macam-macam struktur yang menyusun suatu sel dan fungsinya. Struktur sel setiap mahkluk hidup yang pasti ada yaitu: membran plasma, ribosom dan cairan plasma.Selain itu ada hal penting yang dimiliki oleh sel sebagai pembeda dengan sel yang lain yaitu inti sel. Selain itu ada juga struktur yang disebut dinding sel, mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, sentriol, mikrotubulus dan mikrofilamen. Mari kita pelajaari 1 persatu. 1. Membran plasma Membran plasma merupakan struktur sel yang membatasi antara lingkungan dan sitoplasma. Struktur membran plasma disebut dengan lapisan fosfolipid mozaik. Lapisan ini tersusun 2 lapis sehingga disebut juga membran dwilapis. Membran plasma disusun oleh molekul phosphat dan lipid sehingga sering juga disebut lapisan phospholipid,. Karena tersusun dua lapis juga sering disebut phospholipid bilayer, Lihat gambar 1. Gambar 1. model struktur membran plasma Saya akan menunjukkan kedua lapisan tersebut, Lihat gambar 2 dan gambar 3. gambar 2. lapisan pertama dwilayer Kemudian saya juga akan menunjukkan yang disebut molekul phophat dan molekul lipid. Molekul phosphat ditunjukkan oleh 2 kuning vertikal yang menempel pada bentuk bola, sedangkan bentuk bola sendiri adalah molekul phosphat. Phospholipid tersusun atas 1 molekul phosphat dan 2 molekul lipid ditunjukkan oleh 2 garis vertikal dan 1 buah bola. jadi sudah jelaslah yang dimaksud dengan phopholipid bilayer yang terususn atas 1 molekul phosphat dan 2 molekul lipid. gambar 3. lapisan kedua Sekarang saya akan menjelaskan karakter yang dibawa oleh masing-masing molekul. Molekul lipid memiliki karakter tidak larut dalam air (hidrofobik >hidro=air ; fobik=fobia=takut) sedangkan molekul protein memiliki karakter larut dalam air (hidrofilik). Dengan karakter ini menyebabkan sisi sebelah dalam dan luar dari membran plasma adalah lingkungan yang bersifat polar (larut dalam air). Selain itu air juga tidak akan bisa masuk melalui membran ini. Karena karakter tersebut maka dibutuhkan struktur molekul lain yang memperbolehkan air dapat masuk ke dalam sel, dalam hal ini membran plasma dilengkapi dengan fitur yang disebut protein integral Lihat gambar 4.

13

Gambar 4. protein integral Protein integral adalah struktur protein yang menghubungkan sisi luar sel dengan sisi dalam sel/sitoplasma yang terletak pada membran plasma. Dengan bentuk yang seperti ini air dapat masuk ke dalam sel karena karakter protein itu dapat larut dalam air. Pengaturan air akan masuk ke dalam sel ataupun ke luar dipengaruhi oleh gradien konsentrasi air. Jika konsentrasi air di dalam sel rendah maka air secara otomatis akan masuk ke dalam sel demikian pula sebaliknya. Hal ini akan saya bahas dalam sub pokok bahasan mengenai osmosis. Selain itu ada struktur protein lain yang hanya terdapat di daerah tepi luar dari membran plasma, protein yang demikian disebut dengan protein tepi/protein perifer. Protein ini berfungsi sebagai regulator/pengatur ion channel dan transport membran. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut pada transport membran. (Silahkan baca artikel lebih detail di http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral_membrane_protein). Karakteristik Mozaik pertama kali diajukan oleh Singer dn Nicolson yang meliputi aspek: 1. Membran tersusun atas fosfolipid bilayer 2. membran plasma berupa fluida 2 dimensi : lipid dan protein ditunjukkan dengan kehadiran protein, karbohidrat dan steroid kolesterol pada membran. Silahkan download videonya di sini Sifat lain yang dimiliki oleh membran sel dengan stuktur yang tersusun dari phospholipid adalah selektif permeabel. Kita pahami dari setiap katanya. Selektif artinya memilih-milih. Permeabel dari kata permition yang berarti izin dan able yang berarti dapat. Dengan kata lain tidak semua molekul bisa masuk ke dalam sel tanpa seiizin dari membran plasma. Contoh molekul yang tidak diizinkan masuk ke dalam sel adalah molekul yang berukuran besar seperti protein dan polimer, sedangkan monomer dengan mudah masuk ke dalam sel melewati membran plasma karena ukuran molekulnya yang kecil. Tema lain yang berkaitan dengan membran plasma : > Osmosis dan difusi Perkaya informasi tentang membran plasma dengan mendownload file video berikut: 1. osmosis 2. pompa Na-K 3. Difusi terfasilitasi Molekul lain yang terdapat pada membran plasma adalah glikoprotein.Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain. Selain itu adanya glikoprotein dapat digunakan antar sel untuk saling berkomunikasi.(baca lebih detail di http://en.wikipedia.org/wiki/Glycoprotein) 2. Ribosom 3.Cairan plasma 4. inti sel 5. dinding sel
14

6. Mitokondria 7. Kloroplas 8. Retikulum endoplasma 9. Aparatus golgi 10. Lisosom 12. Sentriol, 13. Mikrotubulus dan mikrofilamen ..

15

You might also like