You are on page 1of 14

Makalah:

Kebutuhan dasar ibu masa nifas

DISUSUN OLEH :

AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA TAHUN AJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR Segala puja dan puji penulis panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa.Tuhan semestaalam, karena dengan rahmat dan karuniaNYA lah penulis mendapat kesehatan dan kekuatan fisik serta fikiran sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugasASKEB III NIFAS untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang mata kuliah ini. Tidak lupa pula pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah ASKEB III NIFAS.Yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini .Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palu, November, 2011

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................................iii BAB I ........................................................................................................................... PENDAHULUAN ........................................................................................................
A. Latarbelakang........................................................................................................................ B. Tujuan ...................................................................................................................................

BAB II .......................................................................................................................... PEMBAHASAN ..........................................................................................................


A. NUTRISI DAN CAIRAN ........................................................................................... B. KEBUTUHAN AMBULASI ...................................................................................... C. ELIMINASI BAB/BAK.............................................................................................. D. KEBERSIHAN DIRI DAN PERINEUM ................................................................... E. SEKSUAL ................................................................................................................... F. LATIHAN SENAM NIFAS ........................................................................................

BAB III ......................................................................................................................... PENUTUP ....................................................................................................................


A. Kesimpulan ...........................................................................................................................

B. Kritik dan Saran ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dsb. Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberaoa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula.

B. Tujuan Untuk mengetahui apa-apa saja kebutuhan dasar ibu masa nifas.

BAB II PEMBAHASAN KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

A. NUTRISI DAN CAIRAN


Ibu nifas dianjurkan untuk: 1. 2. Makan dengan diet berimbang,cukup karbohidrat,protein,lemak,vitamin dan mineral. Mengkonsumsi makanan tambahan,nutrisi 800 kalori/hari pada 6 bulan pertama,6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori.jadi jumlah kalori tersebut adalah tambahan dari kebutuhan kalori perharinya.misal pada ibu dengan kebutuhan perhari 1800 kalori artinya saat nifas pada 6 bulan pertama dibutuhkan 1800 kalori plus tambahan 800 kalori sehingga kalori yang dibutuhkan sebanyak 2600 kalori.demikian pula pada 6 bulan selanjutnya dibutuhkan rata-rata 2300 kalori dan tahun kedua 2200 kalori.asupan cairan 3 liter perhari,2 liter didapat dari air minum dan 1liter dari cairan yang ada pada kuah sayur,buah dan makanan yang lain.mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari. 3. Mengkonsumsi vit A 200.000 iu.pemberian vit dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas asi,meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi bergantung pada vit A yang terkandung dalam asi.

Tabel penambahan makanan pada wanita dewasa, hamil dan menyusui:

Zat makanan

Wanita dewasa tidak hamil (BB 20 47 kg) 2000 kalori

Wanita

hamil

Wanita

minggu menyusui

terakhir 3000 kalori 20 gram 0,6 gram 800 kalori 40 gram 0,6 gram

Kalori 47 gram Protein 0,6 gram Calsium

12 mg Ferrum 4000 iu Vit A 0,7 mg Thamin 1,1 mg Riboflavin 12,2 mg Niacin 60 mg Vit C

5 mg 1000 iu 0,2 mg 0,2 mg 2 mg 30 mg

5 mg 2000 iu 0,5 mg 0,5 mg 5 mg 30 mg

B. KEBUTUHAN AMBULASI
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai.Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru.Hal tersebut juga membantu mencegah trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat.Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat. Keuntungan ambulasi dini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Ibu merasa lebih sehat dan kuat Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai Sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis).

C. KEBUTUHAN ELIMINASI DAN BAB/BAK


Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dalam 8 jam setelah melahirkan. Selama kehamilan terjadi peningkatan ektraseluler 50%.Setelah melahirkan cairan ini dieliminasi sebagai urine.Umumnya pada partus lama yang kemudian diakhiri dengan ektraksi vakum atau cunam, dapat mengakibatkan retensio urine.Bila perlu,

sebaiknya dipasang dower catheter untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing.Dengan demikian, jika ada kerusakan-kerusakan pada otot-otot kandung kencing, otot-otot cepat pulih kembali sehingga fungsinya cepat pula kembali.Buang air besar (BAB) biasanya tertunda selama 2 sampai 3 hari setelah melahirkan karena enema prapersalinan, diit cairan, obat-obatan analgesik selama persalinan dan perineum yang sakit.Memberikan asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi serat serta ambulasi secara teratur dapat membantu untuk mencapai regulasi BAB.

D. KEBERSIHAN DIRI DAN PERINEUM


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

E. HUBUNGAN SEKSUAL
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan lokea telah berhenti.Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali.Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah persalinan.Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40, suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.Pada saat inilah waktu yang tepat untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.

