You are on page 1of 12

Teori Keynes ( Teori Permintaan Akan Uang Gel.

II )
Pendahuluan : Teori uang dari Keynes adalah bagian dari teori ekonomi makronya yang dituangkan dalam bukunya General Theory. Sebelum penerbitan bukunya tersebut, Keynes telah menulis mengenai Teori Moneter, yaitu dalam A Tract on Monetary Reform pada Tahun 1923 dan pada tahun 1930 dia menulis A Treatise on Money. Namun dalam kedua bukunya tersebut masih dalam konteks pemikiran Marshall-Pigou. Sedangkan dalam bukunya General Theory ia mencetuskan Teori Moneter yang baru dalam menyimpang dari Tradisi Klasik. Meskipun Teori Uang yang dikemukakan Keynes adalah teori yang bersumber pada Teori Cambridge, tetapi Keynes memang mengemukakan sesuatu yang betul-betul berbeda dengan teori moneter klasik. Pada hakekatnya perbedaan ini terletak pada penekanan oleh Keynes pada fungsi uang yang lain yaitu sebagai store of value dan bukan hanya sebagai Means of Exchange. Teori ini kemudian dikenal dengan nama teori Liquidity Preference.

Motivasi Seseorang Memegang Uang


Motif Transaksi dan Berjaga-Jaga. Salah satu motif seseorang memegang uang dalam bentuk tunai adalah untuk memenuhi dan melancarkan transaksi-transaksi yang dilakukan, dan permintaan akan uang dari masyarakat untuk tujuan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional dan tingkat bunga. Semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar volume transaksi dan semakin besar pula kebutuhan uang untuk memenuhi tujuan transaksi. Demikian pula Keynes berpendapat bahwa permintaan akan uang untuk tujuan transaksi inipun tidak merupakan suatu proporsi yang selalu konstan, tetapi dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Keynes dan Cambridge tidak menjelaskan lebih mendetail faktor bunga untuk permintaan transaksi untuk uang. Salah satu sababnya adalah karena ia ingin menekankan peranan tingkat bunga dalam penentuan permintaan akan uang untuk tujuan lain, yaitu untuk tujuan spekulasi.

Sedankan Mgotif Berjaga-Jaga


Keynes juga mengatakan bahwa permintaan akan uang tiada lain untuk pembayaran-pembayaran yang tidak reguler atau yang diluar rencana transaksi normal, misalnya untuk pembayaran keadaan darurat seperti kecelakaan, sakit,dan pembayaran yang tak terduga lainnya.

Lanjutan

Motif Spekulasi
Pada saat ini biasanya orang memegang uang dalam bentuk uang tunai tiada lain adalah untuk melakukan spekulasi-spekulasi dalam transaksi perdagangan atau investasi yang menguntungkan bagi pemilik dana dengan memperhatikan berbagai aspek kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Hanya saja Kedua Pakar ini Keynes & Cambridge tidak membakukan dalam bentuk perumusan dari Teori Moneter.dan tidak memperhatikan pada faktor Uncertanty and Expectations. Namun Marshal-Pigou tetap menyarankan faktor Uncertainty and Expectations Faktor Ketidakpastian & Harapan ) yang menjadi penentu dalam permintaan akan uang dari pemilik kekayaan atau uang. Keynes tidak membicarakan kedua faktor tersebut secara spesifik hanya membicarakan secara global dan hanya membatasi Uncertainty and expectations mengenai satu variabel, yaitu tingkat bunga.

Untuk Motif Spekulasi :


Maka diformulasikan secara umum sebagai berukut : K = R.P ( 1 ) Dimana : K = Tingkat hasil/tahun yang diterima. R = Tingkat bunga, P = Harga Pasar (Nilai Sekarang). Atau : K P = ------------ ( 2 ) R

Contoh
Sebuah Perusahaan PT. BBM Mempunyai uang sebanyak Rp. 100 jt. Tingkat bunga yang berlaku di masyarakat sebesar 6 %. Anda diminta : 1. Hitunglah Tingkat Harga Pasar yang berlaku di masyarakat setiap tahunnya. 2. Hitunglah Tingkat penghasilan yang diterima setiap tahunnya. Jawab : Persamaanya seperti diatas : K = R .P = 6 % x 100jt = 6 jt /th 6 jt ------------- = Rp 100jt . 6 %

K P = -------- = R

Prilaku Investasi Para Pemilik Dana pada Masa Ketidakpastian masa depan:
Menurut Keynes : 1. Bila tingkat bunga diharapkan untuk turun maka orang lebih suka memegang kekayaannya dalam bentuk obligasi daripada uang tunai. 2. Bila tingkat bunga diharapkan untuk naik maka orang akan memilih memegang uang tunai daripada obligasi. 3. Bila tingkat bunga diharapkan naik tetapi besar kenaikan tersebut menghasilkan capital los sama dengan interest-income (K), maka kedua-duanya bisa mengutungkan.

Kurva Permintaan Akan Uang untuk motif spekulatif:


R

R**

B**

Orang cenderung Invest ke Obligasi

R*
R

B
Bo Orangcenderung invest ke Uang Tunai

PERMINTAAN TOTAL AKAN UANG


Keynes membuat formulasi sederhana dalam persamaan sebagai berikut :

Md = ( k Y + $ ( R,W ). (3) P Dimana : Md = Permintaan Total akan uang dalam arti riil P k Y = Permintaan akan uang untuk transaksi berjaga-jaga $ (R,W) = Permintaan akan uang utk motif spekulasi yang dinyakan sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku. Atau permintaan akan uang dalam bentuk spekulasi dirumuskan bentuk pers dalam satuan Moneter sbk :
Md = ( k Y + $ ( R, W ) P ( 4 ).

Dalam analisa Jangka pendek W biasanya diangkap konstan sehingga fungsi (4) menjadi :

Md =

( k Y + $ (R) ) P . ( 5 ).

Dimana : $ (R) = $ (R,W). Dan dalam posisi equilibrium, suplay uang (Ms), yang dianggap juga oleh Keynes sebagai variabel yang ditentukan oleh Pemerintah, semua dengan Md. Sehingga :

Ms = ( k Y + $ (R) P ( 6 ).

Teori Moneter Keynes dan Implikasi Teoritis Terhadap Kebijakan.


1. Teori Klasik mempunyai ciri dasar bahwa perubahan volume uang yang beredar tidak mempengaruhi tingkat maupum komposisi output di masyarakat. Volume uang beredar hanya mempengaruhi tingkat harha umum. 2. Teori Permintaan akan uang dari Keynes mempunyai implikasi bahwa fungsi permintaan akan uang (Liquidity Prefernce) adalah fungsi yang tidak stabil, dalam arti bahwa fungsi ini bisa bergeser dan berubah posisi dengan cepat dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan Keynes menekankan padaperanan faktor Uncertainty dan expectatins dlm menentukan posisi permintaan akan uang utk tujuan spekulasi.

Terima Kasih

Atas Perhatiannya. Selamat Semoga Sukses.

You might also like