F. LATIHAN SENAM NIFAS


Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberaoa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula. 1.Pengertian senam nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkansetiap hari sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan senam nifas adalah : a. Diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul karena dapat mengurangi sakit punggung b. Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedini mungkin secara bertahap, misal latihan duduk, jika tidak pusing baru boleh berjalan. c. Melakukan latihan beberapa menit sangat membantu. 2. Tujuan senam nifas Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah : a. b. c. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan pirenium terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan d. e. f. g. Memperlancar pengeluaran lochea Membantu mengurangi rasa sakiit pada otot-otot setelah melahirkan Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli, trombosia dan lain-lain

3.Manfaat senam nifas Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen, memperbaiki juga memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih relaks dan segar pasca melahirkan. 4.Kapan harus dilakukan senam nifas? Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik merupakan kontraindikasi dilakukannya senam nifas misalnya hipertensi, pasca kejang, demam. Untuk itu bila senam nifas didampingi oleh bidan/tenaga kesehatan sebelumnya dilakukan senam nifas sebaiknya perikasa dulu tanda-tanda vitalnya dan memastikan bahwa kondisi ibu baik dan bisa melakukan geraakan-gerakan senam nifas. Akan tetapi tidak menutup kemumgkinan ibu melakukan sendiri gerakan senam nifas di rumah setslah kondisi ibu pulih. Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu tidak mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari. Ada berbagaai versi gerakan senam nifas. Meskipun demikian tujuan dan manfaatnya sama. Perkembangan dunia oleh tubuh sudah menciptakan berbagai pilihan bagi ibu untuk berolahraga seperti pilates, yoga, body language. Yang terpenting dalam melakukan senam nifas ini adalah lakukan sesuai petunjuk dan secara terukur. Senam nifas ini dapat dilakukan pada senam ibu nifas bahkan pada ibu yang tidak terbiasa berolah raga karena gerakannya cukup sederhana tapi terbukti mampu memulihkan segera kondisi ibu setelah bersalin dan menjaga stamina ibu. Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling sederhana hingga yang tersulit. Sebaiknya lakukan secara bertahap dan terus menerus (continue). Setiap gerakan bisa dilakukan selama 8 kali setiap harinya dan boleh ditingkatkan setiap hari menurut kondisi ibu.

5.Persiapan senam nifas Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu sebagai berikut. a. b. c. d. Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga. Persiapkan minum, sebaiknya air putih. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur. Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per menit e. f. Boleh di iringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan. Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendapingi ibu untuk melakukan senam nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontraindiksi dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Hal tersebut dilakukan sebelum dan sesudah senam nifas. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih jika diperlukan. 6. Latihan senam nifas Hari pertama : Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5 kemudian keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontrasikan otot perut ulangi sebanyak 8 kali. Hari kedua : Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan. Angkat kedua tangan lurus keatas sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu.Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang.Ulangi sebanyak 8 kali. Hari ketiga :

Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk.Angkat pantat perlahan kemudian diturunkan kembali.Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat.Gerakan dilakukan 8 kali. Hari keempat : Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan diatas perut dan lutut di tekuk.Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerut otot sekitar anus dan mengkontrasikan otot perut.Kepala turun pelan-pelan keposisi semula sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut.Jangan lupa untuk mengatur pernafasan.Ulangi gerakan sebanyak 8 kali. Hari kelima : Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya.Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat kepala.Lakukan perlahan dan atur pernafasan saat melakukan gerakan.Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Hari keenam : Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90 secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perrlahan tapi bertenaga.Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Hari ketujuh : Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan di samping badan.Angkat kedua kaki secara bersama dalam keadaan lurus sambil mengkontrasikan perut kemudian turunkan perlahan.Atur pernafasan,lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakan diri.Gerakan dapat diulang 8 kali. Hari kedelapan :

Posisi nungging,nafsu melalui pernafasan perut.Kerutkan anus dan tahan 5-10 detik.Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus.Lakukan sebanyak 8 kali. Hari kesembilan : Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan di samping badan, angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90 kemudian turunkan kembali pelan-pelan.Jangan menghentak ketika menurunkan kaki.Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki.Gerakan dapat diulang sebanyak 8 kali. Hari kesepuluh : Tidur terlentang kaki lurus,kedua telapak tangan diletakan di belakang kepala kemudian bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali ( sit up ). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak menghentak dan memaksakan.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang dalam memenuhi kebutuhan ibu masa nifas. Peran bidan dapat membantu ibu dalam memenuhi kebutuhannya dengan baik dan mencegah masalah-masalah umum terjadi.

B. KRITIK DAN SARAN

Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Agar dalam penulisan makalah kedepanya bisah lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2008.Asuhan KebidananNifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-115). Saleha, 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 7176). Suherni, 2007.Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 101-118). blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6.pdf diunduh tgl 21 okt.2010,10.11 AM. Bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan-menyusui.html diunduh tgl 21 okt.2010,10.13 AM tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl 21 okt.2010,10.14 AM

You might also like